Anda di halaman 1dari 13

Makalah pendidikan dan promosi kesehatan

DI SUSUN OLEH :

WIDIA PUTRI

20200001

DOSEN PENGAMPU:

Ns.RISTA NORA,M.Kep.,S.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SUMATERA BARAT

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,syukur kepada allah yang telah memberikan hidayahnya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “pengantar pendidikan kesehatan bagi klien,dan konsep
dan teori belajar mengajar domain belajar” . Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
baginda Rasulullah SAW,suri teladan yang telah membawa kita dari jaman kebodohan kejaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini,dengan penuh syukur saya mengucapkan terimah kasih kepada kedua
orang tua saya atas segala doa dan harapan besar yang harus saya pertanggung jawabkan. Saya
merasa sangat berharga dengan semua itu sehingga dengan penuh semangat bias menyelesaikan
penyusunan makalah ini.

Meskipun demikain, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu,segala kesalahan dan
kekhilafan yang ada mohon di malumi.

Bukittinggi,02 april 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................................
B. Rumusan masalah..................................................................................................
C. Tujuan masalah...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengantar pendidikan kesehatan bagi klien...........................................................


A. Pengertian pendidikan kesehatan..............................................................
B. Prinsip – prinsip pendidikan kesehatan.....................................................
C. Ruang lingkup pendidikan kesehatan........................................................
D. Pengertian perilaku kesehatan...................................................................
E. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.................................
2. Konsep dan teori belajar mengajar .......................................................................
3. Domain belajar.....................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PEMBAHASAN

A.latar belakang

Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi


merupakankumpulanpengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi
pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.

Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorangkepada


oranglain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapatmengubah
kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri. Bahwa yang harus dilakukanoleh pendidik adalah
menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok danmasyarakat dapat mengubah
sikap dan tingkah lakunya sendiri.

Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu,keluarga,


kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunyasesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Sehingga Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku
sebagai hasil jangka menengah dari pendidikankesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan
akan berpengaruh kepadameningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran
pendidikankesehatan.

Rendahnya akses masyarakat atas informasi atau pendidikan kesehatanditengarai


sebagai penyebab utama rendahnya akses masyarakat atas kualitaslayanan kesehatan. Selain
itu perspektif pemerintah dalam membangun bidangkesehatan ini perlu dibenahi dari
paradigma sakit ke paradigma sehat dan darisemangat memungut atau retribusi kepada
semangat pelayanan.Dari paparandiatas maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis
berupa makalah.

B.Rumusan masalah

1. Apa itu pengertian pendidikan kesehatan?


2. Apa prinsip-prinsip pendidikan kesehatan?
3. Apa saja ruang lingkup pendidikan kesehatan?
4. Apa pengertian perilaku kesehatan?
5. Apa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang?
6. Apa konsep dan teori belajar mengajar ?
7. Apa itu domain belajar?
C.Tujuan masalah

1. Mengetahui pendidikan kesehatan


2. Mengetahui prinsip pendidikan kesehatan
3. Mengetahui ruang lingkup pendidikan kesehatan
4. Mengetahui pengertian perilaku kesehatan
5. Mengetahui faktor mempengaruhi pengetahuan seseorang
6. Mengetahui konsep dan teori belajar mengajar
7. Mengetahui domain belajar

BAB II PEMBAHASAN
1. PENGANTAR PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI KLIEN

A. Pengertian pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah profesi yang mendidik masyarakat tentang


kesehatan.[1] Wilayah di dalam profesi ini meliputi kesehatan lingkungan,
kesehatan fisik, kesehatan sosial, kesehatan emosional, kesehatan intelektual, dan
kesehatan rohani.[2] Hal ini dapat didefinisikan sebagai prinsip dengan mana
individu dan kelompok orang belajar untuk berperilaku dengan cara yang kondusif
untuk promosi, pemeliharaan, atau restorasi kesehatan. Namun, karena ada
beberapa definisi dari kesehatan, ada juga beberapa definisi pendidikan kesehatan.
Komite Bersama Pendidikan Kesehatan dan Promosi Terminologi Tahun 2001
mendefinisikan Pendidikan Kesehatan sebagai "kombinasi dari pengalaman
belajar yang direncanakan berdasarkan teori suara yang memberikan individu,
kelompok, dan masyarakat kesempatan untuk memperoleh informasi dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan kesehatan yang
berkualitas." [3] Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan Pendidikan
Kesehatan sebagai "yang terdiri dari peluang sadar yang dibangun untuk
pembelajaran yang melibatkan beberapa bentuk komunikasi yang dirancang untuk
meningkatkan melek kesehatan, termasuk meningkatkan pengetahuan, dan
mengembangkan keterampilan hidup yang kondusif untuk kesehatan individu dan
masyarakat.

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, di mana


perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari seseorang
ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut
terjadi karena adanya kesadaran dari dalam individu, kelompok, atau masyarakat
itu sendiri (Wahid Iqbal M&Nurul Chayatin, 2009: 9-10). Sedangkan Menurut
Erwin Setyo K (2012: 4-5) "Pendidikan kesehatan adalah proses membantu
seseorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk
membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang
mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatannya dan tidak hanya
mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik saja, tetapi juga
meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun non fisik) dalam
rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan penuh kesadaran". Jadi,
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku hidup sehat yang didasari
atas kesadaran diri baik itu di dalam individu, kelompok ataupun masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Proses perubahan perilaku siswa
di sekolah salah satunya diperoleh dari proses pembelajaran dalam pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
B.prinsip-prinsip pendidikan kesehatan

Prinsip pendidikan kesehatan harus mampu dipahami oleh setiap petugas kesehatan dan
sasaran (masyarakat). Adapu prinsip pendidikan kesehatan yaitu:

 Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan


pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan
sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
 Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada
orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah
kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
 Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah
lakunya sendiri.
 Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.

C.Ruang lingkup pendidikan kesehatan

Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan. Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat


dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat
pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.

 Dari dimensi sasarannya, pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni


:

a. Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu.

b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.

c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.

 Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai


tempat, dengan sendirinya sasarannya berbeda pula, misalnya :

a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid.

b. Pendidikan kesehatan di rumah sakit, dilakukan di rumah-rumah sakit dengan

sasaran pasien atau keluarga pasien, di puskesmas, dan sebagainya.

c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau

karyawan yang bersangkutan.


 Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan 5 tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel dan Clark,
sebagai berikut :

a. Promosi kesehatan (health promotion)

Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi,
kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, higiene perorangan, dan sebagainya.

b. Perlindungan khusus (specific protection)

Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini


pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di negara-negarberkembang. Hal ini karena
kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit
pada dirinya maupun pada anak- anaknya masih rendah.

c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)

Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan


dan penyakit maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat.
Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya.
Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.

d. Pembatasan cacat (disability limitation)

Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan
penyakit maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan
kata lain mereka tidak melakukukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap
penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang
bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga
diperlukan pada tahap ini.

e. Rehabilitasi (rehabilitation)

Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat.
Untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan- latihan tertentu.
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak atau segan
melakukan latihan-latihan yang dianjurkan.Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh
dari penyakit, kadang-kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula
masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggota masyarakat yang normal. Oleh
sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut
tetapi juga perlu pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
D.pengertian perilaku kesehatan

1. Pengertian perilaku

Perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan adanya suatu stimulus/
rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2012).Perilaku dibedakan menjadi dua yaitu perilaku
tertutup (covertbehavior) dan perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku tertutup
merupakan respon seseorang yang belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
Sedangkan perilaku terbuka merupakan respon dari seseorang dalam bentuk tindakan
yang nyata sehingga dapat diamati lebih jelas dan mudah (Fitriani, 2011).

2. Perilaku kesehatan

Perilaku kesehatan merupakan suatu respon dari seseorang berkaitan dengan masalah
kesehatan, penggunaan pelayanan kesehatan, pola hidup,maupun lingkungan sekitar yang
mempengaruhi (Notoatmodjo, 2007).Menurut Becker, 1979 yang dikutip dalam
Notoatmodjo (2012).

Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga :

a. Perilaku hidup sehat (healthy life style)

Merupakan perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan


kesehatan dengan gaya hidup sehat yang meliputi makan menu seimbang, olahraga yang
teratur, tidak merokok, istirahat cukup, menjaga perilaku yang positif bagi kesehatan.

b. Perilaku sakit (illness behavior)

Merupakan perilaku yang terbentuk karena adanya respon terhadap suatu penyakit.
Perilaku dapat meliputi pengetahuan tentang penyakit serta upaya pengobatannya.

c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)

Merupakan perilaku seseorang ketika sakit. Perilaku ini mencakup upaya untuk
menyembuhkan penyakitnya.
E.faktor yang mempengaruhi pengetahuan seorang

Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene itu sendiri adalah faktor budaya,
status sosial ekonomi, agama, tingkat pengetahuan atau tingkat perkembangan individu,
status kesehatan, kebiasaan, dan cacat jasmani /mental bawaan dan juga faktor budaya,status
sosial ekonomi,agama,tingkat pengetahuan atau tingkat perkembangan individu,status
kesehatan,kebiasaan,dan cacat jasmani/mental bawaan (mubarak, 2008).

2.KONSEP DAN TEORI BELAJAR MENGAJAR

 Strategi belajar mengajar

Strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan mencapai sasaran khusus.
SBM adalah pola perencanaan kegiatan siswa-guru dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki
strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu unsur dalam
strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode mengajar.

 Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar

1. Konsep dasar strategi belajar mengajar.

2. Sasaran kegiatan belajar.

3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem.

4. Hakekat proses belajar.

5. Entering behavior siswa.

6. Pola-pola belajar siswa.

7. Memilih sistem belajar mengajar.

8. Pengorganisasian kelompok belajar.

9. Pengelolaan atau implementasi proses belajar mengajar.

Berlangsung bersamaan upaya dilakukan seseorang agar memperoleh “sesuatu”


kegiatan yang mengupayakan terjadinya proses belajar guru yang akan mengajar harus
mengenal kiat atau strategi “membelajarkan” siswa sehingga tujuan diharapkan tercapai.

Dalam Arti Luasnya : Belajar ialah kegiatan psiko – fisik menuju kepada
perkembangan yang seutuhnya. Dalam Arti Sempitnya : Belajar ialah usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagaian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya. “ BELAJAR adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif “ Konsep Belajar
 Faktor yang mempengaruhi belajar

1. Mengajar sebagai menyampaikan materi pelajaran

2. Proses pengajaran berpusat pada guru.

3. Siswa sebagai objek belajar.

4. Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu.

5. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran.

6. Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan

7. Mengajar berpusat pada siswa ( Student Centered ).

8.Siswa sebagai subjek belajar.

9.Proses pembelajaran berlangsung dimana saja.

10. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan.

BELAJAR adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. MENGAJAR adalah suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadilah proses belajar.
Belajar - Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekadar
menyampaikan materi ajaran dari guru saja.

3.DOMAIN BELAJAR

Domain pendidikan adalah bagian penting dari kepribadian yang berhubungan dengan
kecerdasan.Domain pendidikan dalam suatu proses pendidikan terdiri dari tiga domain, yaitu
domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Ketiga domain ini dikenal dengan
istilah Toxonomy Bloom atau tiga ranah atau domain pendidikan menurut Bloom. Tiga
domain ini menjadi takaran atas keberhasilan pendidikan di Sekolah yang dituangkan dalam
kurikulum.

Domain kognitif yaitu domain yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman dan
pengetahuan terhadap disiplin ilmu, pengertian istilah-istilah dari ilmu yang dipelajari,
memahami dan mengetahui teori, hukum dan dalil ilmu. Domain kognitif dihasilkan melalui
proses pendidikan (proses pembelajaran).

Domain afektif yaitu domain yang menekankan pada perubahan sikap, nilai-nilai yang
baik, etis, mulia, sopan, santun dan berakhlak mulia dari peserta didik. Domain ini erat
kaitannya dengan pendidikan karakter/budi pekerti. Sikap-sikap dalam domain efektif tampak
dalam perilaku sehari-hari peserta didik dalam pergaulan sehari-hari, baik di sekolah, di
rumah dan di masyaraka Domain yang bermanfaat bagi dirinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam


bidang kesehatan. Merupakan suatu kegiatan untuk membantu individu,kelompok,
atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan atau perilakunya,untuk mencapai
kesehatan secara optimal. Peran pendidikan kesehatan mencakup Peran pendidikan
kesehatan dalam faktor lingkungan,. peran pendidikan kesehatan dalam faktor
perilaku, peran pendidikan kesehatan dalam pelayanan kesehatan, peran pendidikan
kesehatan dalam faktor hereditas.
Tujuan pendidikan kesehatan merupakan domain yang akan dituju dari
pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan antara lain
pertama, tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalammembina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran
aktifdalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yag optimal.
Pentingnya pendidikan kesehatan menunjukan bahawa Hal tersebut jelasdan
bisa dibuktikan. Dengan kesadaran pentingnya akan kesehatan ini
diharapkanterbentuknya karakter-karakter pemuda yang tangguh secara otaknya
maupunsecara fisiknya. Akhirnya dengan keseriusan sekolah dan guru pada
pendidikankesehatan, diharapkan terbentuk peserta didik yang bukan hanya
memilikikecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual saja, tetapi juga memiliki
ragayang sehat dan kuat.

B. Saran

Diharapkan Sosialisasi dari permerintah dan para ahli mengenai pendidikan kesehatan
sangatlah penting dalam menciptakan lingkunganmasyarakat yang sehat dan gaya hidup yang
sehat dilakukan secara terus-menerusdalam artian lebih ditingkatkan yang sifatnya
menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku, lingkungan dan gaya hidup yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Febroll (2012) .Pendidikan KesehataSumber http://febroll.blogspot.com/2012/04/pendidikan-


kesehatan.html Diakses tanggal 01/11/2012 waktu 15.32.wib Geocities (2012),Prinsip-
Prinsip Pendidikan Kesehatan Sumber : http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-
perilaku/prinsip.htm Diakses tanggal 01/11/2012 waktu 12.30.wib Notoatmodjo, Soekidjo.
(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan . Jakarta: PTRineka Cipta.Notoatmojo, Soekidjo.
(2003).Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan ke-2. Jakarta: Rineka
Cipta

Anda mungkin juga menyukai