Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUTIAH ACHMAD

NIM : PO713203191022

PRODI : D.III TK.2

MATA KULIAH : KIMIA KLINIK I

Tugas Paper

“LEMAK”

(KOLESTEROL, LDL, HDL, TRIGLISERIDA)

Pendahuluan

Lemak merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia.Lemak berfungsi sebagai
sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting kepada bayi dan kanak-kanak di mana
lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk menghasilkan tenaga serta berfungsi di
dalam keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas
elektrofisiologi otot dan sistem saraf.

Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur makanan.Penggunaan secara
banyak di dalam industri makanan telah menimbulkan kebimbangan kepada pengguna
terhadap kandungan nutrisi di dalam makanan terproses ini.Pengguna kini lebih
mementingkan produk makanan yang berkhasiat, rendah kandungan lemak, gula dan garam,
tinggi kandungan karbohidrat kompleks serta fiber.

Lemak atau lipid merupakan unsur senyawa yang mengandung hidrogen dan karbon
yang tidak dapat larut didalam air. Karena tidak larut dalam air maka lipid memerlukan
proses pengangkutan khusus agar dapat bersirkulasi dalam darah. Terdapat tiga komponen
lipid yang diangkut oleh darah sebagai lipoprotein, yaitu kolesterol, trigliserida dan
fosfolipid. Ketiganya terdapat dan diangkut dalam darah sebagai lipoprotein, suatu kompleks
makromolekul yang sangat besar dari lipid dan protein khusus (apolipoporotein) yang
membantu pengemasan, kelarutan, dan metabolism lemak. Pengukuran lipid serum yang
paling relevan adalah kolesterol total, trigliserida, dan fraksional kolesterol menjadi fraksi
HDL dengan kalkulasi fraksi LDL kolesterol. Selain itu, laboratorium klinik sekarang
memiliki kemampuan untuk mengukur apolipoprotein Al (apoAI) dan apolipopreotein B
(apoB) dalam sampel serum.

Lemak darah atau yang sering dikenal dengan profil lipid merupakan salah satu sumber
tenaga dalam tubuh yang berupa komponen lemak yang terletak didalam pembuluh darah.
Lemak darah juga berfungsi sebagai pengangkut vitamin, membentuk dinding sel serta
hormon-hormon steroid. Namun jumlah lemak darah yang tinggi dapat mengakibatkan resiko
penyakit yang berbahaya, seperti penyakit jantung dan pankreatitis.

Lemak dalam darah sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun semakin banyak lemak dapat
mengakibatkan pengendapan pada dinding pembuluh darah. Untuk mengukur tingkat lemak
dalam darah dibutuhkan empat komponen kolesterol yang relevan yaitu LDL, HDL,
trigliserida dan kolesterol total. LDL atau kolesterol jahat yang meningkat akan
mengakibatkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah, dan menyebabkan
mengecilnya diameter pembuluh darah sehingga terjadi penyumbatan aliran nutrisi keseluruh
tubuh.

Pembahasan

A. Kolesterol
Kadar kolesterol erat hubungannya dengan jenis/ras hewan dan fungsi seluler secara
biologik. Peningkatan kadar kolesterol serum dan lipoprotein LDL dapat meningkatkan
resiko terjadinya arterosklerosis dan  penyakit jantung koroner. Tingkat resiko tersebut
sebenarnya dipengaruhi  juga oleh jenis dan jumlah konsumsi asam lemak, presentase
energi yang  berasal  berasal dari lemak. Salah satu upaya untuk menjaga menjaga kadar
kolesterol darah tetap normal adalah dengan mengatur pola makan, yaitu dengan
mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol.
Fungsi kolesterol bagi tubuh adalah untuk membantu tubuh membentuk sel-sel sehat.
Kolesterol juga berfungsi membantu pembentukan hormon dan  juga asam empedu. Tanpa
adanya kolesterol pada sel-sel sel-sel tubuh, jaringan-  jaringan di dalam tubuh akan
terbentuk kurang kuat dan kurang stabil, hal ini dapat membahayakan tubuh secara
keseluruhan. Demikian pula dengan sel-sel tubuh, dibutuhkan kolesterol untuk
membangunnya agar kuat. Bila sel tubuh tidak kuat, maka tubuh pun akan mudah rapuh.
Itulah fungsi kolesterol yang ada dalam tubuh kita.
Kolesterol tinggi adalah kondisi di mana tingkat kolesterol dalam darah melampaui
kadar normal sehingga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan. Kolesterol merupakan
salah satu senyawa lemak (lipid) yang menyerupai lilin. Sebagian besar kolesterol
diproduksi di hati serta sebagian lainnya didapatkan dari makanan. Fungsi kolesterol
adalah turut memproduksi sel-sel sehat, sejumlah hormon, atau vitamin D. Walaupun
dibutuhkan, kolesterol yang berlebih akan tertimbun di sepanjang dinding pembuluh darah
arteri sebagai plak, sehingga mempersempit dan menghambat aliran darah. Akibatnya,
banyak bagian tubuh yang kekurangan pasokan darah sehingga  berisiko menimbulkan
masalah kesehatan serius, seperti  serangan  jantung atau stroke. Selain faktor genetik,
kolesterol tinggi juga bisa terjadi karena mengonsumsi makanan yang mengandung
banyak kolesterol atau kurang berolahraga.
Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein yang disebut lipoprotein. Terdapat dua
jenis lipoprotein, yaitu lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa (LDL)
yang biasa disebut dengan disebut dengan kolesterol jahat, dan lipoprotein dengan
kepadatan tinggi (HDL) yang kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengonsumsi
makanan dengan kandungan kolesterol tinggi atau karena kurang berolahraga. Namun,
kondisi ini juga bisa terjadi akibat faktor keturunan biasa disebut dengan kolesterol  baik.
LDL bertugas bertugas mengangkut kolesterol lari organ hati ke sel-sel yang
membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap
pada dinding pembuluh arteri dan menyebabkan penyakit. Sedangkan HDL berfungsi
mengangkut kolesterol kembali ke organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan
atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran. Kadar kolesterol dalam darah yang
disarankan bisa bervariasi pada masing-masing orang, tergantung risiko seseorang untuk
mengalami aterosklerosis. 
Selain kolesterol LDL dan HDL, terdapat senyawa lipid lainnya yang sering diperiksa
bersama kolesterol, yaitu trigliserida. Trigliserida adalah  jenis lain dari senyawa-senyawa
lemak. Tubuh akan mengubah mengubah kalori yang tidak digunakan menjadi trigliserida
dan dilepaskan menjadi energi di antara waktu makan. Kadar trigliserida yang tersimpan
dalam sel lemak akan semakin tinggi jika kalori (karbohidrat dan lemak) yang tertimbun
lebih banyak daripada kalori yang terbakar. Belum diketahui secara jelas bagaimana kadar
trigliserida tinggi berperan menyebabkan arterosklerosis, yang meningkatkan risiko
penyakit jantung koroner atau risiko penyakit jantung koroner atau stroke. Namun kadar
trigliserida yang tinggi dapat menjadi tanda pengendalian yang buruk terhadap penyakit
diabetes  penyakit diabetes tipe 2, hipotiroidisme, penyakit hati, dan penyakit ginjal  
penyakit hati, dan penyakit ginjal. Kenaikan kadar trigliserida dalam tubuh seseorang juga
dapat disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan, terlalu banyak mengonsumsi minuman
keras, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula atau lemak.
Kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan  pembuluh
darah arteri, karena penumpukan plak dan pengerasan dinding  pembuluh arteri yang
disebut aterosklerosis. Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan  penyakit jantung
coroner bila aterosklerosis terjadi di pembuluh darah jantung. Penyakit jantung koroner
dapat ditandai dengan keluhan nyeri dada atau angina, dan berisiko menyebabkan
serangan jantung. Kondisi serupa dapat terjadi terjadi pada pembuluh darah otak yang
akan menyebabkan stroke, juga pada pembuluh darah lainnya, seperti tungkai, lengan,
serta perut, yang akan menyebabkan penyakit arteri perifer. Selain masalah jantung dan
pembuluh darah, kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan pembentukan kristal empedu
yang bisa yang bisa mengeras menjadi penyakit batu empedu. Mengingat risiko dari
kolestrol tinggi, maka perlu dilakukan pemeriksaaan kadar kolesterol darah secara berkala.
Pemeriksaan tersebut dianjurkan, terutama bagi seseorang yang memiliki keluarga dengan
riwayat kolesterol tinggi atau penyakit jantung dan pembuluh darah, serta  bagi seseorang
yang memiliki berat badan berlebih, hipertensi, atau diabetes

B. Kolesterol LDL
Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau sering juga disebut dengan kolesterol
jahat adalah senyawa kolesterol yang dibawa darah akan tetapi jumlah proteinnya lebih
sedikit dibandingkan dengan lemaknya, sehingga kolesterol LDL dapat menyebabkan
masalah kesehatan pada tubuh. Kolesterol jahat yang menumpuk pada tubuh dapat
menimbulkan  pembentukan plak-plak keras pada dinding pembuluh arteri, hal ini dapat
menimbulkan aliran darah menjadi terhambat sehingga beberapa organ  pada tubuh akan
kekurangan pasokan darah, oksigen dan protein yang cukup.
Kekurangan darah, oksigen dan protein yang cukup pada organ dapat menimbulkan
beberapa penyakit komplikasi yang dapat mengancam kesehatan seperti penyakit jantung,
stroke, darah tinggi dan ginjal. Penyebab tingginya kadar senyawa LDL pada tubuh dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a) Pola makanan yang kurang sehat
Makanan merupakan akar dari segala penyakit dalam, Nah apabila kita tidak
memperhatikan pola makanasn yang benar maka tubuh akan mudah terkena penyakit
terutama penyakit kolesterol. Agar terhindari  penyakit  penyakit kolesterol kolesterol
ada beberapa beberapa makanan makanan atau minuman minuman yang harus anda
hindari atau dibatasi.
a. Makanan yang digoreng  
b. Makanan manis
c. Daging merah
d. Soda
e. Alkohol
f. Keju
b) Jarang Berolahraga
Olahraga merupakan suatu aktivitas yang dapat membakar lemak dalam tubuh
sehingga olahraga dapat mengurangi risiko penumpukan lemak pada tubuh tersebut.
Namun apabila tubuh kurang digerakan dengan olahraga maka hal ini dapat
mempercepat pertumbuhan kolesterol jahat pada tubuh.
c) Sering merokok
Keseringan merokok dapat berdampak buruk bagi kesehatan, selain dapat
menyebabkan penyakit jantung dan paru-paru, keseringan merokok juga dapat
mengakibatkan penyakit kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh zat kimia pada
rokok dapat mengakibatkan penurunan kolesterol baik dan meningkatkan penumpukan
kolesterol jahat pada tubuh serta zat nikotin pada rokok pun dapat mempercepat
penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah pada tubuh.

C. Kolesterol HDL
Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik adalah  jenis
kolesterol dapat membawa kolesterol jahat ke hati untuk dibuang. Dengan banyaknya
kolesterol HDL pada tubuh maka kondisi kesehatanpun akan semakin baik pula karena
jumlah protein pada kolesterol HDL pun cukup banyak. Adapun faktor yang dapat
meningkatkan kolesterol HDL
a) Sering Berolahraga Olahraga merupakan suatu upaya dalam meningkatkan kolesterol
HDL  pada tubuh, maka dengan olahraga olahraga yang rutin risiko terkena terkena
penyakit penyakit kolesterol tinggi akan kecil sekali.  
b) Konsumsi makanan peningkat kolesterol HDL Kolesterol HDL pun dapat diproduksi
dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, akan tetapi upaya ini harus diimbangi
dengan mengurangi atau menghindari mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol,
berikut adalah makanan peningkat kolesterol HDL yang baik untuk dikonsumsi
a. Oatmeal  
b. Biji-bijian atau kacang
c. Yoghurt
d. Buah-buahan asam

D. Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak yang dibawa darah sebagai hasil konsersi sebagian
besar lemak dalam tubuh atau sering disebut juga dengan lemak darah. Trigliserida
berguna sebagai cadangan energi tubuh yang berasal dari makanan atau minuman yang
dikonsumsi, namun tubuh pun dapat memproduksi trigliserida dengan sendirinya.
Trigliserida adalah ester dari gliserol alkohol trihidrat dengan 3 rantai panjang asam
lemak. Trigliserida mengandung tiga molekul asam lemak yang terikat pada satu molekul
gliserol dengan ikatan ester di salah satu dari tiga posisi ikatan stereokimia yang berbeda.
Trigliserida merupakan lemak darah dibentuk oleh esterifikasi gliserol dan tiga asam
lemak, yang dibawa lipoprotein serum. Proses pencernaan trigliserida dari asam lemak diet
(eksogenus), dan diantar ke aliran darah sebagai kilomikron (droplet lemak kecil yang
diselubungi protein kecil), yang memberikan tampilan seperti susu atau krim pada serum
setelah mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemaknya. Hati juga bertanggung
jawab atas pengolahan trigliserida, tetapi trigliserida tidak dapat mengalami pengantaran
seperti yang dilakukan kilomikron. Sebagian besar trigliserida disimpan sebagai lemak
dalam jaringan adipose.
Trigliserida adalah substansi lemak lain dalam darah yang dapat mempengaruhi resiko
terkena penyakit jantung. Sebagian besar lemak dalam makanan dan dalam tubuh anda
dalam bentuk trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan resiko
penyakit jantung, demikian juga dengan kolesterol.
Makan-makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan trigliserida dalam
darah dan biasanya cenderung meningkatkan kadar kolesterol. Lemak yang berasal dari
buah-buahan seperti kelapa, alpukat dan durian tidak mengandung kolesterol, namun
kadar trigliseridanya tinggi. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam
darah seperti kegemukan, mengonsumsi gula (glukosa) dan minuman beralkohol. Para ahli
menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida didalam darah merupakan salah satu
faktor resiko penyakit jantung koroner (Astuti Rimbi Noviya, 2015). Salah satu efek
samping dari naiknya kadar trigliserida dalam tubuh adalah Penyakit Jantung Koroner
(PJK).
Trigliserida merupakan salah satu lemak yang terdapat dalam darah dan sumber
ernergi untuk sel atau jaringan serta bahan baku untuk kolesterol di hati. Peningkatan
kadar trigliserida yang tidak normal dalam tubuh merupakan faktor resiko terjadinya
penyakit janting koroner dan stroke. Batas normal kadar trigliserida yang di tetapkan
yaitu:
a) Kadar normal ≤ 150 mg/dl
b) Kadar batas tinggi 150-199 mg/dl
c) Kadar tinggi 200-499 mg/dl
d) Kadar sangat tinggi ≥ 400 mg/dl (fatimah siti, 2012).

Keadaan klinisnya yaitu :

 Peningkatan TG : risiko tinggi aterosklerosis


 Terjadi peningkatan bisa karena keturunan, DM, nefrosis, obstruksi bilier, penyakit
metabolic
Perbedaan Trigliserida dengan kolesterol adalah jika trigliserida berguna sebagai
cadangan energi sedangkan kolesterol berguna untuk pembentukan sel baru dan hormon.
Namun keduanya memliki persamaan yaitu tidak dapat larut dengan darah dan keduanya
sama-sama berpotensi menyebabkan penyakit. Trigliserida tinggi yang tidak segera diobati
dapat mengakibatkan penyakit stroke dan jantung. Namun dengan olahraga yang teratur,
menghindari makananan manis dan makanan tinggi lemak maka kadar triliserida pada
tubuh akan menurun.

DAFTAR PUSTAKA
Kee, J. L. 2008. Pedoman Pemeriksaan Labotorium & Diagnostik. Jakarta: buku kedokteran
ECG.

Koswara, 2006, Teknologi Modifikasi Pati. Ebook Pangan.

Kumalasari, N. A., Dewi, C. & M., 2014. Implementasi Algoritma Modified K-Nearest
Neighbor (MKNN) Untuk Menentukan Tingkat Resiko Penyakit Lemak Darah

Marks, Dawn B, Allan D Marks and Collen M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar
Sebuah Pendekatan Klinis. EGC. Jakarta

Medisa, E., 2013. Makalah Kimia Klinik Lipid.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Proverawati, A. 2014. Menopouse dan sindrome pramenopouse. Jakarta: Erlangga

Poedjaji, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Supardan, 1989, Metabolisme Lemak, Lab. Biokimia Universitas Brawijaya, Malang

Anda mungkin juga menyukai