Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah swt. dengan segala kekuasaannya telah menciptakan segala sesuatu di
muka bumi ini dengan manfaatnya masing-masing, seperti dengan menumbuhakan
tanaman dari biji-bijian yang kemudian akan menjadi sumber makanan dalam
kehidupan sehari-hari, sebagaimana dalam firman Allah dalam QS an-Nahl/16:69
yang berbunyi:

   


 
   
  
 
  
    
  

Terjemahnya:
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (Kementerian
Agama RI, 2012).
Dalam Tafsir al Misbah, dijelaskan bahwa dari perut lebah itu keluar
minuman yakni berupa madu (yang bermacam-macam warnanya di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia) dari berbagai macam penyakit.
Menurut suatu pendapat dikatakan dari sebagian penyakit saja karena ditunjukkan
oleh pengertian ungkap anlafal syifaaun yang memakai nakirah. Atau sebagai obat
untuk berbagai macam penyakit bila digabungkan dengan obat-obat lainnya. Aku
katakana bila tidak dicampur dengan obat yang lain, maka sesuai dengan niat
peminumnya. Sungguh Nabi saw telah memerintahkan untuk meminum madu bagi

1
orang yang perutnya kembung demikianlah menurut riwayat yang telah dikemukakan
oleh Imam Bukhari dan Muslim. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan ciptaan-Nya
(Shihab, 2010).
Adapun maksud dari ayat di atas adalah Allah swt. menciptakan tumbuhan di
muka bumi dengan manfaatnya masing-masing, tentang adanya tumbuh-tumbuhan
yang masing-masing memiliki buah dan masing-masing memiliki manfaat,
khususnya pada buah yang memiliki kandungan vitamin dan karbohidrat yang tinggi
dan dapat menyembuhkan penyakit. Pada buah-buah tersebut terkandung vitamin
yang dapat digunakan dalam menyembuhkan penyakit juga terdapat hormon-hormon
yang berguna dalam pertumbuhan tanaman tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilaksanakanlah praktikum unit nugget pisang
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemanfaatan buah pisang (Musa
paradisiaca).

B. Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan
pisang nugget.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Ayat yang Relevan


Di dalam Al-qur’an telah dijelaskan bahwa Allah swt. menciptakan segala
sesuatunya tidak ada yang tidak terdapat manfaat di dalamnya, seperti dalam
penciptaan manusia, hewan, tumbuhan bahkan mikroorganisme. Salah satu
contohnya juga Allah swt. menciptakan buah-buahan yang memiliki manfaat dalam
kehidupan, sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. al-Waqiah/56: 29-33, yang
berbunyi:

  


  
  
   
  

Terjemahnya:
Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya). Dan naungan yang
terbentang luas. Dan air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang tidak
berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya (Kementerian Agama RI,
2012).
Dalam Tafsir al Misbah, ayat di atas menjelaskan bahwa diciptakannya pohon
pisang yang berada di antara pohon bidara yang bersusun-susun buahnya, naungan
yang terbentang luas untuk selama-lamanya, air yang dituangkan ke bejana sesuka
mereka, buah-buahan yang banyak macam dan jenisnya yang tidak terputus-putus
setiap masa dan tidak terlarang bagi yang menghendakinya (Shihab, 2010).
Ayat di atas menjelaskan bahwa diciptakannya pohon pisang yang bersusun-
susun buahnya dan beberapa buah-buahan lainnya yang juga diciptakan oleh Allah
swt. di surga, atas segala kenikmatan yang telah diberikannya, tidak ada seorangpun
yang dapat melarang untuk mengambil buah tersebut. Pada buah pisang dan juga
buah yang lainnya terdapat banyak manfaat yang dapat digunakan oleh manusia

3
dalam kehidupannya sehari-hari di dunia, oleh karena itu dikatakan bahwa Allah swt.
mencitptkan segala sesuatunya dengan manfaatnya masing-masing.
B. Tinjauan Umum tentang Pisang Kepok
Pisang merupakan buah yang banyak dikonsumsi dalam bentuk segar.
Permasalahan konsumsi pisang dalam bentuk segar adalah mudah rusak dan cepat
mengalami perubahan mutu setelah panen, karena memiliki kandungan air tinggi dan
aktifitas proses metabolismenya meningkat setelah dipanen (Histifarina, 2012).
Pisang merupakan komoditas hortikultura (buah) yang dapat dimakan
langsung atau diolah, pisang merupakan buah yang tidak tahan lama, oleh karena itu
perlu dilakukan upaya untuk menjadikannya lebih tahan lama. Buah pisang (Musa
paradisiaca) dapat digolongkan dalam 4 kelompok : (1) Musa pardisiaca varietas
sapientum (banana) yaitu pisang yang dapat langsung dimakan setelah matang atau
pisang buah meja contoh : Pisang susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon,
barangan, dll; (2) Musa pardisiaca forma typiaca (plantain) yaitu pisang yang dapat
dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contoh : Pisang tanduk, uli, bangkahulu,
kapas; (3) Pisang yang dapat dimakan setelah matang atau diolah dahulu, contoh:
Pisang kepok dan raja serta; (4) Musa brachycarpa yaitu jenis pisang yang berbiji
dapat dimakan sewaktu masih mentah, seperti pisang batu atau disebut juga pisang
klutuk atau pisang biji. Masing-masing kelompok pisang tersebut mempunyai fungsi
dan karakteristik berbeda (Putri T, 2015).
Buah pisang juga banyak memberikan manfaat untuk berbagai kebutuhan
hidup manusia. Selain buahnya, bagian tanaman lainpun bisa dimanfaatkan, mulai
dari bonggol sampai daun. Buah pisang selain dalam bentuk segar, dapat juga diolah
menjadi makanan olahan, seperti: sale pisang, keripik pisang, dan nugget pisang
(Chaniago, 2017).
Pisang berfungsi sebagai sumber pro vitamin A yang baik, dari jenis-jenis
pisang yang ada di Indonesia, salah satu pisang yang bisa diolah adalah pisang
kepok, pisang kepok memiliki cita rasa manis pada daging buahnya dan merupakan

4
pisang olahan. Pemanfaatan pisang kepok kebanyakan hanya digunakan sebagai
makanan selingan, kudapan, atau makanan kecil (Rangkuti, 2015).
Pisang berfungsi sebagai penyedia energi secara cepat karena mengandung
karbohidrat kompleks dan simpleks. Pisang juga dapat digunakan untuk
meningkatkan daya tahan dan mencegah terjadinya kelelahan otot pada atlet.
Kelelahan otot terjadi karena intensitas yang tinggi pada aktivitas anaerob sehingga
membutuhkan energi dalam waktu singkat. Masyarakat Indonesia banyak
mengkonsumsi buah pisang seperti pisang kepok. Pemanfaatan pisang kepokyang
paling terkenal sebagai pisang goreng. Pisang kepok memiliki kandungan pati yang
cukup tinggi yaitu 61-73%. Beberapa penelitian berhasil membuktikan bahwa jus
buah pisang kepok efektif menurunkan kadar kolesterol LDL, kolesterol total dan
trigliserida serum darah dan meningkatkan kolesterol HDL serum darah (Syauqi,
2015).
Karakterisasi morfologi pisang kepok yaitu memiliki tinggi batang sekitar 3
meter dengan batang berwarna hijau. Ketegakan daun Sedang dan kenampakan
permukaan daunnya mengkilat dan bentuk pangkal daun kedua sisinya membulat.
Warna punggung tulang daun hijau kekuningan dengan tangkai tandan 31-60 cm.
Posisi tandan menggantung bersudut 45 derajat dan bentuk tandannya spiral
sedangkan bentuk jantungnya bulat. Bentuk pangkal braktea berbahu kecil, bentuk
ujung braktea membulat dan pecah. Warna luar braktea merah keunguan dengan
posisi buah lurus terhadap tangkai. Jumlah sisir per tandan 4-7, jumlah buah per sisir
13-16 dan panjang buah sekitar 15 cm. Bentuk buah lurus dengan ujung buah
runcing serta permukaan tangkai buah berbulu. Warna kulit buah belum masak hijau
sedang warna kulit buah masak kuning dan warna daging buah masak putih
(Ambarita, 2015).

5
Adapun klasifikasi dari pisang adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca (Steenis, 2013)

C. Tinjauan Umum tentang Pisang Nugget


Nuggets adalah suatu produk olahan daging yang dibuat dari daging giling
yang dicetak dalam bentuk potongan sesuai dengan selera, yang ditambah dengan
bahan pengisi dan pengikat serta bumbu, kemudian dikukus lalu dilapisi putih telur
dan tepung roti, setelah itu dibekukuan selama 24 jam dan digoreng. Produk nuggets
dapat dibuat dari daging sapi, ayam dan ikan dan lain-lain, tetapi yang populer
dimasyarakat adalah chiken nuggets yang dibuat dari daging ayam (Widyastuti,
2010).
Eksistensi nugget sebagai olahan lain dari daging akhir-akhir ini cukup
popular dikalangan masyarakat, hanya saja nugget ini rupanya memiliki kadar
protein yang cukup tinggi namun rendah akan serat makanan. Berbagai jenis
penyakit seperti kanker usus besar dan penyakit jantung disebabkan oleh kurangnya
asupan serat pada tubuh. Oleh karena itu pembuatan nugget memerlukan tambahan
sumber serat agar lebih sehat untuk dikonsumsi (Maliluan, 2013).
Nugget pisang merupakan nugget yang terbuat dari olahan daging buah
pisang sebagai pengganti dari daging hewan seperti ayam. Nugget pisang memiliki
banyak manfaat karena berbahan dasar buah pisang yang dimana buah pisang ini
merupakan salah satu buah dengan kandungan gizi cukup tinggi dengan nilai kalori

6
120 kalori dan dilengkapi dengan berbagai macam vitamin terutama sumber pro
vitamin A yang baik dan pisang juga mengandung mineral, selain itu juga
mempunyai kandungan zat pati yang cukup tinggi 30g/100 gram (Regalia, 2015).
Pemanfaatan pisang kepok kebanyakan hanya digunakan sebagai makanan
selingan, kudapan, atau makanan kecil. Dalam hal ini pisang nugget juga termasuk,
nugget pisang kepok memiliki manfaat yang banyak, salah satu diantaranya yaitu
sebagai sumber energi. Hal ini karena nugget yang berbahan dasar pisang ini
mengandung karbohidrat kompleks maupun simpel sehingga mengonsumsi makanan
ini sangat baik (Rangkuti, 2015).
Nugget yang baik mempunyai karakteristik yaitu bertekstur padat, kenyal,
dan crispy, tidak mudah putus pada saat digoreng, warna kuning keemasan setelah
matang, kemampuan mengikat air tinggi, mempunyai ikatan antar bahan penyusun
yang kuat, dan rasanya gurih. Hal ini karena nugget yang lembek kurang disukai oleh
konsumen sehingga pisang yang digunakan tidak boleh terlalu matang (Chaniago,
2017).

7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Lokasi Praktikum


Adapun waktu dan lokasi dilakukannya praktikum ini yaitu pada hari Senin,
tanggal 22 Oktober 2018 pukul 10.35-13.15 WITA di Laboraturium Ekologi Lantai
I, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
Samata-Gowa.

B. Instrumen Praktikum
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kompor, spatula, piring
sendok, parut keju, baskom, talenan, pisau, wajan, kamera serta alat tulis menulis.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu pisang kepok (Musa
paradisiaca) 3 sisir, tepung terigu 800 gr, minyak goring, 1 bungkus tepung roti, air,
keju, garam, susu coklat dan tisu.

8
C. Prosedur Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini yaitu disiapkan alat dan bahan, pisang
dikupas kemusian dibagi menjadi 4 bagian. Dibuat adonan dari tepung terigu dan air
dan ditambahkan sedikit garam dan diaduk hingga merata. Setelah itu potongan
pisang dimasukkan dan dilumuri dengan adonan yang telah dibuat tadi dan
selanjutnya dibalut dengan tepung roti. Setelah itu, pisang yang telah dibalut tepung
roti digoreng dengan minyak panas dan ditunggu hingga matang kemudian diangkat
dan ditiriskan. Selanjutnya nugget pisang yang telah matang ditata dalam piring
kemudian diberi parutan keju dan diberi susu coklat sebagai pelengkap.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Gambar Keterangan
1. Warna : Orange
2. Aroma : Sedap
3. Tekstur: Kenyal
4. Rasa : Gurih

Gambar 4.1 Hasil pembuatan nugget pisang (Dokumen Pribadi, 2018)

B. Pembahasan
Nugget pisang merupakan produk olahan yang berbahan dasar pisang, nugget
pisang memiliki cita rasa yang khas dan banyak digemari diberbagai kalangan
terutama kalangan pecinta pisang. Nugget pisang merupakan salah satu solusi
konsumsi pisang selain dengan cara dimakan langsung maupung digoreng biasa.
Adapun pembahasan pada percobaan ini yaitu pada proses pembuatan nugget
pisang, nugget yang dihasilkan memiliki rasa yang gurih, hal ini karena adanya
tambahan garam pada adonan yang membuat nugget menjadi lebih gurih. Warna
orange pada nugget merupakan warna dari tepung roti. Untuk rasa yang dimiliki
nugget pisang sendiri yaitu memiliki rasa yang gurih.
Penggunaan pisang kepok sebagai bahan dasar pembuatan pisang nugget
merupakan hal yang tepat hal ini karena tidak semua jenis pisang dapat diolah
menjadi nugget pisang melainkan ada beberapa diantaranya yang tidak dikonsumsi
pada saat sudah matang. Hal ini karena beberapa pisang memiliki rasa yang tidak
manis ketika sudah matang sehingga kurang diminati untuk dikonsumsi ketika sudah
matang.

10
Menurut Rangkuti (2015) pisang kepok memiliki cita rasa manis pada daging
buahnya dan merupakan pisang olahan. Pemanfaatan pisang kepok kebanyakan
hanya digunakan sebagai makanan selingan, kudapan, atau makanan kecil.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah proses pembutan nugget
pisang tergolong mudah untuk dilakukan sehingga dapat dipraktekkan di rumah.
Pembuatan nugget pisang dapat menjadi salah satu solusi dalam mengkonsumsi buah
pisang ketika jenuh dengan menu pisang goring biasa. Pembuatan nugget pisang
sendiri tidak membutuhkan biaya dan peralatan yang banyak, cukup dengan
menyediakan pisang kepok, tepung terigu, minyak goreng, tepung roti serta susu
coklat dan keju. Dalam proses pembuatannya pun tidak membutuhkan waktu terlalu
lama karena pisang hanya dilumuri dengan adonan dan dibalut dengan tepung roti
lalu digoreng, ditaburi keju dan susu dan siap untuk dinikmati.

B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini yaitu dalam melakukan praktikum agar
praktikum dilakukan dengan serius dan kebersihan laboratorium harus dijaga
sebelum dan seduah dilakukannya praktikum, agar kehigenisan dari makanan yang
dibuat tetap terjaga dan laboratorium nyaman digunakan.

12
KEPUSTAKAAN

Ambarita, Monica D.Y; Eva Sartini Bayu dan Hot Setiado. Identifikasi Karakter
Morfologis Pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal
Agroekoteknologi, 4 No. 1 (2015) h: 1911-1924.
Chaniago, Ramadhani. Pengaruh Formulasi Daging Buah Pisang Lowe (Musa
Acuminata L.) dan Daging Ayam Terhadap Karakteristik Sensoris Nugget.
jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman, 12 No. 1 (2017) h:16-
20.
Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah. Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2012.
Maliluan, C; Y.B Pramono and B. Dwiloka. Chemical and the Acceptability of
Chicken Nuggets as Functional Food with Utilization Rice Bran to Substitute
Wheat Flour. Jurnal Pangan dan Gizi, 4 No. 7 h: 13-18, 2013.
Putri, T. Pemanfaatan Jenis-Jenis Pisang (Banana dan Plantain) Local Jawa Barat
Berbasis Produk Sale dan Tepung. Jurnal Kultivasi, 14 No. 2 (2015) h: 63-70.
Rangkuti, Nurhamidah. Pengaruh Substitusi Tepung Pisang Kepok Terhadap
Kualitas Cookies. Skripsi, Universitas Negeri Padang: Padang, 2015.
Regalia, Vella; Evawany Y Aritonang dan Jumirah. Analisis Zat Gizi dan Uji Daya
Terima Flakes Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas. Jurnal
Pangan dan Gizi, 4 No. 3 h: 13-18, 2015.
Syauqy, Rusdaina Ahmad. Pengaruh Pemberian Pisang Kepok (Musa Paradisiaca
Forma Typical) Terhadap Kadar Trigliserida Tikus Sparaque dawley Pra
Sindrom Metabolik. Journal of Nutrition College, 4 No. 2 (2015) h: 585-592.
Shihab, MQ. Tafsir Al Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2010.
Widyastuti Eny S. Kualitas Nuggets Ayam dengan Penambahan Keju Gouda. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 5 No. 1 (2010) h: 1-10.

13

Anda mungkin juga menyukai