PEMILIHAN UMUM
Disusun Oleh :
Nowa Pil Afia : 203010216006
Vivie Wulandari : 203020216022
Aryaweda Pratama : 203030216049
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang menyertai kami
selaku kelompok enam bisa menyelesaikan tugas makalah. Rasa syukur dan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu memberikan karunia kesehatan dan limpahan kasih pada
kelompok enam.
Makalah dengan judul “PEMILIHAN UMUM (PEMILU)” yang telah dipercayakan keada
kelompok enam kiranya dapat menambah wawasan kita semua selaku mahasiswa baru
Universitas Palangka Raya. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Yuyuk
Tardimanto, S. Pd,M. Si selaku dosen pengampu Pendidikan Pancasila yang senantiasa mengajar
dan membimbing kami dalam pengerjaan tugas Makalah.
Kami selaku kelompok enam tidak akan dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa kerja
sama dan arahan, serta semangat dan dukungan dari orang-orang yang dengan tulus memberikan
kepada kelompok enam agar dapat menyelesaikan tugas makalah. Mungkin dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat kesalahan yang tidak kami ketahui, kiranya kesalahan yang ada
dapat menjadi pelajaran kelompok enam untuk dapat memperbaikinya lagi dan kami mohon
maaf sebesar besarnya atas kesalahan kami. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan rezeki
yang melimpah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
ttd
Kelompok Enam
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi..............................................................................................................................................................i
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah..................................................................................................................2
BAB 2 Pembahasan............................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pemilu................................................................................................................................3
2.2 Tujuan Pemilu.....................................................................................................................................4
2.3 Manfaat Pemilu...................................................................................................................................5
2.4 Pemilu di Indonesia.............................................................................................................................5
2.4.1 Sejarah Pemilu di Indonesia........................................................................................................5
2.4.2 Landasan Hukum Pemilu di Indonesia.......................................................................................8
2.4.3 Sistem Pemilu di Indonesia........................................................................................................11
2.4.4 Asas-asas Pemilu di Indonesia...................................................................................................14
2.4.5 Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia............................................................16
BAB 3 Penutup....................................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................19
3.2 Saran....................................................................................................................................................19
3.3 Sumber-Sumber...................................................................................................................................20
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Morissan (2005:17)
Menurut Morissan, Pemilihan umum adalah cara atau sarana untuk mengetahui
keinginan rakyat mengenai arah dan kebijakan negara kedepan. Paling tidak ada
tiga macam tujuan pemilihan umum, yaitu memungkinkan peralihan pemerintahan
3
secara aman dan tertib untuk melaksanakan kedaualatan rakyat dalam rangka
melaksanakan hak asasi warga Negara.
4. Ramlan (1992)
Pemilu diartikan sebagai “ mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau
penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai.
4
2.3 Manfaat Pemilu
5
Di Indonesia sendiri diketahui bahwa Pemilu presiden diadakan selama 5 tahun
sekali, namun sebelum itu prosesnya sempat tidak seteratur sekarang. Pemilu
di
Indonesia dimulai sejak tahun, 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997,
1999, 2004, 2009, dan 2014.
Pemilu 1955
Pemilu 1955 diadakan dua kali berdasarkan amanat UU No. 7 Tahun 1953.
Keduanya dibedakan berdasarkan tujuannya; Pemilu pertama yang
dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955 diadakan untuk memilih
anggota-anggota DPR. Pemilu kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih
anggota-anggota Dewan Konstituante.
Pada pemilu pertama diikuti oleh 118 peserta yang tediri dari 36 partai
politik, 34 organisasi kemasyarakatan, dan 48 perorangan, sedangkan untuk
Pemilu kedua diikuti oleh 91 peserta yang terdiri dari 39 partai politik, 23
organisasi kemasyarakatan, dan 29 perorangan.
Pemilu 1971
Pemilihan Umum kedua ini terjadi pada Masa Orde Baru berasaskan UU
No.15 Tahun 1969. Dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 1971 dengan tujuan
pemilihan anggota DPR dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional)
dengan stelsel daftar.
10 partai politik ikut dalam pemilu ini; Partai Nadhalatul Ulama, Partai
Muslim Indonesia, Partai Serikat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah
Islamiiah, Partai Nasionalis Indonesia, Partai Kristen Indonesia, Partai
Katholik, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Partai Murba dan
Sekber Golongan Karya.
Pemilu 1977-1997
Menggunakan sistem yang sama pada sistem yang digunakan pada Pemilu
1971, Pemilu yang terjadi di Masa Orde Baru ini diawali pada tanggal 2 Mei
1977. Berkat terjadinya fusi (peleburan) parpol peserta Pemilu, Pemilu 1977-
1997 diikuti hanya 3 peserta;
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan fusi dari partai NU,
Parmusi, Perti, dan PSII.
2. Partai Golongan Karya (GOLKAR)
6
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan fusi dari PNI, Parkindo,
Partai Katolik, Partai IPKI dan Partai Murba.
Pemilu 1999
Mengingat jaraknya yang berdekatan, persiapannyapun tergolong singkat,
pelaksanaan pemilu 1999 ini tetap dilakukan sesuai jadwal, yakni 7 Juni 1999.
Tidak seperti yang diprediksi dan dikhawatirkan banyak pihak sebelumnya,
ternyata Pemilu 1999 dapat terlaksana dengan damai, tanpa ada kekacauan
yang berarti.
Pemilu 1999 menandai pemilihan pertama pada Masa Reformasi. Dilakukan
serentak di seluruh Indonesia. Dari Pemilu 1999 inilah demokrasi di Indonesia
bangkit. Terbukti melalui jumlah peserta yang ikut dalam pemilihan. Terdapat
48 Partai Politik menjadi peserta pemilu saat itu.
Pemilu 2004
Pada Pemilu 2004, masyarakat dapat secara langsung memilih DPR, DPD,
DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu 2004 diselenggarakan secara
serentak pada tanggal 5 April 2004 untuk memilih 550 anggota DPR, 128
Anggota DPD serta DPRD periode 2004-2009. Sedangkan untuk pemilihan
presiden dan wakil presiden dilaksanakan pada 5 Juli 2004 (putaran I) dan 20
September 2004 (putaran II). Pemilu 2004 menunjukan kemajuan dalam
demokrasi kita.
Pemilu 2009
Pemilu 2009 merupakan pemilihan umum kedua setelah Pemilu 2004 yang
diikuti pemilihan langsung presiden dan wakil presiden. Ketentuan dalam
pemilihan presiden dan wakil presiden ini ditentukan bahwa pasangan calon
terpilih adalah pasangan yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah
suara dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih
dari 50% jumlah provinsi di Indonesia. Peserta pemilu anggota DPR, DPD dan
DPRD tahun 2009 diikuti oleh 44 Partai Politik (Parpol), yang terdiri dari 38
partai nasional dan 6 partai lokal Aceh.
Pemilu 2014
Diadakan dua kali pada tanggal 9 April 2014 dengan tujuan pemilihan para
anggota legislatif, disusul 3 bulan setelahnya pada tanggal 9 Juli 2014 dengan
tujuan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
7
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2014 (biasa disingkat Pemilu
Legislatif 2014) untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan
Terdapat sepuluh Partai Politik yang mengikuti Pemilu 2014, yaitu : Partai
Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),
Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan
Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat
(Nasdem) serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
8
3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1954 tentang Cara Pencalonan
Keanggotaan DPR/Konstituante oleh Anggota Angkatan Perang dan
Pernyataan Non Aktif/Pemberhentian berdasarkan penerimaan
keanggotaan pencalonan keanggotaan tersebut, maupun larangan
mengadakan Kampanye Pemilu terhadap Anggota Angkatan Perang.
9
2. UU Nomor 1 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun
1969 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 4 Tahun 1975 dan UU Nomor 2 Tahun
1980.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1980 sebagai pengganti
Peraturan Pemerintah
Nomor 1 Tahun 1976.
Landasan Hukum Pemilu Tahun 1992
1. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN dan Ketetapan
MPR Nomor III/MPR/1988 tentang Pemilu.
2. UU Nomor 1 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun
1969 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 4 Tahun 1975 dan UU Nomor 2 Tahun
1980.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1985.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1985
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1990
10
3. Undang Undang Nomor 23 tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum
Presiden Dan Wakil Presiden
11
Pemilu 1971 merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan bangsa
Indonesia. Pemilu 1971 dilaksanakan pada pemerintahan Orde Baru,
tepatnya 5 tahun setelah pemerintahan ini berkuasa. Pemilu yang
dilaksanakan pada 5 Juli 1971 ini diselenggarakan untuk memilih
Anggota DPR.
SistemPemilu 1971 menganut sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan sistem stelsel daftar, artinya besarnya kekuatan
perwakilan organisasi dalam DPR dan DPRD, berimbang dengan
besarnya dukungan pemilih karena pemilih memberikan su-aranya
kepada Organisasi Peserta Pemilu.
15
Asas Pemilu Tahun 2009
Pemilu 2009 dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil.
16
Penyelenggaraan Pemilu Tahun 1977 – 1997
Pasca Pemilu 1977, pemilu berikutnya selalu terjadwal dalam 5 tahun.
Satu hal yang membedakan adalah bahwa sejak Pemilu 1977 pesertanya
jauh lebih sedikit, yaitu dua parpol, dan satu Golkar.
Selain memiliki kesamaan kontestan dari tahun ke tahun, dalam pemilu
tersebut juga hasilnya selalu sama.Golkar selalu menjadi pemenang,
sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi
Indonesia (PDI) menjadi pelengkap atau sekedar ornamen.
Golkar bahkan sudah menjadi pemenang sejak 1971
17
Dalam Pemilu 2004, ada perbedaan sistem bila dibandingkan dengan
pemilu periode sebelumnya, khususnya dalam sistem pemilihan
DPR/DPRD, sistem pemilihan DPD, dan pemilihan presiden-wakil
presiden yang dilakukan secara langsung dan bukan lagi melalui anggota
MPR seperti pemilu sebelumnya. Pemilu 2004 menunjukan kemajuan
dalam demokrasi kita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok dalam menyimpulkan pambahasan ini mengenai Pemilihan
umum yang merupakan salah satu sarana bagi partisipasi masyarakat.
Masyarakat diberikan kesempatan untuk menentukan siapa yang akan
mereka pilih dalam lembaga legislatif dan eksekutif, baik ditingkat daerah
maupun tingkat nasional. Dalam pemilihan umum, calon yang akan dipilih
oleh masyarakat berasal dari partai politik. Partai politik merupakan salah
satu ciri pada sebuah negara demokrasi, selain ciri lainnya, yakni pemilihan
umum yang langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil. Melalui
partai politik, aspirasi rakyat diformulasikan secara sistematis dan
diartikulasikan untuk menjadi keputusan-keputusan politik yang
mempengaruhi penyelenggaraan negara atau kebijakan publik lainnya.
Dalam sejarahnya, pemilu di Indonesia di laksanakan dari tahun 1955, 1972,
1977, 1982, 19987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019. Setiap
periode pemilu memiliki asas, landasan hukum, sistem dan penyelenggaran
yang berbeda.
3.2 Saran
Kami kelompok menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
19
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
tentang pembahasan makalah diatas.
20
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/113000169/pemilu-pengertian-alasan-fungsi-
asas-dan-tujuan?page=all
file:///C:/Users/Acer/Downloads/KONSEP.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/113000169/pemilu-pengertian-alasan-fungsi-
asas-dan-tujuan?page=all
https://www.silontong.com/2018/07/07/pengertian-pemilu/
https://www.merdeka.com/jatim/5-tujuan-pemilu-bagi-negara-indonesia-wajib-diketahui-
kln.html?page=2
https://beritabaik.id/read?editorialSlug=indonesia-baik&slug=1554170278075-5-manfaat-
pemilihan-umum-yang-perlu-kamu-tahu
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/09/06/sejarah-pemilu-di-indonesia
http://plb13.blogspot.com/2014/09/landasan-hukum-pemilu-di-indonesia-dari.html
https://ppid.bawaslu.go.id/sites/default/files/informasi_publik/Kajian%20Sistem%20Kepartaian
%2C%20Sistem%20Pemilu%2C%20dan%20Sistem%20Presidensiil.pdf
https://www.kpujepara.go.id/inilah-undang-undang-yang-menjadi-dasar-pemilu-2019/
https://kumparan.com/kumparannews/7-perbedaan-pemilu-2014-dan-2019-
1542626775313123571/full
https://tirto.id/pilpres-2019-sejarah-pemilu-serentak-pertama-di-indonesia-dmTm
21