Anda di halaman 1dari 29

MINI PROJECT

TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT


BAGI KARYAWAN PUSKESMAS KARANGANYAR
KABUPATEN PEKALONGAN

Oleh:

dr. Dhyani Rahma Sari


dr. Muhammad Luthfiyanto
dr. Shelly Lavenia Sambodo
dr. Nestiti Riescha K
dr. Jean Stevany Suryana
dr. Mochamad Syahrizal A
dr. Pinky Kinasih

Periode 21 November 2016 – 20 Maret 2017


Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan
Jawa Tengah
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan

ridho-Nya sehingga penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini. Dengan terselesaikannya karya tulis ilmiah ini, terbuka kesempatan

untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka

yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu tersusunnya laporan

mini project ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bambang R, SKM, M.Kes, selaku kepala Puskesmas Karanganyar yang telah

mengijinkan penyusunan mini project ini.

2. dr. Suryadi selaku dokter pembimbing internship Puskesmas Karanganyar yang

telah membimbing dan menempa dengan segenap ilmu, waktu, dan tenaga

dalam penyusunan mini project ini.

3. Mas Agung, selaku penanggung jawab program kesehatan olahraga yang telah

meluangkan waktu untuk memberi saran dan kritik dalam penulisan mini

project ini.

4. Keluarga yang senantiasa memberi dukungan baik moral maupun spiritual,

serta yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan kasih sayang.

5. Keluarga besar Puskesmas Karanganyar dan semua pihak yang belum tertulis

satu persatu di atas yang telah memberikan dukungan doa dan bantuan baik

secara moril dan spiritual.


Laporan mini project ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis

sangat berterima kasih atas kritik dan saran. Besar harapan penulis karya tulis

ilmiah ini bermanfaat bagi pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi serta para

pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Pekalongan, Maret 2017

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT


BAGI KARYAWAN PUSKESMAS KARANGANYAR
KABUPATEN PEKALONGAN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

dr. Dhyani Rahma Sari


dr. Muhammad Luthfiyanto
dr. Shelly Lavenia Sambodo
dr. Nestiti Riescha K
dr. Jean Stevany Suryana
dr. Mochamad Syahrizal A
dr. Pinky Kinasih

Telah dipertahankan dan dinyatakan memenuhi syarat

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Karanganyar Pendamping Internship

Bambang R, SKM, M.Kes dr. Suryadi


NIP. 19710517 199103 1 002 NIP. 19630608 200701 1 007
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .........................................................................

1.2. Tujuan .......................................................................................

1.2.1. Tujuan Umum ...............................................................

1.2.2. Tujuan Khusus ..............................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PHBS .......................................................................................

2.1.1. Sasaran .........................................................................

2.1.2. Penerapan PHBS ..........................................................

2.1.3. PHBS di Pesantren ......................................................

2.2. Tifoid .......................................................................................

2.2.1. Pengertian Demam Tifoid ............................................

2.2.2. Penyebab Demam Tiofid .............................................

2.2.3. Patogenesis ..................................................................

2.3. Pondok Pesantren ....................................................................

2.3.1. Ruang ...........................................................................

2.3.1.1. Ruang Kamar .................................................

2.3.1.2. Ruang Makan .................................................


2.3.1.3. Ruang Belajar ................................................

2.3.2. Masjid .........................................................................

2.3.3. Ruang Tamu / Balai Pertemuan ...................................

2.3.4. Madrasah ......................................................................

2.3.4.1. Ruang Informasi ............................................

2.3.4.2. Kantor Guru ...................................................

2.3.4.3. Ruang Kelas ...................................................

2.3.4.4. Ruang Baca ....................................................

2.3.4.5. Toilet ..............................................................

2.3.4.6. Perpustakaan ..................................................

2.3.4.7. Aula ..............................................................

BAB III METODE

3.1. Jenis Metode ............................................................................

3.2. Waktu ......................................................................................

3.3. Tempat .....................................................................................

3.4. Target Sasaran .........................................................................

3.5. Jumlah Sasaran ........................................................................

3.6. Instrumen Pengambilan Data ..................................................

BAB IV HASIL

4.1 Keadaan Umum .......................................................................

4.2 Pembahasan ..............................................................................

4.3 Kendala .....................................................................................

BAB V DISKUSI
5.1 Masalah ....................................................................................

5.2 Pemecahan Masalah ................................................................

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ..................................................................................

5.2. Saran ........................................................................................

BAB VII PENUTUP

LAMPIRAN ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut undang-undang RI nomor 25 tahun 2000 tentang
Pembangunan Nasional, salah satu programnya adalah program
pemasyarakatan olahraga dan kebugaran jasmani yang bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat. Laporan WHO pada tahun
2002 menunjukkan kasus kesakitan dan kematian akibat PTM terus
bertambah. PTM sangat erat dengan gaya hidup seperti: pola makan yg tidak
seimbang, kurang melakukan aktivitas fisik/ latihan fisik/ olahraga da
kebiasaan merokok.
Hasil pemetaan kebugaran jasmani PNS di Pemda dan Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa, dan Bali pada
tahun 2002 diperoleh hasil tingkat kebugaran jasmani kurang 73% dan Baik
9,3 %. Tahun 2011 pengukuran bagi pejabat struktural di Kementerian
Kesehatan RI menunjukkan tingkat kebugaran jasmani yang kurang sekali
5 orang (1,9 %), kurang 120 orang (45 %), cukup 98 orang (37 %) dan baik
4 orang (1,5 %).
Menurut studi WHO menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus
menerus dalam bekerja merupakan 1 dari 10 penyebab kematian dan
kecacatan di dunia, setiap tahun lebih dari 2 juta kematian disebabkan karena
kurang melakukan aktifitas fisik. Beberapa negara termasuk Indonesia
sekitar 60-85 % orang dewasa kurang melakukan aktifitas fisik untuk
memelihara kebugaran jasmani mereka.
Saat ini masyarakat sudah mulai sadar untuk melakukan kegiatan
latihan fisik/ olahraga melalui berbagai fasilitas olahraga maupun fasilitas
umum yang tersedia. Di lain pihak kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bekerja memberi
pengaruh yang kurang menguntungkan bagi kesehatan, pemanfaatan anggota
tubuh dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari kurang sehingga tingkat
kebugaran jasmaninya menjadi rendah.
Upaya-upaya untuk berolahraga sebagai sarana meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat telah dikembangkan didaerah-
daerah yang potensial. Tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI sebagai pusat
informasi bagi pemerintah daerah dan masyarakat bidang kesehatan akan
mengembangkan upaya kesehatan melalui olahraga dengan pengukuran
kebugaran jasmani bagi PNS di pusat untuk mendapatkan data yang di
peroleh dapat digunakan sebagai tolok ukur produktifitas pejabat maupun
pegawai. Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan khususnya Puskesmas
Karanganyar perlu menindaklanjuti upaya pemetaan tersebut agar mendapat
gambaran kebugaran jasmani yang menjadi dasar untuk pengembangan
kesehatan olahraga. Masih banyak pejabat serta karyawan yang terlalu sibuk
dengan tugasnya masing-masing dan tidak mengetahui manfaat
meningkatkan aktivitas fisik maupun latihan olahraga yang bermanfaat bagi
tubuhnya. Atas dasar tersebut maka perlu dilaksanakan tes kebugaran
jasmani terprogram bagi karyawan Puskesmas Karanganyar Kabupaten
Pekalongan.
Dalam rangka menilai potensi kerja seseorang, dari waktu ke waktu
perlu diadakan evaluasi tingkat kebugaran dan kesehatan. Pengetahuan
tentang potensi kerja ini dapat digunakan sebagai sumber evaluasi yang
berharga bagi seseorang untuk dapat mengoptimalkan kebugaran dan
kesehatannya. Kegiatan yang diusulkan ini merupakan kegiatan tes
kebugaran jantung paru bagi karyawan Puskesmas Karanganyar yang
bertujuan untuk menilai derajat kebugaran jantung paru bagi Karyawan
Puskesmas Karanganyar sekaligus sebagai informasi dasar yang dapat
digunakan untuk dapat menyusun strategi awal dalam peningkatan derajat
kebugaran dan kesehatan.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum :
Mendapatkan informasi tentang Tingkat Kebugaran Jantung Paru
Karyawan Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan.
1.2.2. Tujuan Khusus :
1. Karyawan Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan
mendapatkan kesempatan untuk mengetahui tingkat kebugaran
jantung parunya;
2. Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan dapat
mengetahui tingkat kebugaran jantung paru karyawan di
lingkungannya sehingga dapat melakukan intervensi khusus
apabila ditemukan bahwa tingkat kebugaran jantung paru
karyawannya tidak optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebugaran
2.1.1. Pengertian Kebugaran Jasmani

” kesegaran atau kebugaran jasmani adalah kemampuan


seseorang untuk menuaikan tugas sehari-hari dengan gampang
tanpa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau
cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan untuk
keperluan mendadak” kesegaran jasmani merupakan kemampuan
fisik seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara
efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, sehinga
masih dapat menikmati waktu luangnya (Djoko Pekik Irianto,
2004).
Giriwijoyo (2012) menyatakan bahwa kesegaran jasmani
adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan
jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus
dilaksanakan. Kesegaran jasmani adalah taraf kemampuan dan
ketahanan kerja seseorang dalam melakukan suatu tugas dalam
waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti
(Ambarukmi, 2008).
Pengertian kebugaran jasmani adalah merupakan satu aspek
fisik dari kebugaran menyeluruh. Kesegaran jasmani memberikan
kesanggupan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan
produktif sehari-hari tanpa adanya kelelahan berlebihan dan masih
mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya
dengan baik maupun melakukan pekerjaan yang mendadak
Pendapat dari berbagai pengertian tentang kebugaran jasmani,
maka dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik dalam
waktu yang relatif lama, yang dilakukan secara efisien, tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti.

2.1.2. Fungsi Kebugaran Jasmani

Kesegaran jasmani berfungsi untuk melakukan kegiatan


sehari-hari. Kesegaran jasmani dapat berfungsi sebagai
pengembangan kesanggupan kerja bagi siapapun, sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan baik tanpa kelelahan berarti,
sehubungan dengan fungsi kesegaran jasmani bagi siswa, Mulyono
Biyakto Atmojo (2008) mengemukakan pendapat bahwa kebugaran
jasmani mempunyai fungsi berarti bagi seseorang dalam
menyelesaikan tugas-tugas hidupnya, juga kebugaran jasmani
berfungsi bagi seseorang dalam pengabdiannya kepada masyarakat,
khususnya bagi pelajar dalam menyelesaikan studinya. Fungsi
kebugaran jasmani menjadi jelas, karena sukar mencapai prestasi
yang baik, tanpa disertai jasmani yang segar dalam semua mata
pelajaran akan mewujudkan suatu hasil akhir yang memuaskan.

Kesegaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting


bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Kesegaran jasmani juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
kerja seseorang sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugasnya
secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dirjen
Pemuda dan Olahraga mengemukakan fungsi kesegaran jasmani
dibagi menjadi dua (Sigit Bangun Prabowo, 2013

2.1.2.1. Fungsi Umum

Kebugaran jasmani berfungsi untuk


mengembangkan kekuatan, kemampuan, kesanggupan,
daya kreasi, dan daya tahan dari setiap manusia yang
berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam
pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.

2.1.2.2. Fungsi Khusus

Golongan yang berdasarkan pekerjaan

 Kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk


meningkatkan prestasinya.
 Kebugaran jasmani bagi karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerja agar mendapatkan
hasil yang maksimal.

Golongan yang berdasarkan keadaan

 Kebugaran jasmani bagi ibu hamil yang akan


menghadapi persalinan.
 Kebugaran jasmani bagi penderita catat untuk
rehabilitasi.

Golongan yang berdasarkan usia

 Kebugaran jasmnai bagi orang tua untuk daya tahan


tubuh atau kondisi fisik agar selalu dalam kondisi
prima.
 Kebugaran jasmani bagi anak untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

2.1.2.3. Tipe Latihan

Tipe latihan dalam memelihara dan meningkatkan


kesegaran jasmani haruslah disesuaikan dengan tujuan
yang akan dicapai oleh seseorang, karena tipe latihan dapat
membeikan efek terhadap tubuh sesuai dengan aktivitas
yang dilakukan. Latihan untuk meningkatkan kesegaran
jasmani antara memiliki ciri-ciri: aerobik, melibatkan otot-
otot besar dan dapat dipertahankan kontinuitas dan
ritmiknya. Jenis dari latihan kesegaran jasmani antara lain:

 Berjalan kaki

Afriwardi (2011:45) berjalan kaki merupakan


latihan fisik yang paling banyak dilakukan. Pada
umumnya, berjalan kaki sering dijadikan pilihan
latihan bagi para lansia. Keuntungan dari latihan fisik
jalan kaki yaitu: murah, mudah, masal, risiko cidera
yang kecil karena hanya memberikan pembebanan
pada kaki dan tungkai. Selain keuntungan berjalan
kaki juga memiliki kelemahan yakni: sulit
menentukan zona latihan, sangat bergantung pada
cuaca bila dilakukan diluar, tidak dapat dilakukan
pada orang yang mengalami gangguan sendi
khususnya sendi lutut.

 Jogging

Jogging merupakan suatu untuk kelanjutan dari


berjalan kaki tetapi dilakukan dengan intensitas yang
lebih tinggi dan tidak sampai berlari
kencang. Jogging juga sering disebut lari kecil,
untuk meningkatkan kesegaran cardiovasculer biasanya
latihan yang sering dilakukan orang pada umumnya
adalah jogging. Keuntungan dari latihan jogging antara
lain: murah dan mudah dilakukan, dapat dilakukan secara
berkelompok, penggunaan kalori lebih banyak
dibandingkan berjalan kaki, zona latihan dapt ditentukan
sesuai kebutuhan. Latihan jogging juga memiliki
keterbatasan semisal: bergantung pada cuaca jika
dilakukan diluar, tidak bisa dilakukan oleh orang yang
mengalami cidera lutut, dan sebagainya.

 Bersepeda

Afriwardi (2011:46), bersepeda merupakan bentuk


latihan yang menarik dan memerlukaan kecakapan.
Olahraga ini menggunakan alat bantu berupa sepeda yang
bisa digunakan dialam terbuka maupun didalam ruangan
seperti sepeda statis sehingga variasi ini dapat melepaskan
kelelahan, meningkatkan kesegaran dan juga dapat
digunakan sebagai terapi sekaligus rekreasi. Bersepeda
memiliki keuntungan yaitu: relatif tidak menimbulkan
benturan pada kaki, memiliki unsur rekreasi, pembebanan
dapat dilakukan secara kuantitatif (sepeda statis),
sementara, latihan bersepeda juga memiliki kelemahan
semisal dalam hal: perlengkapan yang relatif mahal, perlu
pelatihan khusus bagi pemula.
 Berenang

Berenang merupakan bentuk latihan yang dilakukan


didalam air dan melibatkan seluruh anggota badan.
Berenang biasanya sering digunakan untuk terapi dan
olahraga rekreasi keluarga. Keuntungan dari latihan ini
adalah: melibatkan lebih banyak aktivitas otot bahkan
keseluruhan, mengandung unsur rekreasi. Akan tetapi,
latihan ini memerlukan keahliaan khusus.

 Senam aerobik

Senam aerobik merupakan latihan yang dapat


dilakukan bersama-sama ataupun sendirian (Afriwardi,
2011:47). Senam aerobik biasanya diiringi irama musik
yang dinamis sehingga mendatangkan keceriaan dengan
intensitas yang dapat dipilih sesuai irama musik.
Kelebihan melakukan latihan senam aerobik antara lain:
ada unsur sosial, zona latihan terprogram, melibatkan
semua otot.

2.1.2.4. Jenis-jenis Tes Kebugaran Jasmani

Tingkat kesegaran seseorang dapat diketahui dengan


mengadakan suatu test untuk mengukurnya. Adapun tes
kesegaran jasmani antara lain:

 Harvard Step Test

Harvard Step test merupakan tes kesegaran jasmani


yang sederhana. Tes ini bertujuan untuk mengukur
kesegaran jasmani untuk kerja otot dan kemampuannya
pulih dari kerja, caranya adalah dengan naik turun bangku
terus menerus selama 5 menit dengan kecepatan 30
langkah/menit atau sampai seseorang tak mampu bertahan
dalam kecepatan 30 langkah/menit, setelah 5 menit
denyut jantung diukur dalam menit ke-1, menit ke-2 dan
menit ke-3 yang menunjukkan waktu pemulihansetelah
latihan. Tes ini berdasarkan tinggi bangku dan tinggi
seseorang yang bervariasi, juga dipengaruhiberat badan,
hal ini menyebabkan seseorang yang lebih berat badannya
akan bekerja lebih keras daripada yang lebih kurus
sehingga mempengaruhi hasil.

 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)

Rangkaian tes ini terdiri atas 5 butir tes, berlaku


untuk 4 kelompok umur dan dibedakan antara masing-
masing jenis kelamin. Pengelompokan Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia tersebut yaitu: kelompok tingkat SD
kelas bawah umur 6-9tahun, kelompok tingkat SD kelas
umur 10-12 tahun, kelompok tingkat SMP umur 13-15
tahun, dan kelompok tingkat SMAumur 16-19 tahun.
Adapun 5 butir tes tersebut meliputi: lari jarak pendek,
gantung angkat tubuh (putra) atau gantung sikutekuk
(putri), baring duduk, loncat tegak, dan lari jarak
menengah (Sigit Bangun Prabowo, 2013:33)
 Tes Rockport Walking

Dari beberapa tes kesegaran jasmani tersebut


peneliti menggunakan tes kesegaran jasmani Tes
Rockport Walking, adapun alasan memilih tes ini adalah:

a. Semua peserta tes dapat melakukan gerakannya.

b. Pengawasan dan penyelenggaraan relatif mudah.

c. Faktor bahaya sangat sedikit kemungkinannya.

Sarana dan prasarana yang ada memungkinkan


untuk melakukan tes. Alat-alat yang digunakan untuk tes
tersebut adalah: lapangan atau area terdekat, stop watch,
alat pencatat, pembatas (cone). Pelaksanaan tes ini
dilakukan satu hari dengan ketentuan setiap hasil dicatat
dan disesuaikan dengan klasifikasi kesegaran jasmani
laki-laki maupun perempuan sesuai ketentuan yang ada
(Edmund R Burke, 2001:16). Kategori yang digunakan
adalah: sangat rendah, rendah,baik,baik sekali, sangat
baik.
BAB III
METODE

3.1. Jenis Metode


Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahapan kegiatan yaitu pencatatan data
pribadi dan berat badan peserta, jalan cepat sejauh 1,6 km, pencatatan waktu
dan nadi. Sebelum kegiatan, kami melakukan sosialisasi pada peserta tentang
metode kegiatan.
3.2. Waktu
Waktu pelaksanaan kegitan ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :
1. Pencatatan data pribadi dan berat badan
Tanggal : 10 Februari 2017
Waktu : Pukul 06.30 WIB
Tempat : Puskesmas Karanganyar
Peserta : Pegawai Puskesmas Karanganyar
2. Jalan cepat sejauh 1,6 km
Tanggal : 10 Februari 2017
Waktu : Pukul 07.00 WIB
Tempat : Puskesmas Karanganyar
Peserta : Pegawai Puskesmas Karanganyar
3. Pencatatan waktu dan nadi
Tanggal : 10 Februari 2017
Waktu : Pukul 07.30 WIB
Tempat : Puskesmas Karanganyar
Peserta : Pegawai Puskesmas Karanganyar
3.3. Tempat
Kegiatan ini bertempat pada Puskesmas Karanganyar.
3.4. Target Sasaran
Sasaran pada kegiatan ini adalah pegawai Puskesmas Karanganyar, Kabupaten
Pekalongan.
3.5. Jumlah Sasaran
Jumlah sasaran pada kegiatan tes kebugaran adalah 50 pegawai Puskesmas
Karanganyar.
3.6. Instrumen Pengambilan Data
Pada mini project yang akan dilakukan, untuk instrumen pengambilan data
digunakan tes Rockport walking, alat yang digunakan yaitu: stop watch,
timbangan, pulse oksimeter
BAB IV
DATA HASIL TEST ROCKPORT (LAKI-LAKI)

KETERANGAN
BERAT TINGGI
NO. NAMA L/P UMUR (Riwayat WAKTU NADI VO2 MAX PREDIKAT
BADAN BADAN
Penyakit)
1. 41 157 cm 12.09 104x/ 54.470085 Excellent
Tn.Kardi L 76 kg -
tahun menit
2. 165 cm 12.09 100x/ 54.736564 Excellent
Tn. Agung L 38 tahun 85 kg -
menit
3. 13.57 88x/ 52.782045000000004 Excellent
Tn.Bowo L 48 tahun 50 kg -
menit
4. 165 cm 11.41 92x/ 56.095365000000015 Excellent
Tn.Slamet L 53 tahun 59 kg -
menit
5. 13.57 145x/ 40.40042500000001 Good
Tn.Mulyono L 42 tahun 64 kg -
menit
6. 11.41 88x/ 59.00665500000001 Excellent
Tn.Giyono L 52 tahun 51 kg -
menit
7. 13.57 94x/ 48.388945000000014 Excellent
Tn.Bambang L 46 tahun 75 kg -
menit
8. 174 cm 11.19 115x/ 58.46523500000001 Excellent
Tn.Mukti L 42 tahun 56 kg -
menit
9. 176 cm 11.22 122x/ 58.743150000000014 Excellent
Tn.Bram L 28 tahun 79 kg -
menit
10. 171 cm 10.57 142x/ 54.24553500000002 Excellent
Tn.Didik L 37 tahun 74.5 kg -
menit
11. 162 cm 11.00 128x/ 69.91334000000002 Excellent
Tn.Riki L 16 tahun 42 kg -
menit
12. 160 cm 11.00 100x/ 70.228 Excellent
Tn.Pur L 23 tahun 50 kg -
menit
13. 11.01 138x/ 56.29492100000001 Excellent
Tn.Nano L 37 tahun 64.8 kg -
menit
14. 175 cm 10.37 92x/ 72.39318500000002 Excellent
Tn.Mahfud L 23 tahun 52 kg -
menit
15. 11.00 140x/ 47.43078000000001 Excellent
Tn.Suryadi L 53 tahun 79 kg -
menit
16. 170 cm 09.40 156x/ 64.42014000000002 Excellent
Tn.Rizal L 25 tahun 62 kg -
menit
17. 165 cm 11.10 160x/ 53.13895 Excellent
Tn.Lutfi L 24 tahun 90 kg -
menit
18. 11.20 156x/ 49.7625 Excellent
Tn.Subandrio L 51 tahun 55 kg -
menit
19. 11.10 125x/
Tn. Lely L 27 tahun -
menit
DATA HASIL TEST ROCKPORT (PEREMPUAN)
KETERANGAN
BERAT TINGGI
NO. NAMA L/P UMUR (Riwayat WAKTU NADI VO2 MAX PREDIKAT
BADAN BADAN
Penyakit)
1. 13.00 109x/ 43. 00293 Excellent
Ny.Umi Gigi P 50 tahun 64.8 kg Hipertensi
menit
2. 14.00 120 x/ 48. 56200 Excellent
Ny. Hesti P 30 tahun 48.3 kg -
menit
3. 147 cm 14.54 104x/ 55. 26411 Excellent
Nn. Salma P 16 tahun 38.2 kg -
menit
4. 156 cm 14.00 116x/ 40. 55144 Excellent
Ny. Sugiarsih P 48 tahun 58.1 kg -
menit
5. 151 cm 14.00 151x/ 41. 82134 Excellent
Ny. Naila P 34 tahun 50.3 kg -
menit
6. 145 cm 14.15 127x/ 48. 59019 Excellent
Ny. Mulis P 26 tahun 46 kg -
menit
7. 146 cm 15.00 135x/ 49. 78160 Excellent
Nn. Indah P 16 tahun 40 kg -
menit
8. 15.00 112x/ 53. 8110 Excellent
Nn. Puji P 16 tahun 40 kg -
menit
9. 150 cm 15.00 112x/ 50. 06800 Excellent
Nn. Usnul P 18 tahun 55 kg -
menit
10. 15.00 108x/ 51. 9276 Excellent
Nn. Isni P 17 tahun 50 kg -
menit
11. 157 cm 14.54 92x/ 54. 34221 Excellent
Nn. Dea P 22 tahun 41 kg -
menit
12. Ny. Umi 14.45 108x/ 36. 63662 Excellent
P 52 tahun 65 kg Jantung
Nadhiroh menit
13. 156 cm 13.30 72x/ 49. 81287 Excellent
Ny. Kumaeroh P 47 tahun 56 kg -
menit
14. 13.06 140 x/ 38. 95421 Excellent
Ny.Esti P 47 tahun 65 kg -
menit
15. 13.30 107 x/ 39. 66181 Excellent
Ny. Sopanah P 56 tahun 63 kg -
menit
16. 158 cm 13.06 148x/ 39. 66187 Excellent
Ny. Subiyati P 45 tahun 58 kg -
menit
17. Nn. 11.38 122x/ 53.39738000000001 Excellent
P 37 tahun 47.7 kg -
Martikasari menit
18. 11.38 163x/ 44.30925 Excellent
Nn.Rini P 38 tahun 61 kg -
menit
19. 11.38 126x/ 49.02124000000001 Excellent
Ny. Brami P 41 tahun 60.5 kg -
menit
20. 12.01 116x/ 56.25574500000002 Excellent
Nn. Ridna P 18 tahun 55 kg -
menit
21. 11.20 140x/ 57.22026000000001 Excellent
Nn. Rizky P 20 tahun 53 kg -
menit
22. Nn. Rizky 12.01 125x/ 58.90870500000001 Excellent
P 19 tahun 46 kg -
Nanda menit
23. 13.00 102x/ 48. 78750 Excellent
Ny. Erna P 40 tahun 60 kg -
menit
24. 160 cm 11.10 114x/ 56.56065 Excellent
Nn. Shelly P 24 tahun 75 kg -
menit
25. 155 cm 11.10 120x/ 60.98607 Excellent
Nn. Dhyani P 24 tahun 51 kg -
menit
26. 163 cm 10.40 100x/ 61.688200000000016 Excellent
Nn. Riescha P 24 tahun 65 kg -
menit
27. 167 cm 11.00 135x/ 58.90870500000001 Excellent
Nn. Pinky P 24 tahun 69 kg -
menit
28. 163 cm 11.10 136x/ 58.14371000000002 Excellent
Nn. Jean P 24 tahun 43 kg -
menit
BAB V
PEMBAHASAN

Hasil penelitian tes tingkat kesegaran jasmani dari 47 responden yang

diteliti, diketahui bahwa secara keseluruhan karyawan Puskesmas Karanganyar

Kabupaten Pekalongan 97,9% (46 orang) karyawan memiliki tingkat kesegaran

jasmani yang Exellent. Hal ini dimungkinkan terjadi dikarenakan keberhasilan

lingkungan puskesmas menciptakan program yang baik dalam mendukung

kesegaran jasmani karyawannya berupa latihan rutin.

Dalam latihan tidak hanya kuantitas atau jumlah berlatih saja yang

diutamakan, akan tetapi kualitas atau mutu latihan harus benar-benar diperhatikan.

Untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani sesuai yang diharapkan maka

diperlukan latihan secara kontinyu. Porsi dalam berlatih olahraga bukan hanya

masalah kuantitas (berapa banyak kita berlatih) akan tetapi juga masalah kualitas

dan kontinuitas. Kualitas menggambarkan efektifitas dari latihan itu sendiri

sedangkan kontinuitas mendeskripsikan keseriusan dan kemampuan untuk tetap

menjaga kebugaran tubuh seseorang. Selain penambahan beban latihan frekuensi

latihan juga harus diperhatikan untuk meningkatkan kebugaran karyawan

puskesmas. Frekuensi latihan yang baik dilakukan dua sampai tiga kali dalam

seminggu agar tidak mengalami kelelahan yang kronis.

Selain itu karyawan puskesmas juga harus memiliki kebiasaan hidup yang

sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian manusia akan terhindar dari

penyakit. Kebiasaan hidup sehat dapat dilakukan dengan cara; menjaga kebersihan

pribadi, lingkungan, makan makanan yang hygienis dan mengandung gizi yang

seimbang.
Penilaian kesegaran jasmani digunakan beberapa tes sebagai alat ukurnya.

Dalam tes kebugaran jantung paru metode rockport, daya tahan (endurance) dan

kebugaran jantung paru memegang peranan yang sangat penting. Dengan

endurance dan kebugaran jantung paru yang baik maka akan membantu karyawan

untuk melaksanakan tugas dan program puskesmas tanpa mengesampingkan

kesehatan karyawan. Hasil tes kebugaran jantung paru metode rockport pada

karyawan Puskesmas Karanganyar diketahui bahwa terdapat 46 karyawan

mempunyai VO2max yang berperingkat Exellent dan 1 karyawan berperingkat

Good menurut umur dan jenis kelamin masing – masing peserta.

Hal ini dimungkinkan terjadi karena puskesmas memiliki program senam pagi

bersama setiap hari jumat dan beberapa faktor eksternal lain yang mendukung

kebugaran jantung paru karyawan puskesmas. Dalam meningkatkan kondisi fisik,

banyak faktor yang harus dimiliki selain 5 komponen kondisi fisik, faktor yang

mempengaruhi kondisi fisik adalah

1) Faktor latihan

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang

dilakukan secara berulang–ulang dengan penambahan beban latihan atau pekerjaan.

Tujuan latihan adalah peningkatan prestasi yang maksimal, peningkatan kesehatan

dan peningkatan kondisi fisik (Harsono, 1988 : 101).


2) Faktor istirahat

Tubuh akan merasa lelah setelah aktivitas, hal ini disebabkan karena

pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk mengembalikan

tenaga yang dipakai, diperlukan istirahat. Dengan istirahat tubuh akan menyusun

kembali tenaga yang hilang.

3) Faktor kebiasaan hidup sehat

Dengan kebiasaan hidup yang sehat maka seseorang akan lebih jauh dari

segala bibit penyakit yang menyerang. Dalam kehidupan sehari–hari kita harus

memperhatikan dan menerapkan cara hidup yang sehat antara lain : Makan yang

dikonsumsi harus mengandung empat sehat lima sempurna, menghindari rokok

dan minuman keras serta selalu menjaga kebersihan lingkungan.

4) Faktor lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang itu tinggal dalam waktu

yang lama, dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik, serta sosial, mulai dari

lingkungan perumahan, lingkungan daerah tempat tinggal yang baik untuk

menghadapi intensitas kerja dan tekanan–tekanan akan timbul dalam bertugas.

5) Faktor makanan dan gizi

Untuk memperbaiki makanan seseorang sesuai dengan tenaga yang

dibutuhkan selama latihan atau saat aktivitas. Normalnya tubuh membutuhkan

25-30% lemak, 15% protein, 50-60% karbohidrat dan vitamin serta mineral

lainnya. Jadi untuk pembinaan kondisi fisik dibutuhkan banyak makanan yang

bergizi yang mengandung unsur–unsur karbohidrat, protein, lemak, garam-

garam mineral, vitamin dan air.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan selama pelaksanaan rockport

di Puskesmas Karanganyar, didapatkan kesehatan jasmani karyawan

Puskesmas Karanganyar baik. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran dari

masing masing karyawan mengenai pentingnya menjaga kesehatan

jasmani sangat baik. Kepatuhan dan kedisiplinan dari masing masing

peserta membantu melancarkan penilaian ini. Beberapa kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan adalah, sebagian peserta tidak menghitung

lama tempuh dengan menggunakan stopwatch, keterbatasan waktu untuk

melaksanakan kegiatan, dan cuaca yang sulit untuk diprediksi.

B. Saran

a. Panitia menyiapkan beberapa alat untuk menghitung waktu

b. Memilih waktu yang luang sehingga pelaksanaan kegiatan dapat

berjalan sesuai waktu yang ditentukan.

c. Meningkatkan kuantitas kegiatan senam 2x seminggu.

Anda mungkin juga menyukai