Disusun Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing Sekolah, Pembimbing DU/ DI,
NIP.-
Mengetahui,
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, dan hidayah – Nya sehingga saya
dapat meyelesaikan lapaoran Praktik Kerja Industri di PT. Gunanusa
Eramandiri Plant II Pati. Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan – kegiatan
yang dilaksanakan saya selama berada di dunia industri. Laporan ini disusun
sebagai pertanggungjawaban siswa selama prakerin dan berfungsi sebagai acuan
dalam ujian yang dilaksanakan setelah saya melaksanakan praktik di dunia
industri.
Pelaksanaan prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan
kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Agus Triyana, S. Pd selaku kepala SMK Negeri Jateng di Pati.
2. Ibu Vivi Sulistyanasari, S. Pd selaku Kepala program keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian ( APHP ).
3. Mr. Ivan Gunawan selaku pimpinan PT. Gunanusa Eramandiri.
4. Ibu Ekowati Wahyuningsih selaku pembimbing selama pelaksanaan Pratik
Kerja Industri.
5. Bapak Noor Zudhi Wahyudho selaku pembimbing pada PT. Gunanusa
Eramandiri Plant II Pati.
6. Seluruh staff dan karyawan PT. Gunanusa Eramandiri Plant II Pati.
7. Dewan guru atas bimbingannya selama saya belajar di SMK Negeri Jateng
di Pati.
8. Seluruh karyawan SMK Negeri Jateng di Pati.
9. Teman – Teman yang membantu hingga terselesainnya laporan Prakti
Kerja Industri ini.
Saya menyadari akan kekurangan – kekurangan dalam pembuatan
laporan ini yang harus dibenahi, oleh karena itu saya mengharapkan masukan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa
mendatang. Akhir kata saya mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
HALAMAN JUDUL………………………………………...……………………i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
KATA PENGANTAR……………………………………...……………………iii
DAFTAR ISI………………………………………………..……………………iv
DAFTAR TABEL…………………………………………..………………….vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….viii
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………xii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………...…………………1
A. Latar Belakang………………………………………………………..1
B. Tujuan Praktik Industri………………………………………………..1
C. Manfaat Praktik Industri……………………………...……………….2
BAB IV PENUTUP……………………………………………..………………59
A. Kesimpulan…………………………………………………………..59
B. Saran………………………………………………..………………..59
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...………………61
LAMPIRAN……………………………………………………..………………63
Tabel 3.3 Langkah kerja proses Analisa Free Fated Acid ( FFA )……………..41
Tabel 3.5 Langkah kerja proses Analisa Kadar Air dengan metode gravimetri..46
Tabel 3.6 Langkah kerja proses Analisa Kadar Air dengan moisture analyzer...49
Tabel 3.7 Jurnal kegiatan Prakerin di PT. Gunanusa Eramandiri Plant II Pati
tahun 2020…………………………………………………………………..........54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.51 Memasukan serbuk kacang kedalam kertas tabung kertas saring..39
Gambar 3.52 Menyiapkan labu didih dengan menimbangnya di neraca analitik,
kemudian diberi n hexane…………………………………...……39
Gambar 3.53 Memberi vaseline pada setiap sambungan labu, soxhlet, dan
kondensor……………………………………………………..….39
Gambar 3.58 Necara analitik yang sudah terhubung dengan sumber listrik...….41
Gambar 3.62 Hasil perubahan warna ke merah muda hampir hilang setelah
proses titrasi pada uji FFA…………………………………….….42
Gambar 3.70 Hasil warna setelah proses titrasi yaitu biru kehitaman hampir
hilang, pada analisa PV………………………………..………….45
Gambar 3.71 Sumber listrik yang sudah ditancapkan pada neraca analitik…….46
Gambar 3.72 Penimbangan sampel bubuk kacang pada neraca analitik di labu
timbang ……………………………..……………………………47
Gambar 3.82 Proses pengukuran kadar air dengan alat Moisture analyzer.……50
( LQA )………………………………………………………………8
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemebelajaran di SMK Dirancang dengan pendekatan berbasis pada
kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di dunia
kerja. Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang
ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta didik yang
mencakup aspel sikap ( attitude ), pengetahuan ( knowlegde ), dan ketrampilan
( skill ). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran yang ditekankan
pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi tau jasa sesuai dengan standar
dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis di dunia kerja
mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya melalui dunia
kerja. Pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh
dunia kerja.
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses pengusaan keahlian kejuruan
melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) untuk mencapai
relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja, dan siswa juga dapat memiliki etos kerja yang meliputi : kemampuan
bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin
waktu, dan kerajinan dalam bekerja.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Pt. Gunanusa Eramandiri
Dimulai dari awal yang sederhana pada tahun 1994, PT. Gunanusa
Eramandiri, yang didirikan oleh Bapak Gunawan Tjokro, telah memfokuskan
bisnisnya pada pembuatan produk kacang tanah yang berkualitas di pabrik seluas
1000 m2. Dalam hampir dua dekade perusahaan ini telah menghasilkan lebih
banyak produk dengan mempertahankan fokus pada kategori kacang-kacangan
dengan menambahkan mete, almond, dan hazelnut ke daftar produk perusahaan
ini. Dengan demikian perusahaan ini memiliki total 3 pabrik untuk memfasilitasi
proses produksi dengan total ruang seluas 14.885 m2.
Pertumbuhan perusahaan sepenuhnya bergantung pada komitmen yang
tertanam kuat pada kualitas produk sebagai prioritas utama dalam membuat semua
keputusan. Dalam 7 tahun terakhir perusahaan ini telah sepenuhnya berfokus pada
pengembangan teknologi dan sistem untuk meningkatkan nilai-nilai kualitas
dengan mengadopsi visi:
Menjadi produsen kacang pilihan dengan kualitas terbaik dan harga
kompetitif di Asia Tenggara.
PT. Gunanusa Eramandiri Plant 2, berada di Kabupaten Pati didirikan
pada 15 Oktober 2008. Untuk plant 2 Pati PT. Gunanusa Eramandiri bergerak
dibidang bisnis produk kacang dalam kemasan (Peanut in shell). Memulai dengan
mengakuisisiCV. Mustoko menjadi PT. Gunanusa Eramandiri plant 2 Pati.
Kemudian secara berangsur – angsur perusahaan tersebut berkembang dari yang
masih menggunakan peralatan tradisional yang membutuhkan banyak sekali
tenaga kerja sekarang telah menjadi perusahaan dengan fasilitas penunjang
produksi yang sangat baik dan lebih efisien serta higienitasnya-pun terjamin.
Dengan menerapkan Sistem Jaminan Halal ( SJH ) dan didukung dengan
adanya Sistem ISO 22000 yang sangat mendukung terjaminya kualitas produk
dari PT. Gunanusa Eramandiri tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
prestasi – prestasi perusahaan yang telah diraih dari tahun ke tahun.
MISI
1. Memiliki standar mutu yang tinggi
2. Memberi pelayanan yang memuaskan
3. Berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia
4. Meningkatkan produktifitas untuk kesejahteraan bersama
5. Mengimplementasikan kaizen ( pengembangan terus menerus )
BUDAYA
Manager
Supervisor
Senior Leader
Team Leader
Operator
Bagan 2.1
meliputi:
Supervisor
Operator Operator
Incoming Processing
Bagan 2.2
Operation Dept.Head
Bagan 2.3
C. KEDUDUKAN & LETAK PT. GUNANUSA ERAMANDIRI
Plant 1
PT Gunanusa Eramandiri I
Plant 2
PT Gunanusa Eramandiri II
Plant 3
2. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja adalah suatu tatanan atau pedoman yang ditujukan
untuk mengurangi Kemungkinan Terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan
bagi semua pekerja internal atau pun eksternal.
Tujuan dari Keselamatan Kerja antara lain :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993,
tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah mewujudkan
masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera,
sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan
nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan
bebas kecelakaan.”
3. Personal Hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis.Jadi Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
ISO 22000 :2018 adalah standar keamanan pangan untuk bisnis dalam
rantai makanan global. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO)
mengembangkan standar ISO 22000: 2018, Sistem manajemen keamanan pangan
– Persyaratan untuk setiap organisasi dalam standar rantai makanan. ISO 22000
memberikan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan dan
menetapkan persyaratan apa yang harus dipenuhi suatu organisasi untuk dapat
mengendalikan bahaya keamanan pangan. Industri yang menggunakan ISO 22000
dapat memperoleh sertifikasi sesuai standar. ISO 22000 mencakup organisasi di
seluruh rantai makanan, dari pertanian hingga sampai ke meja. Standar ini
dirancang untuk memastikan persaingan yang adil dan menyediakan komunikasi
di dalam dan di antara organisasi di sepanjang rantai makanan. Standar ini
menggabungkan dan melengkapi unsur-unsur utama ISO 9001, standar untuk
sistem manajemen mutu, serta hazard analysis and critical control points
(HACCP), pendekatan preventif untuk keamanan pangan.
2. Alat
a. Timbangan Digital
Timbangan adalah alat yang
dipakai melakukan pengukuran massa
suatu benda.Timbangan digital, yaitu
jenis timbangan yang bekerja secara
elektronis dengan tenaga listrik.
b. Alat Ektraksi
Gambar 3.7
Soxhlet atau lengkapnya ekstraktor soxhlet
adalah peralatan laboratorium yang diciptakan pada
tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet. Alat ini awalnya
dirancang untuk ekstraksi lipida dari bahan padat.
Biasanya, ekstraksi Soxhlet dilakukan jika senyawa
yang diinginkan memiliki kelarutan yang terbatas
dalam suatu pelarut, dan ketakmurnian tidak larut
dalam pelarut tersebut.
c. Oven
Oven udara panas atau oven
Gambar 3.8 laboratorium adalah peralatan
laboratorium yang digunakan dalam
proses pengeringan bahan atau sampel.
Oven ini menggunakan konsep udara
panas untuk mengeringkan bahan,
dengan suhu 30°-200° Celsius.
d. Blender dan Grinder
Alat giling adalah sebuah alat
yang memecahkan bahan padat menjadi
potongan kecil dengan cara digiling,
diremuk atau dipotong. Biasanya bahan
yang digiling yaitu biji – bijian dan
sebagainya.
e. Gambar
Alat Tulis 3.10
Kantor
Alat tulis kantor adalah
perlengkapan kantor yang sangat
penting, tanpa alat-alat tersebut
pekerjaan kita akan terbengkalai dan
Gambar 3.9
bahkan tidak akan terselesaikan. Banyak
sekali jenis-jenis alat tulis kantor seperti:
pulpen, pensil, spidol papan
f. Alat Laboratorium
1) PH Meter
PH meter merupakan sebuah alat
yang dipakai buat mengukur tingkat
keasaman pada satu zat tertentu.
Gambar 3.12
2) Spatula Kaca
Dalam bahasa yang mudah, spatula
artinya pengaduk.Alat ini terbuat dari
bahan kaca dengan bentuk yang panjang
dan pada bagian ujungnya berbentuk
seperti sendok.
3) Gelas Beaker
Gambar 3.13
Gelas yang terbuat dari bahan
kaca ini memang multi fungsi. Namun
dinamakan dengan gelas ukur, karena
Gambar 3.14
fungsinya dipakai untuk mengambil
cairan dalam
yang lumayan banyak supaya terukur.Pada bagian luar gelas ini
terdapat skala yang menunjukkan kapasitas gelas tersebut, sehingga
dapat dengan sangat mudah untuk menentukannya.
4) Gelas Ukur
Sedikit berbeda dengan
Beakerglass, pada gelas ukur ini
mempunyai volume yang sedikit lebih
kecil dan memiliki bentuk yang agak
panjang.Pada bagian bawah terdapat
bagian yang melebar seperti sebuah alas.
5) Labu Erlenmeyer
Gambar 3.15
Alat laboratorium tersebut
sejatinya adalah tabung kaca yang
mempunyai ukuran tertentu. Terdapat
skala pada bagian luarnya.
Gambar
6) Labu Ukur 3.16
7) Corong Kaca
Fungsi dari corong kaca ini adalah
untuk membantu memasukkan cairan
dari tempat yang lain.
Gambar
Gambar3.18
3.17
8) Labu Destilasi
Labu ini berguna untuk membantu
dalam proses destilasi atau
penyulingan.Labu ini juga digunakan
untuk berbagai bentuk
proses destilasi, baik itu destilasi sederhana maupun destilasi
bertingkat.
9) Buret
Buret berbentuk pipa panjang yang
pada umumnya terbuat dari bahan kaca.
Fungsi dari buret ini yaitu untuk titrasi.
14) Lemari
GambarAsam
3.24
Lemari asam atau juga sering
disebut dengan fume hood.Secara umum
fungsi alat ini ialah untuk ventilasi lokal
yaitu membatasi paparan dari gas
berbahaya hingga debu kotor di dalam
ruangan tertentu.
Gambar 3.25
15) Desikator
Desikator ini berfungsi untuk
mengeringkan suatu zat atau untuk
mengamankan bahan-bahan yang tidak
boleh terkena air.Selain dari pada itu,
alat ini juga terdapat beberapa jenis
diantaranya desikator vakum.
Gambar
16) Kertas 3.26
Lakmus
Fungsi kertas lakmus ialah untuk
memperkirakan kadar keasaman atau
kebasaan yang terdapat pada satu zat
cair.Kertas lakmus tersebut terdiri dari
dua jenis yaitu, lakmus merah dan juga
lakmus biru.
Gambar 3.27
17) Filter Paper( kertas saring)
Berbentuk lingkaran yang
mempunyai diameter tertentu.Bahannya
Gambar 3.28
juga terbuat dari kertas khusus yang
mempunyai pori-pori tertentu,
sehingga bisa berfungsi sebagai alat penyaring.Alat ini juga
digunakan dalam proses filterasi zat cair tertentu.
18) Klem dan Statif
Secara umum alat tersebut
digunakan sebagai sebuah alat
penjepit.Pada sebuah laboratorium, alat
ini biasanya dipakai untuk menjepit dan
buret.
19) Botol Semprot
Botol tersebut digunakan untuk
Gambar 3.29 menyimpan akuades yang digunakan
untuk membersihkan atau mencuci
peralatan medis yang telah digunakan.
20) Indikator Universal
Gambar 3.30
Fungsinya untuk mengidentifikasi
keasaman yang ada pada larutan lebih
detail dengan menunjukkan skala pada
kadar keasaman serta kebasaanya.
21) Termometer
Gambar 3.31
Termometer jenis itu mempunyai
ketahanan yang lebih kuat ketimbang
dengan termometer biasanya.
Gambar 3.32
22) Piknometer
Piknometer adalah sebuah alat
yang dapat dipakai untuk mengukur
masa jenis serta densitas satu zat cair.
Gambar 3.33
23) Hote Plate
Hote plate di laboratorium hampir
mirip dengan kompor listrik.Alat ini
dipakai untuk memanaskan suatu zat
yang sekiranya mudah untuk terbakar
ketika dipanaskan memakai pembakar
24) Lup
Lup atau juga disebut dengan kaca
pembesar. Lup atau kaca pembesar ini
adalah sebuah alat optik yang terdiri
dari sebuah lensacembung dan dipakai
untuk melihat benda kecil agar terlihat
Gambar 3.35
lebih besar dan jelas.
g. Alat Uji Bocor
Desicator Arylic merupakan alat
yang digunakan untuk melakuakan uji
kebocoran terhadap produk yang
memiliki kemasan baik itu
sachet,cup,bottle,dll.
h. Microwave
Microwave bekerja dengan cara
Gambar 3.36 memancarkan radiasi gelombang mikro
melalui makanan. Gelombang mikro
tersebut memicu molekul air dalam
makanan saling bergesekan sehingga
dapat memproduksi panas yang
Gambar 3.37 mematangkan makanan. .
i. Thickness
Tickness gauge adalah suatu alat
pengukur yang canggih yang bisa
mengukur ketebalan suatu material.
Thickness gauge alat yang mampu
mengukur ketebalan baik itu material
yang memiliki ketebalan lebih besar
Gambar 3.38 maupun itu kecil.
j. Barcode scanner
komputer tidak secara langsung
dapat membaca data yang terkandung
dalam kode bar, oleh karena itu
sebelumnya kode yang ada harus
diterjemahkan ke dalam format data
yang dapat dibaca oleh komputer.
k. Refractometer
Gambar 3.39
Refractometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kadar atau
konsentrasi bahan terlarut.Prinsip kerja
dari refracto
l. NeracaGambar
analitik3.40
Neraca analitik (sering disebut
"neraca laboratorium") adalah jenis
neraca yang dirancang untuk mengukur
massa kecil dalam rentang sub-miligram.
m. Moisture analyzer
Alat ini digunakan untuk
mengukur kadar kelembaban pada suatu
sample, sample yang bisa diukur
kelembabannya bisa berupa serbuk cair,
maupun granular.
Gambar 3.42
n. Moisture meter
Moisture Meter adalah sebuah alat
uji digital yang berfungsi untuk
mengukur kandungan kadar air atau
tingkat kekeringan suatu bahan atau
benda.
Gambar 3.45
q. Mesin rebus
Mesin berfungsi untuk merebus
kacang tanah yang selesai dicuci, setelah
melalui konveyor kacang akan secara
otomatis tercebur kedalam mesin yang
sudah memiliki bak perebus berisi air
yang mendidih dan dimesin ini juga
s. Mesin Gravity
Mesin gravity separator berfungsi
untuk menyortir Kacang berdasarkan
berat jenis kacang bukan berdasarkan
ukuran (size) besar kecilnya kaang,
sistem kerja mesin suton sendiri
menggunakan udara yang dikeluarkan
Gambar 3.47
oleh blower, sehingga terpisah antara kacang yang ringan dengan yang
berat, sehingga memudahkan kita dalam memilih kacang yang berisi
dan berkualitas.
t. Mesin Grading
Mesin sortasi dan
grading. Sortasi merupakan kegiatan
dalam penanganan pasca panen yang
bertujuan untuk memisahkan bahan
utama(produk utama) dengan bahan
pengotor (losses) atau yang sering
disebut dengan kegiatan operasi
Gambar 3.48
pemisahan
u. Mesin Slow Cooker
Mesin ini sama halnya seperti mesin fast cooker namun yang
membedakan adalah waktu yang digunakan lebih lama dalam prosesnya
yaitu 48 jam, dengan kondisi semua bagian tertutup dan suhu harus
stabil yaitu 75°C .
v. Mesin Pengemas otomatis
Mesin pengemas
otomatis berfungsi untuk mengemas
produk secara otomatis dan cepat.
Dengan kemasan produk yang tepat akan
meningkatkan daya tarik suatu produk
pada saat dijual.
Gambar 3.49
C. Proses Produksi dan Standart Operasional Procedure ( SOP ) di PT.
Gunanusa Eramandiri Plant II Pati
1. Produk kacang yang diproduksi oleh PT. Gunanusa Eramandiri Plant II Pati :
a. Roasted Peanuts
b. Dried Peanuts
c. Peanuts snack (coated peanuts, coated almond, coated cashew).
Produk Akhir
PT. Gunanusa Eramandiri II Pati memproduksi dua jenis kacang kulit
yang terdiri dari Roasted Peanuts dan Dried Peanuts. Kriteria fisik kacang yang
dihasilkan yaitu kulit kacang tampak cerah kecoklat-coklatan, aroma dari kacang
tidak apek dan tidak tengik, dan tekstur kacang sangat renyah.
1) Peanut In Shell
a. Dried Peanuts
Dried Peanuts kacang export grade dried dibuat dari kacang tanah dengan
kualitas pilihan, yang telah diayak, dicuci, direbus, dikeringkan, disortir sesuai
dengan ukuran yang telah distandartkan dan kemudian dikemas.
Dried peanus in shell adalah kacang yang diproses hanyamelalui fast
cooker.
b. Roasted Peanut
Roasted Peanut kacang export grade roasted dibuat dari kacang tanah dengan
kualitas pilihan, yang telah diayak, dicuci, direbus, dikeringkan, disortir sesuai
dengan ukuran yang telah distandartkan, dipanggang dan kemudian dikemas.
Roasted peanut in shell adalah kacang yang diproses melalui fast cooker
dan slow cooker.
Diagaram alir dried and roasted Peanut In Shell
Kacang basah
Penimbangan Pembongkara Penyiapan Material
n
CCP
Drum Cleaner I
Penirisan II Fast Cooker Pembongkara (Pemotongan
n tangkai)
CCP
Drum Gravity Blowing
Magnet Trap Cleaner Sortir I (Pemisahan (belalai)
II ukuran)
Dried peanut
CCP CCP
Penyimpanan
Bagan 3.1
Keterangan :
: Divisi Sortir
c. Sangrai Peanuts
d. Shandong Peanuts
Kacang kulit dengan ukuran lebih besar dari kacang kulit biasanya.
Berasal dari negara China.
2) Coated Peanuts
a) Peanut terdapat beberapa varian rasa, yaitu chili, honey, garlic, barbeque.
b) Almond terdapat beberapa varian rasa yaitu chili, garlic, honey, honey
sesame.
c) Cashew terdapat beberapa varian rasa yaitu honey dan garlic.
d) Crackers terdapat berbagai varian rasa yaitu Black Pepper (Lada Hitam),
Seaweed (Rumput Laut), Prawn (Udang).
Alur Produksi Coated
Kacang
sangrai Peeling Sortir Coatin
Bagan 3.2
NO GAMBAR KETERANGAN
Peralatan : Bahan :
- Labu ekstrakstor 250 ml - Sampel kacang 40 g
- Soxhlet - N – Hexane 125 ml
- Kondensor
- Hot Plate
1. - Gelas ukur
- Kertas saring
- Spatula
- Timbangan analitik
- Vaselin
- Oven
Gambar 3.50
Gambar 3.52
Gambar 3.53
Gambar 3.55
Gambar 3.56
Gambar 3.57
Tabel 3.3 Langkah kerja proses Analisa Free Fated Acid ( FFA )
NO GAMBAR KETERANGAN
1. Peralatan : Bahan :
- Neraca Analitik - Sampel minyak kacang
- Erlenmeyer 250 ml - Larutan NaOH 0,01 N
- Pipet tetes - Indikator PP
- Labu ukur 50 ml - Alkohol netral 96 %
Gambar 3.58
Timbang 5 gram sampel minyak dan
masukan kedalam erlenmeyer 250
ml
3.
Gambar 3.59
Tambahkan 50 ml alkohol netral
96% ke dalam erlenmeyer yang
berisi sampel minyak yang sudah
ditimbang
4.
Gambar 3.60
Gambar 3.62
Hitung kadar FFA dengan rumus :
Dimana :
BM Asam lemak = 282
NO GAMBAR KETERANGAN
Peralatan : Bahan :
- Neraca Analitik - Sampel minyak kacang
- Erlenmeyer 250 ml - Larutan Asam asetat:
- Pipet tetes Kloroform ( 3 : 2 )
1.
- Labu ukur 50 ml - KI
- Buret dan statif - Na2S2O3 0,01 N
- Aquades bebas CO2
- Indikator amilum 1 %
Gambar 3.63
Gambar 3.64
Gambar 3.66
Gambar 3.67
Gambar 3.68
8. Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,01
N
Gambar 3.69
Gambar 3.70
Hitung kadar PV dengan rumus :
NO GAMBAR KETERANGAN
Peralatan : Bahan :
- Oven - Sampel kacang bubuk
- Neraca Analitik
1. - Sarung tangan tahan panas
- Penjepit
- Labu timbang
- Desikator
Gambar 3.71
Gambar 3.72
Gambar 3.73
5. Setelah proses selesai, matikan oven
dan biarkan sementara hingga suhu
ruang
Gambar 3.74
Gambar 3.75
Gambar 3.77
9. Catat hasil kadar air pada form
Gambar 3.78
Hitung kadar air dengan rumus :
Tabel 3.6 Langkah kerja proses Analisa Kadar Air dengan moisture analyzer
NO GAMBAR KETERANGAN
Peralatan : Bahan :
- Moisture Analyzer - Sampel kacang
1. - Sendok tuang
- Blender
- Tisu dan kuas
Gambar 3.79
Nyalakan Moisture Analyzer dan
3. pastikan layar menunjukan angka
0.000
Gambar 3.80
Gambar 3.81
Gambar 3.83
7. Buka alat MA kemudian bersihkan
sisa hasil analisa ( buang pada
tempat sampah ), setelah itu
bersihkan pan dengan kuas dan
bagian MA menggunakan tisu
hingga bersih dan setelah selesai
digunakan pastika MA dalam
keadaan OFF
Gambar 3.84
1. Faktor Pendukung
1) Faktor Pendukung Pelaksanaan Praktik Dari Sekolah
b. Bimbingan dari para guru terutama guru kejuruan membuat siswa menjadi
lebih kompeten dan percaya diri pada saat akan terjun ke praktik keja
industri.
c. Proses administrasi yang mudah dan cepat dari sekolah sehingga siswa
tidak dibebani dengan proses administrasi yang harus diselesaikan.
d. Alur kerja yang rapih dari tempat industri sehingga siswa mudah dalam
mengenal pekerjaan.
e. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif serta para pegawai lain
sangat ramah kepada para peserta prakerin membuat betah dalam
pelaksanaan prakerin.
c. Jiwa yang mudah bergaul dan tidak malu untuk bertanya akan membuat
siswa lebih mudah dalam pelaksanaan kegiatan prakerin.
d. Kesehatan yang terjaga baik rohani maupun jasmani dari diri siswa.
e. Memiliki etika dan tingkah laku yang sopan dan santun akan membuat
siswa nyaman dalam melaksanakan prakerin karena akan disegani oleh
karyawan, pembimbing, maupun atasan di tempat kerja.
2. Faktor Penghambat
1) Faktor Penghambat Pelaksanaan Praktik Dari Sekolah
b. Kondisi tempat industri pada saat proses produksi besar menjadi sangat
panas dan pengap membuat siswa saat praktik ditempat produksi merasa
cepat lelah dan dehidrasi.
c. Ketika merasa sudah terlalu lama belajar di sebuah bidang namun belum
paham apa yang dimaksud, siswa kadang malu untuk bertanya sehingga
akan tertinggal.
d. Rasa malas yang sering muncul ketika sedang melakukan suatu praktik.
e. Rasa bosan yang muncul pada siswa ketika melalukan kegiatan praktik
yang tidak pernah ganti dalam beberapa waktu di tempat industri.
g. Kurangnya rasa percaya diri untuk menanyakan hal hal apa saya yang
harus dilakukan saat praktik kepada pembina maupun karyawan lainnya.
Tabel 3.7 Jurnal kegiatan Prakerin di PT. Gunanusa Eramandiri Plant II Pati tahun 2020
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Praktik kerja industri (Prakerin) merupakan hal yang sangat penting dalam
kegiatan belajar.Di dalam prakerin kami diberi bimbingan penuh sabar oleh
pembimbing kami.Jadi praktik kerja industri merupakan kegiatan yang sangat
mendukung dalam kegiatan siswa terutama dalam program keahlian.
2. Saran
1) Saran untuk sekolah
Pihak sekolah lebih mempersiapkan pelaksanaan Prakerin
Pemantapan materi sebelum pelaksanaan Prakerin
Pemantauan secara teratur oleh pihak sekolah
Berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai tata cara
pelaksanaan Prakerin.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Sa’adah, Mustika. 2019. Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Pada PT.
Gunanusa Eramandiri II Pati. Pati : Indonesia.
Setiawati, Eni dan Umi Latifah. 2016. Laporan Praktik Kerja Industri ( Prakerin )
di PT. Gunanusa Eramandiri II. Kudus : Indoneisa.
Wulan, Dyah Nawang, Laura Nisa, dan Bella Wakhida. 2016. Laporan Praktik
Kerja Industri ( Prakerin ) di PT. Gunanusa Eramandiri II. Kudus : Indoneisa.
Internet
http://ahlsy.blogspot.com/2015/07/parameter-dasar-analisa-minyak-dan-
lemak.html
http://jfnuts.com/gunanusaeramandiri/product_pcr
http://www.alatlabor.com/article/detail/183/uji-kebocoran-dengan-desicator-
acrylic
https://andarupm.co.id/pengertian-moisture-analyzer/
https://brainly.co.id/tugas/1878516
https://bukabukumu.com/alat-alat-
laboratorium/#Berbagai_Perlengkapan_Laboratorium_serta_Fungsinya
https://en.wikipedia.org/wiki/Almond
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraktor_soxhlet
https://id.wikipedia.org/wiki/Gravimetri_(kimia)
https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet
https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah
https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_analitik
https://id.wikipedia.org/wiki/Oven
https://resepkoki.id/microwave-cara-kerja-jenis-kelebihan-dan-kekurangan/
https://www.alatuji.com/article/detail/211/ukur-ketebalan-dengan-thickness-gauge
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/543/pengertian-dan-cara-kerja-
moisture-meter
https://www.hielscher.com/id/ultrasonic-soxhlet-extraction.htm#:~:text=Ekstraksi
%20Soxhlet,tidak%20larut%20dalam%20pelarut%20tersebut.
https://www.kompasiana.com/anmlab/5dfc47f1097f3667f135ff52/fungsi-
refraktometer
https://www.kompasiana.com/yulianarakhmawati/54f94e87a3331176178b4b14/p
entingnya-personal-hygiene
https://www.olsera.com/id/blog/apa-itu-barcode-scanner-mengenal-definisi-dan-
jenis-jenis-barcode-scanner/41
LAMPIRAN
• Daftar hadir peserta Prakerin
• Agenda kegiatan Prakerin di PT. Gunanusa Eramandiri
Plant II Pati
• Produk di PT. Gunanusa Eramandiri Plant II Pati