PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
MELISA ERBINA BR GINTING
NIM : KK2104011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
untuk memperoleh gelar sarjana Kesehatan Masyarakat pada Program Studi S-1
berkat bimbingan, bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak baik secara moril
maupun materi akhirnya proposal penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh karena
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak yang telah
memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini. Saya sadari bahwa proposal penelitian ini jauh dari sempurna,
namun saya berharap kiranya proposal penelitian ini bermanfaat bagi
pembacanya.
Medan, 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah....................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian......................................................... 6
Daftar Pustaka
Lampiran
4
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
seperti urine dan faeces. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang
2020)
lingkungan berupa air, udara, tanah, pangan, serta sarana dan bangunan.
lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang
Oleh sebab itu, penyehatan lingkungan perlu diawali dari penyehatan lingkungan
sebagai suatu kebutuhan yang penting bagi kesehatan. Kegiatan BAB masih
yang sudah melekat sejak lama itu yang masih belum bisa dirubah meskipun
perilaku tersebut. Sementara itu, kondisi air bersih juga belum menjadi perhatian
utama masyarakat, masih minimnya sarana air bersih yang memenuhi syarat
mencuci pakaian ataupun makanan di daerah sungai. Banyak faktor yang secara
langsung maupun tidak langsung menjadi pendorong terjadinya diare yaitu faktor
agent, penjamu, lingkungan dan perilaku (1). Faktor lingkungan merupakan faktor
yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja,
lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan
perilaku manusia yang tidak sehat, maka penularan diare dengan mudah dapat
terjadi (Ridha,2021) .
rendah akan semakin tinggi yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan
rumah tangga memiliki akses sanitasi layak apabila fasilitas sanitasi yang
digunakan memenuhi syarat kesehatan, antara lain dilengkapi dengan jenis kloset
leher angsa atau plengsengan dengan tutup dan memiliki tempat pembuangan
akhir tinja tangki (septic tank) atau Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dan
merupakan fasilitas buang air besar yang digunakan sendiri atau bersama
(Kemenkes, 2017).
Data Badan Pusat Statistik 2019 menunjukkan capaian akses sanitasi layak
masih terdapat selisih 67 juta jiwa penduduk yang belum terlayani akses sanitasi
layak. Capaian ini menunjukkan perlunya upaya peningkatan akses dua hingga
tiga kali lipat per tahun untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /
buruk, maka penerapan hidup sehatnya juga buruk. Hal ini didukung dengan
keberadaan Indonesia yang ada di daerah tropis dan berada digaris khatulistiwa,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang baik juga. Menurut Raksanagara
kesadaran masyarakat mengenai hidup bersih dan sehat sehingga berperan aktif
2021).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Janji tahun 2021 dari 7
Desa yang ada di Kecamatan Janji terdapat satu Dusun dengan presentase
keluarga yang mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat terendah yaitu
penyedian air bersih yang masih minim dan wilayah Lubuk Nor-Nor yang
masyarakat.
Dari uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Sanitasi Jamban Pada Masyarakat Dusun Lubuk Nor-nor Desa Janji Kecamatan
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu
b. Bagi Peneliti
jamban.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sanitasi
2.1.1 Pengertian
Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation yang diartikan
(Igayuas,2018 ).
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia,
dalam pengertian ini meliputi jenis pemakaian atau penggunaan tempat buang air
besar, jenis kloset yang digunakan dan jenis tempat pembuangan akhir tinja.
Sedangkan kriteria akses terhadap sanitasi layak jika penggunaan fasilitas tempat
BAB milik sendiri atau bersama, jenis kloset yang digunakan jenis ‘latrine’ dan
pembuangan air limbah (SPAL). Sedangkan kriteria yang digunakan JMP WHO-
UNICEF 2008, sanitasi terbagi dalam empat kriteria, yaitu ‘improved’, ‘shared’,
2.2 Jamban
2.2.1 Pengertian
atau najis manusia, biasa disebut kakus/ wc. Sehingga kotoran tersebut akan
tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan
kesehatan lingkungan yang harus memenuhi sanitasi dasar bagi setiap keluarga.
10
buang air besar yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh lingkungan
syarat jamban sehat hingga cara pemeliharaan jamban serta partisipasi aktif
dilakukan oleh keluarga akan berdampak besar pada penurunan penyakit, karena
setiap anggota keluarga sudah buang air besar di jamban. Maka dari itu perlu
menggunakan jamban.
2) Jamban plengsengan
dengan kakus cemplung karena baunya lebih berkurang dan lebih aman
3) Jamban Bor
kotoran tidak berbau, hal ini dikarenakan selalu ada air pada bagian yang
Kotoran dari jamban ini jatuh ke air dan akan di makan oleh ikan atau di
kumpulkan melalui saluran khusus dari bambu atau kayu dan ditanam
mengelilingi jamban.
jenis ini menggunakan satu bak atau lebih yang nantinya dipasang sekat
b) Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan
atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa penyakit, baik secara
a) Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai
padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan
(1) Tidak mencemari sumber air sumber air minum, letak lubang penampung
(2) Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
(3) Cukup luas dan landai/miring kearah lubang jongkok sehingga tidak
(5) Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.
rumah tangga.
15
(b) Lantai
sifatnya harus baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air.
4) Rumah jamban dalam keadaan baik dan tidak ada lalat atau kecoa
5) Tempat duduk selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat
Menurut Green (2000) dalam Atin (2018) perilaku manusia berangkat dari
tingkat kesehatan dimana kesehatan itu dipengaruhi dua faktor pokok yaitu faktor
16
perilaku dan faktor diluar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri terbentuk dari
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang mendorong
wawasannya.
b. Sikap
c. Pendidikan
di wilayah pedesaan, adanya dukungan dari aparat desa (kepala desa dan
- Pendidikan
Sanitasi Jamban
- Pengetahuan
- Ketersedian Air Bersih
- Ketersedian Lahan
- Pendapatan Masyarakat
- Sikap
- Perilaku
Keterangan :
: Pengaruh
20
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan rancangan penelitian cross sectional study. Pada penelitian ini peneliti
ketersediaan lahan dan pendapatan, sikap dan perilaku masyarakat di Lubuk Nor-
bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Janji dan merupakan area pantauan peneliti
3.3.1. Populasi
tertentu misalnya orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian
(Arikunto,2016).
21
Lubuk Nor-nor Desa Janji yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
3.3.2. Sampel
Total Sampling yaitu tehnik penentuan sampel secara acak pada saat dilakukan
Kriteria Eksklusi
Dependen
Pendidikan Jenjang Observasi Kuesioner 1. SD Ordinal
pendidikan 2SLTP
terakhir yang 3.SLTA
diperoleh 4.PT 40 Tahun
Responden
yang ditandai
dengan
memilik ijazah
Pengetahuan Kemampuan Observasi Kuesioner 1.Baik
yang dimiliki 2.Cukup.
responden 3.Kurang
terhadap
sanitasijamban
Ketersediaan Adanya Observasi Kuesioner 1. Ada Ordinal
Air Bersih sediaan air 2.Tidak Ada
bersih untuk
pengelolaan
sanitasi
jamban
Ketersedian Tersedianya Observasi Kuesioner 1. < 10 meter Ordinal
Lahan area yang 2..>10 meter
cukup antara
rumah dengan
lahan jamban
Pendapatan Penghasilan Observasi Kuesioner 1. >UMR Ordinal
yang diperolah 2.< UMR
responden dari
pekerjaan dan
profesi yang
dilakukannya
Perilaku Kebiasaan Observasi Kuesioner 1. Baik Ordinal
yang 2.Tidak Baik
dilakukan
responden
dalam hal
sanitasi
jamban
23
sebagai berikut:
yang diharapkan.
yang diharapkan.
skala. Ada dua bentuk skala yaitu jawaban setuju dan Jawaban tidak
diberi skor : 0. Rentang nilai yang diperoleh antara lain dengan kategori
diberi skor : 0. Rentang nilai yang diperoleh antara lain dengan kategori
Menurut Hidayat (2019) hal yang pertama dilakukan dalam analisa data
1. Editing yaitu data yang masuk diolah secara benar sehingga pengolahan data
dalam penelitian yang menggunakan alat ukur untuk memperkuat hasil penelitian
(Hidayat, 2009). Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data ini yang
umumnya analisi ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
penelitian ini data yang diperoleh adalah data yang tidak berdistribusi normal,
Lampiran 1
Kecamatan Bilah Barat Tahun 2022 “ . Penelitian ini merupakan salah satu
responden dalam penelitian ini. Data dan informasi yang diberikan tidak akan
Partisipasi dan informasi yang ibu berikan hanya akan digunakan untuk
Tanda tangan :
Tanggal :
No Responden :
27
Lampiran 2
I. DATA UMUM
2. Jumlah Pemakai :
1. Tidak Ada
4. Plengsengan
No Pertanyaan Ya Tidak
Penilaian
Sanitasi resiko tinggi (T) : Bila jumlah Jawaban Ya 5-7 atau
Bila jumlah jawaban Ya 1-4 tapi terdapat pada
nomor 1 dan 2
Sanitasi Resiko Sedang (S) : Bila jumlah Jawaban Ya 1-4 tapi tidak terdapat
pada no 1 # 2
Sanitasi Resiko Rendah(R) : Bila jumlah jawaban Ya 0
PENGETAHUAN
No Pernyataan Benar Salah
1 Jamban adalah tempat untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran manusia
2 Jamban adalah sarana pokok yang harus dimiliki oleh
setiap keluarga
3 Penularan penyakit muntah-berak dapat dicegah
dengan membiasakan menggunakan jamban
4 Jamban harus dibangun jauh dari rumah
5 Septi tank bukan merupakan tempat untuk menampung
kotoran manusia (feces)
6 Selain dapat mencegah penularan penyakit, manfaat
yang dapat diperoleh dengan menggunakan jamban
adalah terciptanya lingkungan yang sehat bersih dan
sehat
Sumber : Jevri Nuvika Ratma,2018
29
SIKAP
PERILAKU
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah selalu tersedia air bersih yang digunakan
dalam jamban rumah
2 Apakah terdapat ventilasi yang cukup pada jamban
dirumah
3 Pada jamban cemplung apakah lubang jamban ditutup
kembali setelah digunakan
4 Apakah saudara rutin membersihkan jamban
5 Apakah jarak septitank jamban lebih dari 10 meter
6 Apakah selalu tersedia sabun yang digunakan dalam
jamban dirumah
Sumber : Jevri Nuvika Ratma,2018
1