Anda di halaman 1dari 82

Modul Kesehatan Lingkungan

OPTIMALISASI PELAKSANAAN GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK


DI RW 03 KELURAHAN PESISIR KECAMATAN
LIMAPULUH KOTA PEKANBARU

Oleh :

Nourmalita Mutiara Miranda Putri,


S.Ked Resty Yuwandari, S.Ked
Rizky Hikmawan, S.Ked
Widya Wirantika, S.Ked

Pembimbing :

Fifia Chandra, SKM,


MKM drg. Yusdiana, M.Si

KEPANITERAAN KLINIK KJF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
OPTIMALISASI PELAKSANAAN GERAKAN 1 RUMAH 1
JUMANTIK DI RW 03 KELURAHAN PESISIR
KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU

Makalah Kelompok Kesehatan Lingkungan

Disusun oleh:

Nourmalita Mutiara Miranda Putri, S.Ked

Resty Yuwandari, S.Ked

Rizky Hikmawan, S.Ked

Widya Wirantika, S.Ked

Tim Penguji:

Nama Tanda Tangan

Fifia Chandra, S.K.M., M.K.M

Armoni Suci Dewi, M.K.M

dr. Suyanto, MPH, PhD

Dr. Zahtamal, S.K.M., M. Kes

dr. Handayani, MKK

drg. Yusdiana, M.si

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul:

"Optimalisasi Pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW 03 Kelurahan

Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru". Makalah ini diajukan sebagai

syarat dalam mengikuti Kepaniternan Klinik Kurikulum Berbasis Kompetensi di

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas (IKM-KK) Fakultas

Kedokteran Universitas Riau.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Fifia Chandra, SKM, MKM dan drg. Yusdiana, M.Si selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan masukan pada penulisan

makalah ini.

Penulis berharap masukan dan saran yang membangun dari berbagai pihak

terhadap makalah ini sehingga dapat menjadi lebih baik lagi untuk masa yang akan

datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 19 April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................... iii


DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan.....................................................................................4
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................4
1.3 Manfaat Kegiatan...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................7


2.1 Jumantik.................................................................................................7
2.2 Juru Pemantau Jentik (Jumantik............................................................8
2.2.1 Peranan Jumantik.........................................................................9
2.2.2 Struktur Organisasi Kader Jumantik..........................................10
2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Koordinator Jumantik..................10
2.3 Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik..............................................................11
2.3.1 Definisi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik......................................11
2.3.2 Prosedur Pemeriksaan dan Pelaporan Jentik.............................11
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kader Jumantik.............13
2.5 Upaya meningkatkan Kinerja Kader Jumantik....................................15

BAB III OPTIMALISASI PELAKSANAAN GERAKAN 1 RUMAH 1


JUMANTIK DI RT 02 RW 03 KELURAHAN PESISIR
KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU.................17
3.1 Plan....................................................................................................17
3.1.1 Identifikasi Masalah................................................................17

iv
3.1.2 Penentuan Prioritas Masalah......................................................16
3.1.3 Analisis Penyebab Masalah........................................................19
3.1.4 Analisis Tulang Ikan (Fishbone Ishikawa Analysis)..................21
3.1.5 Plan of Action.............................................................................22
3.1.6 Definisi Operasional...................................................................27
3.2 Do..........................................................................................................29
3.3 Check.....................................................................................................30
3.4 Action.....................................................................................................36

BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................43
5.1 Simpulan..................................................................................................43
5.2 Saran.........................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................45
LAMPIRAN........................................................................................................48

v
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang

disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. Infeksi

merupakan salah satu penyakit menular yang banyak di jumpai di negara berkembang

seperti Indonesia. Salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue

yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti penyakit yang paling banyak

ditemukan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama di daerah tropis dan

subtropis.1

Data yang dilaporkan WHO kasus demam berdarah dengue meningkat

menjadi 8 kali lipat dalam dua dekade terakhir dari 505.430 kasus pada tahun 2000

menjadi 2,4 juta pada tahun 2010 dan 4,2 juta pada tahun 2019. Kemarian yang

dilaporkan antara tahun 2000 hingga tahun 2015 meningkat 960 menjadi 4032

kematian. Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kejadian DBD

terbanyak di dunia.2 Jumlah kasus di Indonesia pada tahun 2019 tercatat sebanyak

138.127 kasus dengan angka kematian 751 kasus.2

Di Provinsi Riau, data terbaru yaitu mulai bulan Januari hingga Juli, tercatat

jumlah kasus DBD sebesar 2.255 kasus. yang dimana ini termasuk 10 Provinsi

dengan kasus DBD terbanyak di Indonesia.3 Angka kejadian DBD dipekanbaru

berdasarkan data dari dinas Kesehatan Pekanbaru tahun 2020 adalah sebanyak 494

kasus dari 12 kecamatan yang ada. Kasus DBD di puskesmas kecamatan Limapuluh
sejak Januari 2021 tercatat terdapat 7 kasus.4 Banyaknya kasus DBD yang terjadi di

Indonesia membuat pemerintah melakukan tindakan pengendalian terhadap DBD

dengan Gerakan 3M plus. Gerakan 3M plus terdiri dari menguras, menutup, dan

menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle). hal ini bertujuan untuk mengajak seluruh

nasyarakat Indonesia agar mencegah munculnya perindukan nyamuk Aedes aegypti di

lingkungan tempat tinggal mereka dengan cara membasmi setiap jentik dan

mencegah adanya genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk aedes

aegypti di dalam maupun luar rungan. Untuk mensukseskan kegiatan ini diperlukan

peran serta masyarakat dalam pembentukan kader Jumantik (juru pemantau jentik).

Peran serta kader sangat mementukan keberhasilan dari jumantik.1

Salah satu kendala dari pencegahan dan penanggulangan DBD adalah

rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dalam pemberantasan sarang

nyamuk (PSN). Keberhasilan dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan

meningkatnya angka bebas jentik (ABJ) yang diperoleh dari pemeriksaan jentik

secara berkala (PJB).5 Oleh karena itu diperlukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.

Secara umum, kader jumantik bertugas melakukan pengawasan serta penyuluhan

kepada masyarakat agar melakukan PSN dan 3M Plus. Jika pengendalian ini berjalan

dengan baik hal itu akan menurunkan angka kejadian DBD di Indonesia.6

Program 1 Rumah 1 Jumantik pernah di inisiasi oleh Dokter Muda IKM KK

periode sebelumnya pada RT 02/RW 03 Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

Pada daerah tersebut ternyata pernah dilaksanakan Program 1 Rumah 1 Jumantik dan

telah terbentuk 1 orang Supervisor dan 5 orang Koordiantor Jumantik hanya saja

belum optimal. Pada saat itu diambil langkah alternatif pemecahan masalah berupa
sosialisasi kepada Supervisor dan Koordinator Jumantik mengenai cara pemeriksaan

jentik, memberikan buku petunjuk teknis dan video pemeriksaan jentik kepada

mereka, serta memberikan rekomendasi kepada pihak kelurahan untuk

mengalokasikan swadana untuk Supervisor dan Koordinator Jumantik. Selanjutnya

ketika pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dilaksanakan oleh Dokter Muda

IKM-KK periode 30 November 2020 - 9 Januari 2021 didapatkan permasalahan yaitu

belum adanya pengalaman Supervisor dan Koordinator dalam mensosialisasikan

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik kepada warga, belum adanya jadwal pelaporan dan

belum adanya mekanisme pelaporan hasil pemeriksaan Jumantik Rumah yang sesuai

dengan protokol kesehatan masa pandemi COVID-19.

Dokter Muda IKM-KK mengambil alternatif pemecahan masalah berupa

melakukan sosialisasi pada perkumpulan masyarakat dengan mengikutsertakan

Koordinator dan Supervisor Jumantik, membentuk grup whatsapp RT 02 untuk

pelaporan dan menetapkan jadwal pelaporan hasil pemeriksaan jentik oleh jumantik

rumah. Pada periode setelahya yaitu oleh Dokter Muda IKM-KK periode 11 Januari-

13 Februari 2021 masih didapatkan permasalahan yang cukup banyak. Didapatkan

koordinator dan supervisor tidak percaya diri dalam melakukan sosialisasi meskipun

telah di contohkan oleh Dokter Muda IKM-KK periode sebelumnya. Selain itu juga

didapatkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelaksanaan Gerakat

1 Rumah 1 Jumantik dan belum optimalnya pelaporan hasil pemeriksaan jentik oleh

jumantik rumah pada grup whatsapp RT 02 yang telah dibentuk. Maka Dokter Muda

IKM-KK periode 11 Januari- 13 Februari 2021 mengambil langkah dengan

mencontohkan sosialisasi secara door to door dan memberikan flip book sebagai
media sosialisasi kepada Koordinator dan Supervisor Jumantik. Selain itu, juga

dilakukan penempelan stiker pada rumah warga sebagai penanda bahwa warga

tersebut telah mendapatkan sosialisasi agar memudahkan Koordinator dan Supervisor

Jumantik dalam mencari rumah warga yang telah mendapatkan sosialisasi, dan

merekomendasikan kepada Koordinator dan Supervisor Jumantik untuk mendatangi

jumantik yang tidak melakukan pelaporan pada grup whatsapp. Adapun

permasalahan lama yang belum terpecahkan sejak masa inisiasi yaitu belum adanya

insentif untuk Koordinator dan Supervisor Jumantik. Pada periode selanjutnya yaitu

oleh Dokter Muda IKM-KK periode 15 Februari - 19 Maret 2021 didapatkan

permasalahannya bahwa koordinator Jumantik tidak melanjutkan sosialisasi seperti

yang telah dicontohkan Dokter Muda IKM-KK periode sebelumnya.

Pada periode Dokter Muda IKM-KK 22 Maret – 24 April sekarang, setelah

melalui tahap wawancara dan observasi didapatkan bahwa koordinator RT 01, 03 dan

04 dan supervisor jumantik RW 03 tidak melakukan sosialisasi secara rutin sehingga

belum ada pelaporan jumantik yang dilakukan. Dokter Muda IKM-KK periode 22

Maret – 24 April 2021 mengambil langkah dengan melakukan praktek lapangan

dalam mensosialisasikan jumantik kepada warga RT 01, 03 dan 04 bersama

Koordinator dengan harapan masyarakat mengetahui tentang jumantik dan

mengaplikasikan hal yang sudah di sosialisasikan oleh Koordinator RT 01,03 dan 04

juga Dokter Muda IKM-KK.

1.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan

khusus, antara lain :

1.2.1. Tujuan Umum


Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan Gerakan 1 Rumah 1

Jumantik di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan

DBD di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

2. Menentukan perioritas masalah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan

DBD di RW 03 di Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

3. Menganalisis penyebab masalah belum optimalnya Gerakan 1 Rumah 1

Jumantik di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

4. Menyusun Plan of action pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW

03 di Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

5. Mengimplementasikan Plan of action dari pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1

jumantik di RW 03 di Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota

Pekanbaru.

6. Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW 03

di Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

7. Melakukan action terhadap pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW

03 di Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

1.3 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut :

a. Supervisor dan Koordinator


Membantu Supervisor dan Koordinator Jumantik dalam mengoptimalkan

pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sebagai upaya pencegahan dan

penanggulangan DBD di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh.

b. Masyarakat

Dengan optimalnya Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik diharapkan masyarakat

dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di RW 03

Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh.

c. Puskesmas

1. Membantu dalam pemantauan jentik di wilayah kerja Puskesmas

Limapuluh.

2. Mengoptimalkan dalam mengendalikan kasus DBD di wilayah kerja

Puskesmas Limapuluh.

d. Dokter Muda

Memberikan wawasan dan pengalaman bagi Dokter Muda mengenai

optimalisasi pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sebagai upaya

pencegahan dan penanggulangan DBD di RW 03 Kelurahan Pesisir

Kecamatan Limapuluh
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jumantik

2.1.1 Definisi jumantik

Juru pemantau jentik atau jumantik adalah orang yang melakukan

pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk khususnya Aedes

aegypti dan Aedes albopictus.7

2.1.2 Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik adalah peran serta dan pemberdayaan

masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan dan

pemberantasan jentik nyamuk untuk pengendalian penyakit tular vektor khususnya

DBD melalui pembudayaan PSN 3M PLUS.7

2.1.3 Jumantik Rumah

Jumantik rumah adalah kepala keluarga / anggota keluarga / penghuni dalam

satu rumah yang disepakati untuk melaksanakan kegiatan pemantauan jentik di

rumahnya. Kepala Keluarga sebagai penanggung jawab jumantik rumah.7

2.1.4 Jumantik Lingkungan

Jumantik lingkungan adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk oleh

pengelola tempat – tempat umum (TTU) atau tempat – tempat institusi (TTI) untuk

melaksanakan pemantauan jentik di:

 TTI : Perkantoran, sekolah, rumah sakit.

 TTU : Pasar, terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, tempat ibadah, tempat

pemakaman, tempat wisata.7

7
8

2.1.5 Koordinator Jumantik

Koordinator jumantik adalah satu atau lebih jumantik/kader yang ditunjuk

oleh Ketua RT untuk melakukan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan jumantik

rumah dan jumantik lingkungan.7

2.1.6 Supervisor Jumantik

Supervisor jumantik adalah satu atau lebih anggota dari Pokja DBD atau

orang yang ditunjuk oleh Ketua RW/Kepala Desa/Lurah untuk melakukan

pengolahan data dan pemantauan pelaksanaan jumantik di lingkungan RT.7

2.2 Peran dan Tugas Jumantik

2.1.2 Peranan Jumantik

Jumantik memiliki peran dalam pemberantasan DBD karena bertugas

memantau populasi nyamuk penular DBD dan jentiknya. Pemeriksaan jentik berkala

dilakukan oleh Jumantik yang bertugas melakukan kunjungan rumah setiap 1 bulan.

Hasil yang didapat Jumantik dilaporkan dalam bentuk Angka Bebas Jentik (ABJ)

yaitu rasio antara jumlah rumah/bangunan yang tidak ditemukan jentik dengan

jumlah rumah/bangunan yang diperiksa dikali 100%. Angka Bebas Jentik (ABJ)

merupakan indikator penyebaran Aedes aegypti. Angka Bebas Jentik (ABJ) yang

rencana atau jadwal kunjungan seluruh rumah yang ada di wilayah kerjanya,

memberikan sosialisasi (perorangan atau kelompok) dan melaksanakan

pemberantasan jentik di rumah-rumah atau bangunan, berperan sebagai penggerak

dan pengawas masyarakat dalam PSN DBD, membuat catatan atau rekapitulasi hasil

ditargetkan secara nasional mencapai lebih dari 95%.


Jumantik memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab seperti membuat

pemantauan jentik, melaporkan hasil pemantauan jentik ke Puskesmas sebulan sekali,

dan bersama Supervisor melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan

pemetaan setiap RW hasil pemantauan jentik sebulan sekali. Gerakan PSN dengan

metode 3M Plus memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, hal ini

disebabkan karena tempat-tempat yang berpotensi menjadi habitat perkembangbiakan

nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak ditemukan di lingkungan

pemukiman penduduk, baik didalam maupun di sekitar rumah. Oleh karena itu,

partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan untuk melakukan pemantauan, pemeriksaan,

serta pemberantasan jentik.8,9,10 Partisipasi pada hakekatnya menyangkut setiap mental

dan emosional atau perilaku seseorang sebagai warga negara dan warga masyarakat.

Partisipasi mempunyai lingkup dan tingkatannya sendiri-sendiri. Itu tergantung dari

sudut mana kita memandangnya dan harapan-harapan yang ada mengenai perilaku

yang dikehendaki. Hal mengambil bagian wujud peristiwa psikologis bagi seseorang

karena sebagai semangat jiwa yang dilakukan secara sadar untuk turut secara aktif

dalam melibatkan diri memberikan sumbangsi-sumbangsi baik moril maupun materil

sehingga terdapatnya kesehatan lingkungan yang baik.24

2.2.2 Struktur Organisasi Kader Jumantik

Adapun susunan organisasinya adalah sebagai berikut:

SUPERVISOR JUMANTIK
KOORDINATOR JUMANTIK KOORDINATOR JUMANTIK

JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK


RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH

Pembentukan kader jumantik dalam kegiatan gerakan 1 rumah 1 jumantik yang

berasal dari masyarakat terdiri dari jumantik rumah/lingkungan, coordinator jumantik

dan supervisor jumantik. Pembentukan dan pengawasan kinerja menjadi tanggung

jawab sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten/kota. Tugas dan tanggung jawab

pelaksanaan PSN 3M Plus di sesuaikan dengan fungsi masing-masing.2

2.2.3 Tugas dan Tanggung jawab

1. Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor Jumantik

 Memeriksa dan mengarahkan rencana kerja Koordinator

Jumantik.

 Memberikan bimbingan teknis kepada Koordinator Jumantik.

 Melakukan pembinaan dan peningkatan keterampilan kegiatan

pemantauan jentik dan PSN 3M Plus kepada Koordinator

Jumantik.

 Melakukan pengolahan data pemantauan jentik menjadi data

Angka Bebas Jentik (ABJ).

 Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan sekali.7

2. Tugas dan Tanggung Jawab Koordinator Jumantik

 Melakukan sosialisasi (Pemberantasan Sarang Nyamuk) PSN

3M Plus secara kelompok kepada masyarakat. Satu


Koordinator Jumantik bertanggungjawab membina 20

hingga 25 orang jumantik rumah/lingkungan.

 Menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan PSN 3M Plus

di lingkungan tempat tinggalnya.

 Membuat rencana/jadwal kunjungan ke rumah maupun tempat-

tempat umum (TTU)/tempat-tempat institusi (TTI) di wilayah

kerjanya yang belum memberikan laporan seminggu sekali.

 Melakukan pembinaan terhadap rumah/tempat tinggal, TTU

dan TTI.

 Membuat catatan/rekapitulasi hasil pemantauan jentik rumah,

TTU dan TTI sebulan sekali. Melaporkan hasil pemantauan

jentik kepada Supervisor Jumantik sebulan sekali.7

2.3 Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

2.3.1 Defenisi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

Gerakan 1 rumah 1 jumantik adalah salah satu program pemerintah yang

mempunyai peran dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga

dalam melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik untuk

pengendalian penyakit yang ditularkan oleh vektor khususnya DBD. Gerakan 1

rumah 1 jumantik merupakan upaya dalam menurunkan penyakit DBD pada tahun

2015 di ASEAN Dengue Day (ADD). Gerakan 1 rumah 1 jumantik menitikberatkan

dalam pembinaan keluarga yang dilakukan oleh puskesmas pada lintas sektor tingkat

kecamatan serta kader kesehatan dengan tujuan keluarga berperan aktif dalam
pemantuan dan memberantas jentik nyamuk melalui pembudayaan PSN 3M

PLUS.7,11

2.3.2 Prosedur Pemeriksaan dan Pelaporan Jentik

Adapun prosedur pemeriksaan jentik yaitu :7

 Persiapkan alat berupa senter, alat tulis dan kartu jumantik

 Periksalah kontainer, bak mandi dan tempat penampungan

lainnya. Pemeriksaan dimulai didalam rumah dan di lanjutkan

di luar rumah

 Apabila tidak ditemukan adanya jentik tunggu sampai kira-kira

1 menit, jika ada jentik maka akan muncul ke permukaan air

untuk bernafas.

 Gunakan senter apabila wadah air tersebut terlalu gelap

 Periksa tempat-tempat berpotensi menjadi tempat

perkembangbiakan nyamuk misalnya vas bunga, botol plastik,

tatakan dispenser dan lainnya.

 Tempat lain di sekitar rumah berupa talang atau saluran air

yang terbuka, lubang-lubang pada potongan bambu atau pohon

lainnya.

Berikut merupakan cara mencatat dan melaporkan hasil pemantauan jentik, antara

lain:7

 Jumantik rumah/lingkungan. Setelah melakukan pemeriksaan

jentik, jumantik rumah/lingkungan menuliskan hasil

dengan tanda “-“ jika tidak ditemukan jentik atau tanda “+”
jika menemukan jentik. Jumantik rumah/lingkungan mengisi

kartu jentik seminggu sekali. Apabila ditemukan jentik maka

harus di tulis ditempat mana jentik ditemukan, jumlah

kontainer yang dilakukan pemeriksaan, tindakan yang

dilakukan untuk memberantas jika (apabila ditemukan) pada

kartu jentik.

 Kemudian koordinator melakukan pengolahan data yang

diterima dari jumantik rumah/lingkungan. Jumantik

melakukan rekapan data yang telah diterima perbulan

dilakukan pada tingkat RT. Jika ditemukan satu tanda “+”

dalam waktu sekitar 4-5 minggu maka KK/TTU/TTI dicatat

dan dilaporkan “+” oleh koordinator jumantik.

 Koordinator jumantik melaporkan data ke supervisor,

kemudian supervisor mengolah data yang telah diterima dan

menghitung Angka Bebas Jentik (ABJ), Container Index (CI),

House Index (HI), dan Breteau Index (BI) tiap RT dalam

mengetahui kepedatan dari jentik Aedes aegypti.

𝑢𝑙ℎ 𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑢 𝑒
𝐵= 100%
𝑢𝑙ℎ 𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠
ℎ 𝑒𝑢𝑔 𝑔 𝑒𝑢 𝑒
𝐼= 100%
ℎ 𝑒𝑢𝑔 𝑔 𝑒𝑠
𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑢 𝑒
𝐼= 100%
𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠
𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠 100 𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠
𝐵𝐼 = 100%

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kader jumantik

Dalam menjalankan kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja kader Jumantik, yaitu :12,13

2.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan secara keseluruhan meliputi kemampuan dan ketrampilan yang

diperoleh dari pendidikan, pelatihan maupun pengalaman tanpa mengabaikan

kepatuhan pada prosedur dan pedoman yang ada dalam menjalankan dan

menyelesaikan tugas suatu kegiatan. Pengetahuan masyarakat mengenai DBD dan

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja kader,

karena semakin tinggi pengetahuan maka akan menunjukkan kinerja yang tinggi.12,13

2.4.2 Dukungan petugas kesehatan

Adanya dukungan petugas kesehatan membuat Koordinator menjadi lebih

termotivasi dan memberikan respon yang positif yaitu mau bekerjasama dengan

gasurkes untuk melakukan pemantauan jentik, penyuluhan, pelaporan hasil

pemantauan jentik, dan pelaporan kasus baru kejadian DBD. Selain itu, dukungan
petugas kesehatan juga dapat membantu membujuk dan menegur masyarakat agar

selalu melakukan PSN 3M Plus.12,13

2.4.3 Dukungan pihak kelurahan

Adanya dukungan petugas kelurahan seperti pembuatan SK untuk Supervisor

dan Koordinator serta surat himbauan resmi dari pihak kelurahan yang ditujukan

untuk seluruh masyarakat dapat meringankan dan membantu tugas Koordinator untuk

mengajak warga dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dan

membuat koordinator merasa perannya dihargai.12,13

2.4.4 Sikap

Sikap dapat diartikan sebagai pendapat atau keyakinan seseorang mengenai

obyek atau situasi yang relatif tetap disertai perasaan tertentu dan memberikan dasar

terhadap orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu

yang dipilihnya.12,13

2.4.5 Penghargaan

Penghargaan atau imbalan yang diterima karyawan baik berupa honor maupun

dalam bentuk fasilitas yang lain, berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan

pokok karyawan, seperti kebutuhan ekonomi masa sekarang dan mendatang.

Kebutuhan pokok yang relatif cukup terpenuhi menyebabkan karyawan lebih

berkonsentrasi terhadap pekerjaannya.12,13

2.5 Upaya meningkatkan kinerja kader Jumantik


Kinerja kader Jumantik dalam penanggulangan DBD dapat diukur dari nilai

ABJ yang diharapkan memenuhi target nasional yaitu lebih dari 95%. Kinerja kader

Jumantik dapat ditingkatkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan pelatihan.
Pelatihan adalah fasilitas yang diberikan suatu organisasi untuk mempelajari

pekerjaan yang berhubungan dengan pengetahuan, keahlian serta perilaku peserta

pelatihan yang telah direncanakan oleh suatu organisasi sebelumnya. Tidak semua

orang dapat mengikuti suatu pelatihan karena memerlukan persyaratan tertentu

sehingga hanya peserta yang tenaganya dibutuhkan suatu organisasi yang perlu

mendapatkan pelatihan.

Tujuan dari pelatihan yang berhubungan dengan Program PSN yang diberikan

kepada Jumantik adalah untuk menyeragamkan semaksimal mungkin kemampuan

dan pola pikir dalam melaksanakan Program PSN. Kader Jumantik seharusnya

mendapat pembekalan pengetahuan dan keterampilan agar mereka mampu secara

mandiri melakukan tugasnya dengan baik. Beberapa studi menyebutkan bahwa

partisipasi kader di masyarakat dipengaruhi oleh motivasi, pengetahuan dan

keterampilan teknis, keterampilan sosial, kemampuan perencanaan dan problem

solving jumantik sebaiknya memiliki :

1. Rencana kerja

2. Penentuan jadwal pemeriksaan di lapangan

3. dan penentuan target sasaran rumah yang diperiksa agar kegiatan

Pemantauan jentik dapat terlaksana maksimal prinsip pemberdayaan

kesehatan pada dasarnya mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemandirian

dalam bertindak dan menentukan keputusan yang berpengaruh terhadap kesehatannya.

Keterlibatan masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan setempat masih

terbatas, terutama pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi

kegiatan.
Menurut peneliti dana insentif atau imbalan jasa sebagai apresiasi terhadap

kader dapat berpengaruh terhadap kinerja. Semakin baik dana insentif yang diperoleh

maka kinerja akan semakin baik pula karena dana insentif merupakan tujuan utama

yang memotivasi seorang untuk menerima pekerjaan dan memperlihatkan kinerja

yang baik.14,15
BAB III

OPTIMALISASI PELAKSANAAN GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK DI


RW 03 KELURAHAN PESISIR KECAMATAN LIMAPULUH KOTA
PEKANBARU

Metode yang digunakan dalam kegiatan “Optimalisasi Pelaksanaan

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh

Kota Pekanbaru” adalah Plan, Do, Check dan Action (PDCA) cycle. PDCA cycle

didasari atas masalah yang akan dihadapi ke arah penyelesaian masalah.

3.1 Plan

Kegiatan plan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret – 5 April 2021 kegiatan

sebagai berikut:

3.1.1 Identifikasi Masalah

Proses identifikasi masalah diperoleh melalui:

a. Wawancara dengan Ketua RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan

Limapuluh, penanggung jawab program Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Limapuluh, Supervisor jumantik RW 03 serta seluruh

koordinator jumantik RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan

Limapuluh dan masyarakat RW 03 yang dilakukan oleh Dokter

Muda IKM-KK pada tanggal 22 Maret – 23 April 2021.

b. Data sekunder dari kelompok Dokter Muda IKM-KK periode

sebelumnya terkait pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang

telah dilakukan di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh.

17
18

c. Observasi yang telah dilakukan di lingkungan RW 03 Kelurahan

Pesisir Kecamatan Limapuluh pada tanggal 25 Maret – 5 April 2021.

Penentuan masalah belum optimalnya pelaksannan Gerakan 1 Rumah 1

Jumantik sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di RW 03 Kelurahan

Pesisir Kecamatan Limapuluh seperti yang ditampilkan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Identifikasi Masalah


No Aspek yang dinilai Masalah Evidence Based
1 Upaya 1. Belum optimalnya 1. Berdasarkan hasil
pencegahan dan Gerakan 1 Rumah wawancara dengan
penanggulangan 1 Jumantik di RW pemegang program
DBD. 03 kesehatan lingkungan
Kecamatan Puskesmas Limapuluh
Limapuluh. bahwa sudah terbentuk
supervisor dan
koordinator Jumantik,
hanya saja gerakan 1
rumah 1 jumantik ini
belum optimal
palaksanaannya.
2. Berdasarkan wawancara
dan data sekunder dari
makalah Dokter Muda
periode sebelumnya,
supervisor dan
koordinator jumantik di
RW 03 sudah dibentuk
dan sudah diberikan
sosialisasi mengenai
jumantik dan
pengolahan jumantik.
Namun, program ini
belum berjalan secara
optimal.
3. Berdasarkan hasil
observasi di RW 03
ditemukan banyak
tempat penampung air
yang berpotensi sebagai
tempat perindukan
nyamuk.
3.1.2 Penentuan Prioritas Masalah

Pada langkah ini tidak dilakukan penentuan prioritas masalah karena

melanjutkan dan mengoptimalkan kegiatan yang dilakukan oleh Dokter Muda IKM-

KK periode sebelumnya.

3.1.3 Analisis Penyebab Masalah

Setelah dilakukan identifikasi masalah, analisis penyebab masalah dari

berbagai aspek yaitu man, market, material, method, money yang diperoleh melalui

observasi dan wawancara dengan ketua RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan

Limapuluh, penanggung jawab program Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Limapuluh, koordinator jumantik RW 03, supervisor jumantik Kelurahan Pesisir

Kecamatan Limapuluh dan masyarakat di RW 03. Adapun analisis penyebab masalah

dijelaskan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Analisis penyebab masalah


Masalah Penyebab Masalah Evidence Based
Belum optimalnya a. Man
Gerakan 1 Rumah Kurangnya kepercayaan diri Berdasarkan wawancara
1 Jumantik di RW dari Koordinator dan dengan supervisor dan
03 Kecamatan supervisor untuk melakukan koordinator. Koordinator
Limapuluh. sosialisasi secara mandiri dan supervisor belum
tentang gerakan 1 rumah 1 optimal melakukan
jumantik. sosialisasi jumantik rumah
secara mandiri.

Berdasarkan jawaban
Kurangnya pengetahuan latihan soal tentang
supervisor dan koordinator perhitungan data jumantik
dalam perhitungan dan yang diberikan oleh Dokter
pengolahan data jumantik muda IKM-KK kepada
koordinator dan supervisor
b. Market
Kurangnya pemahaman Berdasarkan hasil jawaban
masyarakat terhadap sosialisasi soal yang diberikan kepada
yang dilakukan oleh 20 responden yaitu
Koordinator dan Supervisor. masyarakat RW 03.

c. Method
Belum adanya pengawasan Berdasarkan hasil
program 1 rumah 1 jumantik wawancara dengan
oleh lintas sektor penanggung jawab jumantik
dari puskesmas.

Belum optimalnya pelaporan Berdasarkan hasil wawacara


hasil pemeriksaan jentik rumah dengan Supervisor dan
oleh jumantik yang sudah Koordinator jumantik RW
bergabung dalam grup 03.
whatsapp di RT 02 dan belum
terbentuknya grup Whatsapp
untuk pelaporan hasil
pemeriksaan jumantik pada RT
01,03, dan 04.

d. Material
Belum adanya buku rekapan Berdasarkan laporan yang
data bulanan Koordinator. dibuat oleh koordinator dan
pelaporan grup WA.
Belum terpasangnya stiker Berdasarkan kegiatan turun
penanda rumah warga yang langsung kelapangan oleh
telah mendapatkan sosialisasi dokter muda IKM-KK
program 1 rumah 1 jumantik di bersama dengan
RT 1,3,4, RW.03. koordinator.
21

3.1.4 Analisis Tulang Ikan (Fishbone Ishikawa Analysis)


Method Man

1 rumah 1 jumantik oleh lintas dari Koordinator dan


sektor. Supervisoruntuk melakukan
sosialisasi secara mandiri
pemeriksaan jentik rumah oleh tentang gerakan 1 rumah 1
jumantik yang sudah bergabung jumantik.
dalam grup whatsapp di RT 02 dan
belum terbentuknya grup Whatsapp supervisor dan koordinator
untuk pelaporan hasil pemeriksaan dalam perhitungan dan
jumantik pada RT 01,03, dan 04. pengolahan data jumantik
Belum optimalnya
Gerakan 1 Rumah
1 Jumantik di RW
03 Kecamatan
Limapuluh.
Material Market

rekapan data bulanan masyarakat terhadap


Koordinator. sosialisasi yang
dilakukan oleh
penanda rumah warga Koordinator dan
yang telah mendapatkan Supervisor jumantik.
sosialisasi program 1
rumah 1 jumantik di RT
1,3,4, RW.03.

Gambar 3.1 Diagram Analisis Tulang Ikan (Fishbone Ishikawa Analysis)


22

3.1.5 Plan of Action

Setelah melakukan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat pada

Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Plan of Action

Penyebab Pelaksanaan
No Masalah Alternatif Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Kriteria
Waktu Keberhasilan
Masalah Kegiatan
1. Man
 Kurangnya  Dokter Muda  Koordinator  Koordinator  Rumah  Dokter 12-17  Koordinator
kepercayaan mencontohkan cara dan supervisor dan koordinator Muda April dan
diri dari melakukan dapat Supervisor atau IKM-KK 2021 supervisor
Koordinator sosialisasi kembali melakukan Jumantik. supervisor FK UNRI mampu
dan supervisor kepada Koordinator sosialisasi Jumantik. dan melakukan
untuk dan supervisor secara Koordinato sosialisasi
melakukan jumantik. mandiri. r serta secara
sosialisasi Supervisor mandiri
secara mandiri Jumantik. kepada
tentang masyarakat.
gerakan 1
rumah 1
jumantik.

 Kurangnya  Memberikan  Agar  Koordinator  Ruma  Dokter  Koordinator


Pemahaman pelatihan koordinator dan h Muda 15 April dan
koordinator
supervisor dan pemantapan dan supervisor Supervisor atau IKM-KK 2021 supervisor
koordinator perhitungan dan bisa Jumantik. supervisor FK UNRI mampu
dalam pengolahan data melakukan Jumantik melakukan
perhitungan jumantik kepada perhitungan perhitungan
dan supervisor dan dan dan
pengolahan koordinator pengolahan pengolahan
data jumantik data jumantik data jumantik
dengan baik
2. Market
 Kurangnya  Melakukan Memaksimalk  Warga  Rumah  Dokter 12-  Meningka
di tny
pengetahuan sosialisasi door to an program RT 01,03,04 Warga RT MudaIKM- 17Apri a
masyarakat door kepada warga Jumantik RW 03 01,03,04 KK FK l 2021 pengetahuan
terhadap RT 01,03,04 yang berjalan Kelurahan RW 03 UNRI dan masyarakat
sosialisasi belum pernah optimal. Pesisir Kelurahan Koordinator dalam
yang mendapatkan Kecamatan Pesisir Jumantik. melakukan
dilakukan sosialisasi tentang Limapuluh Kecamata gerakan 1
oleh jumantik n rumah 1
Koordinator Limapuluh jumantik dan
dan Jumantik. masyarakat
dapat
melakukan
gerakan 1
rumah 1
jumantik
secara
mandiri.
3. Method
 Belum adanya  Merekomendasikan  Agar  Pihak  Rumah  Dokter 30 Maret  Terbentukny
pengawasan kepada puskesmas pelaporan kecamatan Warga RW Muda 2021 a koordinasi
program 1 untuk bekerjasama jumantik oleh dan 03 IKM-KK tim jumantik
rumah 1 dengan lintas sektor warga berjalan kelurahan. Kelurahan FK UNRI dengan
jumantik oleh (kelurahan dan dengan rutin Pesisir beberapa
puskesmas. kecamatan) dalam Kecamatan sektor.
pengawasan Limapuluh
program 1 rumah 1
jumantik.

 Belum  Koordinator  Optimalnya  Warga di  Rumah  Dokter 10 April  Warga RW


optimalnya mendatanagi rumah mekanisme RW 03 Warga RT Muda 2021 03
pelaporan hasil wrga yang tidak pelaporan Kelurahan 03 IKM-KK melakukan
pemeriksaan melaporkan hasil hasil Pesisir Kelurahan FK UNRI pelaporan
jentik rumah pemeriksaan jentik pemeriksaan Kecamata Pesisir secara teratur
oleh jumantik untuk RT 02 dan Jentik rumah n Kecamatan di grup
yang sudah membuat grup melalui grup Limapuluh Limapuluh whatsapp
bergabung whatsapp untuk whatsapp. setiap
dalam grup warga RT 01,03,04 minggunya
whatsapp di RT RW 03
02 dan belum
terbentuknya
grup Whatsapp
untuk pelaporan
hasil
pemeriksaan
jumantik pada
RT 01,03, dan
04
4. Material
 Rekapan data  Membuat buku  Untuk  Koordinator  Rumah  Dokter 15 April  Teraturnya
koordinator laporan memudahkan jumantik Koordinat Muda IKM- 2021 rekapan data
tidak tercatat koordinator yang pencatatan dan RW 03. o r RT 03 KK FK jumantik yng
dengan baik. berisi data warga di pelaporan data RW 03 UNRI dilakukan
setiap RT nya. jumantik. oleh
koordinator

 Belum  Memperbanyak  Agar  Warga di  Rumah  Dokter Muda 12-17  Setiap


terpasangnya stiker yang akan koordinator RT 01,03,04 Warga RT IKM-KK FK April rumah
stiker penanda ditempel pada mudah dalam di RW 03 01,03,04 di UNRI dan 2021 masyarakat
rumah warga rumah jumantik di mendata Kelurahan RW 03. Koordinator RT 01,03,04
yang telah RT 1,3,4 RW.03 rumah yang Pesisir Kelurahan Jumantik. RW 03
mendapatkan telah diberikan Kecamatan Pesisir mendapat
sosialisasi sosialisasi Limapuluh. Kecamatan sosialisasi
program 1 gerakan 1 Limapuluh telah
rumah 1 rumah 1 ditempeli
jumantik di jumantik. stiker
RT 1,3,4 jumantik.
RW.03
26

3.1.6 Definisi Operasional

Berikut ini definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam

kegiatan “Optimalisasi Pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW 03

Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru” antara lain:

1. Mencontohkan sosialisasi kembali kepada Koordinator dan Supervisor oleh

dokter muda IKM-KK adalah kegiatan melatih kembali Koordinator dan

Supervisor dalam melakukan sosialisasi ke Jumantik rumah yang dilakukan

di RT 01,03 dan 04 dalam rentang waktu pelaksanaan DO.

2. Pelatihan adalah suatu usaha untuk mengasah kembali tentang perhitungan

data jumantik kepada supervisor dan koordinator yang dilaksanakan dalam

bentuk presentasi yang disampaikan oleh dokter muda IKM-KK dan latihan

soal. Pelaksanaan dilakukan di salah satu rumah koordinator RW 03 pada

tanggal 15 April 2021.

3. Sosialisasi door to door adalah sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh

dokter muda IKM-KK dari rumah ke rumah yang melibatkan koordinator.

Kegiatan ini dilakukan pada rumah yang belum mendapatkan sosialisasi yaitu

di RT 01,03 dan 04 dalam rentang waktu pelaksanaan DO.

4. Pengawasan adalah pemantauan kegiatan gerakan 1 rumah 1 jumantik yang

dilakukan oleh jumantik rumah, koordinator, supervisor. Kegiatan ini

dipantau oleh lintas sektor yaitu pihak kelurahan dan kecamatan dengan

tujuan kegiatan jumantik berjalan dengan teratur.


5. Whatsapp group adalah wadah yang digunakan sebagai tempat untuk

jumantik rumah untuk melaporkan hasil pemeriksaan kepada koordinator

disetiap RT nya sesuai dengan salah satu protokol kesehatan masa pandemi

COVID-19 yaitu menghindari kontak langsung.

6. Buku rekapan data adalah buku yang dibuat oleh dokter muda IKM-KK

beserta pembimbing yang berisi format rekapan data untuk pelaporan

koordinator jumantik.

7. Stiker adalah suatu penanda yang digunakan oleh dokter muda IKM-KK

untuk ditempelkan pada rumah yang telah diberi sosialisasi.

3.2 Do

Seluruh alternatif pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai Plan of

Action (PoA). Pelaksanaan kegiatan optimalisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di

RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru sebagai berikut:

Tabel 3.4 Do Kegiatan Optimalisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di

RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru

No Kegiatan Waktu Keterangan


1 Mencontohkan sosialisasi 12-17April 2021 Sudah terlaksana
kepada masyarakat yang dilihat sesuai dengan
oleh koordinator secara PoA.
langsung.

2 Memberikan pelatihan 15 April 2021 Sudah terlaksana


pemantapan perhitungan dan sesuai dengan
pengolahan data jumantik. PoA.

3 Melakukan sosialisasi door to 12-17 April 2021 Sudah terlaksana


door kepada warga RT 1,03,04 sesuai dengan
yang belum mendapatkan PoA.
sosialisasi tentang jumantik.

4 Melakukan wawancara untuk 30 Maret 2021 Sudah terlaksana


merekomendasikan pihak sesuai dengan
puskesmas untuk bekerja sama PoA.
dengan lintas sektor dalam
pengawasan program 1 rumah
1 jumantik.

5 Membuat group WA pelaporan 10 April 2021 Sudah terlaksana


jumantik untuk RT 01,03,04 sesuai dengan
yang belum memiliki group PoA.
pelaporan.

6 Membagikan buku laporan 15 April 2021 Belum dapat


koordinator yang berisi data dinilai
warga di setiap RT dikarenakan
butuh evaluasi
untuk
mengetahui
apakah
Koordinator dan
Supervisor
melakukan
rekomendasi atau
tidak.

7 Penempelan stiker pada 12-17 April 2021 Sudah terlaksana


rumah warga yang sudah sesuai dengan
diberikan sosialisasi PoA

3.3 Check
Setelah kegiatan intervensi (Do) dilakukan, selanjutnya melihat bagaimana

keadaan sesudah intervensi dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Check Kegiatan Optimalisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik si

RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru

Deskripsi Deskripsi sesudah


No Kegiatan sebelum
intervensi intervensi
1 Dokter Muda mencontohkan Kurangnya kepercayaan Koordinator dapat
cara melakukan sosialisasi diri dari Koordinator melakukan
kembali kepada Koordinator dan Supervisor dalam sosialiasi secara
dan supervisor jumantik. melakukan sosialisasi mandiri.
secara mandiri.

2 Memberikan pelatihan
pemantapan perhitungan dan koordinator belum Meningkatnya
pengolahan data jumantik maksimal dalam pemahaman
melakukan koordinator
perhitungan dan mengenai
pengolahan data perhitungan data
jumantik

3 Melakukan sosialisasi door to Masyarakat belum Masyarakat dapat


door kepada warga RT 01,03,04 dapat mengaplikasikan Melakukan
yang belum mendapatkan cara pemeriksaan jentik pemeriksaan
sosialisasi tentang jumantik. dan mengisi kartu jentik dan
jumantik mengisi kartu
jumantik.
4 Melakukan wawancara untuk Belum adanya Telah diterima
merekomendasikan pihak pengawasan program rekomendasi dari
puskesmas untuk bekerjasama 1 rumah 1 jumantik dokter muda
dengan lintas sektor dalam oleh lintas sektor. IKM-KK untuk
pengawasan program 1 rumah pihak puskesmas
1 jumantik kelurahan pesisir
Kecamatan
Limapuluh

5 Membentuk grup whatsapp Belum adanya laporan Jumantik rumah


untuk RT 01, 03, dan 04 jumantik rumah. melakukan
pelaporan kartu
jumantik ke grup
whatsapp yang
sudah ada.

6 Membagikan buku laporan Rekapan data Belum dapat


koordinator yang berisi data koordinator tidak dinilai karena
warga di setiap RT nya. tercatat dengan baik. butuh evaluasi
lebih lanjut
terhadap
koordinator
melaksanakan
rekomendasi atau
tidak.

7 Memperbanyak stiker yang akan Belum terpasangnya Jumantik rumah


ditempel pada rumah jumantik stiker penanda rumah sudah tau bahwa
di RT 1,3,4, RW.03 warga yang telah penempelan
mendapatkan sticker itu sebagai
sosialisasi program 1 penanda telah
rumah 1 jumantik di mendapatkan
RT 1,3,4, RW.03 sosialisasi dan
mereka punya
tanggung jawab
untuk melakukan
pemeriksaan dan
pelaporan jentik.
Berikut merupakan grafik gambaran pengetahuan coordinator dan

supervisor RW 03 Kelurahan pesisir kecamatan Limapuluh tentang kegiatan 1 rumah

1 jumantik sebelum dan setelah diberikan sosialisasi pelatihan pemantapan

perhitungan dan pengolahan data jumantik oleh dokter muda IKM-KK pada 15 April

2021 disalah satu rumah coordinator RW 03 Kelurahan pesisir Kecamatan Limapuluh.

Gambar 3.2 Diagram Hasil Pretest dan Postest Pelatihan Perekapan dan

Pengolahan Data Pelaporan Kartu Jentik

Berdasarkan Gambar 3.2 dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

pengetahuan coordinator dan supervisor dalam perhitungan dan pengolahan data

jumantik setelah diberikan sosialisasi dan pelatihan dengan rata-rata nilai pre test yaitu

12.6 dan post test 21.5


Gambar 3.3 Diagram Hasil Pretest dan Postest Pemahaman Koordinator dan

Supervisor Terhadap Tugas dan Tanggung Jawabnya

Berdasarkan Gambar 3.3 dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

keterampilan coordinator dan supervisor dalam perhitungan dan pengolahan data

jumantik setelah diberikan sosialisasi dan pelatihan dengan rata-rata nilai pre test yaitu

65 dan post test 78.3

Berikut merupakan grafik gambaran pemahaman masyarakat Kelurahan

Pesisir Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru RW 03 teknis pemeriksaan jentik dan

pelaporan kartu jentik yang telah disosialisasikan oleh Dokter Muda IKM KK

sebelumnya. Pengisian kuesioner pemahaman dilaksanakan dengan cara berkeliling

secara door to door yang dilaksanakan oleh Dokter Muda IKM KK Periode 22 Maret

– 24 April 2021.
Gambar 3.4 grafik penilaian kuisioner pengetahuan masyarakat RW 03

Berdasarkan gambar 3.4, dapat disimpulkan bahwa didapatkan pengetahuan

masyarakat RW 03 mengenai teknis pemeriksaan jentik dan pelaporan kartu jumantik

didapatkan masyarakat dengan pemahaman kategori baik sebanyak 3 orang,

pemahaman dengan kategori cukup sebanyak 6 orang dan kategori buruk sebanyak 11

orang.

Berdasarkan kuisioner yang diberikan kepada masyarakat, dari pertanyaan

masih banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan yang buruk. Karena pada

masyarakat RT 01,03,04 RW 03 sebelumnya belum pernah mendapatkan sosialisasi

tentang program jumantik. Sehingga masyarakat belum pernah melaporkan dan

memeriksa jentik di rumah masing-masing.

3.4 Action
Alternatif pemecahan masalah pada makalah ini berupa, mencontohkan cara

sosialisasi kembali kepada koordinator, melakukan sosialisasi kepada masyarakat

secara door to door, pemberian pelatihan pemantapan perhitungan dan pengolahan

data jumantik, merekomendasikan kepada puskesmas untuk melibatkan lintas sektor,

membentuk grup whatsapp untuk RT 01, 03 dan 04, membuat buku koordinator dan

memperbanyak stiker. Dari alternative pemecahan masalah tersebut yang dapat

menjadi standarisasi pemecahan masalah antara lain peningkatan pengetahuan dan

sikap jumantik rumah melalui sosialisasi kembali, terbentuk whatsapp grup untuk RT

01, 03 dan 04. Namun rekomendasi yang diberikan untuk supervisor, koordinator

dan jumantik rumah masih belum dapat dinilai karna memerlukan waktu untuk

evaluasi lebih lanjut serta kedisiplinan dan komitmen dari supervisor, koordinator dan

jumantik rumah RW 03 dalam melakukan gerakan 1 rumah 1 jumantik.


BAB IV

PEMBAHASAN

Wabah penyakit DBD pada saat ini menjadi masalah utama di negara

berkembang terutama di Indonesia dan terkhusus di Kelurahan Pesisir Kecamatan

Limapuluh Kota Pekanbaru. Sepanjang 2018 Dinas Kota Pekanbaru melaporkan bahwa

kecamatan Limapuluh menepati posisi ke enam kasus DBD dengan total kasus 21 kasus

DBD. Pada tahun 2019 DBD di kecamatan Limapuluh masih cukup tinggi yaitu 18

kasus. Supervisor dan koordinator telah dibentuk di RW 03 oleh kelompok dokter muda

IKM-KK periode sebelumnya, pembentukan koordinator dan supervisor jumantik sesuai

dengan program pemerintah dalam penanganan DBD. Selain itu juga supervisor dan

koordinator sudah diberikan sosialisasi dan pelatihan dasar keterampilan mengenai

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.7,16,17 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Andriyani pada daerah endemis DBD program jumantik sangat efektif dalam

menurunkan angka kejadian DBD sebagai contoh tahun 2010, Kota Denpasar memiliki

kasus sebanyak 4.431 dengan angka kematian 41 kematian. Tetapi setelah adanya

program jumantik di daerah Denpasar yang berjalan kurang lebih dua tahun kasus DBD

semakin menurun.18

Supervisor dan koordinator RW 03 belum maksimal dalam melakukan

sosialisasi karena koordinator dan supervisor kurang percaya diri dalam melakukan

sosialisasi kepada masyarakat, alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan

mencontohkan sosialisasi ulang oleh dokter muda IKM-KK. Setelah dilakukan

sosialisasi oleh dokter muda IKM-KK koordinator diminta untuk mencoba melakukan

sosialisasi kepada masyarakat. Alternatif pemecahan masalah ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh sevliana dan suwarni pada tahun 2019 di Pontianak

49
50

bahwa kader jumantik memahami fungsi dan perannya sebagai kader setelah diberikan

sosialisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dan diikut sertakan dalam sosialisasi langsung

ke masyarakat.19

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh dokter muda IKM-KK, kepada

supervisor dan koordinator jumantik RW 03 didapatkan informasi bahwa adanya

beberapa koordinator yang masih belum memahami dalam perekapan atau pencacatan

data jumantik yang telah di laporkan oleh warga RW 03. Sehingga terhentinya

pelaporan data jumantik kepada supervisor. Oleh karena itu, dokter muda IKM-KK FK

UNRI melakukan pemantapan dan pelatihan kepada koordinator jumantik RW 03 agar

koordinator bisa lebih memahami cara perekapan dan pengolahan data yang akan

dilaporkan kepada supervisor jumantik RW 03.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada warga RW 03 pada tanggal 29

Maret – 5 April 2021 didapatkan informasi bahwa masyarakat belum memahami

sepenuhnya terhadap sosialisasi yang dilakukan oleh koordinator dan supervisor, pola

komunikasi yang baik berpengaruh dalam mengoptimalkan sosialisasi. Komunikasi

adalah proses penyampaian suatu pesan kepada orang lain untuk menyampaikan tujuan

yang dimaksud sehingga komunikasi mempunyai pengaruh besar dalam kelancaran

sosialisasi. Sebagai alternatif pemecahan masalah Dokter Muda telah

merekomendasikan kepada supervisor dan koordinator untuk mengevaluasi kembali

pemahaman masyarakat melalui kuisioner yang diberikan ke masyarakat dan melakukan

pendampingan kepada koordinator jumantik dalam melakukan sosialisasi untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai program jumantik. Pendampingan

tersebut sesuai dengan pernyataan yang dinyatakan oleh Pujiyanti A (2019), dimana

pelatihan dan pendampingan kepada supervisor dan koordinator bertujuan untuk


meningkatkan kapasitas koordinator dalam mengelola Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik

akan lebih mengoptimalkan kinerja kader. Setelah dilakukan pendampingan terhadap

koordinator jumantik, kami berharap kegiatan 1 Rumah 1 Jumantik ini di RW 03 dapat

berjalan dengan baik sehingga dapat menurunkan angka penyakit DBD di RW 03.8

Berdasarkan wawancara yang dilakukan Bersama ketua RW 03 dan penanggung

jawab kegiatan Jumantik Puskesmas Limapuluh yang dilakukan tanggal 29 Maret – 5

April 2021 didapatkan informasi bahwa tidak ada keterlibatan ataupun Kerjasama antar

sektor dalam program jumantik. Program jumantik perlu dukungan dari beberapa sektor

namun pada kenyataannya pemerintah setempat belum terlibat langsung untuk mengatur

kegiatan 1 Rumah 1 Jumantik, serta tidak adanya pengawasan dari puskesmas terhadap

keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Padahal,

sangat dibutuhkan pengawasan agar warganya turut serta dalam kegiatan Gerakan 1

Rumah 1 Jumantik. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan yaitu

merekomendasikan koordinator dan supervisor untuk mengkoordinasikan program

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini ke beberapa sektor. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian dari Dalimunthe (2008) yang mengemukakan dalam upaya penanggulangan

DBD puskesmas pembantu sidorejo hilir melaksanakan kerjasam dengan pihak

kecamatan, kelurahan dan kepala lingkungan yang ada di wilayah kerjanya dapat

mensukseskan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.20

Permasalahan selanjutnya yang ditemukan yaitu belum optimalnya sistem

pelaporan jumantik rumah kepada koordinator yang berada didalam grup whatsapp

dikarenakan terdapat bebrapa masyarakat yang tidak memiliki smartphone, sehingga

beberapa masyarakat tidak melaporkan jentik setiap minggu. Alternatif pemecahan


masalah yang dilakukan yaitu koordinator menyarankan kepada warga untuk menitipkan

laporannya kepada warga yang memiliki smartphone. Grup whatsapp ini dibentuk

bertujuan untuk memudahkan pelaporan jumantik warga kepada koordinator yang

dilakukan setiap minggu dan sebagai upaya untuk mengikuti protokol Kesehatan di era

pandemic COVID-19, yaitu pada poin pencegahan penularan pada individu dimana

masyarakat harus membatasi diri terhadap interaksi dengan orang lain yang tidak

diketahui status kesehatannya. Sejalan dengan yang dilakukan oleh Farahsari Juru

Pemantauan Jentik (2019) adanya arahan Lurah melalui grup WA kepada ketua RT

untuk mendampingi para koordinator mendatangi warga yang tidak bersedia diajak

kerjasama.19

Permasalahan selanjutnya yang ditemukan yaitu sistem pelaporan pada RT

01,03,04 belum dilakukan melalui grup whatsapp. Alternatif pemecahan masalah yang

dilakukan yaitu membuat grup whatsaap bersama masyarakat RT 01,03,04. Tujuan di

buatnya grup whatsapp ini adalah untuk memudahkan pelaporan jumantik rumah kepada

koordinator setiap minggu dan merupakan implementasi untuk mengikuti protocol

kesehatan di era pandemi COVID-19 berdasarkan pedoman pencegahan dan

pengendalian COVID-19 revisi ke lima, dimana masyarakat harus membatasi diri

terhadap interaksi atau kontak terhadap orang lain.

Berdasarkan wawancara dengan koordinator jumantik RW 03 bahwa rekapan

data pelaporan kartu jumantik tidak tercatat dengan baik sehingga Dokter Muda IKM-

KK FK UNRI membuat buku laporan koordinator yang berisi data warga disetiap RT

nya, guna untuk memudahkan koordinator dalam pencatatan. Diharapkan dengan

adanya buku laporan koordinator, pencatatan data jumantik lebih teratur dan rapi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh dokter muda IKM-KK FK Unri,

pada kegiatan kelapangan dalam agenda sosialisasi jumantik kepada warga RW 03

mendapatkan adanya rumah-rumah warga yang belum tertempel stiker jumantik

walaupun sudah diberikan sosialisasi oleh dokter muda periode sebelumnya. Jadi, dokter

muda IKM-KK FK Unri kembali menempelkan stiker-stiker jumantik kepada rumah

warga yang sudah diberikan sosialisasi ataupun bagi warga yang baru terdaftar menjadi

jumantik.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan di RW 03 Kelurahan

Pesisir Kecamatan Limapuluh adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan identifikasi masalah didapatkan bahwa belum optimalnya

pelaksanaan gerakan 1 rumah 1 jumantik dalam upaya pencegahan dan

penanggulangan DBD di RW 03 Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh.

b. Berdasarkan penentuan prioritas masalah didapatkan belum optimalnya

kinerja dalam pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dalam upaya

pencegahan dan penanggulangan DBD di RW 03 Kelurahan Pesisir

Kecamatan. Limapuluh.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka didapatkan saran sebagai berikut :

1. Diharapkan koordinator yang ada di RW 03 dapat mandiri dalam

menjalankan tugas sebagai koordinator pada program Gerakan 1 Rumah 1

Jumantik, sehingga RW 03 dapat menjadi percontohan untuk RW yang

lain di Kecamatan Limapuluh.

2. Diharapkan koordinator jumantik yang ada di RW 03 lebih menekankan

kepada masyarakat untuk memeriksa seluruh kontainer yang dapat

menampung air sehingga dapat berpotensi menjadi tempat perindukan dan

perkembang biakan nyamuk.

3. Diharapkan Koordinator jumantik RW 03 dapat melakukan sosialisasi

secara mandiri ke rumah yang belum mendapatkan sosialisasi


4. Diharapkan kepada Dokter Muda IKM-KK periode selanjutnya untuk

mengevaluasi kinerja hasil pelatihan perekapan dan pengolahan data yang

telah diajarkan kepada koordinator dan supervisor dan mencontohkan

pelaporannya hasil pengolahan data tersebut kepada puskesmas.


DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Data dan Informasi


Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Selatan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. 2016.

2. Wirawan, DN. Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Ketersediaan


Vaksin. Vol.4. Public Health and Preventive Medicine Archive. 2016.
Hal:118-9.

3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia


2020.Jakarta: Kemenkes RI;2020. Available from:
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-
kasus-terbaru-dbd-indonesia/

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan


Indonesia 2020.Jakarta: Kemenkes RI;2020. Available from:
https://www.kemkes.go.id/article/view/20070900004/hingga-juli-kasus-
dbd-di-indonesia-capai-71-ribu.html

5. Pemerintah Kota Pekanbaru. Berita Pemerintah Kota 2020.


Pekanbaru: Pemkot Pekanbaru;2020. Availablefrom:
https://www.pekanbaru.go.id/p/news/jelang-akhir-tahun--dbd-di-pekanbaru-
capai-494-kasus

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Implementasi


PSN 3M Plus dengan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.

7. Selviana S, Suwarni S. Efektivitas Model Promosi Kesehatan Melalui


Video Implementasi G1R1J dalam Meningkatkan Angka Bebas Jentik.
Jurnal Wawasan Kesehatan. 2019.

8. Miryanti K, Budi IS, Ainy A. Partisipasi Kader Jumantik dalam Upaya


Meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Palembang. Vol.7 Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat.2016.

9. Rezania N, Handayani KWO. Hubungan Karakteristik Individu dengan


Praktik Kader Jumantik dalam PSN DBD di Kelurahan Sampangan
Semarang. Vol. 4. UJPH.2015.

10. Melisa S.P, Ori RP, Woodford BSJ. Hubungan antara Peran Kader
Jumantik dengan Perilaku Keluarga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
DBD di Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea Kota Manado. Vol 9. 2020.
11. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Demam
Berdarah Dengue. Penatalaksanaan di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Panduan Praktik Klinis. Jakarta.2015.Hal 877.

45
46

12. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Petnjuk Teknis Implementasi


PSN 3M Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia: 2019.

13. Pujiyanti A, Trapsilowati W. Pelatihan kader dalam pengelolaan kegiatan


pemberantasan sarang nyamuk di kota semarang. J Vektora.2016;8(2):91-8.

14. Organisasi.Org [Internet]. Cara jumantik memberantas nyamuk demam


berdarah dengue (DBD): pengertian juru pemantau jentik. 2009 [diak- ses
tanggal 14 Maret 2012]. Diunduh dari: http://www.organisasi.org/ cara-
jumantik-memberantas-nyamuk-demam-berdarah-dengue-dbd- pengertian-
juru-pemantau-jentik.

15. Handayani OWS, Rezania N. Hubungan Karakteristik Individu dengan


Praktik Kader Jumantik dalam PSN DBD di Kelurahan Sampangan
Semarang. 2015.

16. Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pencegahan dan
Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta : 2010.

17. Ridha MR, dkk. Riset Implementasi Model Juru Pembasmi Jentik
(JURBASTIK) dalam penanggulangan DBD. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

18. Luthaea H. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran kader jumantik dalam


upaya peningkatan angka bebas jentik (ABJ) di Wilayah kerja puskesmas
Rowosari. 2016.

19. Cahyadi IM, Purnama SG. Faktor-faktor yang mempengaruhi partipasi


kader jumantik dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di
Kecamatan Denpasar Selatan.2020; 7(2).

20. Elisabeth Meiske, Anastasia Hayani. Perilaku Masyarakat Tentang Gerakan


1 Rumah 1 Jumantik Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue di
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.2020.

21. Pambudi. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader jumantik


dalam pemberantasan DBD di desa Ketitang Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali.. Universitas Muhammad Surakarta. 2009.

22. Farasari R, Azinar M. Model buku saku dan rapor pemantauan jentik dalam
meningkatkan perilaku pemberantasan sarang nyamuk. Journal of Health
education. Semarang. 2018.
23. Dalimunthe. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat
dalam Program Pencegahan Malaria di Kecamatan Saibu Kabupaten
Mandailing. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2008
1

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara (Panduan Wawancara untuk menunjang


Evidence Based)

1. Panduan Wawancara

Pewancara : Normalita Mutiara Miranda, Widya wirantika


Sasaran : Penanggung Jawab Pogram Kesehatan
Lingkungan Tanggal : 29 Maret 2021
Waktu : 08:00 WIB
Pertanyaan :
1. Apakah Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di RW 03 yang kembali dibangkitkan
sejak Oktober 2020 sudah berjalan optimal?
2. Bagaimana saran dari pihak puskesmas untuk optimalisasi Gerakan 1 Rumah
1 Jumantik di RW 03?
3. Bagaimana Pelaporan yang dilakukan oleh setiap kader ke Koordinator berjalan
setiap minggu?
4. Bagimana cara mengatasi apabila tidak ada yang melapor?
5. Apakah pengetahuan koordinator dari supervisor?
6. Apakah seluruh koordinator RW 03 tahu cara pemeriksaan jumantik?
Hasil Wawancara :
1. Kalau menurut saya belum begitu optimal, soalnya masih banyak juru pemantau
jentik di setiap rumah tidak melaporkan rekapan data mingguan kepada
koordinator. Kurangnya intensitas pelaporan data dikarenakan oleh kurangnya
motivasi masyarakat dalam program jumantik ini, contohnya bebrapa ada yang
tidak memiliki smartphone, waktu yang sibuk.
2. Supervisor dan koordinator bisa memotivasi masyarakat nya tentang pentingnya
untuk mengecek jentik nyamuk di rumah masing-masing, dan menuliskannya di
kartu jumantik walaupun tidak terdapat jentik nyamuk, lalu melaporkannya ke
grup WA.
3. Sejauh ini tidak berjalan, karena masyarakatnya sendiri tidak ada kesadaran dan
motivasi didalam dirinya untuk melaporkannya dengan berbagai alasan. Karena
seharusnya masyarakat melaporkan ke koordinator lalu koordinator melaporkan
kepada supervisor dan supervisor ke pihak puskesmas.
4. Seharusnya koordinator menanyakannya ke setiap rumah yang tidak
mengirimkan kartu jumantiknya. Mungkin karena kesibukan koordinator juga
mungkin sekali-kali ada menjemputnya. Yang penting tugas penanggung jawab
program sudah dilaksanakan setiap minggu mengingatkan koordinator melalui
chat pribadi via whatsapp.
5. Tidak, sampai sekarang yang terjadi adalah koordinator hanya mendapat
sosialisasi dari dokter muda saja.
6. Menurut saya tau, karena pada periode sebelumnya koordinator-koordinator
mendapatkan sosialisasi dan turun langsung untuk melakukan sosialisasi
secara mandiri bersama dengan dokter muda.
2. Panduan Wawancara
Pewancara : Normalita Mutiara Miranda, Widya
wirantika Sasaran : Supervisor RW 03
Tanggal : 1 April 2021
Waktu : 10:00-11:00 WIB
Pertanyaan :
1. Apakah pelaporan kartu jumantik sudah berjalan optimal?
2. Apakah Ibu ada mendatangi koordinator perihal menanyakan tentang
pelaporan kartu jumantik?
3. Kenapa Ibu tidak menanyakan tentang pelaporan kartu jumantik?
4. Apakah Ibu tau berapa rumah yang sudah dilakukan sosialisasi secara
door to door?
5. Apakah Ibu tau tugas sebagai Supervisor apa?
6. Bagaimana Pelaporan yang dilakukan oleh setiap kader ke Koordinator berjalan
setiap minggu?
7. Apakah ibu ikut sosialisasi pertama kali yang dilakukan di posyandu?
8. Apakah supervisor dan koordinator pernah melakukan evaluasi mingguan atau
bulanan mengenai program gerakan 1 rumah 1 jumantik ini bu?
9. Bagaimana sebaiknya menurut ibu tentang warga yang tidak melaporkan ke
koordinator?
10. Apakah ibu pernah melaporkan datanya ke puskesmas dan menghubungi
puskesmas untuk membahas kendala atas program 1 rumah 1 jumantik ini?
Hasil wawancara :
1. Menurut saya belum optimal karena masih banyak koordinator yang tidak
melaporkan hasil pelaporan jumantik kepada saya.

2. Tidak ada, karena saya juga banyak memiliki kesibukan yang lain.

3. Karena saya tidak ada berkomunikasi secara intens dengan mereka dan

ketika ditanya jawaban mereka selalu tidak ada pelaporan.


4. Saya tidak tau berapa rumah yang telah mereka lakukan sosialisasi
karena tidak pernah ada pelaporan juga.
5. Sebenarnya saya tau, tetapi saya jarang melakukan tugas saya sebagai supervisor
karena kesibukan yang saya miliki, serta saya juga menjadi RT di sini sehingga
banyak tugas supervisor yang tidak saya kerjakan.

6. Setau saya tidak berjalan karena puskesmas juga tidak ada memberikan
honor kepada kami sebagai kader jumantik. Dan kami berharap udah
ada proposalnya untuk pencairan dana dari periode sebelumnya.
7. Saya ikut sosialisasi pertama kali. Setelah itu saya tidak ada ikut lagi, karena
saya banyak memiliki kesibukan dan pihak posyandu juga selalu
mengutamakan keluarganya saja.
8. Tidak pernah melakukan evaluasi mengenai program 1 rumah 1 jumantik.
9. Seharusnya menurut saya koordinator yang bertanggung jawab untuk turun
memeriksa ke warga tersebut. Nanti dari koordinator dilaporkan ke saya.
Tetapi sejauh ini tidak pernah dilakukan oleh koordinator. Jika tidak
koordinator yang melalukan pemeriksaan, tim kesehatan yang melakukan
pemeriksaan tersebut langsung ke warga.
10. Saya tidak pernah melapork ke puskesmas, karena saya belum mendapatkan
an datanya dari koordinator dan saya juga belum pernah membahas kendala
dari program ini kepada pihak puskesmas.
3. Panduan Wawancara
Pewancara Sasaran Tanggal Waktu Pertanyaan
: Normalita Mutiara, rizki hikmawan, resty yuwandari, widya wirantika
: Ketua RW 03
: 5 April 2021
: 17.00-17.30 WIB
:
1. Apakah menurut bapak kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sudah berjalan
optimal?
2. Apakah menurut bapak kendala yang ditemukan di lapangan?
3. Bagaimana solusi untuk masyarakat yang enggan melakukan kegitan pemeriksaan
jentik dan melakukan pelaporan di grup whatsapp
Hasil wawancara :
1. Belum, dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak melakukan
pemeriksaan jentik.
2. Menurut saya, kader-kader yang ada kurang mempunyai motivasi dan semangat,
sepertinya sebaiknya ada upah atau sesuatu yang dapat diberikan kepada kader untuk
menambah semangat mereka.
3. Seharus nya puskemas memberikan feedback ataupun pemberian bubuk abate.

4. Panduan Wawancara
Pewancara : Normalita Mutiara, rizki hikmawan, resty yuwandari, widya wirantika
Sasaran : Koordinator Jumantik RW 03
Tanggal : 29 Maret 2021
Waktu : 13.00-14.00 WIB
Pertanyaan :
1. Apakah menurut ibu kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sudah berjalan
optimal?
2. Bagaimana solusi untuk masyarakat yang enggan melakukan kegitan pemeriksaan
jentik dan melakukan pelaporan di grup whatsapp?
3. Apakah ibu ada melanjutkan sosialisasi ke rumah warga yang
belum mendapatkan sosialisasi?
4. Apakah lancar pelaporan kartu jentik oleh warga?
5. Apakah pihak puskesmas ada mengingatkan koordinator untuk
menagih pelaporah kepada warga?
6. Jika ada dana, untuk apa dana tersebut dalam program jumantik ini?
7. Mengenai warga yang keluar dari grup jumantik apakah warga tersebut ada ibu
datangi rumahnya?
Jawaban :
1. Menurut saya belum berjalan dengan lancer masih banyak yang belum melaporkan
hasil pemeriksaan jentik ke saya melalui group WA.
2. Saya melakukan door to door untuk mendapatkan laporan mingguan dari warga dan
saya juga meminta warga yang tidak memiliki hp untuk menitipkan kepada tetangga
yang tergabung di dalam group WA.
3. Belum ada saya melanjutkan sosialisasi lagi karena saya saat ini masih banyak
memiliki kesibukan sehinngga tidak ada waktu saya untuk melakukan
sosialisasi.
4. Tidak lancar, hingga saat ini masih banyak warga yang tidak melaporkan
kepada saya.
5. Dari Pihak puskesmas tidak ada mengingatkan saya untuk meminta laporan
kepada warga.
6. Untuk insentif yang diberikan kepada koordinator dan supervisor agar kerja
mereka lebih semangat dalam program ini.
7. Saya hanya mendatangi rumah yang terdekat dengan rumah saya saja, dan
hingga saat ini sudah banyak yang keluar dari group tersebut.

Lampiran 2. Kuesioner Pretest dan Postest Pelatihan Perekapan dan Pengolahan


Data
PRE-TEST PELATIHAN PEREKAPAN DAN PENGOLAHAN
KARTU JENTIK
Nama :
RT:
RW:
NO PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Memeriksa dan mengarahkan
rencana kerja koordinator adalah
tugas supervisor
2 Melaporkan hasil ke puskesmas
setiap bulan adalah supervisor
3 Melaporkan hasil kartu jumantik
setiap minggu adalah tugas
coordinator
4 Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus
kepada masyarakat merupakan tugas
Supervisor
5 Selain melakukan pembinaan rumah,
koordinator juga melakukan
pemantauan jentik ke TTU/TTI
6. Persentase rumah atau tempat umum
yang tidak ditemukan jentik pada
pemeriksaan jentik merupakan
pengertian House Index
7. Jumlah rumah yang positif jentik
nyamuk dari seluruh rumah yang
diperiksa adalah pengertian

House
Index
8. Jumlah kontainer yang positif jentik
dalam seluruh rumah yang diperiksa
adalah pengertian Breteau index
9. Jumlah kontainer yang positif jentik
dalam 100 rumah yang diperiksa
adalah pengertian Breteau index
10 Persentase rumah atau tempat umum
yang tidak ditemukan jentik pada
pemeriksaan jentik merupakan
pengertian Angka Bebas Jentik
(ABJ)
Lampiran 3. Kuesioner Pemahaman Jumantik Terhadap Pemeriksaan Jentik
dan Pelaporan Kartu Jentik
KUESIONER PEMAHAMAN JUMANTIK TERHADAP
PEMERIKSAAN JENTIK DAN PELAPORAN KARTU JENTIK
1. Setiap hari apa dilakukan pelaporan kartu jentik?
4.Setiap hari
5.1 kali sebulan
6.3 hari sekali
7.Setiap hari sabtu 1 kali seminggu

2. Apabila Bapak/Ibu tidak memiliki smartphone ataupun smartphone nya


sedang rusak, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?
a. Tidak melaporkan sampai memiliki
smartphone b.Menunggu koordinator menjemput
c. Menitipkan hasil pelaporan kepada tetangga yang memiliki
smartphone d.Tidak melaporkan sama sekali

3. Jika hari ini adalah hari Minggu, sedangkan Bapak/Ibu lupa untuk melakukan
pelaporan pada hari Sabtu, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?
3 Tidak peduli
4 Tetap melaporkan di group Whatsapp meskipun bukan hari sabtu
5 Mengirimkannya diminggu berikutnya
6 Semua jawaban benar

4. Menurut Bapak/Ibu, siapa yang bertanggung dalam melakukan


pemeriksaan jentik di rumah Bapak/Ibu sendiri?
4 Anggota keluarga yang tinggal serumah
5 Koordinator dan atau supervisor
6 Pihak puskesmas
7 Mahasiswa Koas

5. Pada saat dilakukan pemeriksaan jentik dan ternyata tidak ditemukan jentik
nyamuk, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?
8. Menunggu jentik sampai ada lalu melaporkannya
9. Tetap melaporkan ke group whatsapp meskipun tidak terdapat jentik nyamuk
10. Tidak melaporkannya karena tidak terdapat jentik
11. Tidak ada jawaban yang salah

12. Apa yang Bapak/Ibu lakukan apabila Bapak/Ibu lupa melakukan


pemeriksaan jentik setiap minggunya?
a. Tidak melakukan pemeriksaan
b. Melakukan pemeriksaan jentik saat itu juga
c. Menunda melakukan pemeriksaan sampai Minggu depan
d. Mengarang hasil pelaporan jentik
8

7. Dimana saja tempat Bapak/Ibu melakukan pemeriksaan jentik?


a. Di selokan rumah
b. Drum penampung air, pot/vas bunga, tatakan dispenser
c. Kolam ikan
d. Septic tank

8. Apa yang harus dilakukan jika dalam pemeriksaan jentik pada gentong air dengan
menggunakan senter tidak ditemukan jentik nyamuk?
a. Membuat pelaporan dengan hasil negatif
b. Meyakinkan pemeriksaan dengan memukul dinding gentong
c. Menjentik air
d. Menutup gentong

9. Jika ditemukan jentik nyamuk, apakah Bapak/Ibu mencatat dimana


tempat ditemukan jentik dan melaporkan nya?
a. Tidak mencatat dimana ditemukan jentik namun tetap melaporkan
b. Tidak mencatat dan tidak melaporkan
c. Mencatat dimana tempat ditemukan jentik dan melaporkan di group WhatsApp
d. Semua jawaban benar

10. Apa saja alat yang bapak ibu lalukan untuk pemeriksaan jentik?
a. Sarung tangan
b. Senter
c. Air
d. Wadah
Lampiran 4. Uji Statistik
Uji Normalitas Data

Shapiro-Wilk

PRE TEST PENGETAHUAN Statistic df Sig.


.960 6 .820

Shapiro-Wilk

POST TEST PENGETAHUAN Statistic df Sig.


.775 6 .035
PRE TEST KETERAMPILAN Shapiro-Wilk

PEREKAPAN DAN Statistic df Sig.


PENGOLAHAN .967 6 .875

POST TEST KETERAMPILAN Shapiro-Wilk

PEREKAPAN DAN Statistic df Sig.


PENGOLAHAN .980 6 .953
Uji Paired T-test Pretest dan Postest Pengetahuan Tugas dan Tanggung Jawab
Koordinator dan Supervisor

Uji Wilcoxon Pretest dan Postest Pelatihan Perekapan dan Pengolahan Data Hasil
Pemeriksaan Jentik oleh Koordinator Supervisor
Kartu Jumanik Rumah
13

Laporan bulanan Koordinator


Lampiran 7. Sticker Jumantik
Lampiran 8. Check List Pelatihan
Check List Perekapan dan Pengolahan Data Hasil Pelaporan Kartu Jentik
Skor
No Kriteria Penilaian
Laporan Mingguan (1-4)
1 Bisa mengisi nama jumantik rumah 0 1 2
2 Bisa mengisi jumlah kontainer 0 1 2
3 Bisa mengisi jenis jentik 0 1 2
4 Bisa mengisi tempat ditemukan jentik 0 1 2
5 Bisa mengisi jumlah kontainer yang ditemukan jentik 0 1 2
6 Bisa mengisi tindakan pemberantasan jentik 0 1 2
Menghitung ABJ
7 Bisa mengisi jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik 0 1 2
8 Bisa mengisi jumlah rumah yang diperiksa 0 1 2
9 Bisa mengisi ABI 0 1 2
Menghitung CI
10 Bisa mengisi rumah yang ditemukan jentik 0 1 2
11 Bisa mengisi wadah penampungan yang diperiksa 0 1 2
12 Bisa menghitung CI 0 1 2
Menghitung HI
13 Bisa mengisi rumah yang ditemukan jentik 0 1 2
14 Bisa mengisi rumah yang diperiksa 0 1 2
15 Bisa menghitung HI 0 1 2
Keterangan
0 = Isi salah semua atau tidak diisi
1 = Isi ada yang salah
2 = Isi benar semua
Lampiran 9. Materi Pelatihan
30

Lampiran 10. WhatsApp grup jumantik RT 01,02,04 RW 03


Lampiran 11. Dokumentasi Kegiatan

Wawancara dengan PJ Kesehatan Lingkungan Puskesmas Limapuluh

Wawancara dengan ketua RW 03, Supervisor , dan koordinator Jumantik


Kegiatan door to door kerumah warga

Anda mungkin juga menyukai