Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

UKS,UKG,UKM DAN UKJ

DISUSUN OLEH:

KAMSATUL NAHYA RAMADHANI

20190003

DOSEN PEMBIMBING:

SILVIA ADI PUTRI,SKM,M.KES

PRODI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya

sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Salawat serta salam semoga

terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan

inspirasi kepada penulis sehingga terselesaikanlah tugas makalah ini. Walaupun masih

banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “Tiada gading yang tak retak”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis membutuhkan kritik dan saran oleh pembaca,agar penyusunan makalah selanjutnya

lebih baik lagi

Bukittinggi, 3 Januari 2021

Kamsatul Nahya Ramadhani


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar belakang ......................................................................................................


B. Rumusan masalah .................................................................................................
C. Tujuan masalah .....................................................................................................

BAB II (PEMBAHASAN)

A. PENGERTIAN UKS
a. Tujuan dan fungsi usaha kesehatan sekolah (uks) ......................................
b. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (uks) ...........................................
c. Sasaran uks .................................................................................................
B. PENGERTIAN UKGS
a. Kegiatan ukgs .............................................................................................
b. Tahap-tahap ukgs.........................................................................................
c. Sasaran ukgs ...............................................................................................
d. Tujuan ukgs ................................................................................................
e. Manfaat ukgs ..............................................................................................
f. Tenaga pelaksana ukgs................................................................................
C. PENGERTIAN UKM
a. Penyakit mata terdaoat di kalangan indonesia ............................................
b. Usaha untuk mencegah dan mengobati xerophthalmia ..............................
c. Usaha rehabilitasi penglihatan (visus).........................................................
d. Rehabilitas estetika .....................................................................................
D. PENGERTIAN UKJ
a. Tujuan khusus UKJ.....................................................................................
b. Pengeolaan ukj ............................................................................................
c. Strategi peaksanaan ....................................................................................
d. Usaha-usaha pemerintah dalam bidang kesehatan jiwa ..............................

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang


hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu. Di pihak lain pelayanan kesehatan diberikan diseluruh
wilayalah Indonesia harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, telah ditetapkan 4 misi pembangunan
kesehatan, yaitu: (1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. (2)
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. (3) Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu , merata, dan terjangkau. (4)
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan UKS,UKGS, UKM & UKJ ?
2. Apa tujuan dan manfaat UKS, UKGS, UKM, &UKJ ?
3. Apa saja ruang lingkup UKS, UKGS, UKM, & UKJ ?

C. Tujuan Masalah
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan UKS, UKGS, UKM, & UKJ
2. Mampu mengetahui tujuan dan manfaat UKS, UKGS, UKM, & UKJ
3. Mampu mengetahui ruang lingkup UKS, UKGS, UKM, & UKJ
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian UKS

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan pokok yang dijalankan di
sekolah dengan peserta didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama mulai
dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK dengan tujuan membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program
pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah sehingga tercapai keadaan kesehatan
anak sebaik-baiknya sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-
tingginya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang
petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota,
menyebutkan definisi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat
selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.
UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah
yang ada di sekolah dan perguruan agama. Program pembinaan dan pengembangan UKS
di sekolah/satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok,
yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat.Berikut definisi dan pengertian Usaha Kesehatan Sekolah(UKS) dari
beberapa sumber buku:
1.Menurut Azwar (2012), UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan
anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan
anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah
setinggi-tingginya. 
2.Menurut Soenarjo (2002), UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan peserta didik beserta lingkungan hidupnya
sebagai sasaran utama. 
3.Menurut Setiawan dan Hidayat (2017), UKS adalah salah satu upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik
(usia sekolah) yang merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas fisik
penduduk. 
4.Menurut Notoatmodjo (2012), UKS adalah segala usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK. 
5.Menurut Mubarak dan Chayatin (2009), UKS adalah upaya membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah.

a. Tujuan dan Fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan derajat


dan kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat, baik fisik, mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat dan
daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
Menurut Mu’rifah dan Wibowo (1992), tujuan UKS terbagi menjadi dua, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus, adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a) Tujuan Umum
Tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang
sehat, yang memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.
b) Tujuan Khusus
Tujuan UKS secara khusus adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik, yang di dalamnya mencakup
hal-hal antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah dan di perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan
masyarakat.
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan.
3. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba,
alkohol, dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah
pornografi dan masalah sosial lainnya.
Menurut Depkes RI (2017), fungsi UKS dijalankan berdasarkan TRIAS UKS yaitu,
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat. UKS berperan dalam memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah-masalah kesehatan pada peserta didik. Adapun fungsi UKS dalam
pemeliharaan dan kesehatan adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan kesehatan umum kepada murid dan warga sekolah.
2) Pencegahan penyakit menular, misalnya penyuluhan tentang gejala penyakit
dan pemberian masker.
3) Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). UKS bisa menjadi tempat
pertolongan sementara untuk tindakan medis sebelum bantuan dari rumah
sakit/puskesmas.
4) Pengawas kebersihan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih adalah syarat
menciptakan lingkungan yang sehat.
5) Peningkatan kesehatan siswa dan warga sekolah.

b. Ruang Lingkup Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 

Ruang lingkup kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk


meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis,
optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.Ruang lingkup
kegiatan UKS lebih dikenal dengan sebutan TRIAS UKS dilakukan sebagai upaya
promotif dan preventif, untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik.Hal tersebut dilakukan dalam upaya menanamkan prinsip
hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Menurut Harmawan (2015) dan Effendi (1998), TRIAS UKS merupakan tiga
pokok progam UKS yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat. Adapun ruang lingkup Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Kesehatan (Health Education) 
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik,
sosial maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun dimasa yang
mendatang.Pendidikan kesehatan berarti menanamkan kebiasaan hidup sehat
dan mendorong anak didik untuk turut serta dalam usaha-usaha kesehatannya
sendiri beserta lingkungannya.Pada pedoman pembinaan UKS, pendidikan
kesehatan memiliki beberapa tujuan yaitu antara lain: 1) Peserta didik
memiliki pengetahuan tentang kesehatan termasuk cara hidup sehat dan
teratur; 2) memiliki nilai positif terhadap prinsip hidup sehat; 3) memiliki
keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan, dan perawatan kesehatan; 4) memiliki perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS); mengerti dan dapat menerapkan pencegahan penyakit; 5)
memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk di luar (narkoba, arus
informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat).Pendidikan kesehatan memiliki
tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi sehat.
Penyelenggaraan pendidikan kesehatan meliputi beberapa aspek, yaitu: 
1. Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip hidup
sehat. 
2. Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh
buruk dari luar. 
3. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan yang dilakukan dalam melaksanakan pendidikan kesehatan yaitu,
pendekatan individu dan kelompok.Pendekatan kelompok yang dapat dijangkau
untuk memberikan pendidikan kesehatan pada kegiatan ini ialah kelompok kelas,
kelompok bebas dan kelompok keluarga. Pendidikan kesehatan yang akan
diberikan dapat menggunakan metode seperti; belajar kelompok, kerja
kelompok/penugasan, diskusi/ceramah, belajar perorangan/ pemberian tugas, dsb
2. Pelayanan Kesehatan (Health Service) 
Pada pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah penekanan utamanya
adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan
terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada
umumnya di bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis
dan pengawasan puskesmas setempat.Tujuan umum dari pelayanan
kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan
seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal. Tujuan khusus pelayanan
kesehatan antara lain adalah sebagai berikut: 
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. 
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat. 
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit dan kelainan, pengembalian fungsi, dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal. 
d. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun
lingkungan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh tim kesehatan
puskesmas yang bekerja sama dengan guru dan kader kesehatan sekolah.
Pelayanan kesehatan meliputi :
1) Kegiatan peningkatan (promotif), yaitu latihan keterampilan teknis
pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta
didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain: kader kesehatan sekolah,
olahraga, kesenian, berkebun dan lomba. 
2) Kegiatan pencegahan (preventif), yaitu memelihara kesehatan yang
bersifat umum dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, memantau
peserta didik, melakukan usaha pencegahan penyakit menular. 
3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif), yaitu dengan
mendiagnosis dini terhadap suatu penyakit, melakukan pengobatan
terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan
ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat 
Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan suatu sekolah yang
mendukung tumbuh kembang dan perilaku peserta didik serta pengaruh
negatifnya.Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat
penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan sehat akan
berpengaruh pada kesehatan komunitas di sekitarnya termasuk lingkungan
seolah bersih dan sehat akan berpengaruh pada daya serap dalam proses
belajar mengajar.Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal yang
sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan
sehat akan berpengaruh pada kesehatan komunitas di sekitarnya termasuk
lingkungan seolah bersih dan sehat akan berpengaruh pada daya serap
dalam proses belajar mengajar. Kesehatan lingkungan sekolah yang baik,
sangat berpengaruh terhadap anggota masyarakat sekolah sehingga akan
berpengaruh langsung terhadap proses belajar mengajar. Keadaan sekolah
sangat mempengaruhi minat, semangat serta gairah belajar para siswa.
Lingkungan sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak-anakPembinaan lingkungan
sekolah sehat meliputi kesehatan lingkungan fisik, lingkungan psikososial,
dan lingkungan budaya dimana peserta didik mampu memelihara
kebersihan, keindahan dan kerapian lingkungan sekolah dengan menjaga
ketertiban dan keamanan serta memupuk kekeluargaan dalam setiap
melakukan kegiatan sekolah. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehat, baik fisik, mental, sosial maupun sosial meliputi: 
a) Pelaksanaan 7 K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan dan kekeluargaan). 
b) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas
asap rokok. 
c) Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai
sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar).

c. Sasaran UKS
Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan:
 Sekolah taman kanak-kanak
 Pendidikan dasar
 Pendidikan menengah
 Pendidikan agama
 Pendidikan Kejuruan
 Pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Sasaran Pembinaan UKS
1. Peserta didik
2. Pembina UKS (teknis dan nonteknis)
3. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan
lingkungan sekolah.

B. Pengertian UKGS

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam
suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket
UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes RI, 1996). Menurut
Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama dalam rangka
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui UKGS dapat
ditanamkan sikap yang baik terhadapkesehatan gigi dan mulut lewat kegiatan
penyuluhan dan pendidikan kesehatanyang dilakukan serta tindakan dan perawatan yang
ada.
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan
suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah dasar
dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan
promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya
peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus menerus agar
menjadi kebiasaan. Di samping itu kelompok ini juga lebih mudah dibentuk mengingat
anak sekolah dasar selalu di bawah bimbingan dan pengawasan para guru sehingga pada
kelompok ini sangat potensialuntuk ditanamkan kebiasaan berperilaku hidup sehat
(Depkes RI, 2000). Kesehatan gigi dan mulut harus dipelihara sejak dini terutama pada
masa gigi bercampur yaituanak usia sekolah dasar usia 6-12 tahun (Maulani dan
Enterprise, 2005,cit.Hutabarat, 2009) sebab anak usia Sekolah Dasar (SD) tergolong ke
dalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.
a. Kegiatan UKGS
1. Kegiatan promotif
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas kesehatan
dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan
mulutyang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan
danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996). 
2. Kegiatan preventif 
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas
IIIdengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan
dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1996)Menurut WHO
(1987,cit.Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat dilakukan
sebagai berikut:
1) Tindakan masyarakat
Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah, fluoridasi
garamdapur, fluoridasi minuman susu, dan peningkatan diet yang sehat 
2) Tindakan perseorangan
Tindakan sendiri di bawah supervise
 Kumur-kumur F
 Tablet fluor
 Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis
3) Tindakan aplikasi topikal oleh professional
 Aplikasi topikal F
 Profilaksis F pasta
 Pit dan fisur silen
 Profilaksis dan pengambilan plak.
4) Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan
oleh professional
5) Tindakan pencegahan sendiri
 Pemakaian pasta F
 Kontrol diet oleh individu
 Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah
3. Kegiatan kuratif 
Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat
untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan
permintaanmaupun sesuai kebutuhan, dan rujukan bagi siswa yang memerlukan
perawatan(Depkes RI, 1996)
b. Tahap-tahap UKGS

Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap UKGS berdasarkankeadaan


tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di Puskesmas, yaitu:
1. UKGS Tahap I (paket minimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum
terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:
a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru
sesuaidengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994
(BukuPendidikan Kesehatan). 
b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat
gigimasal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta
gigiyang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
c. Untuk siswa SLTP/SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah
masing-masing.
2. UKGS tahap II ( paket standar UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau
tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas. Paket standar UKS yaitu 
UKGS tahap II meliputi seluruh paket minimal UKS atau UKGS tahap
Iditambah dengan:
a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi
(terintegrasi)
b. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti
dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal
c. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
d. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai
dengankelas VI (care on demand )
e. Rujukan bagi yang memerlukan
3. UKGS tahap III (paket optimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah
terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai.UKGS tahap
IIImemakai sistem inkremental dengan pemeriksaan ulang setiap 2 tahun
untuk gigi tetap. Paket optimal UKS yaitu UKGS Tahap III meliputi seluruh
paketstandar UKS atau UKGS Tahap II ditambah dengan pelayanan medik gigi
dasar  pada kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment need ).
c. Sasaran UKGS

Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah


semua murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu :
1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
sesuaikurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi massal.
3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan(care on demand ).
4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar
kebutuhan perawatan (treatment need ).
Dalam Departemen Kesehatan RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa :
1. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 2 kali per tahun
2. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
3. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari
seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan
Sasaran kegiatan UKGS yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan di bagian
IKGP dan IKGM FKG UGM angkatan 58 adalah siswa kelas 3B(7 siswa)dan kelas
6B (6 siswa) SD Kanisius Sengkan, Kecamatan Depok, Sleman,Yogyakarta yang
telah menjalin kerjasama dengan FKG UGM.

d. Tujuan UKGS

Tujuan UKGS menurut Departemen Kesehatan RI (1996) meliputi :


1. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang
optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010, yaituuntuk target tahun
2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2, danPTI (Performed
Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000). Selain itukegiatan UKGS ini
bertujuan untuk meningkatkan persentase murid SekolahDasar/Madrasah
Ibtidaiyah di Kabupaten Sleman yang telah mendapat  pemeriksaan gigi dan
mulut menjadi 100% mengacu pada Visi Indonesia Sehat2015 (Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman, 2011).
2. Tujuan khusus :
a. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadapkesehatan gigi
dan mulut.
c. Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan
medik gigi dasar atas permintaan.
d. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan
pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.

e. Manfaat UKGS

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:


1. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa
2. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa
3. Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut siswa
4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care
ondemand)
Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah
mampumenjaga dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit gigi dan
mulut, sertamampu mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan
apabiladiperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya derajat kesehatan gigi dan
mulutyang harmonis dan optimal, dan dengan demikian anak dapat tumbuh
dan berkembang secara maksimal.

f. Tenaga Pelaksana UKGS

Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana di sekolah meliputi


guru olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih tentang kesehatan gigi dan
mulut,serta tenaga pelaksana di puskesmas meliputi dokter dan perawat gigi/
tenagakesehatan lain yang telah dilatih (DepKes RI, 1996)
1. Tenaga yang berasal dari sekolah yaitu :
a. Kepala Sekolah / Guru SD
Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain :
a) Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data
(screening) yaitu pemeriksaan seluruh murid secara berkala.
b) Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan
tentangkesehatan gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.
c) Pembinaan dokter kecil.
d) Latihan gosok gigi.
e) Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan
bilamenemukan murid dengan keluhan penyakit gigi.
f) Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam
kesehatanlingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah.
g) Membantu guru dalam sikat gigi bersama
b. Dokter kecil
Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :
a) Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani
untuk diperiksa giginya.
b) Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
c) Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi
(klinik gigi).
2. Tenaga dari Puskesmas yaitu:
a. Kepala Puskesmas
Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS antara lain :
a) Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS.
b) Sebagai pembimbing dan motivator.
c) Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan
mulut. 
b. Dokter gigi
Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :
a) Sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasional UKGS.
b) Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana
kegiatan, memonitoring program, dan evaluasi.
c) Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati IIdan
Dati I
d) Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi,UKS,
guru SD, dan dokter kecil.
e) Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawatgigi.
c. Perawat gigi
Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :
a) Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.
b) Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.
c) Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk
menyampaikanrencana kepada pelaksana terkait.
d) Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS berupa data
sosiodemografis dan data epidemiologis.
e) Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif, seperti:a)Pengarahan
kepada tenaga UKS, Guru SD, dokter kecil,dan orang tua
murid. b)Pembersihan karang gigi.c)Pelayanan medik gigi (menerima
rujukan dari guru dan petugas kesehatan lainnya).
f) Monitoring pelaksanaan UKGS.
g) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
h) Evaluasi program.
d. Petugas UKS
Peran Petugas UKS dalam kegiatan UKGS antara lain :
a) Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dandokter
kecil, monitoring program, dan hubungan dengan Depdikbud.
b) Pemeriksaan murid (screening).
c) Melaksanakan rujukan.
d) Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan
pendidikankesehatan gigi

C. Pengertian UKM

Penyakit mata masih banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit mata ada yang
menular dan ada yang tidak menular, dan akan menyebabkan kebutaan jika tidak segera
diobati. Usaha – usaha yang dilakukan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit
mata adalah :
 Mencegah timbulnya penyakit mata
 Pengobatan dan perawatan penderita penyakit mata untuk penyembuhan dan
meniadakan sumber penularan bila penyakitnya menular.
 Rehabilitasi penglihatan (visus) dan rehabilitasi estetika (keindahan)
a. Penyakit mata yang terdapat dikalangan masyarakat Indonesia
a) Penyakit mata yang menular :
 Gonoblenorrhoe
Adalah penyakit mata yang terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya
mengerita gonorrhoe.Gejalanya adalaha mata bayi bengkak, bernanah dan
tidak dapat mebuka. Dalam waktu tiga minggu bola mata akan pecah dan
menyebabkan buta selama – lamanya. Bila pengobatana diberikan dalam satu
minggu pertama, masih ada kemungkinan untuk tertolong.Gonoblenorrhoe
dapat juga terjadi pada orang dewasa yang menderita gonorrhoe secara auto
infeksi melalui tangan atau handuk.
 Trachoma
Adalah penyakit mata yang disebabkan oleh virus, dengan gejala mata terasa
sangat gatal seperti ada pasir pada matanya dan mata sering berair. Bulu mata
dapat membalik ke dalam sehingga akan menggores bola mata yang
berakibat luka, bernanah dan kebutaan bila tidak segera diobati.Penularan
dapat terjadi melalui kontak tak langsung seperti melalui saputangan, handuk
atau oleh lalat.
b) Penyakit mata yang tidak menular :
 Xerophthalmia
Adalah kelainan pada mata berupa terjadinya kekeringan pada selaput lendir /
bagian putih mata (konjungtiva) dan selaput bening / bagian hitam mata
(kornea) akibat kekurangan vitamin A.Tahapan terjadinya xerophthalmia
:Hemerolophia = buta senja = rabun senja = rabun ayamPenglihatan
penderita menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat dilingkungan
yang kurang cahaya. Jika dilakukan pemeriksaan pada mata, tidak akan
dijumpai kelainan atau perubahan pada mata (mata terlihat normal)
 Xerosis konjungtiva
Selaput lendir tampak kering, berkeriput dan berpigmentasi dengan
permukaan terlihat kasar dan kusam. Dengan pemberian kapsul vitamin A
yang benar, tahapan ini akan membaik dalam waktu 2 – 3 hari dan kelainan
mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu.
 Xerosis konjungtiva dan bercak bitot
Adalah gejala xerosis konjungtiva ditambah bercak putih seperti busa sabun
atau keju (bercak bitot) terutama didaerah celah mata sisi luar.Dalam
keadaan berat tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva,
konjungtiva tampak menebal, berlipat – lipat dan berkerut – kerut. Dengan
pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan yang benar, tahapan ini akan
membaik dalam waktu 2 – 3 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam
waktu 2 minggu.
 Xerosis kornea
Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai pada kornea.Kornea tampak
suram, kering dan permukaannya kasar. Dengan pemberian kapsul vitamin A
dan pengobatan yang benar, tahapan ini akan membaik dalam waktu 2 – 5
hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2 – 3 minggu.
 Keratomalasia dan ulserasi kornea
Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus (perlukaan)
kornea.Pada tahap ini dapat terjadi perforasi (pecah) kornea. Bila ditemukan
pada tahap ini akan terjadi kebutaan yang tidak dapat disembuhkan.
 Xerophthalmia
Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis. Bila
ditemukan pada tahap ini akan terjadi kebutaan yang tidak dapat
disembuhkan.Yang beresiko menderita xerophthalmia :
 Bayi dengan berat lahir rendah ( < 2,5 kg )
 Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan tidak diberi ASI sampai
umur 2 tahun
 Anak yang tidak mendapat makanan pengganti ASI yang baik, cukup
mutu dan jumlahnya.
 Anak yang kurang gizi atau dibawah garis merah dapa KMS.
 Anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, TBC,
pneumonia) dan cacingan
 Anak dari keluarga miskin
 Anak – anak yang tinggal di daerah pengungisan
 Anak yang tinggal di daerah dengan sumber vitamin A yang kurang
dan adanya pantangan terhadap makanan sumber vitamin A.
 Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan immuniasi di
puskesmas atau posyandu.
 Anak yang kurang / jarang makan makanan sumber vitamin A

b. Usaha untuk mencegah dan mengobati xerophthalmia :


 Mencari anak yang jarang atau tidak pernah datang ke posyandu atau
puskesmas dengan melakukan kunjungan rumag (sweeping atau door to
door) untuk diberi kapsul vitamin A.
 Setiap bayi usia 6 – 11 bulan harus mendapat satu kapsul vitamin A warna
biru.
 Setiap balita usia 1 – 5 tahun mendapat kapsul vitamin A warna merah 2 x
setahun dan ibu nifas mendapat satu kapsul vitamin a warna merah.
 Adanya perhatian khusus terhadap balita kurang gizi, balita yang tidak
pernah datang ke posyandu / puskesmas dan anak dari keluarga miskin.
 Penyuluhan tentang manfaat kapsul vitamin a dan bahan – bahan makanan
sumber vitamin A
 Glaucoma
Penyakit dimana tekanan dalam bola mata menjadi tinggi.Biasanya terdapat
pada orang yang berusia 40 tahun keatas.Dapat menyebabkan kebutaan bial
tidak segera diobati.
 Katarak
Penyakitdimana lensa mata menjadi keruh dan tidak tembus cahaya
sehingga visus berkurang atau buta sama sekali. Terdapat pada orang
berusia lanjut.

c. Usaha rehabilitasi penglihatan (visus)


Rehabilitasi visus dilaksanakan dengan :
 Menyediakan kaca mata bagi penderita / yang memerlukan
 Transplantasi kornea pada penderita yang korneanya keruh
 Operasi pada penderita katarak.
d. Rehabilitasi estetika
Usaha rehabilitasi estetika dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, seperti :
 penggunaan mata palsu
 operasi mata juling

D. Pengertian UKJ

Segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jiwa anak usia
sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan jiwa anak usia sekolah sedini mungkin
a. Tujuan khusus UKJ
 Melaksanakan program UKS jiwa
 Melakukan deteksi dini : sehat jiwa, resiko masalah psikososial dan
gangguan jiwa.
 Menggerakkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa
 Berusaha menciptakan lingkungan yang sehat dan aman
 Meningkatkan lingkungan yang kondusif
 Melakukan rujukan
 Membuat dok kondisi kesehatan jiwa sekolah
b. Pengelolaan UKJ
 Perencanaan (visi, misi, kegiatan harian, bulanan dan tahunan)
 Pengorganisasian (struktur organisasi, jadwal dinas harian, menyusun
penanggung jawab kegiatan UKS)
 Pengarahan (iklim motivasi, komunikasi efektif, managemen konflik)
 Pendelegasian
 Pengendalian (lap kegiatan :siswa sehat, resiko, gangguan, kunjungan,
penyuluhan)
c. Strategi pelaksanaan UKJ
 Pengelolaan kegiatan
 Melakukan pendkes jiwa kelompok sehat
 Melakukan pendkes jiwa kelompok resiko
 Melakukan pendkes jiwa kelompok
d. Usaha-usaha pemerintah dalam bidang kesehatan jiwa antara lain :
 Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
 Menyesuaikan penempatan tenaga sesuai dengan bakat dan kemampuan
masing-masing.
 perbaikan tempat dan suasana kerja dalam perusahaan dan sebagainya sesuai
dengan kesehatan jiwa
 Meningkatkan taraf kesehatan jiwa seseorang dalam hubunganya dengan
masyarakat.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan pokok yang dijalankan di
sekolah dengan peserta didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama mulai
dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK dengan tujuan membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program
pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah sehingga tercapai keadaan kesehatan
anak sebaik-baiknya sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-
tingginya.
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan
suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah dasar
dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan
promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya
peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus menerus agar
menjadi kebiasaan.
Usaha – usaha yang dilakukan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit
mata adalah :
 Mencegah timbulnya penyakit mata
 Pengobatan dan perawatan penderita penyakit mata untuk penyembuhan dan
meniadakan sumber penularan bila penyakitnya menular.
 Rehabilitasi penglihatan (visus) dan rehabilitasi estetika (keindahan)
UKJ adalah Segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jiwa anak
usia sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan jiwa anak usia sekolah sedini mungkin.

B. Saran
Dalam pelaksanaanya, UKS digunakan siswa untuk beristirahat ketika sakit ringan
ketika di sekolah, akan tetapi sebaiknya siswa yang sakit harus mendapat ijin dari guru
bersangkutan untuk meninggalkan pelajaran dan jika benar sakit segera diberikan
perawatan oleh petugas. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan fungsi UKS
yang semula digunakan untuk merawat siswa yang sedang sakit, akan tetapi pada
kenyataanya banyak siswa datang ke UKS hanya untuk alasan dan dijadikan tempat
membolos dari jam pelajaran. Untuk mencegah hal tersebut, maka dilakukan pendataan
kepada setiap pengunjung UKS. Dengan demikian, maka fungsi UKS akan berjalan
sesuai dengan tujuan dari pengadaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kajianpustaka.com/2020/10/usaha-kesehatan-sekolah-uks.html?m=1

https://sehatberkarakter-dikdasmen.kemdikbud.go.id/pendidikan-uks

https://dkk.sukoharjokab.go.id/read/usaha-kesehatan-gigi-sekolah-ukgs

https://gurufarmasiku.wordpress.com/2020/02/22/usaha-kesehatan-mata/

http://kesehatansekolahshinta.blogspot.com/2017/11/usaha-kesehatan-sekolah-gigi-mata-
dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai