Oleh :
Pembimbing :
Disusun oleh:
Tim Penguji:
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Fifia Chandra, SKM, MKM dan drg. Yusdiana, M.Si selaku pembimbing yang telah
makalah ini.
Penulis berharap masukan dan saran yang membangun dari berbagai pihak
terhadap makalah ini sehingga dapat menjadi lebih baik lagi untuk masa yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan.....................................................................................4
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................4
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................4
1.3 Manfaat Kegiatan...................................................................................5
iv
3.1.2 Penentuan Prioritas Masalah......................................................16
3.1.3 Analisis Penyebab Masalah........................................................19
3.1.4 Analisis Tulang Ikan (Fishbone Ishikawa Analysis)..................21
3.1.5 Plan of Action.............................................................................22
3.1.6 Definisi Operasional...................................................................27
3.2 Do..........................................................................................................29
3.3 Check.....................................................................................................30
3.4 Action.....................................................................................................36
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................43
5.1 Simpulan..................................................................................................43
5.2 Saran.........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................45
LAMPIRAN........................................................................................................48
v
2
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. Infeksi
merupakan salah satu penyakit menular yang banyak di jumpai di negara berkembang
seperti Indonesia. Salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti penyakit yang paling banyak
ditemukan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama di daerah tropis dan
subtropis.1
menjadi 8 kali lipat dalam dua dekade terakhir dari 505.430 kasus pada tahun 2000
menjadi 2,4 juta pada tahun 2010 dan 4,2 juta pada tahun 2019. Kemarian yang
dilaporkan antara tahun 2000 hingga tahun 2015 meningkat 960 menjadi 4032
kematian. Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kejadian DBD
terbanyak di dunia.2 Jumlah kasus di Indonesia pada tahun 2019 tercatat sebanyak
Di Provinsi Riau, data terbaru yaitu mulai bulan Januari hingga Juli, tercatat
jumlah kasus DBD sebesar 2.255 kasus. yang dimana ini termasuk 10 Provinsi
berdasarkan data dari dinas Kesehatan Pekanbaru tahun 2020 adalah sebanyak 494
kasus dari 12 kecamatan yang ada. Kasus DBD di puskesmas kecamatan Limapuluh
sejak Januari 2021 tercatat terdapat 7 kasus.4 Banyaknya kasus DBD yang terjadi di
dengan Gerakan 3M plus. Gerakan 3M plus terdiri dari menguras, menutup, dan
menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle). hal ini bertujuan untuk mengajak seluruh
lingkungan tempat tinggal mereka dengan cara membasmi setiap jentik dan
mencegah adanya genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk aedes
aegypti di dalam maupun luar rungan. Untuk mensukseskan kegiatan ini diperlukan
peran serta masyarakat dalam pembentukan kader Jumantik (juru pemantau jentik).
meningkatnya angka bebas jentik (ABJ) yang diperoleh dari pemeriksaan jentik
secara berkala (PJB).5 Oleh karena itu diperlukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
kepada masyarakat agar melakukan PSN dan 3M Plus. Jika pengendalian ini berjalan
dengan baik hal itu akan menurunkan angka kejadian DBD di Indonesia.6
Pada daerah tersebut ternyata pernah dilaksanakan Program 1 Rumah 1 Jumantik dan
telah terbentuk 1 orang Supervisor dan 5 orang Koordiantor Jumantik hanya saja
belum optimal. Pada saat itu diambil langkah alternatif pemecahan masalah berupa
sosialisasi kepada Supervisor dan Koordinator Jumantik mengenai cara pemeriksaan
jentik, memberikan buku petunjuk teknis dan video pemeriksaan jentik kepada
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik kepada warga, belum adanya jadwal pelaporan dan
belum adanya mekanisme pelaporan hasil pemeriksaan Jumantik Rumah yang sesuai
pelaporan dan menetapkan jadwal pelaporan hasil pemeriksaan jentik oleh jumantik
rumah. Pada periode setelahya yaitu oleh Dokter Muda IKM-KK periode 11 Januari-
koordinator dan supervisor tidak percaya diri dalam melakukan sosialisasi meskipun
telah di contohkan oleh Dokter Muda IKM-KK periode sebelumnya. Selain itu juga
1 Rumah 1 Jumantik dan belum optimalnya pelaporan hasil pemeriksaan jentik oleh
jumantik rumah pada grup whatsapp RT 02 yang telah dibentuk. Maka Dokter Muda
mencontohkan sosialisasi secara door to door dan memberikan flip book sebagai
media sosialisasi kepada Koordinator dan Supervisor Jumantik. Selain itu, juga
dilakukan penempelan stiker pada rumah warga sebagai penanda bahwa warga
Jumantik dalam mencari rumah warga yang telah mendapatkan sosialisasi, dan
permasalahan lama yang belum terpecahkan sejak masa inisiasi yaitu belum adanya
insentif untuk Koordinator dan Supervisor Jumantik. Pada periode selanjutnya yaitu
melalui tahap wawancara dan observasi didapatkan bahwa koordinator RT 01, 03 dan
belum ada pelaporan jumantik yang dilakukan. Dokter Muda IKM-KK periode 22
Adapun tujuan dari kegiatan ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan
Pekanbaru.
b. Masyarakat
c. Puskesmas
Limapuluh.
Puskesmas Limapuluh.
d. Dokter Muda
Kecamatan Limapuluh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jumantik
Jumantik lingkungan adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk oleh
pengelola tempat – tempat umum (TTU) atau tempat – tempat institusi (TTI) untuk
7
8
Supervisor jumantik adalah satu atau lebih anggota dari Pokja DBD atau
memantau populasi nyamuk penular DBD dan jentiknya. Pemeriksaan jentik berkala
dilakukan oleh Jumantik yang bertugas melakukan kunjungan rumah setiap 1 bulan.
Hasil yang didapat Jumantik dilaporkan dalam bentuk Angka Bebas Jentik (ABJ)
yaitu rasio antara jumlah rumah/bangunan yang tidak ditemukan jentik dengan
jumlah rumah/bangunan yang diperiksa dikali 100%. Angka Bebas Jentik (ABJ)
merupakan indikator penyebaran Aedes aegypti. Angka Bebas Jentik (ABJ) yang
rencana atau jadwal kunjungan seluruh rumah yang ada di wilayah kerjanya,
dan pengawas masyarakat dalam PSN DBD, membuat catatan atau rekapitulasi hasil
pemetaan setiap RW hasil pemantauan jentik sebulan sekali. Gerakan PSN dengan
pemukiman penduduk, baik didalam maupun di sekitar rumah. Oleh karena itu,
dan emosional atau perilaku seseorang sebagai warga negara dan warga masyarakat.
sudut mana kita memandangnya dan harapan-harapan yang ada mengenai perilaku
yang dikehendaki. Hal mengambil bagian wujud peristiwa psikologis bagi seseorang
karena sebagai semangat jiwa yang dilakukan secara sadar untuk turut secara aktif
SUPERVISOR JUMANTIK
KOORDINATOR JUMANTIK KOORDINATOR JUMANTIK
Jumantik.
Jumantik.
dan TTI.
rumah 1 jumantik merupakan upaya dalam menurunkan penyakit DBD pada tahun
dalam pembinaan keluarga yang dilakukan oleh puskesmas pada lintas sektor tingkat
kecamatan serta kader kesehatan dengan tujuan keluarga berperan aktif dalam
pemantuan dan memberantas jentik nyamuk melalui pembudayaan PSN 3M
PLUS.7,11
di luar rumah
untuk bernafas.
lainnya.
Berikut merupakan cara mencatat dan melaporkan hasil pemantauan jentik, antara
lain:7
dengan tanda “-“ jika tidak ditemukan jentik atau tanda “+”
jika menemukan jentik. Jumantik rumah/lingkungan mengisi
kartu jentik.
𝑢𝑙ℎ 𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑢 𝑒
𝐵= 100%
𝑢𝑙ℎ 𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠
ℎ 𝑒𝑢𝑔 𝑔 𝑒𝑢 𝑒
𝐼= 100%
ℎ 𝑒𝑢𝑔 𝑔 𝑒𝑠
𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑢 𝑒
𝐼= 100%
𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠
𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠 100 𝑢ℎ/𝑔𝑢 𝑔 𝑒𝑠
𝐵𝐼 = 100%
2.4.1 Pengetahuan
kepatuhan pada prosedur dan pedoman yang ada dalam menjalankan dan
karena semakin tinggi pengetahuan maka akan menunjukkan kinerja yang tinggi.12,13
termotivasi dan memberikan respon yang positif yaitu mau bekerjasama dengan
pemantauan jentik, dan pelaporan kasus baru kejadian DBD. Selain itu, dukungan
petugas kesehatan juga dapat membantu membujuk dan menegur masyarakat agar
dan Koordinator serta surat himbauan resmi dari pihak kelurahan yang ditujukan
untuk seluruh masyarakat dapat meringankan dan membantu tugas Koordinator untuk
2.4.4 Sikap
obyek atau situasi yang relatif tetap disertai perasaan tertentu dan memberikan dasar
terhadap orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu
yang dipilihnya.12,13
2.4.5 Penghargaan
Penghargaan atau imbalan yang diterima karyawan baik berupa honor maupun
ABJ yang diharapkan memenuhi target nasional yaitu lebih dari 95%. Kinerja kader
Jumantik dapat ditingkatkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan pelatihan.
Pelatihan adalah fasilitas yang diberikan suatu organisasi untuk mempelajari
pelatihan yang telah direncanakan oleh suatu organisasi sebelumnya. Tidak semua
sehingga hanya peserta yang tenaganya dibutuhkan suatu organisasi yang perlu
mendapatkan pelatihan.
Tujuan dari pelatihan yang berhubungan dengan Program PSN yang diberikan
dan pola pikir dalam melaksanakan Program PSN. Kader Jumantik seharusnya
1. Rencana kerja
kegiatan.
Menurut peneliti dana insentif atau imbalan jasa sebagai apresiasi terhadap
kader dapat berpengaruh terhadap kinerja. Semakin baik dana insentif yang diperoleh
maka kinerja akan semakin baik pula karena dana insentif merupakan tujuan utama
yang baik.14,15
BAB III
Kota Pekanbaru” adalah Plan, Do, Check dan Action (PDCA) cycle. PDCA cycle
3.1 Plan
sebagai berikut:
17
18
Pesisir Kecamatan Limapuluh seperti yang ditampilkan pada tabel 3.1 berikut:
melanjutkan dan mengoptimalkan kegiatan yang dilakukan oleh Dokter Muda IKM-
KK periode sebelumnya.
berbagai aspek yaitu man, market, material, method, money yang diperoleh melalui
Berdasarkan jawaban
Kurangnya pengetahuan latihan soal tentang
supervisor dan koordinator perhitungan data jumantik
dalam perhitungan dan yang diberikan oleh Dokter
pengolahan data jumantik muda IKM-KK kepada
koordinator dan supervisor
b. Market
Kurangnya pemahaman Berdasarkan hasil jawaban
masyarakat terhadap sosialisasi soal yang diberikan kepada
yang dilakukan oleh 20 responden yaitu
Koordinator dan Supervisor. masyarakat RW 03.
c. Method
Belum adanya pengawasan Berdasarkan hasil
program 1 rumah 1 jumantik wawancara dengan
oleh lintas sektor penanggung jawab jumantik
dari puskesmas.
d. Material
Belum adanya buku rekapan Berdasarkan laporan yang
data bulanan Koordinator. dibuat oleh koordinator dan
pelaporan grup WA.
Belum terpasangnya stiker Berdasarkan kegiatan turun
penanda rumah warga yang langsung kelapangan oleh
telah mendapatkan sosialisasi dokter muda IKM-KK
program 1 rumah 1 jumantik di bersama dengan
RT 1,3,4, RW.03. koordinator.
21
Setelah melakukan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat pada
Tabel 3.3.
Penyebab Pelaksanaan
No Masalah Alternatif Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat Kriteria
Waktu Keberhasilan
Masalah Kegiatan
1. Man
Kurangnya Dokter Muda Koordinator Koordinator Rumah Dokter 12-17 Koordinator
kepercayaan mencontohkan cara dan supervisor dan koordinator Muda April dan
diri dari melakukan dapat Supervisor atau IKM-KK 2021 supervisor
Koordinator sosialisasi kembali melakukan Jumantik. supervisor FK UNRI mampu
dan supervisor kepada Koordinator sosialisasi Jumantik. dan melakukan
untuk dan supervisor secara Koordinato sosialisasi
melakukan jumantik. mandiri. r serta secara
sosialisasi Supervisor mandiri
secara mandiri Jumantik. kepada
tentang masyarakat.
gerakan 1
rumah 1
jumantik.
Berikut ini definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam
bentuk presentasi yang disampaikan oleh dokter muda IKM-KK dan latihan
3. Sosialisasi door to door adalah sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh
Kegiatan ini dilakukan pada rumah yang belum mendapatkan sosialisasi yaitu
dipantau oleh lintas sektor yaitu pihak kelurahan dan kecamatan dengan
disetiap RT nya sesuai dengan salah satu protokol kesehatan masa pandemi
6. Buku rekapan data adalah buku yang dibuat oleh dokter muda IKM-KK
koordinator jumantik.
7. Stiker adalah suatu penanda yang digunakan oleh dokter muda IKM-KK
3.2 Do
3.3 Check
Setelah kegiatan intervensi (Do) dilakukan, selanjutnya melihat bagaimana
2 Memberikan pelatihan
pemantapan perhitungan dan koordinator belum Meningkatnya
pengolahan data jumantik maksimal dalam pemahaman
melakukan koordinator
perhitungan dan mengenai
pengolahan data perhitungan data
jumantik
perhitungan dan pengolahan data jumantik oleh dokter muda IKM-KK pada 15 April
Gambar 3.2 Diagram Hasil Pretest dan Postest Pelatihan Perekapan dan
jumantik setelah diberikan sosialisasi dan pelatihan dengan rata-rata nilai pre test yaitu
jumantik setelah diberikan sosialisasi dan pelatihan dengan rata-rata nilai pre test yaitu
pelaporan kartu jentik yang telah disosialisasikan oleh Dokter Muda IKM KK
secara door to door yang dilaksanakan oleh Dokter Muda IKM KK Periode 22 Maret
– 24 April 2021.
Gambar 3.4 grafik penilaian kuisioner pengetahuan masyarakat RW 03
pemahaman dengan kategori cukup sebanyak 6 orang dan kategori buruk sebanyak 11
orang.
masih banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan yang buruk. Karena pada
3.4 Action
Alternatif pemecahan masalah pada makalah ini berupa, mencontohkan cara
membentuk grup whatsapp untuk RT 01, 03 dan 04, membuat buku koordinator dan
sikap jumantik rumah melalui sosialisasi kembali, terbentuk whatsapp grup untuk RT
01, 03 dan 04. Namun rekomendasi yang diberikan untuk supervisor, koordinator
dan jumantik rumah masih belum dapat dinilai karna memerlukan waktu untuk
evaluasi lebih lanjut serta kedisiplinan dan komitmen dari supervisor, koordinator dan
PEMBAHASAN
Wabah penyakit DBD pada saat ini menjadi masalah utama di negara
Limapuluh Kota Pekanbaru. Sepanjang 2018 Dinas Kota Pekanbaru melaporkan bahwa
kecamatan Limapuluh menepati posisi ke enam kasus DBD dengan total kasus 21 kasus
DBD. Pada tahun 2019 DBD di kecamatan Limapuluh masih cukup tinggi yaitu 18
kasus. Supervisor dan koordinator telah dibentuk di RW 03 oleh kelompok dokter muda
dengan program pemerintah dalam penanganan DBD. Selain itu juga supervisor dan
Andriyani pada daerah endemis DBD program jumantik sangat efektif dalam
menurunkan angka kejadian DBD sebagai contoh tahun 2010, Kota Denpasar memiliki
kasus sebanyak 4.431 dengan angka kematian 41 kematian. Tetapi setelah adanya
program jumantik di daerah Denpasar yang berjalan kurang lebih dua tahun kasus DBD
semakin menurun.18
sosialisasi karena koordinator dan supervisor kurang percaya diri dalam melakukan
sosialisasi oleh dokter muda IKM-KK koordinator diminta untuk mencoba melakukan
penelitian yang dilakukan oleh sevliana dan suwarni pada tahun 2019 di Pontianak
49
50
bahwa kader jumantik memahami fungsi dan perannya sebagai kader setelah diberikan
sosialisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dan diikut sertakan dalam sosialisasi langsung
ke masyarakat.19
beberapa koordinator yang masih belum memahami dalam perekapan atau pencacatan
data jumantik yang telah di laporkan oleh warga RW 03. Sehingga terhentinya
pelaporan data jumantik kepada supervisor. Oleh karena itu, dokter muda IKM-KK FK
koordinator bisa lebih memahami cara perekapan dan pengolahan data yang akan
sepenuhnya terhadap sosialisasi yang dilakukan oleh koordinator dan supervisor, pola
adalah proses penyampaian suatu pesan kepada orang lain untuk menyampaikan tujuan
tersebut sesuai dengan pernyataan yang dinyatakan oleh Pujiyanti A (2019), dimana
berjalan dengan baik sehingga dapat menurunkan angka penyakit DBD di RW 03.8
April 2021 didapatkan informasi bahwa tidak ada keterlibatan ataupun Kerjasama antar
sektor dalam program jumantik. Program jumantik perlu dukungan dari beberapa sektor
namun pada kenyataannya pemerintah setempat belum terlibat langsung untuk mengatur
kegiatan 1 Rumah 1 Jumantik, serta tidak adanya pengawasan dari puskesmas terhadap
sangat dibutuhkan pengawasan agar warganya turut serta dalam kegiatan Gerakan 1
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini ke beberapa sektor. Hal ini sesuai dengan hasil
kecamatan, kelurahan dan kepala lingkungan yang ada di wilayah kerjanya dapat
pelaporan jumantik rumah kepada koordinator yang berada didalam grup whatsapp
laporannya kepada warga yang memiliki smartphone. Grup whatsapp ini dibentuk
dilakukan setiap minggu dan sebagai upaya untuk mengikuti protokol Kesehatan di era
pandemic COVID-19, yaitu pada poin pencegahan penularan pada individu dimana
masyarakat harus membatasi diri terhadap interaksi dengan orang lain yang tidak
diketahui status kesehatannya. Sejalan dengan yang dilakukan oleh Farahsari Juru
Pemantauan Jentik (2019) adanya arahan Lurah melalui grup WA kepada ketua RT
untuk mendampingi para koordinator mendatangi warga yang tidak bersedia diajak
kerjasama.19
01,03,04 belum dilakukan melalui grup whatsapp. Alternatif pemecahan masalah yang
buatnya grup whatsapp ini adalah untuk memudahkan pelaporan jumantik rumah kepada
data pelaporan kartu jumantik tidak tercatat dengan baik sehingga Dokter Muda IKM-
KK FK UNRI membuat buku laporan koordinator yang berisi data warga disetiap RT
adanya buku laporan koordinator, pencatatan data jumantik lebih teratur dan rapi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh dokter muda IKM-KK FK Unri,
walaupun sudah diberikan sosialisasi oleh dokter muda periode sebelumnya. Jadi, dokter
warga yang sudah diberikan sosialisasi ataupun bagi warga yang baru terdaftar menjadi
jumantik.
BAB V
5.1 Simpulan
Kecamatan. Limapuluh.
5.2 Saran
10. Melisa S.P, Ori RP, Woodford BSJ. Hubungan antara Peran Kader
Jumantik dengan Perilaku Keluarga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
DBD di Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea Kota Manado. Vol 9. 2020.
11. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Demam
Berdarah Dengue. Penatalaksanaan di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Panduan Praktik Klinis. Jakarta.2015.Hal 877.
45
46
17. Ridha MR, dkk. Riset Implementasi Model Juru Pembasmi Jentik
(JURBASTIK) dalam penanggulangan DBD. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
22. Farasari R, Azinar M. Model buku saku dan rapor pemantauan jentik dalam
meningkatkan perilaku pemberantasan sarang nyamuk. Journal of Health
education. Semarang. 2018.
23. Dalimunthe. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat
dalam Program Pencegahan Malaria di Kecamatan Saibu Kabupaten
Mandailing. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2008
1
LAMPIRAN
1. Panduan Wawancara
2. Tidak ada, karena saya juga banyak memiliki kesibukan yang lain.
3. Karena saya tidak ada berkomunikasi secara intens dengan mereka dan
6. Setau saya tidak berjalan karena puskesmas juga tidak ada memberikan
honor kepada kami sebagai kader jumantik. Dan kami berharap udah
ada proposalnya untuk pencairan dana dari periode sebelumnya.
7. Saya ikut sosialisasi pertama kali. Setelah itu saya tidak ada ikut lagi, karena
saya banyak memiliki kesibukan dan pihak posyandu juga selalu
mengutamakan keluarganya saja.
8. Tidak pernah melakukan evaluasi mengenai program 1 rumah 1 jumantik.
9. Seharusnya menurut saya koordinator yang bertanggung jawab untuk turun
memeriksa ke warga tersebut. Nanti dari koordinator dilaporkan ke saya.
Tetapi sejauh ini tidak pernah dilakukan oleh koordinator. Jika tidak
koordinator yang melalukan pemeriksaan, tim kesehatan yang melakukan
pemeriksaan tersebut langsung ke warga.
10. Saya tidak pernah melapork ke puskesmas, karena saya belum mendapatkan
an datanya dari koordinator dan saya juga belum pernah membahas kendala
dari program ini kepada pihak puskesmas.
3. Panduan Wawancara
Pewancara Sasaran Tanggal Waktu Pertanyaan
: Normalita Mutiara, rizki hikmawan, resty yuwandari, widya wirantika
: Ketua RW 03
: 5 April 2021
: 17.00-17.30 WIB
:
1. Apakah menurut bapak kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sudah berjalan
optimal?
2. Apakah menurut bapak kendala yang ditemukan di lapangan?
3. Bagaimana solusi untuk masyarakat yang enggan melakukan kegitan pemeriksaan
jentik dan melakukan pelaporan di grup whatsapp
Hasil wawancara :
1. Belum, dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak melakukan
pemeriksaan jentik.
2. Menurut saya, kader-kader yang ada kurang mempunyai motivasi dan semangat,
sepertinya sebaiknya ada upah atau sesuatu yang dapat diberikan kepada kader untuk
menambah semangat mereka.
3. Seharus nya puskemas memberikan feedback ataupun pemberian bubuk abate.
4. Panduan Wawancara
Pewancara : Normalita Mutiara, rizki hikmawan, resty yuwandari, widya wirantika
Sasaran : Koordinator Jumantik RW 03
Tanggal : 29 Maret 2021
Waktu : 13.00-14.00 WIB
Pertanyaan :
1. Apakah menurut ibu kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sudah berjalan
optimal?
2. Bagaimana solusi untuk masyarakat yang enggan melakukan kegitan pemeriksaan
jentik dan melakukan pelaporan di grup whatsapp?
3. Apakah ibu ada melanjutkan sosialisasi ke rumah warga yang
belum mendapatkan sosialisasi?
4. Apakah lancar pelaporan kartu jentik oleh warga?
5. Apakah pihak puskesmas ada mengingatkan koordinator untuk
menagih pelaporah kepada warga?
6. Jika ada dana, untuk apa dana tersebut dalam program jumantik ini?
7. Mengenai warga yang keluar dari grup jumantik apakah warga tersebut ada ibu
datangi rumahnya?
Jawaban :
1. Menurut saya belum berjalan dengan lancer masih banyak yang belum melaporkan
hasil pemeriksaan jentik ke saya melalui group WA.
2. Saya melakukan door to door untuk mendapatkan laporan mingguan dari warga dan
saya juga meminta warga yang tidak memiliki hp untuk menitipkan kepada tetangga
yang tergabung di dalam group WA.
3. Belum ada saya melanjutkan sosialisasi lagi karena saya saat ini masih banyak
memiliki kesibukan sehinngga tidak ada waktu saya untuk melakukan
sosialisasi.
4. Tidak lancar, hingga saat ini masih banyak warga yang tidak melaporkan
kepada saya.
5. Dari Pihak puskesmas tidak ada mengingatkan saya untuk meminta laporan
kepada warga.
6. Untuk insentif yang diberikan kepada koordinator dan supervisor agar kerja
mereka lebih semangat dalam program ini.
7. Saya hanya mendatangi rumah yang terdekat dengan rumah saya saja, dan
hingga saat ini sudah banyak yang keluar dari group tersebut.
House
Index
8. Jumlah kontainer yang positif jentik
dalam seluruh rumah yang diperiksa
adalah pengertian Breteau index
9. Jumlah kontainer yang positif jentik
dalam 100 rumah yang diperiksa
adalah pengertian Breteau index
10 Persentase rumah atau tempat umum
yang tidak ditemukan jentik pada
pemeriksaan jentik merupakan
pengertian Angka Bebas Jentik
(ABJ)
Lampiran 3. Kuesioner Pemahaman Jumantik Terhadap Pemeriksaan Jentik
dan Pelaporan Kartu Jentik
KUESIONER PEMAHAMAN JUMANTIK TERHADAP
PEMERIKSAAN JENTIK DAN PELAPORAN KARTU JENTIK
1. Setiap hari apa dilakukan pelaporan kartu jentik?
4.Setiap hari
5.1 kali sebulan
6.3 hari sekali
7.Setiap hari sabtu 1 kali seminggu
3. Jika hari ini adalah hari Minggu, sedangkan Bapak/Ibu lupa untuk melakukan
pelaporan pada hari Sabtu, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?
3 Tidak peduli
4 Tetap melaporkan di group Whatsapp meskipun bukan hari sabtu
5 Mengirimkannya diminggu berikutnya
6 Semua jawaban benar
5. Pada saat dilakukan pemeriksaan jentik dan ternyata tidak ditemukan jentik
nyamuk, apa yang akan Bapak/Ibu lakukan?
8. Menunggu jentik sampai ada lalu melaporkannya
9. Tetap melaporkan ke group whatsapp meskipun tidak terdapat jentik nyamuk
10. Tidak melaporkannya karena tidak terdapat jentik
11. Tidak ada jawaban yang salah
8. Apa yang harus dilakukan jika dalam pemeriksaan jentik pada gentong air dengan
menggunakan senter tidak ditemukan jentik nyamuk?
a. Membuat pelaporan dengan hasil negatif
b. Meyakinkan pemeriksaan dengan memukul dinding gentong
c. Menjentik air
d. Menutup gentong
10. Apa saja alat yang bapak ibu lalukan untuk pemeriksaan jentik?
a. Sarung tangan
b. Senter
c. Air
d. Wadah
Lampiran 4. Uji Statistik
Uji Normalitas Data
Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Uji Wilcoxon Pretest dan Postest Pelatihan Perekapan dan Pengolahan Data Hasil
Pemeriksaan Jentik oleh Koordinator Supervisor
Kartu Jumanik Rumah
13