Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENYULUHAN

PENTINGNYA CUCI TANGAN DI RUMAH TANGGA PADA DESA


TEMBUNG KOTA MEDAN

Oleh

Fitra Yogi H Sihotang


NIM: P00933219048

Dosen : Julietta Br Girsang, SKM.M.Kes


Mata Kuliah : Pemberdayaan Masyarakat

PROGRAM STUDI DIV SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
KABANJAHE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Penyuluhan ini dengan judul "Pentingnya
Cuci Tangan di Rumah Tangga pada Desa Tembung."

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Penulis


mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang memberi dukungan, motivasi, dan bantuan
untuk menyemangati penulis dalam membuat makalah penyuluhan ini. Terimakasih kepada
rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan terlebih kepada Ibu Julietta Br
Girsang, SKM.M.Kes yang telah membimbing, memberikan arahan, dan masukan sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah Penyuluhan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan,untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu
kesempurnaan dalam memenuhi tugas ini.

Medan, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2

1.4 Ruag Lingkup ........................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penyuluhan ........................................................................... 5

2.1.1 Tujuan Penyuluhan .................................................................. 6

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan


Penyuluhan............................................................................... 7

2.2 Pengertian Cuci Tangan ......................................................................... 7

2.2.1 Tujuan Mencuci Tangan

2.2.2 Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir ........................... 8

2.2.3 Lima Waktu Tepat Mencuci Tangan ........................................ 9

2.2.4 Langkah Mencuci Tangan yang Benar ..................................... 9


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu ................................................................................... 9
3.2 Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................. 9
3.3 Metode Kegiatan ..................................................................................... 10
3.4 Media ...................................................................................................... 1
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Evaluasi ................................................................................................. 11
4.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 12
5.2 Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dirumah tangga adalah sekumpulan perilaku
yang di praktikan oleh Ayah,Ibu,Anak-anak dan seluruh anggota keluarga atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan Rumah sehat ( Depkes RI, 2011)

Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu indikator output dari strategi Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang di dalamnya terdapat PHBS. STBM merupakan
pendekatan utuk mengubah sesuatu perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 852/Menkes/SK/Ix/2008 STBM dikukuhkan sebagai strategi nasional sebagai
peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.

Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun masih rendah,
indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi penyakit diare. Sekita lima juta anak
diseluruh dunia meninggal karena diare akut. Indonesia pada tahun 70-80 an, prevalensi penyakit
diare sekitar 70-80% menyerang anak dibawah usia lima tahun. Penyakit diare menjadi penyebab
kematian nomor 2 pada balita, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 untuk semua umur (Firdaus,
2012).

Menurut (Permenkes RI No. 3 Tahun 2014) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
adalah pendekatan untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan. STBM sendiri mempunyai lima pilar yaitu Stop Buang Air
Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan
Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS-RT), dan
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT).

Hasil (Riskesdas, 2013) menyebutkan bahwa proporsi penduduk umur >10 tahun yang
berprilaku cuci tangan pakai sabun dengan benar adalah 47%. Penelitian lain menyebutkan
bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai
perilaku pencegahan penyakit dibandingkan promosi obat-obatan flu oleh staff kesehatan
(Kemenkes RI, 2014). Penyediaan sarana CTPS dan penyuluhan kesehatan, diperlukan di sarana-
sarana pendidikan terutama sekolah dasar. Salah satu kelompok sasaran utama CTPS adalah
anak sekolah, karena mereka sangat peka untuk menerima perubahan dan pembaharuan. Anak
sekolah adalah usia yang sedang berada pada taraf pertumbuhan dan perkembangan. Pada taraf
ini anak dalam kondisi peka terhadap stimulus sehingga mudah untuk dibimbing, diarahkan dan
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, terutama kebiasaan hidup bersih dan sehat
(Mubarak, 2007)

Menekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran
agar berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan  pemahaman sasaran),
sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluh
kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai dengan program yang telah
direncanakan (Maulana, 2009)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah semua masyarakat pada Desa Tembung Kota Medan sering mencuci tangan pakai
sabun dan sudah mengetahui tata cara cuci tangan yang benar?”

1.3 Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum
Untuk meningkatkan perilaku masyarakat pada Desa Tembung Kota Medan
dalam mencuci tangan pakai sabun
2) Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat pada Desa Tembung Kota
Medan dalam pentingnya mencuci tangan pakai sabun.
b) Untuk mengetahui tata cara cuci tangan yang benar pada masyarakat pada Desa
Tembung Kota Medan
1.4 Ruang Lingkup
1) Lingkup keilmuan
Penelitian ini merupakan bagian dari ilmu kesehatan lingkungan dalam Cakupan materi
Pemberdayaan Masyarakat Khususnya bidang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
2) Subjek Penyuluhan
Penyuluhan ini menggunakan subjek Semua Rumah Tangga pada Desa Tembung Kota
Tembung
3) Lokasi Penyuluhan
Penyuluhan ini dilaksanakan di Desa Tembung Kota Medan
4) Waktu Penyuluhan
Penyuluhan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020.

1.5 Manfaat Penelitian


Bagi ilmu pengetahuan Menambah informasi mengenai penggunaan media Ceramah,
diskusi dan penyuluhan kesehatan bagi semua Rumah Tangga pada Desa Tembung Kota
Medan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan
kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip- prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu  bagaimana caranya dan melakukan apa
yang bisa dilakukan, secara  perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
(Effendy, 1998).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan
kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain,  bukan seperangkat prosedur
yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan
suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima
atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup
sehat (Suliha, dkk., 2002).
Konsep secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan
kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan  pesan dan menanamkan keyakinan,
dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat
melakukan anjuran yang  berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).

2.1.1 Tujuan Penyuluhan


Penyuluhan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui
teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi
perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah
perilakunya menjadi  perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004).
Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk mewujudkannya,
perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima  pendidikan tidak dapat terjadi
sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target  penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka
pendek yaitu tercapainya perubahan  pengetahuan, tujuan jangka menengah hasil yang
diharapkan adalah adanya  peningkatan pengertian, sikap, dan keterampilan yang akan
mengubah  perilaku ke arah perilaku sehat, dan tujuan jangka panjang adalah dapat
menjalankan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut WHO (1954) tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah
perilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan  penyuluhan
kesehatan pada hakekatnya sama dengan tujuan pendidikan kesehatan, menurut Effendy
(1998) tujuan penyuluhan kesehatan adalah :
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
 
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan kesehatan :
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi
didapatnya.
2. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula
dalam manerima informasi baru.
3. Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal
yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan
menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-
orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat
dengan penyampai informasi.
5. Ketersediaan Waktu di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas
masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam  penyuluhan.  

2.2 PENGERTIAN MENCUCI TANGAN


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007). Mencuci tangan adalah
membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalur sebelum dan sesudah
melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.Membiasakan mencuci tangan
sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya
penyakit.
2.2.1 Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan
dengan tujuan yaitu :
 Supaya tangan bersih.
 Membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.
 Terhindar dari sakit perut dan diare.
2.2.2 Mencuci Tangan dengan Air yang Mengallir
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan
ikut terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di sekolah atau kamar
mandi yang ada keran cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja
walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan.

2.2.3 Lima Waktu Tepat Mencuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan
lepas kapanpun.Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar.Nah
sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan?
a) Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman
kedalam tubuh saat kita makan.
b) Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih
tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
c) Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang
kotor. Contohnya seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali
kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan
supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.
d) Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci
tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum
dan sesudah  bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
e) Tangan terlihat kotor.
.
2.2.4 Langkah Mencuci Tangan yang Benar
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan yakni 6 langkah yang di
kembangkan menjadi 9 langkah:
 Basuh tangan dengan air mengalir.
 Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
 Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan
kanan, begitu pula sebaliknya.
 Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan
 Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
 Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
 Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya.
 Bilas kembali dengan air.
 Keringkan dengan lap tangan atau tissue
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu


a) Tempat : Desa Tembung Kota Medan
b) Hari, tanggal : Selasa, 8 Februari 2021.
c) Waktu : Pukul 08.30 s.d Selesai.
d) Peserta : Masyarakat pada Desa Tembung Kota Medan

3.2 Pelaksaan Kegiatan

Kegiatan Keterangan Media Waktu


Pembukaan - Menyampaikan Salam 08.30 - 09.00 WIB
- Memperkenalkan Diri
- Menyampaikan Tujuan
Penyajian - Menjelaskan Materi 1. Laptop 09.00 - 11.00 WIB
- Menampilkan Video 2. LCD
- Tanya Jawab 3. Proyektor
- Demonstrasi Cuci Tangan 4. Handsoap
5.Tisue
Penutup - Menyimpulkan Hasil 11.00 - Selesai
Penyuluhan

3.3 Metode Pelaksanaan

1) Ceramah
 Presentator : Fitra Sihotang
 Materi :Ceramah dilakukan dengan menjelaskan informasi singkat melalui video
tentang cara mencuci tangan menggunakan sabun.

2) Tanya Jawab
 Penanya : -
 Penjawab : Fitra Sihotang

 
3) Demonstrasi Cuci Tangan
 Peserta : Semua Rumah Tangga pada Desa Tembung Kota Medan
 Judul : Ayo Lawan Kuman dengan Cuci Tangan
 Pembawa Kegiatan : Fitra Sihotang

 
3.4 MEDIA
Media yang digunakan dalam promosi kesehatan di Desa Tembung Kota Medan yaitu:
menggunakan laptop, LCD, video, Proyektor.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 EVALUASI
1) Faktor Penghambat
Merupakan apa saja faktor-faktor yang menghambat kegiatan selama penyuluhan
berlangsung.
2) Faktor Pendukung
Merupakan apa saja faktor-faktor yang mendukung kegiatan selama penyuluhan
berlangsung.

4.2 HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hasil dari pada melakukan penyuluhan di Rumah Tangga pada Desa Tembung Kota
Medan
BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Kegiatan mencuci tangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan memiliki efek
yang sangat besar bagi kesehatan. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu tindakan
yang bertujuan menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel pada tangan, jari, serta kuku-
kuku tangan.Penyakit yang dapat menyerang kita seperti, flu,  penyakit kulit, diare. Adapun saat
saat yang tepat untuk mencuci tangan yaitu, sebelum dan sesudah memasak, sebelum dan
sesudah makan, sesudah buang air kecil dan besar, setelah memegang benda-benda kotor,
berdebu dan berkarat, setelah bermain, setelah batuk, bersin maupun sehabis memegang luka.
Cara yang tepat untuk mencuci tangan:

1) Basuh tangan dengan air mengalir.


2) Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
3) Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu
pula sebaliknya.
4) Gosok kedua telapak dan sela-sela jari tangan
5) Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
6) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
7) Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya.
8) Bilas kembali dengan air.
9) Keringkan dengan lap tangan atau tissue

 
5.2 SARAN
Setelah melakukan penyuluhan tentang cuci tangan, ada baiknya kita tidak menyepelekan
cuci tangan. Karena meskipun cuci tangan adalah hal yang sepele tetapi cuci tangan dapat
mengakibatkan berkembangnya  bakteri penyebab penyakit-penyakit berbahaya. Penyakit
berbahaya itu yang dapat menyebabkan kematian di berbagai kasus yang ada di dunia. Untuk
anak- anak diusahakan untuk mencuci tangan karena dengan mencuci tangan kita akan
mendapatkan sejuta manfaat. Dan kita harus biasakan dari dini. Dan yang belum, dibiasakan dari
sekarang.Mulailah dari diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan Sekolah
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul, 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber Widya.
Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, (2010), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas
2010), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti

Anda mungkin juga menyukai