PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Muhammad Husain Rasyad
NIS 2018.293
PROPOSAL PENELITIAN
NIS : 2018.293
Kelas/Program : XI MIPA / 3
Mengetahui, Paser,
Menyetujui,
Kepala Madrasah
Khoirul Anam,M.Pd
NIP. . . . . . . . . . . . . . .
i
KATA PENGANTAR
Dan akhirnya hanya kepada Allah lah kita memanjatkan puji serta syukur
atas segala limpahan Karunia dan Hidayah-Nya dengan disertai harapan semoga
apa-apa yang kita tulis/teliti merupakan bagian dari amal ibadah untuk mendapat
Ridho-Nya
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 10
B. Tempat dan Waktu penelitian ................................................................. 10
C. Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 10
D. Prosedur Penelitian ................................................................................ 11
E. Populasi dan Sampel ............................................................................... 11
F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 11
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 12
H. Metode Analisis Data .............................................................................. 13
iii
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran .......................................................................................................... 17
LAMPIRAN .................................................................................................. 19
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar wilayahnya
merupakan lahan pertanian. Dengan adanya lahan pertanian yang melimpah ini
maka sebagian besar penduduknya berpenghasilan dengan cara bercocok
tanam. Bercocok taman ini merupakan pilihan penduduk Indonesia karena
dengan bercocok tanam ini bisa mendapatkan penghasilan dengan waktu yang
cukup singkat. Tanah di Indonesia juga baik untuk bercocok tanam segala jenis
tanaman seperti tomat,cabai, bayam, kangkung dan semua jenis sayuran yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Salah satu tanaman yang sering ditanam oleh petani adalah pepaya.
pepaya seringkali dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia baik secara langsung
maupun diolah menjadi berbagai masakan. Selain itu cabai rawit juga
mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin
B1, dan vitamin C. untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan berkualitas
tinggi maka tanaman harus diberi pupuk yang dapat menambah unsur hara dan
mineral yang dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk terdiri dari beberapa macam antara lain pupuk non-organik dan
organik. Pupuk yang baik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik basah
atau bahan organik yang mengandung air tinggi seperti sisa-sisa buah-buahan
atau sayur-sayuran. Bahan ini kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dan semakin berkembangnya pemikiran manusia, semakin banyak inovasi
dalam mengolah pupuk organik, salah satunya dengan cara membuat pupuk
berwujud cair.
1
Limbah kulit pisang yang jarang dimanfaatkan dapat dijadikan bahan
dasar pembuatan pupuk cair organik karna banyaknya kandungan senyawa
yang baik untuk tanaman. Serta dengan dimanfaatkannya limbah kulit pisang
dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan akibat limbah.
Maka dari masalah ini peneliti ingin mencoba untuk melakukan sebuah
penelitian berjudul “PEMANFAATAN PUPUK CAIR ORGANIK DARI
LIMBAH KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
PEPAYA”
B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini dengan melakukan pemanfaatan pupuk cair
organik terhadap pertumbuhan tanaman pepaya dilihat dari tinggi dan banyak
daun selama masa pertumbuhan 15 hari
C. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana pemanfaatan pupuk cair organik kulit pisang terhadap
pertumbuhan tanaman pepaya ?
D. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Mengetahui pengaruh pemanfaatan pupuk cair organik terhadap
tumbuhan pepaya dilihat dari tinggi, dan banyak daun selama masa
pertumbuhan 15 hari.
2. Mencari formula pupuk cair organik yang tepat untuk pertumbuhan
tanaman pepaya
2
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberi manfaat antara lain:
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam menyusun
karya tulis ilmiah.
b. Membuat peneliti lebih peka untuk memanfaatkan potensi alam sebagai
produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Bagi Madrasah
Sebagai informasi bagi Madrasah tentang cara pemanfataan limbah kulit
pisang menjadi pupuk cair organik
3. Bagi Masyarakat
a. Menambah rasa kepedulian masyarakat terhadap limbah kulit pisang
b. Menambah wawasan masyarakat dalam memanfaatkan limbah kulit
pisang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pisang
Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari
buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang
merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang.
Tanaman pisang sangat menyukai sekali pada daerah yang beriklim tropis
panas dan lembab terlebih didataran rendah. Ditemui pula di kawasan Asia
Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia serta termasuk pulau Papua, Australia
Topika, Afrika Tropi. Pisang dapat berubah sepanjang tahun pada daerah
dengan hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, kebanyakan orang
memakan buah pisang saja dan kulitnya akan dibuang begitu saja.
Klasifikasi Pisang
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Klas : Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (Suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Species : Musa acuminata
2. Kulit Pisang
Kulit buah pisang merupakan salah satu limbah pertanian yang
belum digunakan secara maksimal. Kulit buah pisang juga merupakan
limbah dari industri pengolahan buah pisang. Pengolahan buah pisang
akan menghasilkan limbah kulit pisang yang cukup banyak jumlahnya
yaitu kira-kira sepertiga dari buah pisang yang belum dikupas
(Munadjim, 1983).
4
Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata dan
hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai
makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang
yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan
apabila bisa dimanfaatkan (Susanti, 2006).
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa kulit pisang banyak senyawa yang
baik, maka dari itu kulit pisang berpotensi untuk dijadikan bahan dasar pupuk
organik baik padat atau cair berikut adalah Kandungan Kulit Pisang :
5
3. EM-4
6
4. Pupuk Cair Organik
7
5. Tanaman Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
tropis. Pusat penyebaran tanaman diduga berada di daerah Meksiko bagian
selatan dan Nikaragua. Bersama pelayar-pelayar bangsa Portugis di abad ke 16,
tanaman ini turut menyebar ke berbagai benua dan Negara, termasuk ke benua
Afrika dan Asia serta negara India. Dari India, tanaman ini menyebar ke
berbagai Negara tropis lainnya, termasuk Indonesia dan pulau-pulau di Lautan
Pasifik di abad ke 17(Kalie, M.B, 2008).
pepaya adalah buah yang memiliki kandungan tinggi antioksidan. Ini
termasuk vitamin C, flavonoid, folat, vitamin A, mineral, magnesium, vitamin
E, kalium, serat dan vitamin B. Antioksidan memerangi radikal bebas dalam
tubuh dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular dan memberikan
perlindungan terhadap kanker usus besar (Superkunam,2010).
• Kingdom : Plantae
• Devisi : Tracheophyta
• Kelas : Magnoliopsida
• Ordo : Brassicales
• Famili : Caricaceae
• Genus : Carica L
• Spesies : Carica papaya L
8
B. Kerangka Berpikir
PUPUK CAIR
Pemanfaatan Terhadap
Tanaman Pepaya
C. Hipotesis
Dari kajian teori yang telah dijelaskan diatas, peneliti menarik hipotesis
bahwa pupuk cair organik dari limbah kulit pisang dapat menambah
kesuburan dan membantu pertumbuhan tanaman papaya
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Tempat: di desa Tanah Periuk GG. Bersama RT.006 Tanah Grogot, Kabupaten
Paser
1. Alat Penelitian
a. Polybag
b. Pisau
c. Botol
d. Ember
e. Timbangan
2. Bahan Penelitian
10
D. Prosedur Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh limbah kulit pisang yang ada
di tanah grogot. Sampel yang digunakan adalah limbah kulit pisang yang
diambil di desa Tanah Periuk GG. Bersama RT.006 Tanah Grogot, Kabupaten
Paser
11
G. Instrumen Penelitian
12
H. Metode Analisis Data
1. Data Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif. Metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang lebih menekan pada aspek
pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk
bisa melakukan pengukuran, pada setiap fenomena sosial di jabarkan
kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap
variable yang ditentukan dan diukur dengan memberikan simbol-simbol dan
angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori pada informasi yang
berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol-simbol
atau angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik bisa
dilakukan sehingga bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku
umum didalam suatu parameter.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitan yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan 4
formula pupuk cair organik dari limbah kulit pisang yang berbeda yaitu :
A - -
B 1 liter 50 gr
C 1 liter 75 gr
D 1 liter 100 gr
Limbah kulit pisang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah
rumah tangga dan segala macam bahan yang digunakan didapatkan di rumah
peneliti.
14
Pertambahan tinggi dan jumlah daun
12
10
8
6 Tinggi (cm)
4 Banyak Daun
2
0
Data A Data B Data C Data D
15
perkembangan tanamaan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal (unsur hara, suhu,
kelembaban, cahaya, air pH) dan faktor internal (genetik, enzim dan hormon).
Peranan masing-masing unsur hara dalampertumbuhan tanaman termasuk juga
pada proses pembelahan dan pembesaran sel. Dimana selain Fosfor dan Kalsium
didalam kulit pisang terkandung N, K, Mg.Peran Nitrogen menurut Lingga dan
Marsono (2003: 28) Nitrogen berperan dalam merangsang per-tumbuhan tanaman
seperti batang, cabang, daun, dan akar serta sangat penting dalam proses
pembentukan protein lemak dan senyawa lain-lainnya. Selain itu juga Nitrogen
berperan dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses
fotosintesis. Kalium berperan membantu pem-bentukan protein dan karbohidrat,
kalium juga berfungsi dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, buah
tidak mudah gugur dan merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam
mengahadapi kekeringan dan penyakit. Magnesium berperan dalam penyerapan
air, sehingga sel membelah dan membesar. Dibandingkan data A tanpa pemberian
pupuk cair organik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa perlakukan
pemberian pupuk cair organik dari kulit pisang cenderung berpengaruh terhadap
parameter tinggi dan jumlah daun tanaman pepaya sesuai dengan pendapat Ayu
Ramadhona (2015 : 3) bahwa penggunaan pupuk cair organik dari kulit pisang
memberi pengaruh yang sangat nyata pada pertumbuhan tanaman. Dari hasil yang
diperoleh diketahui bahwa pertumbuhan tertinggi terdapat pada Data D (100 gr
kulit pisang) berbeda dengan perlakuan pada Data A yang tidak terlalu
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pepaya.
16
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian pada percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan:
1. menyiram tanaman pepaya (Carica Papaya L) dengan pupuk cair organik
dari limbah kulit pisang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman pepaya
(Carica Papaya L)
2. Formula pupuk cair organik yang paling efektif dalam pertumbuhan
tanaman pepaya (Carica Papaya L) adalah pupuk cair yang berbahan 100
gram kulit pisang
B. SARAN
1. Untuk peneliti yang ingin melanjutkan penelitian selanjutnya, agar
mengembangkan mengenai pemanfaatan pupuk cair organik terhadap
pertumbuhan tanaman pepaya (Carica Papaya L) berupa pertumbuhan
buah dan akar.
2. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemanfaatan limbah, dalam
penelitian limbah kulit pisang
3. Sebaiknya kita jangan membuang begitu saja kulit pisang raja karena
masih terdapat kandungan yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Serta tidak lupa mengolah limbah kembali yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pupuk cair organik.
4. Dalam mengelola limbah, seharusnya limbah organik dan anorganik di
pisah karena setiap limbah dapat dimanfaatkan dengan cara sendiri. Jika
tercampur limbah tersebut tidak dapat dimanfaatkan lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Toyib, Noor, Ahmad Rizali, & Elma, Muthia. 2016. Pembuatan Pupuk
Organik Cair dari Sampah Organik Rumah Tangga dengan
penambahan Bioaktivator EM4. (Online),
(http://media.neliti.com/media/publications/107634-ID-none.pdf),
[diakses 14-1-2020]
Rahmah, Atikah & Izzati, Munifatul. 2014. Buletin Anatomi dan Fisiologi
Pengaruh Pupuk Cair Organik Berbahan Dasar Sawi Putih (Brassica
chinensis L.) Terhadap Pertumbuhan Jagung Manis. (Online) [diakses
21-10-19]
Ramadhona, Riski Ayu, Tripeni, Tundjung & Yolida, Berti. 2015. Pengaruh
Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan
Sawi. (Online) [diakses 17-04-2021]
18
Susetya darma.S.P.2011. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik (Untuk
Tanaman Pertanian dan Perkebunan). Jakarta :Pustaka Baru Press
19
LAMPIRAN
20
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian
A 7 cm 8 daun
B 8 cm 8 daun
C 8 cm 11 daun
D 10 cm 11 daun
21
22