Oleh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Penyuluhan ini dengan judul "Pentingnya
Cuci Tangan di Rumah Tangga pada Desa Tembung."
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan,untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu
kesempurnaan dalam memenuhi tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dirumah tangga adalah sekumpulan perilaku
yang di praktikan oleh Ayah,Ibu,Anak-anak dan seluruh anggota keluarga atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan Rumah sehat ( Depkes RI, 2011)
Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu indikator output dari strategi Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang di dalamnya terdapat PHBS. STBM merupakan
pendekatan utuk mengubah sesuatu perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 852/Menkes/SK/Ix/2008 STBM dikukuhkan sebagai strategi nasional sebagai
peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun masih rendah,
indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi penyakit diare. Sekita lima juta anak
diseluruh dunia meninggal karena diare akut. Indonesia pada tahun 70-80 an, prevalensi penyakit
diare sekitar 70-80% menyerang anak dibawah usia lima tahun. Penyakit diare menjadi penyebab
kematian nomor 2 pada balita, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 untuk semua umur (Firdaus,
2012).
Menurut (Permenkes RI No. 3 Tahun 2014) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
adalah pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan. STBM sendiri mempunyai lima pilar yaitu Stop Buang Air
Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan
Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS-RT), dan
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT).
Hasil (Riskesdas, 2013) menyebutkan bahwa proporsi penduduk umur >10 tahun yang
berprilaku cuci tangan pakai sabun dengan benar adalah 47%. Penelitian lain menyebutkan
bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai
perilaku pencegahan penyakit dibandingkan promosi obat-obatan flu oleh staff kesehatan
(Kemenkes RI, 2014). Penyediaan sarana CTPS dan penyuluhan kesehatan, diperlukan di sarana-
sarana pendidikan terutama sekolah dasar. Salah satu kelompok sasaran utama CTPS adalah
anak sekolah, karena mereka sangat peka untuk menerima perubahan dan pembaharuan. Anak
sekolah adalah usia yang sedang berada pada taraf pertumbuhan dan perkembangan. Pada taraf
ini anak dalam kondisi peka terhadap stimulus sehingga mudah untuk dibimbing, diarahkan dan
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, terutama kebiasaan hidup bersih dan sehat
(Mubarak, 2007)
Menekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran
agar berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran),
sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluh
kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai dengan program yang telah
direncanakan (Maulana, 2009)
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah semua masyarakat pada Desa Tembung Kota Medan sering mencuci tangan pakai
sabun dan sudah mengetahui tata cara cuci tangan yang benar?”
1) Tujuan Umum
Untuk meningkatkan perilaku masyarakat pada Desa Tembung Kota Medan
dalam mencuci tangan pakai sabun
2) Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pada Desa Tembung Kota
Medan dalam pentingnya mencuci tangan pakai sabun.
b) Untuk mengetahui tata cara cuci tangan yang benar pada masyarakat pada Desa
Tembung Kota Medan
1.4 Ruang Lingkup
1) Lingkup keilmuan
Penelitian ini merupakan bagian dari ilmu kesehatan lingkungan dalam Cakupan materi
Pemberdayaan Masyarakat Khususnya bidang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
2) Subjek Penyuluhan
Penyuluhan ini menggunakan subjek Semua Rumah Tangga pada Desa Tembung Kota
Tembung
3) Lokasi Penyuluhan
Penyuluhan ini dilaksanakan di Desa Tembung Kota Medan
4) Waktu Penyuluhan
Penyuluhan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020.
TINJAUAN PUSTAKA
Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan
kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip- prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa
yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
(Effendy, 1998).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan
kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur
yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan
suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima
atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup
sehat (Suliha, dkk., 2002).
Konsep secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan
kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan,
dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat
melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).
METODE PENELITIAN
1) Ceramah
Presentator : Fitra Sihotang
Materi :Ceramah dilakukan dengan menjelaskan informasi singkat melalui video
tentang cara mencuci tangan menggunakan sabun.
2) Tanya Jawab
Penanya : -
Penjawab : Fitra Sihotang
3) Demonstrasi Cuci Tangan
Peserta : Semua Rumah Tangga pada Desa Tembung Kota Medan
Judul : Ayo Lawan Kuman dengan Cuci Tangan
Pembawa Kegiatan : Fitra Sihotang
3.4 MEDIA
Media yang digunakan dalam promosi kesehatan di Desa Tembung Kota Medan yaitu:
menggunakan laptop, LCD, video, Proyektor.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 EVALUASI
1) Faktor Penghambat
Merupakan apa saja faktor-faktor yang menghambat kegiatan selama penyuluhan
berlangsung.
2) Faktor Pendukung
Merupakan apa saja faktor-faktor yang mendukung kegiatan selama penyuluhan
berlangsung.
Penutup
5.1 Kesimpulan
Kegiatan mencuci tangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan memiliki efek
yang sangat besar bagi kesehatan. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu tindakan
yang bertujuan menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel pada tangan, jari, serta kuku-
kuku tangan.Penyakit yang dapat menyerang kita seperti, flu, penyakit kulit, diare. Adapun saat
saat yang tepat untuk mencuci tangan yaitu, sebelum dan sesudah memasak, sebelum dan
sesudah makan, sesudah buang air kecil dan besar, setelah memegang benda-benda kotor,
berdebu dan berkarat, setelah bermain, setelah batuk, bersin maupun sehabis memegang luka.
Cara yang tepat untuk mencuci tangan:
5.2 SARAN
Setelah melakukan penyuluhan tentang cuci tangan, ada baiknya kita tidak menyepelekan
cuci tangan. Karena meskipun cuci tangan adalah hal yang sepele tetapi cuci tangan dapat
mengakibatkan berkembangnya bakteri penyebab penyakit-penyakit berbahaya. Penyakit
berbahaya itu yang dapat menyebabkan kematian di berbagai kasus yang ada di dunia. Untuk
anak- anak diusahakan untuk mencuci tangan karena dengan mencuci tangan kita akan
mendapatkan sejuta manfaat. Dan kita harus biasakan dari dini. Dan yang belum, dibiasakan dari
sekarang.Mulailah dari diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan Sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul, 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber Widya.
Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, (2010), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas
2010), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti