Anda di halaman 1dari 28

PEMANFAATAN PUPUK CAIR ORGANIK DARI LIMBAH

KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN


PEPAYA (Carica Papaya L)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Kenaikan Tingkat

Oleh :
Muhammad Husain Rasyad
NIS 2018.293

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PASER
MAN INSAN CENDEKIA PASER
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN

Judul Penelitian : PEMANFAATAN PUPUK CAIR ORGANIK DARI

KULIT PISANG UNTUK TANAMAN PEPAYA

Nama Lengkap : Muhammad Husain Rasyad

NIS : 2018.293

Kelas/Program : XI MIPA / 3

Mengetahui, Paser,

Guru Pembimbing Peneliti

Idmat Hajar Ismail,S.Pd Muhammad Husain Rasyad


NIP. . . . . . . . . . . . . NIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Menyetujui,

Kepala Madrasah

Khoirul Anam,M.Pd
NIP. . . . . . . . . . . . . . .

i
KATA PENGANTAR

‫ﺴﻼَ ُﻣﻌَﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻤ َﻮ َرﺣْ َﻤﺔُاﻟﻠ ِﮭ َﻮﺑَ َﺮ َﻛﺎﺗُﮫ‬


‫اَﻟ ﱠ‬
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya kita dapat mengerjakan proposal ini. Sholawat dan salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Rosulullah saw. Beserta keluarga dan para
umatnya yang selalu mengikut ajaranya sampai akhir zaman.

Penulisan proposal dengan judul Pemanfaatan pupuk cair organik dari


limbah kulit pisang terhadap pertumbuhan tanaman pepaya ini Alhamdulillah
telah dapat dikerjakan. Penulisan proposal ini dilaksanakan sebagai salah satu
pemenuhan tugas sekolah. Selain itu diharapkan dapat memacu kami untuk selalu
aktif kreatif dalam menambah pengayaan mengenai berbagai hal yang ada
hubungannya dengan ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi seluruh pelajar dan
masyarakat.

Banyak pihak yang telah memberikan kontribusi baik berupa bantuan


dukungan, bimbingan maupun kritikan yang membangun dalam penyusunan
proposal ini, mulai dari persiapan dan pelaksanaan penelitian serta penulisan.
Kami menyadari bahwa penulisan proposal ini jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk perubahan yang lebih baik.

Dan akhirnya hanya kepada Allah lah kita memanjatkan puji serta syukur
atas segala limpahan Karunia dan Hidayah-Nya dengan disertai harapan semoga
apa-apa yang kita tulis/teliti merupakan bagian dari amal ibadah untuk mendapat
Ridho-Nya

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1


B. BatasanMasalah ........................................................................................ 2
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. ..3

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................................... 4


B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 9
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 9

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 10
B. Tempat dan Waktu penelitian ................................................................. 10
C. Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 10
D. Prosedur Penelitian ................................................................................ 11
E. Populasi dan Sampel ............................................................................... 11
F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 11
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 12
H. Metode Analisis Data .............................................................................. 13

iii
BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan ............................................................................... 14

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran .......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 18

LAMPIRAN .................................................................................................. 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1 ..................................................................................................... 5

Tabel. 3.1 ..................................................................................................... 12

Tabel. 4.1 ..................................................................................................... 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 ................................................................................................ 5

Gambar. 2.2 ................................................................................................ 6

Gambar. 2.3 ................................................................................................ 7

Gambar. 2.4 ................................................................................................ 8

Gambar. 2.5 ................................................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar wilayahnya
merupakan lahan pertanian. Dengan adanya lahan pertanian yang melimpah ini
maka sebagian besar penduduknya berpenghasilan dengan cara bercocok
tanam. Bercocok taman ini merupakan pilihan penduduk Indonesia karena
dengan bercocok tanam ini bisa mendapatkan penghasilan dengan waktu yang
cukup singkat. Tanah di Indonesia juga baik untuk bercocok tanam segala jenis
tanaman seperti tomat,cabai, bayam, kangkung dan semua jenis sayuran yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Salah satu tanaman yang sering ditanam oleh petani adalah pepaya.
pepaya seringkali dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia baik secara langsung
maupun diolah menjadi berbagai masakan. Selain itu cabai rawit juga
mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin
B1, dan vitamin C. untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas
tinggi maka tanaman harus diberi pupuk yang dapat menambah unsur hara dan
mineral yang dibutuhkan oleh tanaman.

Pupuk terdiri dari beberapa macam antara lain pupuk non-organik dan
organik. Pupuk yang baik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik basah
atau bahan organik yang mengandung air tinggi seperti sisa-sisa buah-buahan
atau sayur-sayuran. Bahan ini kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dan semakin berkembangnya pemikiran manusia, semakin banyak inovasi
dalam mengolah pupuk organik, salah satunya dengan cara membuat pupuk
berwujud cair.

1
Limbah kulit pisang yang jarang dimanfaatkan dapat dijadikan bahan
dasar pembuatan pupuk cair organik karna banyaknya kandungan senyawa
yang baik untuk tanaman. Serta dengan dimanfaatkannya limbah kulit pisang
dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan akibat limbah.

Maka dari masalah ini peneliti ingin mencoba untuk melakukan sebuah
penelitian berjudul “PEMANFAATAN PUPUK CAIR ORGANIK DARI
LIMBAH KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
PEPAYA”

B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini dengan melakukan pemanfaatan pupuk cair
organik terhadap pertumbuhan tanaman pepaya dilihat dari tinggi dan banyak
daun selama masa pertumbuhan 15 hari

C. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana pemanfaatan pupuk cair organik kulit pisang terhadap
pertumbuhan tanaman pepaya ?

D. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Mengetahui pengaruh pemanfaatan pupuk cair organik terhadap
tumbuhan pepaya dilihat dari tinggi, dan banyak daun selama masa
pertumbuhan 15 hari.
2. Mencari formula pupuk cair organik yang tepat untuk pertumbuhan
tanaman pepaya

2
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberi manfaat antara lain:
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam menyusun
karya tulis ilmiah.
b. Membuat peneliti lebih peka untuk memanfaatkan potensi alam sebagai
produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Bagi Madrasah
Sebagai informasi bagi Madrasah tentang cara pemanfataan limbah kulit
pisang menjadi pupuk cair organik
3. Bagi Masyarakat
a. Menambah rasa kepedulian masyarakat terhadap limbah kulit pisang
b. Menambah wawasan masyarakat dalam memanfaatkan limbah kulit
pisang

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pisang
Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari
buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang
merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang.
Tanaman pisang sangat menyukai sekali pada daerah yang beriklim tropis
panas dan lembab terlebih didataran rendah. Ditemui pula di kawasan Asia
Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia serta termasuk pulau Papua, Australia
Topika, Afrika Tropi. Pisang dapat berubah sepanjang tahun pada daerah
dengan hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, kebanyakan orang
memakan buah pisang saja dan kulitnya akan dibuang begitu saja.
Klasifikasi Pisang

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Klas : Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (Suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Species : Musa acuminata

2. Kulit Pisang
Kulit buah pisang merupakan salah satu limbah pertanian yang
belum digunakan secara maksimal. Kulit buah pisang juga merupakan
limbah dari industri pengolahan buah pisang. Pengolahan buah pisang
akan menghasilkan limbah kulit pisang yang cukup banyak jumlahnya
yaitu kira-kira sepertiga dari buah pisang yang belum dikupas
(Munadjim, 1983).

4
Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata dan
hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai
makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang
yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan
apabila bisa dimanfaatkan (Susanti, 2006).

Gambar 2.1, Kulit Pisang

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa kulit pisang banyak senyawa yang
baik, maka dari itu kulit pisang berpotensi untuk dijadikan bahan dasar pupuk
organik baik padat atau cair berikut adalah Kandungan Kulit Pisang :

Tabel 2.1 Kandungan Senyawa Dalam Kulit Pisang


No Komponen Jumlah
1 Air 69,80 %
2 Karbohidrat 18,50%
3 Lemak 2,11%
4 Protein 0,32%
5 Kalsium 715mg/100gr
6 Pospor 117mg/100gr
7 Besi 0,6mg/100gr
8 Vitamin B 0,12mg/100gr
Sumber : Dewati dalam Mufida (2013)

5
3. EM-4

Gambar 2.2, EM-4


Efektif Mikroorganisme4 (EM4) terdiri dari kultur campuran
beberapa mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman.
Effective microorganisme 4 (EM4) mengandung spesies terpilih dari
mikroorganisme utamanya yang bersifat fermentasi, yaitu bakteri asam
laktat (Lactobacillus sp.), Jamur fermentasi (Saccharomyces sp), bakteri
fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.) dan (Actinomycetes). 4 Bakteri asam
laktat (Lactobacillus sp.) bakteri tersebut dapat menekan pertumbuhan
mikroorganisme yang merugikan dan dapat meningkatkan percepatan
perombakan bahan-bahan organik. Saccharomyces sp. menghasilkan zat-zat
bioaktif seperti hormon dan enzim yang berfungsi meningkatkan jumlah sel
aktif dan perkembangan akar. Bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.)
mengeluarkan senyawa-senyawa nitrogen (asam amino) yang dikeluarkan
bakteri fotosintetik yang berguna sebagai substrat. Actinomycetes
menghasilkan zat-zat anti mikroba yang dapat menekan pertumbuhan jamur
dan bakteri.

Effective Microorganism4 (EM4) dapat ditambahkan dalam


pengomposan sampah organik karena ia dapat mempercepat proses
pengomposan. Effective Microorganism4 (EM4) diaplikasikan sebagai
inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme di
dalam tanah dan tanaman. Selain itu, Effective Microorganism4 (EM4)
dapat digunakan untuk mempercepat dekomposisi sampah organik juga
dapat meningkatkan pertumbuhan serta dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi tanaman (Maman Suparman, 1994)

6
4. Pupuk Cair Organik

Gambar 2.3 Pupuk Cair Organik


Pupuk merupakan bahan yang mengandung sejumlah nutrisi yang
diperlukan bagi tanaman. Pemupukan adalah upaya pemberian nutrisi kepada
tanaman guna menunjang kelangsungan hidupnya. Pupuk dapat dibuat dari
bahanorganik ataupun anorganik. Pemberian pupuk perlu memperhatikan
takaran yang diperlukan oleh tumbuhan, jangan sampai pupuk yang digunakan
kurang atau melebihi takaran yang akhirnya akan mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun
disemprotkan ke daun. Sejak dulu sampai saat ini pupuk organik diketahui
banyak dimanfaatkan sebagai pupuk dalam sistem usaha tani oleh para petani
(Sutedjo, 2010: 9-10)

Pupuk organik cair adalah larutan yangberasal dari hasil pembusukan


bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan
manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari
pupuk organik cair adalah secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak
bermasalah dalam pencucian hara,dan mampu menyediakan hara yang cepat
(Hadisuwito, 2007).

7
5. Tanaman Pepaya

Gambar 2.4 Pepaya

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
tropis. Pusat penyebaran tanaman diduga berada di daerah Meksiko bagian
selatan dan Nikaragua. Bersama pelayar-pelayar bangsa Portugis di abad ke 16,
tanaman ini turut menyebar ke berbagai benua dan Negara, termasuk ke benua
Afrika dan Asia serta negara India. Dari India, tanaman ini menyebar ke
berbagai Negara tropis lainnya, termasuk Indonesia dan pulau-pulau di Lautan
Pasifik di abad ke 17(Kalie, M.B, 2008).
pepaya adalah buah yang memiliki kandungan tinggi antioksidan. Ini
termasuk vitamin C, flavonoid, folat, vitamin A, mineral, magnesium, vitamin
E, kalium, serat dan vitamin B. Antioksidan memerangi radikal bebas dalam
tubuh dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular dan memberikan
perlindungan terhadap kanker usus besar (Superkunam,2010).

Adapun klasifikasi tanaman pepaya adalah sebagai berikut :

• Kingdom : Plantae
• Devisi : Tracheophyta
• Kelas : Magnoliopsida
• Ordo : Brassicales
• Famili : Caricaceae
• Genus : Carica L
• Spesies : Carica papaya L

8
B. Kerangka Berpikir

Limbah Kulit Pisang


EM-4 Air & Gula Pasir

Pembuatan Pupuk Cair


Dari Semua bahan

PUPUK CAIR

Pemanfaatan Terhadap
Tanaman Pepaya

C. Hipotesis
Dari kajian teori yang telah dijelaskan diatas, peneliti menarik hipotesis
bahwa pupuk cair organik dari limbah kulit pisang dapat menambah
kesuburan dan membantu pertumbuhan tanaman papaya

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian perbandingan dengan metode


membandingkan data B-D yang diberi variable bebas, dan data A sebagai
variable kontrol.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu: Februari 2021

Tempat: di desa Tanah Periuk GG. Bersama RT.006 Tanah Grogot, Kabupaten
Paser

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian
a. Polybag
b. Pisau
c. Botol
d. Ember
e. Timbangan
2. Bahan Penelitian

a. Limbah Kulit Pisang


b. EM-4
c. Gula Pasir
d. Air
e. Tanaman Pepaya
f. Tanah

10
D. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Pupuk cair


a) Masukkan air sebanyak 1 liter ke dalam botol
b) Berikan EM-4 sebanyak 10 cc atau satu tutup botol EM-4, ke dalam
botol berisi air
c) Tambahkan air gula sebanyak 10 cc ke dalam botol
d) Kulit pisang yang sudah disiapkan, dipotong kecil menjadi beberapa
bagian menggunakan pisau.
e) Masukkan potongan kulit pisang dengan variasi: a.50 gr, b.75 gr , dan
c.100 gr ke dalam botol
f) Simpan di tempat teduh selama 1 minggu, dan buka tutup botol selama
5 menit setiap harinya untuk mengeluarkan gas-gas akibat fermentasi
g) Setelah pupuk cair siap digunakan, siramkan ke tanaman cabai rawit
h) Amati pertumbuhan tinggi dan banyak daun tanaman Pepaya selama 15
hari

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh limbah kulit pisang yang ada
di tanah grogot. Sampel yang digunakan adalah limbah kulit pisang yang
diambil di desa Tanah Periuk GG. Bersama RT.006 Tanah Grogot, Kabupaten
Paser

F. Metode Pengumpulan Data


Pengamatan Langsung
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah pengamatan secara langsung berdasarkan pengujian terhadap tanaman
Pepaya

11
G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan adalah menggunakan lembar observasi. Ini


dilakukan untuk mengetahui perkembangan tumbuhnya tanaman tomat.

Tabel 3.1 Lembar Observasi

Data A Data B Data C Data D


Hari Tinggi Banyak Tinggi Banyak Tinggi Banyak Tinggi Banyak
Ke- pohon Daun pohon Daun pohon Daun pohon Daun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan:

1. Data A : tumbuhan cabai yang tidak diberi pupuk cair organik


2. Data B : tumbuhan cabai yang diberi pupuk cair organik dengan komposisi
kulit pisang 50 gr
3. Data C : tumbuhan cabai yang diberi pupuk cair organik dengan komposisi
kulit pisang 75 gr
4. Data D : tumbuhan cabai yan diberi pupuk cair organik dengan komposisi
kulit pisang 100 gr

12
H. Metode Analisis Data

1. Data Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekan pada aspek
pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk
bisa melakukan pengukuran, pada setiap fenomena sosial di jabarkan
kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap
variable yang ditentukan dan diukur dengan memberikan simbol-simbol dan
angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori pada informasi yang
berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol-simbol
atau angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik bisa
dilakukan sehingga bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku
umum didalam suatu parameter.

13
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Dari hasil penelitan yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan 4
formula pupuk cair organik dari limbah kulit pisang yang berbeda yaitu :

Tabel 4.1 Metode Penyiraman

Data Presentase pemberian Presentase kandungan kulit pisang


pupuk cair pada Pupuk cair

A - -

B 1 liter 50 gr

C 1 liter 75 gr

D 1 liter 100 gr

1. Data A : tumbuhan cabai yang tidak diberi pupuk cair organik


2. Data B : tumbuhan cabai yang diberi pupuk cair organik dengan komposisi
kulit pisang 50 gr
3. Data C : tumbuhan cabai yang diberi pupuk cair organik dengan komposisi
kulit pisang 75 gr
4. Data D : tumbuhan cabai yan diberi pupuk cair organik dengan komposisi kulit
pisang 100 gr

Limbah kulit pisang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah
rumah tangga dan segala macam bahan yang digunakan didapatkan di rumah
peneliti.

Waktu pengambilan data dilakukan selama 15 hari dan sampel di letakkan di


tempat yang cukup terkena matahari untuk kelangsungan fotosintesis, maka
peneliti mendapatkan hasil yang dapat dilihat pada grafik :

14
Pertambahan tinggi dan jumlah daun
12
10
8
6 Tinggi (cm)
4 Banyak Daun
2
0
Data A Data B Data C Data D

Gambar 2.5. Grafik Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap tanaman pepaya untuk mengetahui


pengaruh pemberian pupuk cair organik dari kulit pisang terhadap pertumbuhan
tanaman pepaya khususnya. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh rata-rata
tinggi pepaya dan banyak daun dengan pemberian pupuk cair organik . data A yang
mana tidak diberi pupuk cair organik dengan pertambahan tinggi 7 cm dan jumlah
daun 8 daun, sedangkan data B (kandungan kulit pisang 50 gr) pertambahan tinggi
8 cm dan jumlah daun 8 daun, adapun data C (kandungan kulit pisang 75 gr)
pertambahan tinggi 8 cm dan jumlah daun 11, sedangkan data D (kandungan kulit
pisang 100 gr ) memiliki rata-rata tinggi 10 cm dan jumlah daun 11 daun. Jumlah
pertambahan tinggi dan jumlah daun tanaman pepaya semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya kuantitas kulit pisang yang terkandung pada pupuk cair
organik. Secara keseluruhan, hasil perlakuan Data D menunjukkan bahwa
pertambahan tinggi pepaya dan banyak daun paling tinggi dan hasil perlakuan
Data A menunjukkan pertambahan tinggi pepaya dan banyak daun yang paling
rendah. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan data D diberi pupuk cair
organik yang memiliki kandungan 100 gr kulit pisang sedangkan data A tidak
diberi pupuk cair organik.
kandungan unsur hara pada kulit pisang dibutuhkan tanaman pepaya
seperti Fosfor, Kalium dan Magnesium yang mana masing–masing unsur
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada
peningkatan produksi. Peningkatan pertumbuhan tinggi pepaya dan jumlah daun
disebabkan oleh adanya pembesaran dan pembelahan sel. Pertumbuhan dan

15
perkembangan tanamaan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal (unsur hara, suhu,
kelembaban, cahaya, air pH) dan faktor internal (genetik, enzim dan hormon).
Peranan masing-masing unsur hara dalampertumbuhan tanaman termasuk juga
pada proses pembelahan dan pembesaran sel. Dimana selain Fosfor dan Kalsium
didalam kulit pisang terkandung N, K, Mg.Peran Nitrogen menurut Lingga dan
Marsono (2003: 28) Nitrogen berperan dalam merangsang per-tumbuhan tanaman
seperti batang, cabang, daun, dan akar serta sangat penting dalam proses
pembentukan protein lemak dan senyawa lain-lainnya. Selain itu juga Nitrogen
berperan dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses
fotosintesis. Kalium berperan membantu pem-bentukan protein dan karbohidrat,
kalium juga berfungsi dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, buah
tidak mudah gugur dan merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam
mengahadapi kekeringan dan penyakit. Magnesium berperan dalam penyerapan
air, sehingga sel membelah dan membesar. Dibandingkan data A tanpa pemberian
pupuk cair organik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa perlakukan
pemberian pupuk cair organik dari kulit pisang cenderung berpengaruh terhadap
parameter tinggi dan jumlah daun tanaman pepaya sesuai dengan pendapat Ayu
Ramadhona (2015 : 3) bahwa penggunaan pupuk cair organik dari kulit pisang
memberi pengaruh yang sangat nyata pada pertumbuhan tanaman. Dari hasil yang
diperoleh diketahui bahwa pertumbuhan tertinggi terdapat pada Data D (100 gr
kulit pisang) berbeda dengan perlakuan pada Data A yang tidak terlalu
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pepaya.

16
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian pada percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan:
1. menyiram tanaman pepaya (Carica Papaya L) dengan pupuk cair organik
dari limbah kulit pisang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman pepaya
(Carica Papaya L)
2. Formula pupuk cair organik yang paling efektif dalam pertumbuhan
tanaman pepaya (Carica Papaya L) adalah pupuk cair yang berbahan 100
gram kulit pisang
B. SARAN
1. Untuk peneliti yang ingin melanjutkan penelitian selanjutnya, agar
mengembangkan mengenai pemanfaatan pupuk cair organik terhadap
pertumbuhan tanaman pepaya (Carica Papaya L) berupa pertumbuhan
buah dan akar.
2. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemanfaatan limbah, dalam
penelitian limbah kulit pisang
3. Sebaiknya kita jangan membuang begitu saja kulit pisang raja karena
masih terdapat kandungan yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Serta tidak lupa mengolah limbah kembali yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pupuk cair organik.
4. Dalam mengelola limbah, seharusnya limbah organik dan anorganik di
pisah karena setiap limbah dapat dimanfaatkan dengan cara sendiri. Jika
tercampur limbah tersebut tidak dapat dimanfaatkan lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fredikurniawan.com. 2020. Morfologi dan Klasifikasi Pepaya.


https://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pepaya/
[ 12-3-21]

Kalie, M. B. (2008). Bertanaman pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mufida, L. 2013. Pengaruh Penggunaan Konsentrasi FPE ( Fermented Plant


Extrac ) Kulit Pisang Terhadap Jumlah Daun. Kadar Klorofildan
Kadar Kalium Pada Tanaman Seledri (Apiumgraveolens). IKIP PGRI
Semarang. (Online) [diakses 22-10-19]

Nur, Toyib, Noor, Ahmad Rizali, & Elma, Muthia. 2016. Pembuatan Pupuk
Organik Cair dari Sampah Organik Rumah Tangga dengan
penambahan Bioaktivator EM4. (Online),
(http://media.neliti.com/media/publications/107634-ID-none.pdf),
[diakses 14-1-2020]

Purbowo, Mahfud M dan Juniarti E. 2012. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang


Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Cair.
http://purbowojombang.wordpress.com diakses tanggal 18 April 2021

Rahmah, Atikah & Izzati, Munifatul. 2014. Buletin Anatomi dan Fisiologi
Pengaruh Pupuk Cair Organik Berbahan Dasar Sawi Putih (Brassica
chinensis L.) Terhadap Pertumbuhan Jagung Manis. (Online) [diakses
21-10-19]

Ramadhona, Riski Ayu, Tripeni, Tundjung & Yolida, Berti. 2015. Pengaruh
Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan
Sawi. (Online) [diakses 17-04-2021]

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

18
Susetya darma.S.P.2011. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik (Untuk
Tanaman Pertanian dan Perkebunan). Jakarta :Pustaka Baru Press

19
LAMPIRAN

Lampiran 1. Bahan Penelitian

20
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian

Data Pertambahan Tinggi Pertambahan Jumlah Daun

A 7 cm 8 daun

B 8 cm 8 daun

C 8 cm 11 daun

D 10 cm 11 daun

Tabel 3.1 Lembar Observasi

Data A Data B Data C Data D


Hari Tinggi Banyak Tinggi Banyak Tinggi Banyak Tinggi Banyak
Ke- pohon Daun pohon Daun pohon Daun pohon Daun
1 54 10 58 11 70 12 75 13
2 54 11 58 12 70 13 76 13
3 54 11 58 12 71 14 77 15
4 55 11 58 13 72 14 78 16
5 56 12 59 13 73 15 79 17
6 56 13 59 14 73 16 79 17
7 57 14 60 15 74 17 80 19
8 57 14 61 15 75 17 80 20
9 58 15 62 16 75 18 81 21
10 58 15 63 16 75 19 81 21
11 58 16 63 17 76 20 82 22
12 59 17 64 17 76 20 83 23
13 60 17 65 18 77 21 84 23
14 60 18 66 18 77 22 84 24
15 61 18 66 19 78 23 85 24

21
22

Anda mungkin juga menyukai