Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT AJINOMOTO INDONESIA

OLEH:
PENDIDIKAN KIMIA B 2014

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN KIMIA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan pesatnya persaingan di pangsa pasar kerja sekarang ini,
mahasiswa sangat membutuhkan pengetahuan dan kemampuan menerapkan ilmu
terapan mereka untuk membuka cara pandang mereka tentang hal-hal yang
berhubungan dengan ilmu kimia. Baik dalam dunia industri maupun dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Ditinjau dari karakter yang senantiasa ingin tahu dan
keinginan belajar dan menggali potensi yang ada di dalam diri masing-masing
individu merupakan faktor penting dalam kemajuan IPTEK, khususnya dibidang ilmu
kimia. Bagi para intelektual muda yang pada umumnya memiliki daya pikir dengan
kreativitas tinggi diharapkan mampu menciptakan terobosan baru dalam bidang kimia
guna mempersiapkan diri dalam persaingan di era globalisasi saat ini.
Bidang kimia juga dapat menjadi solusi untuk menanggulangi berbagai krisis
yang melanda dunia seperti krisis energi serta penanggulangan terhadap berbagai efek
negatif dalam bidang kimia. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mencegah
ketertinggalan tersebut adalah dengan melakukan Kunjungan Industri. Dengan
Kunjungan Industri ini, Mahasiswa Kimia UNESA dapat secara langsung menimba
ilmu dengan cara melakukan observasi terhadap suatu industri dimana hasil produksi
maupun proses produksinya menggunakan bahan-bahan kimia baik unsur maupun
senyawa kimia. Dalam hal ini, mahasiswa Kimia UNESA juga diharapkan dapat
bersosialisasi secara baik dengan masyarakat industri yang ada serta dapat memiliki
andil besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Oleh karena itu, Jurusan Kimia FMIPA UNESA merancang suatu kegiatan yang
mendukung terbentuknya mahasiswa yang mampu menciptakan dan melakukan
kegiatan produksi di bidang kimia. Kegiatan tersebut adalah “Kunjungan Industri
Mahasiswa Kimia FMIPA UNESA 2017” dengan tema “Mewujudkan Ahli Kimia
UNESA yang Berkompeten dan Berpengalaman serta Memiliki Daya Saing dalam
Dunia Industri’’
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan kunjungan industri ini antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang ilmu kimia terutama
penerapannya di industri kimia.

2
2. Meningkatkan mental kewirausahaan mahasiswa Kimia UNESA.

3. Meningkatkan sifat inovatif, dinamis, mandiri, terbuka, berdedikasi dan bermoral


tinggi.

4. Mahasiswa Kimia UNESA mampu bersosialisasi dan bekerja sama dengan pihak
lain.

C. Manfaat
Manfaat dari adanya kegiatan kunjungan industri ini adalah:
1. Bagi mahasiswa, pengetahuan tentang ilmu kimia tidak hanya diperoleh dari
kampus tetapi langsung dari industri yang menerpakan proses kimia.
2. Mental kewirausahaan mahasiswa kimia Unesa meningkat.
3. Sifat inovatif, dinamis, mandiri, terbuka, berdedikasi dan bermoral tinggi dapat
ditingkatkan melalui kegiatan ini.
4. Mahasiswa mampu bersosialisasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak dalam
kegiatan kunjungan industri.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada.
Hari, Tanggal : Senin, 4 April 2017
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat : PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto, Jawa Timur

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil PT Yakult Indonesia Persada
1. Nama Perusahaan : PT. Ajinomoto Indonesia
2. Alamat : Desa Mlirip, Mojokerto, Jawa Timur
3. Telp/Fax : (0321) 361710/ (0321) 361708
4. Produk : Masako, Sajiku, Mayumi, Saori, Ajinomoto

5. Logo/Lambang/Merek :
6. Moto Produk : Eat well, Live well

B. Sejarah
PT Ajinomoto Indonesia berdiri tahun 1969 di Jakarta. Pada tahun 1970
mendirikan pabrik pertamanya di Mojokerto-Jawa Timur dengan produk utama
penyedap rasa dengan merek AJI-NO-MOTO yang dipasarkan ke seluruh wilayah
Indonesia. Pabrik kedua di Karawang didirikan pada tahun 2012 dengan tujuan
memenuhi kebutuhan produk-produk bumbu masak bagi masyarakat Indonesia. Di
tahun 2015, PT. Ajinomoto Bakery Indonesia resmi didirikan. Pabrik di Karawang
timur dengan Japan Technology dan Japanese Staff yang berpengalaman akan mulai
beroperasi di Agustus 2016. Saat ini selain AJI-NO-MOTO, group Ajinomoto
Indonesia memproduksi Masako bumbu kaldu penyedap, Sajiku bumbu praktis siap
saji, SAORI bumbu masakan Asia dan Mayumi mayonanaise yummy. Sekarang
Group Ajinomoto Indonesia terdiri dari PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinomoto
Bakery Indonesia, PT Ajinex International, PT Ajinomoto Sales Indonesia. PT
Ajinomoto Sales Indonesia yang memiliki cabang penjualan di Jakarta, Surabaya, dan
Medan.

C. Produk dan Proses Produksi


1. Aji-No-Moto
AJI-NO-MOTO adalah MSG yang mempunyai sejarah paling panjang
karena sudah diproduksi sejak tahun 1909 (sudah lebih dari 100 tahun) dan
memiliki standar kualitas internasional karena sudah memiliki beberapa sertifikat
mutu yang diakui dunia (HACCP, ISO 9000 dll).
Monosodium glutamat (MSG) diproduksi dari tetes tebu, tepung tapioka
dan tetes buah bit yang diproses melalui beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu
pencampuran bahan baku dengan ammonia atau urea dengan perbandingan bahan
baku tetes tebu 50%, tepung tapioka 40%, tetes buah bit 10%. Setelah tercampur,
kemudian difermentasi dengan penambahan bakteri brevi bacterium

4
lactofermentum. Penambahan ammonia atau urea berfungsi sebagai sumber
nitrogen. Tahap kedua yaitu kristalisasi. Pada tahap ini bahan yang telah
terfermentasi ditambahkan asam sulfida yang berfungsi untuk memisahkan
glutamat dari campuran serta untuk menurunkan kadar Ca 2⁺ yang terkandung
dalam tetes tebu, sehingga dihasilkan asam glutamat. Tahap ketiga adalah tahap
pemisahan yang berfungsi untuk memisahkan produk utama yang berupa asam
glutamat dari produk sampingnya yaitu amina. Pemisahan dilakukan dengan
menerapkan prinsip sentrifuge. Tahap keempat yaitu penambahan NaOH ke dalam
asam glutamat sehingga dihasilkan cairan garam monosodium glutamat yang
memiliki pH netral (Pada main fermentor, suhu operasi dijaga konstan 31,5-37oC
dan pH dijaga sekitar 7,7) dengan formula HOO-CCH(NH2)-CH2CH2COONa
yang dihasilkan dari hidrolisa protein nabati atau larutan dari limbah penggilingan
gula tebu atau bit. Asam glutamat terdiri dari 5 atom karbon dengan 2 gugus
karboksil yang pada salah satu karbonnya berkaitan dengan NH 2 yang menjadi
ciri asam amino. Tahap kelima yaitu decolorisasi. Pada tahap ini, larutan MSG
yang dihasilkan ditambahkan karbon aktif yang berfungsi menyerap pengotor.
Tahap keenam adalah tahap penyaringan. Tahap ketujuh adalah kristalisasi. Tahap
kedelapan adalah pemisahan dari pengotor. Tahap kesembilan adalah tahap
pengeringan. Tahap kesepuluh adalah tahap pengemasan.

Gambar 1. Proses Produksi AJI-NO-MOTO

2. Sajiku Tepung Bumbu


Sajiku Tepung Bumbu dibuat dengan perpaduan tepat antara tepung dan
rempah pilihan, membuat hasil gorengan memiliki rasa dan aroma yang lezat serta

5
renyah dengan cara yang praktis dirumah. Bahan baku utama tepung bumbu ini
adalah tepung dan bumbu rempah-rempah yang diolah dengan proses yang steril.
Proses produksi Sajiku tepung bumbu terdiri dari 4 tahap. Tahap pertama yaitu
pencampuran. Pada tahap ini tepung dan bbumbu serta empah-rempah dicampur
hingga meata dengan menggunakan alat kemudian dilakukan penyaringan agar
ukuran bubuk tepung bumbu sama kemudian masuk kedalam tahap pengisian.
Pada tahap pengisian, tepung bumbu yang sudah siap dimasukkan ke dalam
kemasan tepung bumbu Sajiku. Tahap terakhir adalah pengemasan.

Gambar 2. Proses Produksi Sajiku Tepung Bumbu


3. Masako
Masako merupakan bumbu Kaldu Penyedap dibuat dengan perpaduan
sempurna antara daging segar berkualitas, bumbu dan rempah pilihan. Sehingga
secara praktis menyempurnakan kelezatan masakan sehari-hari dengan rasa dan
aroma dari daging asli sama seperti kaldu buatan di rumah.
Proses pembuatan Masako tidak jauh beda dengan pembuaan Ajinomoto.
Tahap pertama adalah ekstraksi daging, baik daging sapi maupun daging ayam

6
dengan bahan utama daging segar pilihan. Setelah didapatkan ekstrak daging,
kemudian dilakukan pencampuran dengan bumbu dan rempah-rempah pilihan
setelah itu kemudian dilakukan pembuatan butiran dari bahan-bahan tersebut.
Kemudian dilakukan pengeringan agar produk tahan lebih lama. Tahap terakhir
adalah pengemasan.

Gambar 3. Proses Produksi Masako


4. Saori
Saus oriental yang dibuat dengan bahan-bahan pilihan bermutu, menjadikan
masakan sehari-hari di rumah lebih istimewa dengan ras khas oriental. Produk ini
terdiri dari dua kemasan, yaitu kemasan sachet dan botol.
Proses pembuatan produk Saori terdiri dari empat tahap. Tahap pertama
adalah homogenisasi, bahan utama dimasukkan ke dalam konteiner kemudian
dicampur hingga menjadi homogen. Tahap kedua adalah pemanasan, hal ini
dilakukan salah satunya untuk mengawetkan produk secara alami. Tahap
selanjutnya adalah pendinginan. Kemudian produk yang telah didinginkan

7
dimasukkan ke dalam kemasan botol dan sachet kemudian masuk ke dalam tahap
terakhir, yaitu tahap pengemasan.

Gambar 4. Proses Produksi Saori


5. Mayumi
Mayumi adalah mayonnaise yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas.
Memberikan rasa yang berbeda karena rasa creamy yang penuh di mulut dan
sangat kaya rasa untuk makanan sehari-hari. Mayumi memiliki dua varian rasa,
yaitu original dan pedas. Kemasan produk ini berupa botol dan sachet.
Bahan utama dari produk ini adalah kuning telur dan bumbu-bumbu. Bahan
utama yang telah disiapkan kemudian diolah melalui lima tahap hingga dapat
didistribusikan. Tahap pertama adalah pencampuran, kuning telur dan bumbu
dicampur hingga homogen. Tahap selanjutnya adalah pencampuran, terjadi
penambahan cuka dan nabati yang menyebabkan terjadinya pemisahan. Tahap
selanjutnya adalah tahap homogenisasi agar fase minyak dan air dapat menjadi
homogeny. Tahap selanjutnya adalah memasukkan produk ke dalam kemasan

8
botol dan sachet kemudian masuk ke dalam tahap pengemasan dan siap untuk
didistribusikan.

Gambar 5. Proses Produksi Mayumi


D. Distribusi dan Pemasaran
Produk yang diproduksi oleh PT. Ajinomoto Indonesia kemudian dipasarkan
melalui kantor cabang penjualan yang terdapat di Jakarta, Surabaya dan Medan. Selain
dipasarkan di dalam negeri, produk yang diproduksi juga dipasarkan ke luar negeri
oleh PT. Ajinex Internasional, salah satunya ke Bangladesh.

9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pt. Ajinomoto memproduksi bumbu yang digunakan pada masakan dengan
merek Ajinomoto, Masako, Saori, Sajiku Tepung Bumbu dan Mayumi yang memiliki
rasa umami atau gurih. PT. Ajinomoto memiliki dua pabrik yang terletak di
Mojokerto, Jawa Timur dan Jawa Barat. Produk yang diproduksi dipasarkan melalui
kantor cabang emasaran yang berada di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta,
Surabaya, dan Medan. Produk juga dipasarkan ke luar negeri melalui PT. Ajinex
Internasional ke berbagai negara.
B. Saran
Setelah melakukan kujungan industri, mahasiswa telah menunjukkan sikap yang
santun serta menunjukkan rasa ingin tahu yang baik. Dilihat dari pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa yang cukup banyak dan kritis. Untuk ke
depannya, bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Saran untuk perusahaan, pada saat
penjelasan materi dengan melihat proses produksi, alangkah lebih baik dalam
menjelaskannya tidak terlalu cepat serta pada sesi tanya jawab, diberikan kesempatan
yang lebih apabila terdapat banyak pertanyaan. Tetapi dari keseluruhan kegiatan
kunjungan industri, pihak PT Ajinomoto Indonesia telah menerima mahasiswa dengan
baik. Saran yang dapat ditambahkan kepada mahasiswa pemrogram mata kuliah kimia
anorganik III adalah sebaiknya melaksanakan kunjungan industri pada industri yang
relevan dengan mata kuliah kimia anorganik III.

10
DAFTAR PUSTAKA

PT Ajinomoto Indonesia. (tanpa tahun). Profil Perusahaan. http://www.ajinomoto.co.id/


diakses pada 10 Juni 2017

11
DOKUMENTASI

12
13

Anda mungkin juga menyukai