Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BK PERKEMBANGAN

PRINSIP – PRINSIP BK PERKEMBANGAN


Dosen Pengampu : Nopi Feronika, S.Pd., M.Pd.

OLEH KELOMPOK 3

1. PERMATA ( 2030 1021 6003 )


2. FERYANUR RAMADHAN ( 2030 1021 6009 )
3. ARNIAT TELUMBANUA ( 2030 2021 6013 )
4. DYAN AVRILINE ( 2030 2021 6019 )
5. EKA ROHMA DHANI ( 2030 2021 6023 )
6. NURUL ASTI SEFTIANA ( 2030 2021 6029 )
7. RISNA HENNITA SIPAYUNG ( 2030 2021 6033 )
8. RETA ( 2030 3021 6043 )
9. DANIEL CASVERA ( 2030 3021 6053 )
10.ANGKE MAWINEY ( 2030 3021 6058 )

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan karunianya, kami dapat menyusun makalah dengan topik Prinsip-
prinsip BK Perkembangan dengan baik.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah BK Perkembangan Ibu Nopi Feronika,S.Pd.,M.Pd dan semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Karena tanpa
bantuan, dorongan, dan bimbingan, kendala-kendala yang kami hadapi
mungkin tidak dapat kami atasi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas atau materi makalah
ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi dan masih banyak sekali
kekurangan. Baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan makalah ini selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati.
Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat menjadi acuan pembelajaran
kita semua.

Palangka Raya, 22 Maret 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. . .
a. Latar Belakang.......................................................................................
b. Rumusan Masalah.................................................................................
c. Tujuan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
a. Pengertian BK Perkembangan..............................................................
a. Prinsip-prinsip.......................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................


A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Prinsip merupakan panduan hasil kajian teoritik dan telaah


lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang
dimaksudkan. Dalam model Bimbingan dan Konseling Perkembangan
memungkinkan Guru Pembimbing atau Konselor untuk memfokuskan
perhatiannya tidak sekedar pada gangguan emosional siswa, melainkan
lebih mengupayakan pencapaian tujuan dalam kaitannya dengan tugas-
tugas perkembangan siswa, menjembatani tugas-tugas perkembangan
yang muncul pada saat tertentu, dan meningkatkan sumber daya serta
kompetensi konselor dalam memberikan bantuan kepada upaya
pencapaian tugas perkembangan siswa secara optimal.

Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan


dan kemerdekaan untuk memilih dan megembangkan diri sesuai dengan
keunikan ataua tiap – tiap pontensi tanpa menimbulkan konflik dengan
lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman idividu, maka
diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai
perkembangan yang sehat didalam lingkungannya ( Nur Ihsan, 2006 : 1)

Pada dasarnya bimbingan dan konseling perkembangan juga merupakan


upaya bantuan untuk menunjukan perkembangan manusia secara
optimal baik secara kelompok maupun idividu sesuia dengan hakekat
kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan,
kelemahan serta permaslahanya.

B. RUMUSAN MASALAH

a) Apa Yang dimaksud prinsip-prinsip Bimbing dan dan Konseling


Perkembangan?
b) Apa saja Macam-Macam Prinsip Dari Bimbingan dan Konseling
Perkembangan?

C. TUJUAN PENULISAN

a) Untuk Mengetahui pengertian prinsip-prinsip Bimbingan dan


Konseling Perkembangan.
b) Untuk Mengetahui Macam-Macam Prinsip-Prinsipdan Konseling
Perkembangan.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Bimbingan dan Konseling Perkembangan adalah layanan bimbingan dan
konseling yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan,
kekuatan/kelemahan, minat, dan isue-isue yang berkaitan dengan tahapan
perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari
keseluruhan program pendidikan. Bimbingan dan konseling perkembangan
lebih mengutamakan pertumbuhan aspek positif dari setiap individu
daripada orientasi pada penanganan krisis. Dalam implementasinya
melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa dalam kerjasama
yang merupakan suatu ”tim bimbingan dan konseling”.
Dalam model Bimbingan dan Konseling Perkembangan memungkinkan
Guru Pembimbing atau Konselor untuk memfokuskan perhatiannya tidak
sekedar pada gangguan emosional siswa, melainkan lebih mengupayakan
pencapaian tujuan dalam kaitannya dengan tugas-tugas perkembangan
siswa, menjembatani tugas-tugas perkembangan yang muncul pada saat
tertentu, dan meningkatkan sumber daya serta kompetensi konselor dalam
memberikan bantuan kepada upaya pencapaian tugas perkembangan siswa
secara optimal. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling
perkembangan di sekolah, muncul dari adanya karakteristik dan masalah-
masalah perkembangan siswa. Pendekatan perkembangan dalam
bimbingan dan konseling di sekolah dipandang sangat tepat, karena
pendekatan ini lebih berorientasi pada pengembangan lingkungan atau
ekologi perkembangan siswa.
Terkait dengan tugas perkembangan siswa, bahwa yang dimaksud
dengan tugas perkembagan adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau
sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil
dalam pencapaiannya akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi
kalau gagal, akan menimbulkan ketidak bahagiaan, tidak diterima oleh
masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas
berikutnya (A developmental tasks is a tasks which arises at or about a
certain periode in the life of the individual, succesfull achievement of which
leads to his happiness and to success with later tasks; while failure leads to
unhappiness an the individual, disapproval by the society, and difficulty with
later tasks) (Havigurst, 1953:2).

Atas dasar itulah maka implementasi bimbingan dan konseling di


sekolah/madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi
perkembangan potensi individu/konseli, yang meliputi aspek: pribadi,
sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan pribadi konseli
sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis,
sosial, dan spiritual).

B. PRINSIP- PRINSIP BK PERKEMBANGAN


Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling perkembangan, Guru
Pembimbing atau Konselor melibatkan tim kerja, bukan bekerja sendiri.
Bimbingan dan konseling perkembangan dirancang dengan sistem terbuka,
dengan demikian penyempurnaan dan modifikasi dapat dilakukan setiap
saat sepanjang diperlukan. Bimbingan dan konseling perkembangan
mengintegrasikan berbagai pendekatan, dan orientasinya multi budaya,
sehingga tidak mencabut klien dari akar budayanya. Tidak fanatik menolak
suatu teori, melainkan meramu apa yang terbaik dari masing-masing teori.
Muro & Kottman (1995:50-53) mengemukakan bahwa bimbingan dan
konseling perkembangan adalah program bimbingan dan konseling yang
mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Bimbingan dan konseling di perlukan oleh seluruh siswa.

Layanan bimbingan dan konseling di perlukan oleh seluruh siswa,


termasuk di dalamnya siswa yang mengalami kesulitan. Seluruh siswa
ingin memperoleh pemahaman diri, meningkatkan tanggung jawab
terhadap kontrol diri, memiliki kematangan dalam memahami
lingkungan, dan belajar membuat keputusan. Setiap siswa memerlukan
bantuan dalam mempelajari cara pemecahan masalah, dan memiliki
kematangan dalam memahami nilai-nilai. Semua siswa memerlukan rasa
di sayangi dan di hargai, memiliki kebutuhan untuk memahami
kekuatan/kelemahan pada dirinya.

2. Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki fokus pada kegiatan


belajar siswa.

Sekolah saat ini memerlukan tenaga spesialis. Spesialis untuk


membantu siswa membaca, memainkan instrumen musik,dan
membantu pertumbuhan fisik. Guru Pembimbing atau Konselor di
pandang sebagai spesialis dalam pertumbuhan dan perkembangan
siswa, dalam mempelajari dan memahami dunia diri siswa.

3. Guru Pembimbing atau Konselor sebagai perancang dan pengembang


kurikulum dalam pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

Kurikulum yang dikembangkan oleh Konselor menitik beratkan


pada pembelajaran manusia dan pemanusiaan peserta didik. Secara
operasional, konselor merupakan anggota tim dari suatu tim yang terdiri
atas orang tua, guru, konselor, pengelola, dan spesialis lainnya. Tugas
mereka membantu siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki kesulitan
hendaknya tetap belajar, dan siswa yang lambat belajar hendaknya
dibantu untuk belajar sebanyak mungkin, sehingga semua siswa terlibat
dalam proses pembelajaran. Tugas sekolah adalah menyelenggarakan
pembelajaran, sedangkan tugas bimbingan dan konseling perkembangan
adalah membantu siswa untuk belajar.

4. Guru Pembimbing atau Konselor dan Guru adalah fungsionaris bersama


dalam program bimbingan dan konseling perkembangan.
Pendidikan di Sekolah lebih berorientasi pada siswa daripada
pelajaran. Oleh karena itu, konselor dan guru bekerja sama membantu
menyelesaikan masalah siswa. Guru Pembimbing atau Konselor
membantu Guru dalam menelusuri masalah siswa, mendengarkan
sungguh-sungguh perasaan yang dicurahkan siswa, memperjelas,
menentukan pendekatan yang akan digunakan, dan membantu
mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru.

5. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan

Merupakan bagian penting dalam bimbingan dan konseling


perkembangan. Seluruh program bimbingan dan konseling
perkembangan hendaknya berisi perencanaan dan pengorganisasian
kurikulum yang matang. Sama halnya dengan kurikulum sekolah yang
biasa seperti: Matematika, IPA, IPS; layanan dasar bimbingan dan
konseling perkembangan berisi tujuan dan sasaran untuk membantu
siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
Kurikulum menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhan
yang normal. Materi program berupa kegiatan yang dirancang untuk
meningkatkan harga diri, motivasi berprestasi, kemampuan pemecahan
masalah, perumusan tujuan, perencanan, efektivitas hubungan antar
pribadi, ketrampilan berkomunikasi, keefektifan lintas budaya, dan
perilaku bertanggung jawab.

6. Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada


penerimaandiri, pemahaman diri, dan peningkatan diri.

Kegiatan dalam bimbingan dan konseling perkembangan


dirancang untuk membantu siswa mengetahui lebih banyak tentang
dirinya, menerima dirinya, serta memahami kekuatan dan kelemahan
pada dirinya.

7. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses


mendorong perkembangan siswa.

Metode mendorong (encouragement)diarahkan untuk:

1. menempatkan nilai pada diri siswa sebagaimana dirinya


sendiri,
2. percaya pada dirinya,
3. percaya akan kemampuan diri siswa, membangun
penghargaan akandirinya,
4. pengakuan untuk bekerja dan berusaha dengan sungguh-
sungguh,
5. memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dan
meningkatkan perkembangan siswa,
6. memadukan kelompok sehingga siswa merasa memiliki
tempat dalam kelompok,
7. membantu pengembangan ketrampilan secara berurutan
dan secara psikologis memungkinkan untuk sukses,
8. mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan aset siswa,
dan,
9. memanfaatkan minat siswa sebagai energi dalam
pengajaran.

8. Bimbingan dan konseling perkembangan lebih peduli pada


pengembangan yang terarah daripada akhir perkembangan yang
definitif.

Guru Pembimbing atau Konselor perkembangan mengakui


perkembangan siswa sebagai suatu ”proses menjadi” (on becoming
process), sehingga pertumbuhan fisik dan psikologisnya memiliki
berbagai kemungkinan sebelum mencapai masa dewasa. Oleh
karenanya pengembangan yang terarah adalah sesuatu yang lebih
penting.

9. Bimbingan dan konseling perkembangan yang berorientasi pada ”tim”


(teamoriented)

Menuntut pelayanan dari konselor profesional. Keberhasilan


program bimbingan dan konseling perkembangan memerlukan upaya
bersama seluruh staf sekolah. Untuk memperoleh keefektifan
maksimum dari program, sekolah hendaknya memiliki akses terhadap
pengetahuan dan ketrampilan konselor yang terlatih, antara lain dalam
konseling individual, konseling kelompok, pengukuran, dan
perkembangan siswa.
10. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli dengan identifikasi
awalakan kebutuhan-kebutuhan khusus siswa.

Guru Pembimbing atau Konselor bekerja sama dengan Guru


untuk menemukan kebutuhan siswa, yang jika tidak terpenuhi akan
menjadi kendala dalam kehidupan siswa selanjutnya. Melakukan
pendekatan dengan siswa baik secara individual maupun kelompok.
Menjalin hubungan erat dengan orang tua merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan khusus siswa.

11. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada penerapan


psikologi.

Guru Pembimbing atau Konselor perkembangan tidak sekedar


peduli pada”assessment” kemampuan anak untuk belajar, melainkan
pada penerapan psikologi pada bagaimana anak menggunakan
kemampuannya.

12. Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki kerangka dasar


psikologi anak, perkembangan anak, dan teori-teori belajar.

Dalam implementasinya, bimbingan dan konseling


perkembangan mengaplikasikan prinsip-prinsip dari psikologi anak,
perkembangan anak,dan teori belajar.

13. Bimbingan dan konseling perkembangan mempunyai sifat fleksibel dan


sekuensial.

Dalam implementasinya, bimbingan dan konseling


perkembangan mengikuti urutan, artinya program bimbingan dan
konseling perkembangan dirancang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa dan fleksibel, artinya program hendaknya
disesuaikan dengan perbedaan individual siswa.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan materi yang kita paparkan diatas kita dapat


mengambil kesimpulan bhawa prinsip-prinsip seorang Guru BK adalah
Guru BK selalu mengedepankan kepentingan peserta didiknya agar
peserta didiknya bisa terarah. Baik itu kebutuhan secara khusus
maupun operasional.
Prinsip- prinsip BK Perkembangan meliputi : bimbingan-
bimbingan yang di lakukan untuk peserta didik baik berupa
perkembangan kognitif, psikomotorik, dan motorik, serta
pengembangan kegiatan operasional peserta didik seperti
pengorganisasian kurikulum, dsb.

B. SARAN
Sekian makalah yang dapat kami buat. Kami sadar bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran kami butuhkan
untuk pengembangan makalah kami kedepannya.
Sekian dari kami ada kurangnya kami dari kelompok 3 kami
mohon maaf sebesar- besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://klinikbk.blogspot.com/2012/09/konsep-dasar-bk-perkembangan.html

http://ikipwates-andi.blogspot.com/2014/06/bk-perkembangan_15.html

https://ihyaulumuddinmediabki.wordpress.com/konseling/konseling-

perkembangan/

Anda mungkin juga menyukai