Oleh:
Pembimbing:
Disusun Oleh:
Angelia Pratama Putri, S.Ked
Arif Fadhil Aksa, S.Ked
Multiyus Hasnah, S.Ked
Muhammad Naufal Atsiilah, S.Ked
Nadila Zatiah Zahrah, S.Ked
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
Sekolah SDN 157 dan Staff Pengajar SDN 157 yang telah membantu penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen IKM-KK Ibu Fifia Chandra, SKM,
MKM dan Bapak Dr. Zahtamal, SKM, M.Kes yang telah memberikan bimbingan
Penulis berharap masukan dan saran yang membangun dari berbagai pihak
terhadap makalah ini sehingga menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua untuk perkembangan ilmu pengetahuan
kedokteran.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Tujuan Kegiatan...........................................................................................4
1.3. Tujuan Umum..............................................................................................4
1.4. Tujuan Khusus............................................................................................4
1.5. Manfaat Kegiatan.........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini. Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan
status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup dari kesehatan lingkungan meliputi
dipengaruhi oleh lingkungan tersebut1. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
sendiri seperti salah satu nya mencuci tangan dan membuang sampah pada
tempatnya agar bisa mencegah terjadinya suatu penyakit dan dapat memelihara
lingkungan. Hygiene dan sanitasi perlu dilakukan agar menjaga lingkungan tetap
bersih dan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan tersebut dapat terhindar
manusia seperti penyediaan air bersih, penyediaan jamban, pengolahan air limbah,
1
2
pengelolaan dan pembuangan sampah. Masalah hygiene dan sanitasi ini juga
karena ini sangat berkaitan dengan berbagai kegiatan manusia. Apabila hygiene
dan sanitasi di sekitar itu buruk maka akan berdampak negatif di berbagai aspek
masyarakat, terjadinya pencemaran air bersih yang menjadi sumber air minum
dikarenakan hal ini merupakan salah satu elemen penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan kenyamanan siswa di sekolah. Salah satu bentuk hygiene
dan sanitasi di lingkungan sekolah adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah seperti cuci tangan pakai sabun, buang air di
jamban, buang sampah pada tempatnya dan mengonsumsi minuman yang layah di
konsumsi. Sarana dan prasarana sanitasi di sekolah bisa terdiri atas adanya air
bersih, fasilitas cuci tangan pakai sabun, pengelolaan limbah cair dan pengelolaan
sampah di sekolah.
Salah satu bentuk dari hygiene dan sanitasi yang buruk adalah terdapatnya
masalah yang sulit diatasi, hal itu bisa dikarenakan oleh banyak hal seperti
pengelolaan sampah yang baik dan memenuhi syarat. Sampah merupakan suatu
hal yang berpengaruh dan bisa berdampak negatif bagi kesehatan serta
kelangsungan hidup masyarakat. Apabila sampah ini terus menerus ditumpuk dan
3
dibiarkan tanpa ada pengelolaan yang baik, maka ditakutkan akan menimbulkan
berbagai dampak kesehatan yang cukup serius karena dapat menjadi tempat
berkembangnya bakteri atau sumber penyakit baik secara langsung maupun tidak
SDN 157 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh bahwa kasus terakhir
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ada di sekolah terjadi pada tahun
2021. Sejak saat itu sudah tidak ada lagi kasus DBD yang ditemukan di SDN 157
dihasillkan oleh SDN 157 akan dikumpulkan dan diangkut oleh Lembaga
Pengelola Sampah (LPS) setiap 2 kali dalam seminggu. Pihak SDN 157
sebelumnya sudah membangun bank sampah pada tahun 2018 yang melibatkan
siswa dalam penyelenggaraannya dan bekerja sama dengan Bank Sampah Lestari
(BSL). Namun program bank sampah ini terhenti sejak tahun 2020 karena
masih terdapat sampah yang berserakan di lingkungan SDN 157. Di SDN 157
terdapat 13 tempat sampah yang terdiri atas 3 tempat sampah yang sudah
tempat sampah tersebut masih tidak memiliki penutup, tidak menggunakan plastik
sebagai alasnya dan tidak berwarna sesuai jenis sampah. Selanjutnya, beberapa
sampah yang telah dikumpulkan oleh pihak sekolah juga masih tidak dikelola
dengan benar yaitu dengan cara dibakar. Sedangkan kondisi bank sampah yang
sudah dibangun di SDN 157 terisi oleh sampah kering yang menumpuk dan
sampah yang belum optimal di SDN 157 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan
Limapuluh.
Adapun tujuan dari kegiatan ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus, yaitu:
pengelolaan sampah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 157 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh.
Limapuluh.
5
Kecamatan Limapuluh
d.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.
healthfull dan dalam bahasa indonesia dapat diartikan sehat, diambil dari
faktor risiko lingkungan, baik fisik, kimia, biologi dan sosial yang
6
7
prasaranan, manajemen sanitasi, dan perilaku hidup bersih dan sehat oleh
operasional sanitasi sekolah dan kegiatan promosi hidup bersih dan sehat
seperti cuci tangan pakai sabun secara rutin, buang air di jamban, buang
sampah pada tempatnya, minum air yang layak konsumsi.8 Sarana dan
1. Air Bersih
oleh semua warga sekolah. Secara kualitas dan fisik, air bersih
adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
2. Jamban Sekolah
infeksi kulit. Sarana CTPS yang disediakan oleh sekolah adalah air
5. Pengolahan Sampah
10
2.2 Sampah
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
c. Sampah Spesifik
a. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan
lain-lain.
pengolahan sampah.
sampah
tanaman, atau memakai pakaian bekas sebagai lap, kerajinan tangan, dan
lainnya.
benda yang dapat digunakan kembali, contohnya kertas dari majalah dan
surat kabar bekas, logam dari kaleng dan sendok bekas, kaca dari botol
Partisipasi masyarakat luas dalam pengelolaan sampah tidak hanya dilihat dari
juga ikut serta menjadi anggota organisasi yang berkaitan dengan masalah
kebersihan, termasuk dalam partisipasi tidak langsung. Analogi dengan hal itu,
atau landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak
sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam
utama. 13
pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. 5 Dan industri-
proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan
alur sampah. 13
untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem
peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit 15.
beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan
kurang memadai.15
sungai akan mencemari air.8 Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati
metana.16 Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi
dapat meledak. 16
17
2.1
2.2
BAB III
Limapuluh adalah Plan, Do, Check, dan Action (PDCA) cycle. PDCA cycle
1.
2.
3.
3.1. Plan
Limapuluh oleh dokter muda IKM-KK pada tanggal 15-18 Maret 2023.
Pelaksanaan Hygiene dan Belum Optimalnya Pengelolaan Sampah Berdasarkan hasil observasi di SDN 157 Kelurahan Tanjung Rhu
Sanitasi di Lingkungan SDN di SDN 157 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh didapatkan bahwa :
157 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh. Warga sekolah masih ada yang membuang sampah
Kecamatan Limapuluh sembarangan dan tidak sesuai kategorinya
Terdapat 13 tempat sampah yang ada di lingkungan SDN 157
Dari 13 tempat sampah yang ada, 3 diantaranya sudah
dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi tempat sampah
organik, anorganik dan B3 serta 10 tempat sampah lainnya
masih tempat sampah biasa
13 tempat sampah yang ada di lingkungan sekolah masih
belum memiliki penutup, belum dialas dengan plastik dan
tidak berwarna sesuai jenis sampah
Masih ada sampah yang berserakan di lingkungan SDN 157
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh
Beberapa sampah yang telah dikumpulkan oleh pihak sekolah
masih tidak dikelola dengan benar yaitu dengan cara dibakar
yaitu kriteria (urgensi/kepentingan, solusi, kemampuan mengubah dan biaya) dan skor
1. Urgensi/Kepentingan
b. Nilai 2 penting
2. Solusi
b. Nilai 2 mudah
3. Kemampuan Mengubah
b. Nilai 2 mudah
4. Biaya
a. Nilai 1 tinggi
b. Nilai 2 sedang
c. Nilai 3 rendah
Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan penulis. Total skor dari masing-
masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah, yaitu masalah dengan total paling
24
tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas masalah untuk dicari penyelesaian
masalahnya. Penentuan prioritas masalah dibuat didalam tabel 3.2 penentuan prioritas
Belum optimalnya 2 2 1 3 12 II
upaya pengendalian
jentik nyamuk di
SDN 157 Kelurahan
Tanjung Rhu
Kecamatan
Limapuluh
Pengelolaan Sampah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 157 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh.
analisis penyebab masalah dari berbagai aspek yaitu aspek man, market, method, dan
material yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap guru, murid dan
staff pengajar di SDN 157 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh. Analisis
2. Method
Belum adanya sistem piket yang
dibentuk oleh pihak sekolah untuk Berdasarkan hasil wawancara pemegang program kesehatan
bertanggung jawab dalam lingkungan (Kesling) di SDN 157 belum adanya sistem piket yang
pengelolaan sampah dibentuk oleh pihak sekolah untuk bertanggung jawab dalam
pengelolaan sampah.
Tidak adanya sanksi terhadap warga
sekolah yang membuang sampah Berdasarkan hasil wawancara pemegang program kesehatan lingkungan
sembarangan dan tidak sesuai (Kesling) di SDN 157 bahwa tidak ada sanksi terhadap warga sekolah
yang tidak menjaga kebersihan sekolah.
dengan jenis sampah.
Tidak adanya penghargaan terhadap Berdasarkan hasil wawancara pemegang program kesehatan lingkungan
warga sekolah yang berkontribusi (Kesling) di SDN 157 bahwa
dalam menjaga kebersihan tidak ada penghargaan terhadap warga sekolah yang berkontribusi baik
lingkungan sekolah dalam menjaga kebersihan sekolah
3. Market
26
Kurangnya pengetahuan siswa mengenai Berdasarkan hasil wawancara siswa SDN 157 bahwa 6 dari 10 siswa tidak
pemilahan dan pengelolaan sampah memiliki pengetahuan tentang pemilahan dan pengelolaan sampah yang
benar dan 8 dari 10 siswa masih membuang sampah tidak sesuai
kategorinya
4. Material
Belum adanya media informasi berupa
flip book mengenai Pengelolaan Sampah Berdasarkan observasi di lingkungan SDN 157 diketahui bahwa
di SDN 157 Kelurahan Tanjung Rhu belum ada media informasi berupa flipbook mengenai Pengelolaan
Kecamatan Limapuluh
Sampah.
Belum adanya media informasi
berupa poster mengenai Pengelolaan
Sampah di SDN 157 Kelurahan
Berdasarkan observasi di lingkungan SDN 157 diketahui bahwa
Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh
belum ada media informasi berupa poster mengenai Pengelolaan
Sampah.
Belum adanya tempat sampah yang
sesuai dengan standar di SDN 157
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan
Berdasarkan observasi di lingkungan SDN 157 diketahui bahwa
Limapuluh tempat sampah masih belum memiliki penutup, belum dialas
dengan plastik dan tidak berwarna sesuai jenis sampah
27
Dibawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor tersebut dengan menggunakan fish bone Ishikawa pada gambar 3.1.
Market Men
Kurangnya pengetahuan siswa mengenai pemilahan dan Belum adanya tim yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan sampah. pengelolaan sampah dalam menjalankan program
Kesehatan Lingkungan (Kesling) di SDN 157
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh.
Belum optimalnya
Pengelolaan
Sampah di Sekolah
Dasar Negeri (SDN)
157 Kelurahan
Tanjung Rhu
Material Method
Kecamatan
Limapluh
Belum adanya media informasi berupa flip book 1. Belum adanya sistem piket yang dibentuk oleh pihak
mengenai Pengelolaan Sampah di SDN 157 Kelurahan
sekolah untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan
Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh
Belum adanya media informasi berupa poster mengenai sampah
Pengelolaan Sampah di SDN 157 Kelurahan Tanjung 2. Tidak adanya sanksi terhadap warga sekolah yang
Rhu Kecamatan Limapuluh membuang sampah sembarangan dan tidak sesuai dengan
Belum adanya tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah.
standar. 3. Tidak adanya penghargaan terhadap warga sekolah yang
berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah
28
Setelah melakukan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat
pada tabel 3.3 strategi dan alternatif pemecahan masalah dan plan of action berikut:
Tabel 3.4 Strategi dan alternatif pemecahan masalah dan plan of action
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
1. Belum Men
Optimalnya Belum adanya Merekomendasikan Memaksimalkan Kepala SDN 157 Dokter muda 01 April Jangka Pendek :
Pengelolaan tim yang siswa SDN 157 program Kesling Sekolah Kelurahan IKM-KK FK 2023 Diterimanya
Sampah di bertanggung Kelurahan Tanjung di SDN 157 dan Ketua Tanjung UNRI rekomendasi oleh
Sekolah jawab dalam Rhu Kecamatan Kelurahan Program Rhu Kepala Sekolah SDN
Limapuluh untuk Tanjung Rhu Kesling Kecamatan 157 dan Ketua
Dasar Negeri pengelolaan
Program Kesling
(SDN) 157 sampah dalam berpartisipasi Kecamatan SDN 157 Limapuluh
Kelurahan Tanjung
Kelurahan menjalankan dalam program Limapuluh Kelurahan Rhu Kecamatan
Tanjung Rhu program Kesehatan Tanjung Limapuluh
Kecamatan Kesehatan Lingkungan di Rhu
Limapuluh Lingkungan sekolah dengan Kecamatan Jangka Panjang :
(Kesling) di membentuk tim Limapuluh Adanya anggota tim
SDN 157 penanggung jawab siswa yang
Kelurahan pengelolaan bertanggung jawab
Tanjung Rhu sampah di sekolah dalam pengelolaan
Kecamatan sampah sehingga
Limapuluh. membantu program
Kesling di lingkungan
sekolah secara
maksimal
29
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
01 April
Method Memaksimalkan SDN 157 Dokter muda 2023 Jangka Pendek :
Belum adanya Merekomendasikan program Kesling Kepala Kelurahan IKM-KK FK Diterimanya
sistem piket sekolah untuk di SDN 157 Sekolah Tanjung UNRI rekomendasi oleh
yang dibentuk membentuk sistem Kelurahan dan Ketua Rhu Kepala Sekolah SDN
oleh pihak piket yang terdiri Tanjung Rhu Program Kecamatan 157 dan Ketua
dari siswa untuk Kesling Program Kesling
sekolah untuk Kecamatan Limapuluh
Kelurahan Tanjung
bertanggung bertanggung jawab Limapuluh SDN 157
Rhu Kecamatan
jawab dalam dalam pengelolaan Kelurahan Limapuluh
pengelolaan sampah Tanjung
sampah Rhu Jangka Panjang :
Kecamatan Adanya sistem piket
Limapuluh yang terdiri dari siswa
untuk bertanggung
jawab dalam
pengelolaan sampah
sehingga membantu
program Kesling di
lingkungan sekolah
secara maksimal
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
sanksi sekolah untuk di SDN 157 Sekolah Tanjung UNRI 157 dan Ketua
terhadap memberikan teguran Kelurahan dan Rhu Program Kesling
warga sekolah berupa sanksi bagi Tanjung Rhu pemegang Kecamatan Kelurahan Tanjung
yang warga sekolah yang Kecamatan program Limapuluh Rhu Kecamatan
membuang sampah Limapuluh dan Limapuluh
membuang Kesling
sembarangan dan memberikan
sampah tidak sesuai dengan kesadaran bagi
SDN 157 Jangka Panjang :
sembarangan jenis sampah. siswa yang tidak Kelurahan Lingkungan sekolah
dan tidak menjaga Tanjung menjadi lebih bersih
sesuai dengan kebersihan Rhu sehingga memberikan
jenis sampah. lingkungan Kecamatan kenyamanan bagi
sekolah Limapuluh warga sekolah
Jangka Pendek :
01 April Diterimanya
2023 rekomendasi oleh
Memaksimalkan Dokter muda Kepala Sekolah SDN
SDN 157
Merekomendasikan program Kesling IKM-KK FK 157 dan Ketua
Kelurahan
Tidak adanya sekolah untuk di SDN 157 Kepala UNRI Program Kesling
Kelurahan Tanjung
penghargaan memberikan Sekolah Kelurahan Tanjung
Tanjung Rhu Rhu Rhu Kecamatan
terhadap penghargaan bagi dan
31
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
warga sekolah warga sekolah yang Kecamatan pemegang Kecamatan Limapuluh
yang berkontribso dalam Limapuluh dan program Limapuluh
berkontribusi menjaga kebersihan memberikan Kesling Jangka Panjang :
dalam lingkungan semangat bagi SDN 157 Lingkungan sekolah
siswa untuk tetap menjadi lebih bersih
menjaga sekolah. Kelurahan
menjaga sehingga memberikan
kebersihan kebersihan
Tanjung kenyamanan bagi
lingkungan lingkungan Rhu warga sekolah
sekolah sekolah Kecamatan
Limapuluh
Jangka Pendek :
Terlaksananya
01 April sosialisasi mengenai
2023 pengelolaan sampah
Melaksanakan
Meningkatkan Dokter muda serta bertambahnya
edukasi berupa
pengetahuan SDN 157 IKM-KK FK pengetahuan siswa
sosialisasi
siswa mengenai Kelurahan UNRI mengenai dampak
Market mengenai Siswa SDN
pemilahan dan Tanjung yang ditimbulkan
Kurangnya pemilahan dan 157
pengelolaan Rhu dari sampah
pengetahuan pengelolaan Kelurahan
sampah Kecamatan
siswa sampah kepada Tanjung
Limapuluh Jangka Panjang :
mengenai siswa SDN 157 Rhu
32
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
pemilahan dan Kelurahan Tanjung Kecamatan Terjadi perubahan
pengelolaan Rhu Kecamatan Limapuluh perilaku pada siswa
sampah. Limapuluh untuk pengelolaan dan
pemanfaatan sampah.
2 Material Merancang dan Menjadikan Warga SDN 157 Dokter muda 01 April Jangka pendek:
Belum adanya mencetak flipbook flipbook sebagai SDN 157 Kelurahan IKM-KK FK 2023 Mencetak dan
media informasi kemudian meletakkan media edukasi Kelurahan Tanjung UNRI memajang 1 buah
berupa flipbook di lingkungan SDN sebagai sarana Tanjung Rhu flipbook mengenai
mengenai 157 mengenai informasi tentang Pengelolaan Sampah.
Rhu Kecamatan
Pengelolaan Pengelolaan Sampah Pengelolaan
Sampah di SDN Sampah.
Kecamatan Limapuluh
157 Kelurahan Limapuluh
33
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
Tanjung Rhu
Kecamatan
Limapuluh
Merancang dan
Belum adanya mencetak poster Menjadikan Jangka pendek:
media kemudian poster sebagai 01 April Mencetak dan
informasi meletakkan di media edukasi Warga SDN 157 Dokter muda 2023 memajang 1 buah
berupa poster sebagai sarana SDN 157 Kelurahan IKM-KK FK poster mengenai
lingkungan SDN
informasi tentang Kelurahan Tanjung UNRI Pengelolaan Sampah.
mengenai 157 mengenai Pengelolaan Tanjung Rhu
Pengelolaan Pengelolaan Sampah.
Sampah di Sampah Rhu Kecamatan
SDN 157 Kecamatan Limapuluh
Kelurahan Limapuluh
Tanjung Rhu
Kecamatan
34
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
Limapuluh
Alternatif
Penyebab Kriteria
No Masalah pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu
Masalah Keberhasilan
masalah
36
Berikut ini definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam
yaitu :
adalah Dokter Muda menyarankan kepada pihak sekolah untuk membentuk tim
khusus yang beranggotakan siswa dari SD tersebut yang bertugas untuk mengelola
sampah, membentuk sistem piket, memberikan teguran berupa sanksi bagi warga
sekolah yang tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan penghargaan bagi
warga sekolah yang menjaga kebersihan lingkungan di SDN 157 Kelurahan Tanjung
2. Sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan oleh
sekelompok orang agar dapat memberikan informasi lebih lanjut kepada pendengar.
Sosialisasi yang dilakukan yaitu mengenai pengelolaan sampah dan dampak yang
3. Membuat, mencetak dan menyebarkan media edukasi adalah Dokter Muda IKM-KK
membuat, mencetak dan menyebarkan media edukasi berupa buku modul. Buku
modul merupakan salah satu media cetak yang berisikan lembaran-lembaran kertas
yang mirip seperti album, kalender atau buku cetak yang dijilid dan diurutkan sesuai
dengan urutan keilmuan sehingga bisa dijadikan sarana untuk pembelajaran. Topik
37
yang diambil pada buku modul yaitu mengenai Pengelolaan Sampah yang dibuat
4. Membuat, mencetak dan menyebarkan media edukasi adalah Dokter Muda IKM-KK
merupakan media publikasi yang terdiri dari tulisan, gambar ataupun kombinasi dari
Topik yang diambil pada poster yaitu mengenai Pembagian Jenis-jenis Sampah dan
5. Mengubah tempat sampah yang ada di lingkungan SDN 157 Kelurahan Tanjung
sampah yang ada di lingkungan SDN 157 menjadi tempat sampah yang sesuai
https://media.neliti.com/media/publications/137879-ID-hubungan-kualitas-
sanitasi-lingkungan-da.pdf
Kesehatan. 2019;1:105–12.
7. Waluyo BH. Buku pedoman pengembangan sanitasi sekolah dasar. 1st ed.
38
Tentang Pengelolaan Sampah. 2008.
11. Sugiarti, Rara, and Istijabatul Aliyah. 2015. Budaya Pengelolaan Sampah
Bersih Dan Sehat Di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal UNS Cakra Wisata 16(2):
9±22.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/5161
14. Damanhuri, E dan Tri Padmi. 2011. Diklat Perkuliahan Pengelolaan Sampah.
https://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-
Jurnal.http://www.perawatilmiah.com/2015/11/dampak-sampah-terhadap-
39
Lampiran 1
40
Lampiran 2 Poster
41
Lampiran 3 Buku modul
42
43
44
45
46
47
48