Anda di halaman 1dari 24

IDENTIFIKASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

LIMBAH NASI BASI DAPUR UMUM SMAN 3 KAYUAGUNG

Karya Tulis oleh :


Darma Ardianto
NIS 4752
Kelas XI IPA 4

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMAN 3 UNGGULAN KAYUAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022
ABSTRAK

Dalam sekolah berasrama terdapat dapur umum sebagai tempat pusat


konsumsi seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, para guru dan para staf
pengurus sekolah. Karena banyaknya warga sekolah yang menggunakan
dapur umum sebagai pusat konsumsi maka banyak juga limbah atau sisa nasi
bekas makan. Karena banyaknya limbah nasi bekas/basi di dapur umum maka
menyebabkan penumpukan limbah yang sangat banyak sehingga diperlukan
upaya pengurangan limbah nasi tersebut. Nasi basi yaitu nasi yang sudah
tidak layak untuk dikonsumsi karena memiliki bau dan rasa yang tidak sedap,
warna berubah dan ditumbuhi jamur. Limbah berbahan dasar karbohidrat ini
biasanya hanya dibuang begitu saja ke tempat sampah atau diberikan kepada
unggas sebagai pakan. Oleh karena itu, limbah ini membutuhkan pengolahan
agar lebih berguna dan menjadi produk yang berkualitas. Penelitian ini
dilakukan untuk memanfaatkan nasi basi di sekitar masyarakat menjadi pupuk
organik cair pengganti pupuk kimia untuk tanaman. Metode penelitian yang
digunakan adalah melakukan percobaan atau eksperimen. Selain diperoleh
pupuk organik cair, ternyata diperoleh hasil samping berupa ampas yang
dapat digunakan sebagai pupuk organik padat. Keuntungan yang diperoleh
dari penggunaan pupuk cair dari nasi basi yaitu bahan baku pembuatan pupuk
mudah didapat, proses pembuatannya mudah dan murah, mengurangi
pencemaran lingkungan akibat limbah nasi basi, dan mengurangi penggunaan
pupuk kimia serta beralih pada budidaya tanaman secara organik yang lebuh
sehat.

Kata Kunci : Nasi basi, dapur umum, dan pupuk organik cair.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis limpahkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan pertolongannya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan
sebelumnya. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa Penulis limpahkan kepada
Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat
menuntun Penulis pada ruang dan waktu yang terus dapat bermanfaat selalu.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi standar, dengan judul :
IDENTIFIKASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH NASI
BASI DAPUR UMUM SMAN 3 KAYUAGUNG
Untuk menyelesaikan karya tulis ini merupakan suatu hal yang baik dan
membanggakan, apabila penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Kepala SMAN 3 Unggulan Kayuagung, H. Anis Joko Santoso, S.Pd., M.M
2. Ibu Sulastri S.Pd. Selaku guru pembimbing penulis dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu guru, teman-teman di SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung serta
orang tua yang selalu mendukung penulis .

Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan apabila terdapat kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini penulis
mohon maaf, karena penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Kayuagung, Mei 2022

Peneliti,

v
Darma Ardianto

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................iii
ABSTRAK................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
I.1 Latar Belakang................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
I.3 Tujuan...............................................................................................................2
I.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSAKA.......................................................................................3
II.1 Limbah.............................................................................................................3

II.1.1 Limbah Cair..................................................................................................3

II.1.2 Limbah Padat................................................................................................4

II.1.3 Limbah Gas..................................................................................................5

II.1.4 Limbah Suara...............................................................................................6

II.2 Nasi Basi.........................................................................................................6

II.3 Dapur Umum...................................................................................................7

II.4 Pupuk...............................................................................................................7

II.5 Pupuk Organik Cair.........................................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................9

III.1 Jenis Penelitian..............................................................................................9

III.2 Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................9

III.3 Prosedur Praktikum.......................................................................................9

III.3.1 Alat.............................................................................................................10

III.3.2. Bahan........................................................................................................10

III.3.3 Cara Pembuatan.........................................................................................10

III.3.4 Cara Pengaplikasian...................................................................................10

vii
BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................................11

IV.1 Hasil Penelitian.............................................................................................11

IV.2 Pembahasan..................................................................................................11

BAB V PENUTUP......................................................................................................12

V.1 Kesimpulan....................................................................................................12

V.2 Saran...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

LAMPIRAN................................................................................................................14

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Setiap sekolah berasrama pasti ada dapur umum, sebagai tempat penyedia
makan dan minum siswa selama menginap di asrama. Pada sekolah yang
berasrama pasti jumlah konsumsi hariannya sangatlah banyak, dikarenakan
pada saat jam makan melibatkan seluruh warga sekolah, siswa, guru dan para
pegawai lainnya untuk makan di dapur umum. Pada dasarnya dapur umum
bukan hanya tempat untuk konsumsi saja, namun juga sebagai tempat
penumpukan limbah sisa makanan terbesar di sekolah. Maka dari pada itu
limbah sisa makanan atau nasi sisa harus dapat kita manfaatkan. Untuk
mengurangi penumpukan limbah dan pencemaran lingkungan. Jika biasanya
nasi sasi digunakan sebagai pakan ternak atau terkadang hanya dibuang
begitu saja di tempat sampah, namun kini nasi sisa makan kita dapat diolah
menjadi sebagai pupuk organik atau pupuk cair untuk menyuburkan tanaman
yang efisien dan ramah lingkungan.
Seperti kita ketahui, tumbuh dan berkembangnya tanaman sangat
membutuhkan tanah yang subur dan nutrisi yang cukup. Nah, salah satu zat
organik yang mampu menyuburkan tanah dan tanaman adalah nasi sisa
makan para siswa serta seluruh warga sekolah. Sebab, di dalam nasi terdapat
sejumlah nutrisi penting di antaranya karbohidrat, protein, mineral seperti
besi (Fe), fosfor (P), mangan (Mn), selenium, magnesium (Mg), kalium, dan
sejumlah vitamin. Pertama, di dalam nasi terdapat sekitar 39% karbohidrat.
Karbon dan hidrogen tadi dalam bentuk kompleks, yakni karbohidrat akan
diubah ke dalam bentuk yang lebih sederhana, yakni gula. Gula merupakan
sumber energi bagi mikroorganisme yang ada di tanah untuk berkembang
biak dan bereproduksi sehingga dapat membantu tanah kita untuk
memperbaiki strukturnya, baik secara kimia maupun biologi. Selanjutnya
protein, nantinya protein ini akan dipecah menjadi sumber nitrogen (N) yang
dapat digunakan sebagai hormon pertumbuhan untuk tanaman. Berikutnya
kalsium akan bekerja sama dengan kalium untuk membentuk dinding sel di
dalam tanaman.

1
Di dalam nasi juga terdapat beberapa vitamin, di antaranya vitamin A, B1,
B2, dan B3 di mana nantinya akan menjadi unsur yang bisa digunakan untuk
tanaman menyediakan unsur hara mikro untuk tanaman. Sayangnya, nasi sisa
ini tidak serta merta dapat diaplikasikan secara langsung untuk tanaman. Nasi
sisa harus diolah terlebih dahulu agar dapat bermanfaat untuk tanaman, salah
satunya dengan membuat Mikro Organisme Lokal (MOL).
Berdasarkan latar belakang di atas menilai dan meneliti limbah nasi basi
Dapur Umum yang begitu banyak, sehingga penulis tertarik untuk mengkaji
Identifikasi Pembuatan Pupuk Organik Cair Nasi Basi Dapur Umum SMAN
3 KAYUAGUNG. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dilakukan dengan
pengamatan dan praktek secara langsung dari sumber yang kredibel sehingga
informasi yang di dapat lebih akurat.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa manfaat limbah nasi basi menjadi pupuk cair dari limbah dapur SMA
Negeri 3 Unggulan Kayuagung?
2. Bagaimana cara mengurangi sisa limbah yang semakin menumpuk di
dapur umum SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung?
3. Bagaimana cara mengolah limbah nasi basi menjadi pupuk cair?

I.3 Tujuan
1. Untuk memanfaatkan limbah nasi basi menjadi pupuk cair dari dapur
umum SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung.
2. Untuk mengurangi limbah nasi basi yang menumpuk di dapur umum SMA
Negeri 3 Unggulan Kayuagung.
3. Untuk mengolah kembali limbah nasi basi menjadi pupuk cair.

I.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui apa manfaat limbah nasi basi menjadi pupuk cair.
2. Untuk mengetahui cara pengurangan limbah nasi basi di dapur umum SMA
Negeri 3 Unggulan Kayuagung.
3. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah makanan menjadi pupuk cair.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

II.1 Limbah
Limbah adalah berbagai barang yang dibuang karena tidak dipakai atau
digunakan lagi. Limbah merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun
hasil kegiatan manusia. Limbah ini juga sering kali disebut dengan
sampah. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari sampah padat seperti
kertas, kardus, kaca, hingga sampah organik yang berasal dari bahan makanan
atau tumbuh-tumbuhan kering. Dalam hal ini, hampir segala macam
lingkungan menghasilkan limbah. Mulai dari limbah individu seperti limbah
rumah tangga, limbah kantor, limbah sekolah, limbah industri, hingga limbah
rumah sakit. Limbah adalah sisa suatu usaha maupun kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara
langsung maupun tidak dapat membahayakan lingkungan, kesehatan,
kehidupan manusia dan makhluk lainnya (Mahida, 1984).
Berbagai macam limbah ini harus dikelola dengan baik agar tidak
mencemari lingkungan. Ini juga menjadi upaya untuk mencegah terjadinya
kelangkaan sumber daya yang berperan penting bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya, salah satunya air. Dengan begitu, sumber daya alam dapat
terjaga dan bisa memberikan manfaat yang baik bagi seluruh makhluk hidup.

II.1.1 Limbah Cair


Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air menjelaskan pengertian dari
limbah yaitu sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Pengertian limbah cair menurut para ahli :
 Pengertian limbah cair adalah sistem pengelolaan atau teknik mengatasi
limbah air secara umum dibagi menjadi tiga metode atau jenis pengolahan,
yaitu pengolahan alam fisika, kimia, dan biologi (Suharto, 2010).
 Limbah cair adalah bagian daripada limbah yang terlarut di dalam air,
limbah ini selalu mengalir selayaknya air yang mengalir ke tempat dataran

3
tinggi ke dalam dataran rendah. Umumnya limbah cair dapat berbahaya
bagi kehidupan manusia karena air menjadi eleman utama yang selalu
dibutuhkan untuk bertahan hidup (Imam, 2022).
Pengertian limbah cair secara umum adalah sisa hasil buangan proses
produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair dapat
berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi)
maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat diklasifikasikan dalam empat
kelompok diantaranya yaitu:
1. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan dan
perkantoran. Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian, dan air
tinja.
2. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan industri. Contohnya yaitu: sisa pewarnaan kain/bahan dari
industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan, sisa cucian daging,
buah, atau sayur.
3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang
berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah
cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan.
Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa
yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian
saluran yang membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya
yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan
perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
4. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat
melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga
dapat disebut limbah cair.

II.1.2 Limbah Padat


Pengertian limbah padat sama dengan pengertian sampah menurut UU
No. 8 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa kegiatan

4
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Berdasarkan
asalnya sampah dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu:
1. Sampah anorganik (rubbish) adalah sampah yang bukan berasal dari
makhluk hidup. Sampah ini berasal dari bahan yang tidak mudah terurai
secara alami, tidak dapat diperbarui dan termasuk bahan yang berbahaya
serta beracun (Purwendro dkk, 2010).
2. Sampah organic (gerbage) adalah sampah yang berasal dari makhluk
hidup. Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami (Sejati, 2009).
3. Sampah abu (ashes) adalah limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil
bakaran.
4. Sampah sapuan (street sweeing) adalah limbah padat hasil pembersihan
jalan atau sapuan yang terdiri dari berbagai macam sampah.

II.1.3 Limbah Gas


Limbah gas adalah salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara. Hal
ini disebabkan karena limbah gas mengandung zat partikulat yang berbentuk
asap, nitrogen, karbon monoksida, hidrokarbon, sulfur dioksida yang dilepas
ke udara. Udara merupakan sarana pencemaran dari limbah gas ini.
Pengertian limbah gas menurut para ahli:
 Limbah gas terbentuk dari kumpulan zat-zat pencemar gas atau partikel
kecil yang dilepas ke udara (Moestikahadi, 2000).
 Limbah gas adalah pencemar udara. Bahan-bahan yang terkandung di
dalamnya mengandung zat berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan
lingkungan sekitar (Fardiaz, 1992).
Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan
menurunkan kualitas udara. Limbah gas yang dihasilkan berlebihan dapat
mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Zat
pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel
dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan
mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan
pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk
gas tertentu) ataupun akibat langsung.

5
II.1.4 Limbah Suara
Limbah suara yaitu limbah yang berupa gelombang bunyi yang merambat
di udara sehingga terjadinya penecemaran suara. Pencemaran suara adalah
keadaan masuknya suara yang terlalu banyak sehingga mengganggu
kenyamanan lingkungan manusia. Sumber pencemaran suara adalah
kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia. Limbah suara dapat dihasilkan dari mesin kendaraan,
mesin-mesin pabrik, peralatan elektronikdan sumber-sumber yang lainnya.
Limbah suara menurut para ahli :
 Bunyi disebut bising apabila intensitasnya telah melampaui batas yaitu 50
dB. Suara dengan Pengelolaan Polusi Udara dan Suara (Murdani)
intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri,
kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-
menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu kesehatan
manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen (Nurul
Hidayati, 2007).
 Tingkat kebisingan yang ada dalam kelas akibat pengaruh internal semua
sudah melebihi batas ambang baku yang ditetapkan. Tingkat kebisingan
yang diijinkan pada masing-masing kawasan berbeda-beda, seperti halnya
pada lingkungan sekolah tingkat kebisingan yang diperbolehkan adalah
55 dB. Dengan demikian perlu kiranya membuat alat pengelolaan suara
dan udara yang dapat digunakan untuk mengelola kebisingan yang terjadi
pada ruang praktik. Pada mesin konvensional tidak ada sistem pengontrol
gas buang mesin sehingga tingkat polusi yang dihasilkan cukup (Putra,
2011).

II.2 Nasi Basi


Nasi basi adalah nasi yang sudah tidak layak untuk dinikmati karena
memiliki bau dan rasa yang tidak sedap, berlendir, dan ditumbuhi jamur
berwarna kuning atau oranye di atasnya. Ciri-ciri nasi basi antara lain aroma
menyengat, teksturnya yang lengket dan berair, atau malahan menjadi keras
dan kering. Nasi basi juga dapat ditumbuhi jamur.

6
Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme diperoleh dari
limbah-limbah organik seperti gandum, singkong, air cucian beras, dan lain-
lain. Glukosa berasal dari air kelapa, cairan gula merah, maupun gula pasir.
Serta sumber mikroorganisme berasal dari kulit buah yang sudah busuk,
terasi, keong, maupun nasi basi (Hadinata, 2006).

II.3 Dapur Umum


Dapur umum merupakan suatu tempat yang digunakan untuk memasak
atau membuat makanan yang di fungsi gunakan bagi orang banyak, dapat
dijumpai pada sekolah berasrama, tempat yang terkena musibah/bencana
alam, rumah makan. Dapur merupakan suatu tempat untuk menyimpan,
menyiapkan bahan makanan sehingga dapat diolah sebagaimana makanan
tersebut dapat disajikan sesuai dengan standart yang dapat dikonsumsi
(Minantyo, 2011).

II.4 Pupuk
Pupuk merupakan bahan penambah kesuburan tanah karena berisi satu
atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi,
memupuk berarti menambah unsur hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk
merupakan meterial yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik (Dwicaksono, 2013).

II.5 Pupuk Organik Cair


Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan bahan organik
yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan
unsur haranya lebih dari satu unsur. Bahan baku pupuk organik cair yang
sangat bagus yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai
kandungan air tinggi seperti sisasisa buah-buahan dan sisa sayur-sayuran .
Agar tanaman tumbuh subur, tak hanya bergantung pada media tanam,
pemilihan bibit, dan penyiramannya, tapi juga pemberian nutrisi yang tepat.
Nutrisi tanaman ini bisa didapatkan melalui bahan-bahan organik yang ada di
sekitarmu, salah satunya nasi basi.

7
Nasi basi juga bisa digunakan sebagai bahan bioaktif untuk pembuatan
pupuk kompos. Pupuk organik cair dari nasi basi ini selain mudah dan murah,
juga bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman. Bahan organik memiliki
peran penting sebagai sumber energi dan pakan untuk mendukung berbagai
kehidupan serta perkembangbiakan mikroba dalam tanah (Manure, 2014).
Karakteristik pada Pupuk organik cair umumnya berwarna coklat agak
kekuningan. Karena dibuat dari bahan sampah, bau khas pupuk ini cukup
menyengat tetapi bau tersebut dapat dikurangi, bahkan dihilangkan dengan
cara memberikan pewangi. Produk yang dihasilkan merupakan produk
organik, bahan pewangi nya pun harus bahan alami. Bahan pewangi alami
yang dapat digunakan yaitu sereh wangi, jeruk citrun, atau pandan.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian


Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, jenis penulisannya menggunakan
metode penelitian kualitatif. Menurut Creswell, J. W mengartikan penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah
manusia dan sosial. Dimana peneliti akan melaporkan dari hasil penelitian
berdasarkan laporan pandangan data dan analisa data yang didapatkan di
lapangan, kemudian di deskripsikan dalam laporan penelitian secara rinci.
Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis yang mendalam yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin
bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah
lainnya.

III.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari – 8 Maret 2022
bertempat di Dapur Umum dan Laboratorium Kimia SMAN 3 Unggulan
Kayuagung, kelurahan Kedaton, kecamatan Kayuagung Kab. OKI, Sumatera
Selatan.

III.3 Prosedur Praktikum


Prosedur merupakan suatu proses, langkah langkah atau tahapan tahapan
dari serangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
prosedur juga biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departmen di
dalam perusahaan. Praktikum bisa disimpulkan jadi proses pembelajaran pada
peserta didik dari tenaga pendidik untuk mengamati object, menganalisa,
menunjukkan dan membuat rangkuman atau laporan hasil dari penilaian yang
sudah dikerjakan. Laporan yang dikerjakan dengan 5tbentuk tulisan, baik
dicatat tangan atau memakai mesin tulis. Adapun alat dan bahan yang

9
digunakan dalam praktikum pembuatan pupuk cair sisa limbah makanan
siswa SMAN 3 Unggulan Kayuagung.
III.3.1 Alat
1. Neraca Analit
2. Spatula tajam
3. Kontainer
4. Pisau
5. Botol

III.3.2 Bahan
1. Nasi sisa / basi : 1 kilogram
2. Sayur sisa / basi : 500 gram
3. Gula : 50 gram
4. Air : 4 liter
5. Plastik : 1 bungkus

III.3.3 Cara Pembuatan


1. Siapkan 1 kilogram nasi basi yang berjamur atau berubah warna.
2. Masukkan 50 gram gula ke dalam nasi basi sebagai starter.
3. Kemudian ikat plastik dengan rapat, lalu lubangi menggunakan penusuk.
4. Masukkan plastik campuran bahan tadi ke kontainer yang berisi air 4
liter, lalu beri pemberat pada plastik agar tidak terapung dan tutup lagi
agar reaksi gelap berjalan lancar.
5. Kemudian diamkan atau fermetasikan selama 3 hari di dalam kontainer.
6. Setelah 3 hari difermentasikan dapat kita ambil menggunakan botol
sebanyak 10 ml.
7. Produk pupuk organik cair pun siap di kemas dan diaplikasikan.

III.3.4 Cara Pengaplikasian


1. Siramkan / semprotkan ke bagian akar tanaman, cukup campurkan 10 ml
pupuk organik cair ke dalam 4 liter air.

10
2. Pemberian pupuk organik cair dapat dilakukan 2 kali seminggu hingga
tanaman tumbuh dengan subur.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

IV.1 Hasil Penelitian


Dalam bab ini didapatkan Hasil penelitian yang bertujuan untuk membuat
sekaligus mengetahui proses yang efektif dalam pembuatan pupuk organik
organik cair dengan memanfaatkan limbah nasi basi dapur umum SMAN 3
Unggulan Kayuagung. Berdasarkan hasil penelitian, pembuatan pupuk
organik cair yang di lakukan di Laboratorium Kimia SMAN 3 Unggulan
Kayuagung menghasilkan produk pupuk organik cair yang berwarna putih
dan berbau asam.

IV.2 Pembahasan
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair adalah
limbah nasi basi dapur umum SMAN 3 Uunggulan Kayuagung. Pembuatan
pupuk dilakukan dengan cara mencampur nasi basi dan sisa makanan
kemudian ditambahkan gula sebagai starternya dengan perbandingan tertentu.
Campuran tersebut dimasukkan ke dalam container yang berisi air, lalu
didiamkan agar terfermentasi dalam reaksi gelap selama 3 hari. Setelah 3 hari
didiamkan maka air campuran tersebut berubah warna menjadi putih pekat
dan berbau asam, tandanya pupuk organik cair telah dapat dikemas dan
diaplikasikan.

11
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Hasil dari sisa nasi basi dan makanan adalah limbah. Namun dalam hal
tersebut limbah bukanlah hasil sisa makanan atau minuman yang sering
disebut sampah, namun sebenarnya sampah tersebut dapat diolah menjadi
pupuk yang sangat baik untuk tanaman dan dapat mengurangi limbah dapur
umum SMAN 3 Unggulan Kayuagung.

V.2 Saran
Pemanfaatan ini dapat dijadikan langkah awal inovasi pemanfaatan limbah
menjadi pupuk atau produk yang bernilai guna tinggi. Pupuk organik cair dari
limbah nasi basi dan sisa makanan sangatlah membantu untuk mengurangi
penumpukan limbah yang ada di dapur umum SMAN 3 Unggulan
Kayuagung dan diubah menjadi pupuk penambah nutrisi yang sangat baik
untuk tanaman karena banyak terkandung unsur hara didalamnya.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Nur Wahyu Sariningtias, S.P./Penyuluh BPTP Balitbangtan Sumsel. Kamis 16


Desember 2021. Artikel Mikro Organisme Lokal (MOL) Dari Nasi Basi.
Diakses melalui https://sumsel.litbang.pertanian.go.id/berita-mikro-
organisme-lokal-mol-dari-nasi-basi.html, pada tanggal 17 Maret 2022 14.00

Firmansyah R, Mawardi AH, Riandi MU. 2009. Artikel 4 Jenis Limbah


Berdasarkan Wujudnya. Diakses melalui https://environment-
indonesia.com/articles/4-jenis-limbah-berdasarkan-wujudnya, pada
tanggal 18 Maret 2022 16.00

Ayu Rifka Sitoresmi, Rabu 1 Desember 2021. Artikel 12 Jenis-Jenis Limbah Serta
Pengertian dan Karakteristiknya, Pahami Dampaknya. Diakses melalui
https://hot.liputan6.com/read/4725025/12-jenis-jenis-limbah-serta-
pengertian-dan-karakteristiknya, pada tanggal 4 april 2022 11.00

Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian, 2006. Kutipan bab 1
Pendahuluan Buku Pupuk Organik Cair dan pupuk hayati. Diakses melalui
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-terbaru-
topmenu-58/563-hayati121, pada tanggal 7 April 2022 13.15

UKM KSR PMI Universitas Airlangga, 2009. Artikel Penampungan Sementara,


Dapur Umum, dan Pengantar Logistik. Diakses melalui http://ksr-
pmi.ukm.unair.ac.id/2019/09/16/penampungan-sementara-dapur-umum-
dan-pengantar-logistik/, pada tanggal 26 Mei 2022 08.00

14
LAMPIRAN

Gambar 1. Para siswa mengambil makanan di dapur umum dengan antri

15
Gambar 2. Para siswa makan bersama di tempat yang di sediakan

Gambar 3. Para siswa membuang Gambar 4. Nasi sisa yang telah


berubah
sisa nasi ke dalam tempat sampah warna dan berjamur menjadi nasi basi

16
Gambar 5. Pengumpulan bahan dan proses pembuatan pupuk organik cair dari
limbah nasi basi dapur umum SMA Negeri 3 Kayuagung

Gambar 6. Pengambilan hasil fermentasi dari limbah nasi basi yang di diamkan
selama 3 hari dalam kontainer

17
Gambar 7. Produk pupuk organik cair dari limbah nasi basi dapur umum SMA
Negeri 3 Unggulan Kayuagung siap digunakan atau diaplikasikan

18

Anda mungkin juga menyukai