Anda di halaman 1dari 24

KARYA TULIS ILMIAH

KERIPIK LIDAH BUAYA

DISUSUN OLEH :
NUGRAH PRATAMA

151818 / 0008077764

XI MIA 2
SMA NEGERI 1 GOWA
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah yang berjudul “Keripik Lidah Buaya” ini dibuat sebagai tugas
Bahasa Indonesia semester genap tahun ajaran 2016/2017 di SMA Negeri 1
Gowa.
Karya ilmiah ini, terselesaikan dengan baik karena dukungan dan bantuan
dari banyak pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Ibu Dra. Hj. Andi Wartiah, M.M selaku ibu kepala sekolah SMA
Negeri 1. Gowa yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
2. Ibu Dra. Muliati Tutu selaku guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah
ini.
3. Guru-guru SMA Negeri 1 Gowa yang turut berperan membantu penulis dalam
penyusunan dan penyelesaian karya ilmiah ini.
4. Orang tua penulis dan teman-teman kelas XI MIA 2 yang turut memotivasi dan
memberi masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini, masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini, memberikan manfaat
bagi masyarakat secara umum dan masyarakat Gowa khususnya.

Gowa, 21
Maret 2017

Penulis
ABSTRAK

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan


agroindustri semakin luas dan produk yang dihasilkan semakin beraneka ragam.
Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi
seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki
nutrisi baik dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat.
Adanya beraneka ragam produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih
peduli terhadap kesehatan, sehingga muncul trend untuk kembali menggunakan
bahan-bahan alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu
komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk
dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agroindustri.
Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap antara lain
vitamin, mineral, asam amino dan enzim. Banyak kelebihan dan potensi sebagai
bahan pangan karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Bagian-
bagian lidah buaya yang digunakan antara lain daun, getah daun dan gel bening.
Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun sampai saat ini belum
termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tanaman lidah buaya
mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan, maka penggunaan lidah
buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai ekonomi dan selera
konsumen terhadap lidah buaya. Salah satu pengolahan tersebut ialah dengan
membuat makanan ringan yang diminati yaitu mengolahnya menjadi keripik lidah
buaya.
Permasalahan yang sering timbul dalam pembuatan keripik pada umumnya
ialah bahan yang digunakan, tekstur, rasa, dan penampilan keripik. Oleh karena
itu perlu adanya usaha dan ketelitian dalam pemilihan bahan baku yang baik, lama
waktu penggorengan, dan penambahan perisa makanan agar rasa yang dihasilkan
lebih enak dan penampilan lebih menarik sehingga lebih mengundang minat
konsumen untuk mengkonsumsinya.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menciptakan produk
makanan ringan yang menyehatkan dan bermanfaat bagi konsumen serta untuk
membuka peluang usaha agroindustri baru bagi masyarakat secara umum dan
khususnya untuk masyarakat Cambaya yang produk hasil olahannya mampu
bersaing dengan produk-produk olahan lainnya.
Dengan begitu, penulis berharap kepada masyarakat Cambaya dan
sekitarnya supaya tanaman lidah buaya yang kaya akan nutrisi ini tidak hanya
dikembangbiakkan dalam pot sebagai tanaman hias, melainkan juga
dikembangbiakkan untuk diambil manfaatnya sebagai bahan baku olahan produk
obat dan makanan juga minuman yang menyehatkan.
Penulis telah melakukan penelitian dan percobaan mengenai pembuatan
keripik lidah buaya hingga mendapatkan hasil berupa keripik yang renyah dan tak
kalah rasa dengan keripik dari bahan baku lainnya yang beredar di pasaran.
Penulis menyarankan agar para pembaca turut mempraktekkan pembuatan keripik
lidah buaya ini sehingga makanan ringan yang menyehatkan ini dapat
berkembang.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
1.4. Alternatif Pemecahan Masalah ................................................ 2
1.5. Kegunaan Penelitian ................................................................ 3
1.6. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 3
1.7. Sistematika Penulisan .............................................................. 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1. Tanaman Lidah Buaya.............................................................. 5
2.2. Sejarah Lidah Buaya................................................................. 6
2.3. Penyebaran Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) ..................... 7
2.4. Manfaat Lidah Buaya .............................................................. 9
BAB III. METODE PENULISAN ..................................................................... 12
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 12
3.2. Alat dan Bahan ........................................................................ 12
3.3. Metode Pembuatan Keripik Lidah Buaya................................ 16
3.4. Pengamatan Hasil Produk......................................................... 22
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 23
4.1. Sifat Fisik Olahan .................................................................... 23
4.2. Hasil Pengamatan Akhir........................................................... 23
BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 24
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 24
5.2. Saran ........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alam semesta tercipta dengan proses yang amat rumit dan mengagumkan.
Seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya saling berkoordinasi membentuk
sebuah tatanan rantai kehidupan yang luar biasa. Manusia adalah makhluk yang
sangat bergantung dengan alam dan sekitarnya. Kebutuhan manusia seakan tidak
dapat dilepaskan oleh peran alam sebagai penunjang kestabilan, termasuk
kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam terutama dalam hal kebutuhan
pangan.
Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut
kebutuhan gizi seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang
memiliki nutrisi baik dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan
yang tepat. Adanya beraneka ragam produk yang beredar di pasar membuat
masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga muncul trend untuk kembali
menggunakan bahan-bahan alami (back to nature).
Tanaman lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu jenis tanaman yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pangan yang alami dan menyehatkan.
Selain itu, lidah buaya juga mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap antara
lain vitamin, mineral, asam amino dan enzim. Banyak kelebihan dan potensi
sebagai bahan pangan karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan.
Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain daun, getah daun dan gel
bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun sampai saat ini
belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tanaman lidah
buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan, maka penggunaan
lidah buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai ekonomi dan selera
konsumen terhadap lidah buaya. Salah satu pengolahan dengan membuat
makanan ringan yang diminati yaitu mengolahnya menjadi keripik lidah buaya.
Hasil pemaparan di atas menunjukan fakta – fakta yang melatar belakangi
penelitian, antara lain :
1) Semakin bervariasinya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan.
2) Banyaknya makanan bergizi rendah dan membahayakan kesehatan
yang beredar dipasaran.
3) Adanya keinginan untuk kembali menggunakan produk-produk yang
alami karena dianggap lebih menyehatkan.
4) Membuka usaha agroindustri baru untuk menciptakan produk yang
mampu bersaing dipasaran.
Hal-hal tersebut di atas, menjadi dasar mengapa penulis tertarik untuk
memanfaatkan lidah buaya ( Aloe Vera ) sebagai bahan baku pembuatan keripi

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan data-data yang penulis paparkan di atas dapat dirumuskan
beberapa permasalahan, antara lain :
1.) Apakah lidah buaya (Aloe Vera ) dapat dimanfaatkan sebagai bahan
dasar pembuatan produk makanan?
2.) Bagaimana cara pembuatan keripik yang baik dan benar?
3.) Mampukah keripik lidah buaya menjadi produk pilihan para
konsumen?
1.3. Tujuan Penelitian
Melalui penulisan karya ilmiah ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
1) Menemukan alternatif baru untuk memanfaatkan tanaman lidah
buaya (Aloe Vera) sebagai bahan baku pembuatan produk makanan ringan,
2) Menciptakan produk makanan ringan yang sehat, bernutrisi, dan
bernilai jual tinggi,
3) Membuka usaha agroindustri baru.
1.4. Alternatif Pemecahan Masalah
Mengajak masyarakat untuk dapat mengelola atau membuat sendiri lidah
buaya menjadi makanan ringan yang enak dan menyehatkan.

1.5. Kegunaan Penelitian


Penulisan karya ilmiah ini diharapkan memberi manfaat yang luas, baik
bagi penulis sendiri maupun pembaca umumnya;
1. Bagi penulis ;
Sebagai tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, penulisan karya
ilmiah ini banyak memberi manfaat, baik langsung maupun tidak langsung,
diantaranya penulis mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai tumbuhan
lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik yang enak dan menyehatkan.
Disamping itu penulis merasa dilatih untuk menulis dan menjadikannya sebagai
bahan referensi dan kajian untuk meningkatkan pembelajaran disekolah.
2. Bagi pembaca ;
Tidak jauh beda dari yang penulis sampaikan diatas, diharapkan melalui
tulisan ini dapat memberikan pemahaman mengenai tumbuhan lidah buaya yang
dapat diolah menjadi keripik yang enak dan menyehatkan.
3. Bagi instansi terkait ;
Memberikan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
tanaman lidah buaya (Aloe Vera) yang kaya manfaat.
4. Bagi para pekerja argoindustri ;
Memberikan masukan untuk menciptakan produk makanan ringan baru
yang lebih menyehatkan.
5. Bagi masyarakat ;
Memberikan informasi dan masukan untuk dapat mengelola atau membuat
sendiri lidah buaya menjadi makanan ringan yang enak dan menyehatkan.
1.6. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut :
1) Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai
sumber tertulis ataupun melalui sumber lisan dari narasumber yang
berpengalaman.
2) Percobaan
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan mempraktikannya
sendiri masalah yang dibahas.
3) Jelalah Dunia Maya
Hal ini dilakukan untuk mencari data atau informasi yang tidak didapatkan
pada waktu studi pustaka dan penelitian.

1.7. Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang penulisan, identifikasi masalah, tujuan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan yang dilakukan penulis dalam menyusun karya tulis ini.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Berisi uraian mengenai deskripsi tanaman lidah buaya (Aloe Vera), sejarah lidah
buaya, penyebaran, manfaat, dan pengolahan lidah buaya menjadi produk
makanan berupa selai.
BAB 3 METODE PENULISAN
Berisi uraian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yaitu tempat
dan waktu penelitian, alat dan bahan, proses pengolahan, dan produk.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian mengenai pembahasan dari hasil produk yang dihasilkan tentang
sifat fisik yang dihasilkan dan hasil pengamatan akhir

BAB 5 PENUTUP
Berisi uraian mengenai kesimpulan dari percobaan yang dilakukan penulis dan
saran-saran penulis untuk masyarakat maupun pemerintah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Lidah Buaya


Lidah buaya (Aloe Vera) merupakan tumbuhan liar di tempat yang
berhawa panas atau ditanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman
hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri
kecil, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90
cm, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga), Banyak di Afrika bagian Utara,
Hindia Barat. Berikut adalah bagian-bagian tanaman lidah buaya (Aloe Vera) :
a. Batang Tanaman

Gambar 2.1 Batang lidah buaya (Aloe vera)


Aloe vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh
daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Aloe vera yang
bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
b. Daun

Gambar 2.2 Daun lidah buaya (Aloe vera)


Daun tanaman Aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang.
Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat
sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel)
sebagai bahan baku obat.
Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan
daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai
50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang
bersaf-saf.

c. Bunga

Gambar 2.3 Bunga lidah buaya (Aloe vera)


Bunga Aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang
mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam
rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga
biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
2.2. Sejarah Lidah Buaya
Tanaman ini diberi nama lidah buaya karena bentuknya yang mirip dengan
lidah buaya. Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah
sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan
sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan
ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Tanaman ini
sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat
sekitar tahun 1500 SM. Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan
Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati
berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut
rontok, wasir, dan radang tenggorokan. Berikut merupakan kandungan kimia lidah
buaya.
No. Kandungan Kimia Nilai
1 Komponen Air 95,51%
2 Total Padatan a Lemak 0,067%
Terlarut b Karbohidrat 0,043%
c Protein 0,038%
d Vitamin A 4,59%
e Vitamin C 3,47%
Tabel 2.1 Kandungan kimia lidah buaya

Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya dari Ethiopia. Akan
tetapi banyak berkembang di Yunani dan sudah dikenal sejak abad ke-14 SM.
Tanaman ini mempunyai nama yang berbeda di masing-masing wilayah. Nama-
nama tersebut antara lain dapat dilihat dari tabel berikut:

Negara Penamaan
Filipina Natau
Malaysia Jadam
Prancis Aloe
India Musabba
Arab Sabbar
Indonesia Lidah buaya
Tabel 2.2 Penamaan lidah buaya di berbagai Negara

2.3. Penyebaran Tanaman Lidah Buaya ( Aloe vera )


Penyebaran lidah buaya di Indonesia dimulai pada abad ke-17 yang dibawa
oleh orang China. Pada awalnya lidah buaya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman
hias di pekarangan rumah dan obat pencuci rambut. Sejak tahun 1990 mulai
dikembangkan secara besar-besaran untuk bahan baku kosmetik, farmasi,
minuman dan makanan.
Lidah buaya merupakan tanaman sukulen (banyak mengandung air) yang
termasuk suku Liliaceae. Ada sekitar 350 jenis lidah buaya yang hidup di dunia
yang termasuk suku ini. Akan tetapi yang banyak ditanam hanya beberapa jenis
saja, diantaranya adalah Aloe barbadensis Miller, Aloe ferox Miller, Aloe perryi
Baker dan Aloe chinensis Baker. Dari jenis-jenis tersebut yang paling banyak
dimanfaatkan adalah Aloe barbadensis Miller. Sedangkan lidah buaya yang
banyak dikembangkan di Indonesia terutama di Kalimantan Barat adalah Aloe
chinensis Baker.
Tanaman lidah buaya akan berkembang baik pertumbuhannya di wilayah
bersuhu rata-rata 28-32oC. Lahan penanaman harus terbuka tanpa ternaungi oleh
pepohonan karena lidah buaya perlu sinar matahari penuh. Tanaman ini
mempunyai keunggulan yaitu tahan terhadap kekeringan, terutama pada musim
kemarau, karena lidah buaya dilengkapi dengan kemampuan menyimpan air
dalam daunnya yang tebal. Akan tetapi lidah buaya ini tidak tahan terhadap
kelembaban tinggi atau di daerah yang curah hujannya tinggi, tanaman ini mudah
terkena serangan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan
Fusarium sp. Tanaman ini dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai
dataran tinggi asalkan tanahnya subur, gembur, dan kaya bahan organik, dengan
pH ideal 5.5-6. Karena itu, tanaman lidah buaya dapat tumbuh di semua jenis
tanah asalkan tanah tersebut tidak tergenang air.
Lidah buaya diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
2) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
3) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
4) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
5) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
6) Ordo: Asparagales
7) Famili: Asphodelaceae
8) Genus: Aloe
9) Spesies: Aloe vera L.

2.4. Manfaat Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera)


Lidah buaya telah dikenal manfaatnya sejak dahulu. Bahkan seiring
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang ini banyak yang
memanfaatkan tanaman ini sebagai bahan baku ataupun bahan campuran
pembuatan berbagai macam produk. Lidah buaya (Aloe vera) juga telah teruji
mampu mencegah dan mengobati berbagai macam jenis penyakit. Manfaat produk
yang dihasilkan dari lidah buaya sangat beraneka ragam, antara lain dapat
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pada pembuatan produk berupa shampo,
pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya bahkan ada juga yang telah dijual
dalam bentuk minuman koktail. Lidah buaya juga dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan produk makanan. Seperti keripik, nata de aloe, sirup, teh, jus, koktail,
jelly, dodol, cendol, dan selai lidah buaya. Diketahui bahwa lidah buaya
mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D. kandungan dan manfaat
lidah buaya yang cukup menakjubkan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table
dibawah ini.
Zat Manfaat
Lignin Memiliki kemampuan penyerapan yang
tinggi yang mempermudah penyerapan
gel ke kulit sehingga mampu
melindungi kulit dari dehidrasi dan
menjaga kelembapan kulit.
Saponin Memiliki kemampuan membersihkan
(aseptic) dan sebagai bahan pencuci
yang sangat baik.
Komplek antharaquinon aloin, Bahan laksatif, penghilang rasa sakit,
barbaloin, iso-barbaloin, anthranol, mengurangi racun, senyawa anti
aloe emodin, anthracene, aloetic bakteri, dan memiliki kandungan
acid, asam sinamat, asam antibiotic.
krisophanat, eteral oil, dan resitanol
Kalium dan natrium Memelihara kekencangan muka dan
otot tubuh, regulasi dan metabolisme
tubuh dan penting dalam pengaturan
impuls saraf.
Kalsium Membantu pembentukan dan
regenerasi tulang.
Seng Bermanfaat bagi kesehatan saluran air
kencing.
Asam folat Bermanfaat bagi kesehatan kulit dan
rambut.
Vitamin A Berfungsi untuk oksigenerasi jaringan
tubuh, terutama kulit dan kuku.
Vitamin B1, B2, B6, niacinamida, Berfungsi untuk menjalankan fungsi
dan kolin tubuh secara normal dan sehat.
Enzim oksidase, amylase, katalase, Mengatur berbagai proses kimia dalam
lipase dan protease tubuh, dan menyembuhkan luka dalam
dan luar.
Enzim protease Penghilang rasa nyeri saat luka.
Asam krisofan Mendorong penyembuhan kulit yang
mengalami kerusakan.
Mono dan polisakarida (selulosa, Memenuhi kebutuhan metabolisme
glukosa, mannose, dan aldopentosa) tubuh dan berfungsi untuk
memproduksi mukopolisakarida.
Tabel 2.3 Komponen kimia lidah buaya berdasarkan manfaatnya

Kegunaannya lidah buaya bagi kesehatan manusia antara lain :


 untuk mengobati sakit kepala/pusing, sembelit, kejang pada anak,
kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencin manis, wasir,
peluruh haid dan penyubur rambut. Selain itu lidah buaya juga
bermanfaat sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta
mengurangi infeksi.

Setelah mengetahui beragam khasiat lidah buaya dan pemanfaatannya,


tidak ada salahnya jika kita mulai mencoba bahan alami yang satu ini untuk
menjaga kesehatan kita dan keluarga dengan membuat sendiri produk ini, baik
untuk di konsumsi maupun sebagai peluang bisnis usaha. Salah satunya adalah
mengolah menjadi keripik lidah buaya.

3. Zat-zat lain sebagai pelengkap


Tujuan zat pelengkap seperti pewarna makanan, garam, perisa makanan
adalah untuk mendapatkan hasil produk yang diinginkan dan sesuai selera
konsumen.

3.4. Pengamatan Hasil Produk


Dari percobaan yang dilakukan, penulis dapat mengetahui tekstur,
penampilan, aroma, dan rasa yang dihasilkan dari produk yang dihasilkan. Berikut
adalah hal-hal yang diperoleh dari hasil pengamatan:
 Tekstur dan Penampilan Keripik
Hasil produk olahan keripik lidah buaya yang alami ( tanpa pewarna dan perisa
makanan, kecuali garam) akan menghasilkan warna kuning keemasan. Apabila
menginginkan warna lain, kita dapat menambahkan pewarna makanan dan perisa
makanan secukupnya setelah penggorengan.
 Rasa
Setelah melalui beberapa percobaan, dapat di simpulkan bahwa rasa yang
dihasilkan oleh keripik lidah buaya sangat dipengaruhi oleh kadar garam dan
perisa makanan yang digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sifat Fisik Hasil Olahan


Setelah melakukan percobaan tersebut dapat diketahui sifat-sifat dari hasil
olahan keripik lidah buaya tersebut. Sifat tersebut antara lain:

 Keripik yang dihasilkan berwarna kuning keemasan apabila tidak


dicampur dengan pewarna dan perisa makanan.
 Teksturnya renyah dan krispi.
 Rasanya sesuai dengan perisa makanan yang ditambahkan.

4.2. Hasil Pengamatan Akhir


Setelah melakukan 2 kali percobaan, penulis dapat menyimpulkan
bahwa pembuatan keripik lidah buaya dapat dilakukan secara sederhana. Hal
inilah yang membuat penulis yakin bahwa masyarakat mudah untuk
mempraktikanya sendiri di rumah. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
produk ini adalah ketelitian dan perpaduan kadar zat yang harus sesuai agar
menghasilkan produk yang baik.
Hal-hal yang diamati adalah peran tepung terigu, telur, pewarna makanan dan
perisa makanan.

 Mengetahui Pengaruh Cahaya Matahari


Panas dari cahaya matahari sangat besar pengaruhnya terhadap pembuatan
keripik lidah buaya. Daging lidah buaya yang tidak kering saat proses penjemuran
akan menyebabkan keripik yang dihasilkan tidak krispi dan agak berlendir.
 Mengetahui Pengaruh Panas Minyak Goreng
Minyak goreng yang terlalu panas akan menyebabkan keripik gosong tetapi
bagian dalamnya belum matang. Dianjurkan minyak tidak terlalu panas.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian manfaat tanaman lidah buaya ( Aloe Vera ) menjadi
keripik lidah buaya ini, dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
Dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dalam penggunaan zat. Hal ini
telah dibuktikan melalui percobaan yang telah penulis lakukan. Dengan
perbandingan yang tepat, keripik hasil olahannya akan baik dan diminati para
konsumen.
Keripik lidah buaya memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh kita.
Menurut penelitian, lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman
terlaris di dunia yang telah dikembangkan oleh negara-negara maju sebagai bahan
baku di bidang industri farmasi dan pangan. Oleh karena itu, keripik lidah buaya
sangat baik dijadikan camilan wajib harian.
Pemanfaatan lidah buaya menjadi produk olahan seperti keripik lidah buaya ini
sangat memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha agroindustri baru
bagi produsen. Karena selain rasanya yang enak, keripik lidah buaya ini juga
bernutrisi tinggi dan kaya manfaat.

Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan dalam rangka upaya peningkatan
pengelolaan perpustakaan :
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat lebih meningkatkan
kualitas produk yang baik.
2. Perlu diperhatikan penggunaan bahan dan zat dalam proses pembuatannya
agar mampu menghasilkan produk yang baik dan tetap (cita rasa selalu
terjaga).
3. Pemerintah dan instansi terkait, diharapkan dapat mengembangkan lidah
buaya sebagai bahan pembuatan produk makanan.
DAFTAR PUSTAKA

Furnawanthi, I. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman


Ajaib. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Fardiaz, D. 1989. Hidrokoloid Dalam Industri Pangan, Buku dan


Monograf Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Bogor : Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi Institusi.

Pratiwi, D. A. dkk. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :


Erlangga.

Riandari, Henny. 2006. Theory and Application of Biology for Grade XI of


Senior High School and Islamic Senior High School. Solo : Bilingual.

Riandari, Henny. 2006. Theory and Application of Biology for Grade XIII
of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo : Bilingual.

Yana, Yuli. 2014. Manfaat Lidah Buaya. http://manfaat.co.id/manfaat-


lidah-buaya [21 Maret 2017].
Oktara, Nanda. 2014. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lidah
Buaya. http://www.petanihebat.com/2014/11/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
lidah.html [21 Maret 2017].

Setyo, Sudarminto. 2015. Tanaman lidah buaya (Aloe vera


L.). http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/05/tanaman-lidah-buaya-aloe-vera-l/ [21
Maret 2017].

Anda mungkin juga menyukai