i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Simulasi Penyuluhan Kesehatan Komunitas”
pembuatan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas II yang di berikan dosen sebagai bahan pembelajaran.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat diselesai dengan baik. Oleh karena itu, masukan, saran, kritik, dan
usul yang sifatnya untuk perbaikan dari berbagai pihak khususnya Bapak/Ibu serta
rekan-rekan sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini dan kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1.......................................................Pengertian Penyuluhan Kesehatan
3
2.2...............................................................................Tujuan Penyuluhan
3
2.3.......Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan
4
2.4..............................................................................Sasaran Penyuluhan
5
2.5.....................................................................Materi/Pesan Penyuluhan
6
2.6.................................................................................Media Penyuluhan
6
2.7......................................................Alat Bantu dan Media Penyuluhan
9
2.8............................................................Langkah-Langkah Penyuluhan
13
2.9............................................Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan
13
2.10...................................................................Satuan Acara Penyuluhan
14
2.11.....................................................Contoh Satuan Acara Penyuluhan
16
BAB III PENUTUP..............................................................................................24
iii
3.1 Kesimpulan...........................................................................................24
3.2 Saran.....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1. Apa definisi penyuluhan kesehatan?
2. Apa tujuan penyuluhan?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan?
4. Siapa saja sasaran penyuluhan?
5. Bagaimana materi penyuluhan?
6. Apa saja media penyuluhan?
7. Apa saja alat bantu dan media penyuluhan?
8. Bagaimana langkah-langkah penyuluhan?
9. Apa saja factor- factor yang mempengaruhi penyuluhan?
10. Apa satuan acara penyuluhan?
11. Bagaimana contoh satuan acara penyuluhan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penyuluhan kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan penyuluhan
3. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
penyuluhan
4. Untuk mengetahui sasaran penyuluhan
5. Untuk mengetahui materi penyuluhan
6. Untuk mengetahui apa saja media penyuluhan
7. Untuk mengetahui alat bantu dan media penyuluhan
8. Untuk mengetahui langkah-langkah penyuluhan
9. Untuk mengetahui factor- factor yang mempengaruhi penyuluhan
10. satuan acara penyuluhan
11. Untuk mengetahui contoh satuan acara penyuluhan
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang
berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).
Konsep kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai
kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan
pesan dan menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya
sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang
berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).
vii
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
viii
masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan
masyarakat, menyusun perencanaan penyuluhan.
ix
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal.
Metode yang dikemukakan antara lain :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina
perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual
ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari
pendekatan ini antara lain :
x
Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
penyuluhan. Metode ini mencakup:
a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.
1) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
metode ceramah adalah :
a) Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri
menguasai materi apa yang akan diceramahkan, untuk itu
penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari materi
dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun
dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu
pengajaran.
b) Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila
penceramah dapat menguasai sasaran Untuk dapat menguasai
sasaran penceramah dapat menunjukkan sikap dan penampilan
yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah.
Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
2) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng
pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari
seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang
dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
xi
b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15
orang. Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi
kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan, permainan
simulasi.
xii
bahasa merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan,
membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang
sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain,
mempermudah memperoleh informasi oleh sasaran, mendorong keinginan
orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya
memberikan pengertian yang lebih baik, dan membantu menegakkan
pengertian yang diperoleh.
xiii
terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi
dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan.
b. Persiapan Penggunaan Alat Peraga
Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar
dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan
sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih,
mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang
maksimal.
2. Media Penyuluhan
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya
diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan
Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui
media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami,
sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai
memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif.
Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam
pelaksanaan penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan
mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi
xiv
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang
termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip
chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah,
poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa
kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang,
biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,
mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar.
Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek
gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu
elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio,
video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media
elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami,
lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut
sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan
diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media
ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat
canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan
keterampilan untuk mengoperasikannya.
c. Media Luar Ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media
cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran,
banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih
mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan,
bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian
dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari
xv
media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih
untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang
dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan
keterampilan untuk mengoperasikannya.
Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu
memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan
tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk
mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.
xvi
Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor
penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.
1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi
yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa
yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil
dan kurang dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu
monoton sehingga membosankan.
2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit
menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah
sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan
karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan
dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk
mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak
mungkin terjadi perubahan perilaku.
3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai
dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan
keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan,
jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang,
metoda yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta
bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.
xvii
1. Menetapkan tujuan
2. Penentuan sasaran
3. Menyusun materi/isi penyuluhan
4. Memilih metode yang tepat
5. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
6. Penentuan kriteria evalusi
7. Pelaksanaan penyuluhan
8. Penilaian penyuluhan
9. Tindak lanjut dari penyuluhan
xviii
Satuan acara penyuluhan memiliki saling hubungan antara materi
pokok bahasan/sub pokok bahasan, satu dengan yang lainnya.
5. Komprehensif
Semua kegiatan dan komponan merupakan satu kesatuan yang
berinteraksi dan berfungsi secara terpadu dan harmonis dalam rangka
mencapai tujuan.
6. flexibilitass
e. Tahap Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan
Tahap kegiatan satuan acara penyuluhan terfiri dari:
1. Tahap pendahuluan (intriduction)
Tahap ini menjelaskan secara singkat tentang materi yang
disampaikan, manfaat teori tersebut dalam kehidupan sehari-hari,
hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui
masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir
pertemuan.
2. Tahap penyajian (presentatiom)
Tahap ini mencakup bagian-bagian sebagai berikut:
a. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal
seperti penggunaan grafik, gambar, benda, model dan demonstrasi
gerak.
b. Contoh dan noncontoh yang praktis serta konkret dari uraian
konsep.
c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan
konsep yang sedang dipelajari.
3. Tahap penutup (test and follow up)
Tahap penutp meliputi 3 kegiatan, yaitu:
a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab aatu dikerjakan
peserta penyuluhan baik dilaksanakan secara tertulis maupun lisan.
b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes.
c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus
dilakukan atau diperlajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik
xix
memperdalam materi yang dipelajari maupun untuk
mempersiapkan diri dari wabah penyakit.
f. Evaluasi Penyuluhan
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar dari peserta penyuluhan. Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan
atau lisan.
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penyuluhan selama 1 hari warga RT.29
Kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami Palembang dapat
merawat penderita asam urat dengan tepat
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapat penyuluhan selama 1 hari warga RT.29
Kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami Palembang dapat :
- Menjelaskan pengertian asam urat
- Menjelaskan gejala asam urat
xx
- Menjelaskan cara mengatasi asam urat
- Menyebutkan 7 prinsip diet penderita asam urat
- Memutuskan untuk taat menejemen asam urat (melakukan
pengobatan hingga kadar asam urat normal, control makanan
yang dikonsumsi dan menghindari makanan yang menyebabkan
asam urat)
- Memilih dan menentukan makanan yang boleh dikunsumsi,
boleh dikunsumsi sedikit dan makanan yang harus dihindari
xxi
3 Evaluasi 5 menit Memberikan Menjawab
pertanyaan akhir
sebagai evaluasi mendemonstrasikan
4 Penutup 5 menit Menyimpulkan mendengarkan
bersama-sama hasil
kegiatan penyuluhan menjawab salam
Menutup
penyuluhan dan
mengucapkan salam
IV. Materi
a. Pengertian
Asam urat adalah sisa metabolism zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping
dari pemecahan sel darah.Purin sendiri adalah zat yang terdapat
dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk
hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat
purin ini, lalu karena kita makan makhluk hidup tersebut maka zat
purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan
buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil
perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau penyakit
tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui
feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu
mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya
meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar
asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya
akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri
atau bengkak
xxii
3. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan
penghilang rasa sakit.
xxiii
- Makanan berlemak seperti santan, margarine, atau goreng-
gorengan. Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat
lewat urine.
Salah satu penanganan nyeri pada asam urat yaitu kompres hangat jahe
merah.
1. Siap kan jahe 100 gram.
2. Cuci jehe dengan air sampai bersih
3. Parut Jahe
4. Siapkan wadah dan isi dengan air hangat suhu 40-50℃ secukup nya
5. Masukan handuk kecil ke dalam air hangat tersebut kemudian
tunggu beberapasaat sebelum handuk diperas
6. Peraskan handuk kemudian tempelkan ke daerah sendi yang
terasa nyeri klien tambahkan parutan jahe di atas handuk tersebut.
7. Pengompresan dilakukan selam 20 menit
8. Setelah selasai bereskan semua peralatan yang telah dipakai
xxiv
V. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian nyeri
2. Tujuan manajemen nyeri non pharmacologis
3. Sebutkan cara sederhana mengatasi nyeri
4. Mendemonstrasikan cara-cara mengatasi nyeri
xxv
Contoh Dokumentasi dari Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan
xxvi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan
yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan
keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan
mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan
dengan kesehatan.
1. Faktor penyuluh.
2. Faktor sasaran
3. Faktor proses dalam penyuluhan.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dalam cara penulisan maupun terutama dalam penyampaian materi.
Hal itu karena keterbatasan waktu dan referensi yang terbatas dimiliki
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam kesempurnaan makalah berikutnya.
xxvii
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul, 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber
Widya. Jakarta.
Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti.
xxviii