PROMOSI KESEHATAN
DOSEN :
GUSMAN ARSYAD, SST., M.Kes
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai “Pendidikan Kesehatan Pada Individu Dan Berbagai
Kelompok Masyarakat’’ yang telah membawa saya pada suatu pemahaman
yang lebih mendalam mengenai metari tersebut.
Saya menyadari bahwa penyelesaian tugas makalah ini tak akan lepas dari
pengawasan daan bimbingan para pengajar dan orang-orang di sekeliling saya
dalam memberikan pengarahan bagi saya dalam menyusun makalah ini. Untuk itu
saya berterimakasih atas bantuan dan perhatian untuk semuanya.
Semoga apa yang saya paparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa melimpahkan anugrah dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Masalah………………………………………………. 6
2.2 Mengenal Kebutuhan Kelompok……………………………….. 7
2.3 Pendekatan Kelompok………………………………………….. 7
2.4 Menyusun Rencana Pendidikan………………………………… 11
2.5 Pelaksanaan Pendidikan Kelompok…………………………….. 13
2.6 Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kelompok…………………... 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5. Bagaimana cara pelaksanaan pendidikan kelompok ?
6. Bagaimana cara evaluasi pelaksanaan pendidikan kelompok ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengenalan masalah
2. Untuk mengetahui pengenalan kebutuhan kelompok
3. Untuk mengetahui pendekatan kelompok
4. Untuk mengetahui cara menyusun rencana pendidikan
5. Untuk mengetahui cara pelaksanaan pendidikan kelompok
6. Untuk mengetahui cara evaluasi pelaksanaan pendidikan kelompok
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam
diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yang harus kita perhatikan ialah
kebutuhan :
6
6) Untuk dibutuhkan orang lain.
7) Merasa bagian dari kelompok.
8) Rasa aman dan perlindungan diri.
9) Untuk memperoleh kemerdekaan diri.
7
mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan guru
sebagai kelompok antara lain dapat diwujudkan berupa regu mengajar
(team teaching) yang bertugas membantu kelompok belajar.
1) Tujuan kelompok
2) Aturan
3) Pemimpin
8
kelompok untuk mencapai tujuan, serta memelihara kelompok yang
produktif.
a. Harapan (expectation)
b. Kepemimpinan (leadership)
c. Kemenarikan (attraction)
9
d. Norma (norm)
e. Komunikasi (communication)
f. Keeratan (cohesiveness)
10
2.4 Menyusun Rencana Pendidikan
11
menggunakan satuan biaya atau standardisasi harga yang berlaku untuk
setiap kelompok kebutuhan dengan memperhatikan fluktuasi harga.
7. Penetapan sasaran, para perencana pendidikan meneliti sasaran-sasaran
pendidikan untuk masa yang akan datang. Dari sasaran itu ditetapkanlah
dana untuk masing-masing tingkatan sekolah.
8. Perumusan rencana, perencanaan yang disusun pada dasarnya ditujukan
untuk, mnyajikan serangkaian rancangan keputusan untuk disetujui dan
menyediakan pola secara matang.
9. Perincian rencana, rencana yang telah dirumuskan dilakukan dengan cara,
yaitu penyusunan program dan identifikasi serta perumusan proyek.
Penusunan program adalah membagi-bagikan rencana kedalam kelompok
kegiatan. Setiap kegiatan dalam kelompok ini harus saling menunjang, dan
meuju tujuan yang sama.
10. Implementasi rencana, fase ini sudah sampai pada pelaksanaan rencana
yang disusun. Implementasi ini mulai dilakukan apabila masing-amasing
proyek yang diusulkan sudah disahkan. Oleh karena itu kerangka
organisasi untuk berbagai proyek dikembangkan berdasarkan biaya
tahunan. Disamping itu dikembangkan rencana operasionalnya sepefrti
pendelegasian wewenang, penugasan tanggungjawab, pengadaan
mekanisme umpan balik dan pengawasannya.
11. Evaluasi rencana, dapat dikatakan sebagai kegiatan akhir dari proses
perencanaan sebelum revisi dilakukan. Penilaian berkaitan dengan
kemajuan/perkembangan dan penemuan penyimpangan-penyimpangan
dalam pelaksanaan suatu rencana. Penilaian yang dilakukan juga
bermanfaat untuk melihat rangkaian kegiatan dalam proses perencanaan.
12
2.5 Pelaksanaan Pendidikan Kelompok
Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain Ceramah dan
Seminar.
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode
ceramah:
A. Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai
materi dari yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus
mempersiapkan diri dengan :
Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau
disusun dalam diagram atau skema.
Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat,
slide, transparan, lcd proyektor, sound sistem, dan sebagainya.
B. Pelaksanaan
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila
penceramah tersebut dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk dapat
13
menguasai sasaran (dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut :
Sikap dan penampilan yang menyakinkan, tidak bolah bersikap ragu-ragu
dan gelisah.
Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
Berdiri di depan (dipertengahan). Tidak boleh duduk.
Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin.
b. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian-presentasi)
dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik dianggap penting dan
biasanya dianggap hangat di masyarakat. Metode Pendidikan Kelompok
Kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk pendidikan pada
kelompok kecil ini antara lain :
a) Diskusi Kelompok.
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat
bebas berpartisapasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta
diatur, sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau
saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk iingkaran atau
segi empat.
Pimpinan diskusi/penyuluh juga duduk di antara peserta sehingga
tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka
harus merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok
mempunyai kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat. Untuk
memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus
sehubungan dengan topik yang dibahas.
14
Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus
mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat
kesempatan berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah
seorang peserta.
b) Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada
permulaannya di mana pemimpin kelompok memancing dengan satu
masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban atau
tanggapan (cara/pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua
peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi komentar oleh
siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap
anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
c. Bola Salju (Snow Balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang)
dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih
kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap
mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian
tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi
dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhimya akan
terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.
15
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai
dokter Puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan
anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka
memperagakan misalnya bagaimana interaksi/komunikasi sehari-hari
dalam melaksanakan tugas.
f. Permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi
kelompok. Pesam-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk
permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti
bermain monopoli, dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah),
selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain, dan
sebagian lagi berperan sebagai nara sumber.
16
Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan
program pendidikan dengan melihat perubahan yang terjadi pada aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan rancangan TIK/TIU
yang telah disusun sebelumnya. Alat ukur yang digunakan untuk
mengevaluasi kebersahilan tersebut dapat berupa : kuesioner,Lembar
observasi (daftar cheklis), wawancara, dokumentasi.
17
c. Wawancara
d. Observasi
2. Pihak luar program
a. Laporan pihak lain
b. Angket
F. Langkah-langkah penilaian
a. Menentukan tujuan penilaian
b. Menentukan bagian mana yang dinilai
c. Menetapkan standar dan indikator
d. Menentukan cara penilaian
e. Melakukan pengukuran
f. Membandingkan hasil dengan standar
g. Menetapkan kesimpulan
18
G. Evaluasi Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan
tercapai atau tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
Aspek pengetahuan
Aspek sikap
Aspek ketrampilan/tindakan
H. Apa yang dinilai = dimensi evaluasi
1. Input = Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode,
media, kemampuan penyuluh.
2. Proses = Pelaksanaan pendidikan kesehatan
3. Output = Hasil dari pendidikan kesehatan
pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap dan
keterampilan
19
4. Outcome = Dampak dari pendidikan kesehatan
peningkatan PHBS
I. Hasil = Kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, dikategorikan
berhasil apabila peserta pendidikan kesehatan dapat:
- Memahami pesan pendidikan kesehatan
- Sikapnya baik (menerima/setuju)
- Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/fatmalahandayani.wordpress.com/2015/09/22/ko
nsep-dasar-pendidikan-kesehatan/amp/
http://adzjiodoem.blogspot.com/2013/12/strategi-pendekatan-proses
kelompok.html?m=1
http://e-medis.blogspot.com/2013/03/macam-metode-pendidikan-kelompok-
dalam.html?m=1
https://id.scribd.com/document/327648157/Makalah-Evaluasi-Pelaksanaan-
Pendidikan-Kesehatan
https://medium.com/@renirere885/masalah-kebutuhan-individu-eb44cc7836e3
22