Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Dosen Pengampu :
M. Ahyani, S.FiI.I., M.AP.

Disusun Oleh:

Reska Mawaddah
Nim: 202207597

Administrasi Negara
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai Kabupaten Hulu
Sungai Utara
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayang-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Perkembangan Demokrasi di
Indonesia ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak M. Ahyani,
S.FiI.I., M.AP. selaku dosen mata kuliah Teori Politik.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal saya selaku penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.

Amuntai, 18 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................

i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

2.1 Pengertian Demokrasi............................................................................ 2

2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia............................................................ 3

2.3 Hakikat Demokrasi di Indonesia........................................................... 5

2.4 Proses Perkembangan Demokrasi di Indonesia.................................... 6

2.5 Tujuan Demokrasi................................................................................. 8

2.6 Prospek Demokrasi di Indonesia.......................................................... 9

BAB III PENUTUP................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11

3.2 Saran.................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.
Kesadaran akan pentingnya demokrasi penting. Hal ini dapat dilihat contohnya dari peran
rakyat Indonesia yang dalam melaksanakan Pemilihan Umum. Walaupun masih terjadi
banyak pertanyaan mengenai penilaian masyarakat yang cenderung masih
subyektif.Pemilihan umum ini langsung dilaksanakan secara langsung pertama kali untuk
memilih presiden dan wakil presiden serta anggota MPR, DPR, DPD, DPRD di tahun 2004.
Walaupun masih terdapat masalah yang timbul ketika waktu pelaksanaan dan pemilihan
tersebut. Tetapi masih dapat dikatakan sukses.
Budaya demokrasi telah lama berkembang di masyarakat di seluruh pelosok tanah air.
Demokrasi telah berkembang didaerah misalnya adanya rembug desa, musyawarah adat dan
pemutusan peraturan. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia berkembang dari masa ke masa.
Hal itu di pengaruhi oleh keadaan bernegara dan juga keadaan politik yang terjadi di
Indonesia . Demokrasi yang memiliki cangkupan lebih luas ini nyata diterapkan ketika
adanya masalah yang terjadi dalam kehidupan bernegara.
Dan perkembangan yang ada di Indonesia mengenai demokrasi di dasari dengan
berbagai kemajuan yang ada di masyarakat. Dan hal itu mempengaruhi pemerintahan di
Indonesia. Demikian pula dengan kebijakan yang di sahkan oleh pemerintah serta presiden
pada khususnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari demokrasi?
b. Bagaimana sejarah demokrasi di Indonesia?
c. Bagaimana hakikat demokrasi di Indonesia?
d. Bagaimana proses perkembangan demokrasi di Indonesia?
e. Apa tujuan dari demokrasi Indonesia?
f. Bagaimana prospek demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


a.Mengetahui arti dari demokrasi.
b.Memahami sejarah demokrasi di Indonesia.
c.Memahami hakikat demokrasi di Indonesia.
d.Memaparkan proses perkembangan demokrasi Indonesia.
e.Memahami tujuan dari demokrasi Indonesia.
f.Memaparkan prospek demokrasi di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi


Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
olehpemerintah negara tersebut.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau “kratos”
berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan
dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikutsertakan dalam
pemerintahan negara.sependapat dengan hal tersebut Abraham Lincoln menyatakan bahwa
demokrasi adalah pemerintahan “dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat
Ajaran demokrasi telah mulai dirintis sejak jaman sebelum demokrasi yaitu antara
lain oleh Solon di Athena (+600 Tahun Masehi) .Pada saat itu Solon telah mengadakan
pembaharuan dengan menyusun Undang-Undang yang menjamin keadilan dan persamaan
bagi warga negara dan membentuk lembaga perwakilan rakyat atau majelis rakyat yang
disebut Ecclensia. Dengan ajaran tersebut Solon mendapat julukan “ Bapak Demokrasi” .
Ajaran demokrasi kemusian dikembangkan antara lain oleh Thomas Hobbes, John Locke dan
JJ Rousseau yang cukup bervariasi di detiap negara.
Menurut Internasional Commision of Jurits,demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan
langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan
yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat.
Menurut C.F Strong,suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa
dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa
pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.
Lebih jauh demokrasi di Indonesia berjalan dengan berbagai gelombanng
permasalahan dan mengalami berbagai perubahan. Sebagi warga negara apalagi mahasiswa
kita wajib mengetahui bagaimana perjalanan demokrasi di Indonesia karena pada kondisi ke
kinian Indonesia memiliki berbagai masalah kompleks yang diawali karena demokrasi dan
pelaksanaannya yang memiliki berbagai kekurangan.
Demikian memikirkan demokrasi ada hubungan dan keterkaitan terhadap hubungan
pemerintah sebagai pihak yang memiliki komitmen untuk mengadakan pengaturan dalam

2
berkehidupan bangsa dengan rakyat yang dijadikan momentum sebagai pihak yang memiliki
kedaulatan di negara ini.

2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia


Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17
Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945
(yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi,
dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga
NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan
(Representative Democracy).
Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu
pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI
tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya pernah
mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropah
Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia
sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi
yang berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat. Tambahan lagi
suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran demokrasi telah keluar
sebagai pemenang Perang Dunia-II.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia
mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi
Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas pemerintahan
(eksekutif = Kabinet) dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan
Juni-Juli 1959.
Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di atas,
maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang
memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi

3
Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik
yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara.
Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya
Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan
ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan
turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968.
Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan
menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila
(Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya
sesuai dengan ideologi negara Pancasila.
Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan
dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30
tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto
dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan
yang tidak stabil dan krisis disegala aspeknya.
Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden
Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari
kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan
negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di
amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber utama
kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.
Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara,
khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan
antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan
terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi
Pancasila di era Orde Baru.
Model Demokrasi pasca Reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini dinamakan saja
sebagai Demokrasi Reformasi, karena memang belum ada kesepakatan mengenai namanya)
yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan
tanda-tanda kemampuannya untuk mengarah-kan tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil
(ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif
(Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk

4
melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme
demokrasi.
2.3 Hakikat Demokrasi di Indonesia
Hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermayarakat dan bernegara serta
pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan ditangan rakyat baik
dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.
Menurut Moh. Mahfud MD pemerintahan berada ditangan rakyat mengandung makna
3 hal, yaitu:
a. Pemerintahan dari rakyat (government of the poeple)
Berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) dan
pemerintahan yang tidak sah dan idak di akui (unlegitimate government) dimata rakyat.
Pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) berarti suatu pemerintahan yang
mendapat pengakuan dan dukungan yang diberikan oleh rakyat. Sebaliknya pemerintahan
yang tidak sah dan tidak diakui (unlegitimetegovernment) berarti suatu pemerintahan yang
sedang memegang kendali kekuasaan tidak mendapat pengkuan dan dukungan dari rakyat.
Legitimasi bagi suatu pemerintahan sangat penting karena dengan legitimasi tersebut,
pemerintahan dapat menjalankan roda birokrasi dan program-programnya sebagai wujud dari
amanat yang diberikan oleh rakyat kepadanya. Pemerintahan dari rakyat memberikan
gambaran bahwa pemerintah yang sedang memegang kekuasaan dituntut kesadaranya bahwa
pemerintahan tersebut diperoleh melalui pemilhan dari rakyat bukan dari pemberian wangsit
atau kekuatan supranatural. Jadi jika mereka sadar bahwa terpilihnya mereka sebagai wakil
rakyat, maka itulah yang akan menjadikan karakteristik Negara yang demokrasi.

b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the poeple)


Pemerintahan oleh rakyat berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan
atas nama rakyat bukan atas dorongan diri dan keinginanya sendiri. Selain itu juga
mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan kekuasaanya, pemerintahan berada dalam
pengawasan rakyatnya. Karena itu pemerintah harus tunduk kepada pengawasan rakyat
(social control). Pengawasan rakyat (social control) dapat dilakukan secara langsung oleh
rakyat maupun tidak langsung yaitu melalui perwakilannya di parlemen (DPR). Dengan
adanya pengawasan oleh rakyat (social control) akan menghilangkan ambisi otoriterianisme
para penyelenggara negara (pemerintah dan DPR).

5
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the poeple)
Mengandung pengertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah itu dijalankan untuk kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat harus didahulukan
dan diutamakan di atas segalanya. Untuk itu pemerintah harus mendengarkan dan
mengakomodasi aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan dan program-
programnya, bukan sebaliknya hanya menjalankan aspirasi keinginan diri, keluarga dan
kelompoknya. Oleh karena itu pemerintah harus membuka kebebasan serta menjamin adanya
kebebasan seluas-luasnya kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya baik melalui
media pers maupun secara langsung.
Jadi, bila ketiga hal diatas dapat dijalankan dan ditegakkan dengan baik dalam suat
tata pemerintahan, maka akan tercapailah suatu masyarakat yang demokratis, yang aman,
tentran dan damai sesuai cita-cita rakyat bersama.

2.4 Proses Perkembangan Demokrasi Di Indonesia Dari Masa Ke Masa


Dalam sejarah Negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasanga surut. Masalah pokok yang dihadapi pleh
bangsa Indonesia ialah bagaimana meningalkan kehidupan ekonomi dan menghubungkan
kehidupan sosial dan politik yang demokrasi dalam masyarakat yang beraneka ragam pola
adat budayanya. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu system politik dengan
kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and
nation building, degan partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan timbulnya diktatur
perorangan, partai ataupun militer.
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode:
a. Masa 1945-1959 : pada periode ini demokrasi yang dilaksanakan adalah demokrasi
parlementer, karena pada masa ini merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik
Indonesia. Pada periode ini ,lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peran dan
politisi pada umumnya sangat tinggi, kehidupan kepartaian memperolehpeluang yang
sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal. Hal tersebut terbukti pada pemilu
tahuan 1955 melaksanakan demokrasi , masyarakat pada umumnya melaksanakan hak dasar
mereka, sekalipun tidak semua warga melakukannya. Pada periode ini, Indonesia memiliki
pemerintahan dengan desentralisasi. Sehingga daerah memiliki otonomi yang cukup untuk
mengatur daerahnya dan hubungan dengan pemerintah pusat.

6
b. Masa 1959-1965 : pada perode ini adalah periode demokrasi terpimpin. Dekrit Presiden
pada 5 juli 1959 yang membubarkan konstituante dan menyatakan kembali UUD 1945
merupakan awal tumbangnya demokrasi parlementer di Indonesia. Dalam demokrasi
terpimpin menempatkan Soekarno menjadi setter politik Indonesia.Akhirnya membuat dia
menjadi pemimpin yang sangat berkuasa, menjadi diktator.
Perpolitikan pada demokrasi terpimpin diwarnai dengan perebutan kekuasaan antara tiga
kekuatan utama saat itu, yaitu Soekarno, PKI, dan Angkatan Darat. Hal yang menjadi
penegasan atas soekarno sebagi pemimpin yang otoriter adalah sebagai mana yang terjadi di
sejarah bahwa soekarno diangkat sebagai presiden seumur hidup dan juga menerapkan
NASAKOM dalam pemerintahannya.hal itu menyebabkan terjadinya hal yang berbeda dan
bertentangan terhadap pancasila di sila yang pertama.kekuasaan dan pemerintahan pada
periode ini, tumbang oleh adanya pergerakan G30SPKI.

c. Masa 1965- 1998 : Tumbangnya demokrasi terpimpin di gantikan oleh era baru yang
disebut Orde Baru. Dengan titik tolah dari pemberontakan G30SPKI. Terjadinya titik
kulmanasi dari pertarungan atau perebutan kekuasaan. Kudeta yang dilakukan PKI
berdampak besar pada perpolitikan di Indonesia. Pemberontakan yang gagal tersebut
akhirnya berdampak pada tersisihnya PKI dalam bursa kekuasaan yang ada di Indonesia.
Walau pada awalnya tidak ada perubahan substansi dari kehidupan politik di Indonesia antara
Orde Baru. Namun seiring dengan munculnya pelita IV atau memasuki permulaan 1990-an
hal tersebut menjadi berubah. Pada periode ini terjadi penyimbangan pada demokrasi yang
dilaksanakan. Banyak hal yang menyimpang contohnya rotasi kekuasaan dan kepemimpinan
yang dan pemilu yang masih jauh dari semangat demokrasi. Dengan ini Soeharto tumbang,
dan seiring dengan kecaman dan terjadinya revolusi di Indonesia yang diawali dengan
tumpahnya darah mahasiswa dan terjadinya pertikaian besar di Jakarta dan kota besar serta
bukan hanya perpolitikan namun sosial dan terjadi guncang ekonomi. Pada situasi ini
pemerintah membuat keputusan besar yaitu turunnya Soeharto dari kusri kepemimpinan hal
ini menjadi akhir dari orde baru menjadi reformasi.

d. Masa 1998-sekarang : Pada perode ini, dapat dikatakan sebagai era baru yang biasa
disebut Era Reformasi . Apabila pada masa Orde Baru diwarnai dengan dominansi peran
presiden dan lemahnya peran lembaga-lembaga yang lain, di era reformasi tampak peran
yang proporsional di antara lembaga yang ada di negara. Termasuk pada kebebasan

7
masyarakat untuk mengungkapkan pendapat dan melakukan kegiatan berkelompok .pada
beberapa indikator yang telak disebutkan mengacu pada sebuah reformasi pemerintah . secara
langsung dapat dikatakan bahwa pemerintah lebih akuntable dibandingkan dengan sebelumya
dimana setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dituntut pertanggung jawabannya oleh
rakyat.
Rotasi kepemimpinan juga berjalan dengan baik. Walaupun masih terjadi kekurangan
di berbagai sudut lini. Demokrasi yang ada cenderung lebih baik dan mengalami kemajuan.
Dengan demikian, Indonesia melaksanakan demokrasi Pancasila secara baik dengan
modernisasi pemerintahan yang jauh lebih baik dari masa sebalumnya. Hal ini sangat
berkaitan dengan kehidupan perpolitikan yang akan semakin ramai dengan berbagai
keputusan yang berpihak antar masyarakat.

2.5 Tujuan Demokrasi


Tujuan demokrasi secara umum adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur dengan konsep yang mengedepankan keadilan, kejujuran dan
keterbukaan. Pada konsepnya, tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi
kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat.
Berikut ini tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara secara umum :
1. Memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi
Dalam negara demokrasi, rakyat memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat dan
menyuarakan aspirasi dan ekspresi di muka umum. Hal ini menjadi hal yang fundamental
bagi negara demokrasi, termasuk juga di Indonesia yang menganut demokrasi Pancasila.

2. Mencegah perselisihan antar kelompok


Demokrasi juga betujuan untuk mencegah terjadinya perselisihan dan konflik. Dalam
negara demokrasi, masalah konflik yang terjadi diselesaikan dengan musyawarah hingga
diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan antar
kelompok.

3. Menciptakan keamanan dan ketertiban bersama


Tujuan demokrasi secara umum juga untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan
ketentraman bersama pada masyarakat. Demokrasi menjamin hak-hak tiap warga dan

8
mengedepankan musyawarah untuk memechkan solusi bersama hingga keamanan bersama
bisa terjalin.

4. Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan


Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat. Artinya rakyat dilibatkan dalam proses
pemerintahan, mulai dari pemilihan umum secara langsung hingga memberi aspirasi terkait
kebijakan publik. Rakyat juga didorong untuk aktif terlibat dalam bidang politik guna
memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.

5. Membatasi kekuasaan pemerintahan


Kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi ada di tangan rakyat. Artinya rakyat
berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem negara demokrasi juga
bertujuan untuk membatasi kekuasaan pemerintahan agar tidak menjadi diktator atau
kekuasaan absolut.

2.6 Prospek Demokrasi di Indonesia


Tidak dapat dipungkiri bahwa kedepan dengan adanya globalisasi dan juga
perkembangan partai serya berbagai masalah intern dalam kepartaian berdampak pada
terganggunya masalah demokrasi tang ada di Indonesia. Di khawatirkan akan terjadi
pergeseran aturan main dalam demokrasi pancasila yang kini di jalankan oleh pemerintah.
Hal lain yang bertitik tolak dari tantangan ini adalah bagaimana terhadap demokrasi
yang ada di satu pihak , berasal dari ekonomi politik dunia yang ikut serta dalam pengelolaan
negara.
Jaringan hubungan yang merentang melintas batas-batas nasional dan di pihak lain
berasal dari perbedaan yang kadang-kadang muncul diantara pemerintahan yang berjalan.
Jika teroti demokrasi di Indonesia pada hal ini adalah demokrasi pancasila di laksanakan
dengan sebenarnya, bukan hal yang mustahil bahwa Indonesia memiliki peran besar dalam
pembentukan ideologi baru yang dapat menjadi ideologi dunia kedepan.
Pancasila yang mengedepankan hal tersebut diharapkan memiliki pandangan yang
real tentang keadaan dan kondisi dunia kini. Hal tersebut dapat membantu pemerintah dalam
mengusahakan perbaikan kondisi Indonesia dalam masa peralihan dan ketergoncangan saat
ini.

9
Namun lebih jauh,Indonesia memiliki prospek yang bagus dalam pemerintahan
kedepan. Karena pada dewasa ini, masyarakat memiliki pemikiran dan pemahaman kedepan
tentang demokrasi. Walau belum sepenuhnya mengerti dan melaksanakan dengan
sepenuhnya demokrasi di Indonesia cenderung mengalami perubahan dan perkembangan
yang pesat. Hal itu dapat menjadi acuan kedepan dan sebagai pedoman dalam berkehidupan
dan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Diantara banyak pihak demokrasi juga penting dalam kehidupan perpolitikan di
Indonesia. Hal ini akan menjadi penting karena Indonesia memiliki prospek yang baik.
Walaupun masih banyak kekurangan entah itu KKN maupun penyimpangan yang lain itu
bukan jadi soal.
Dengan Demokrasi pancasila yang kini diterapkan, hal itu menjadi salah satu
keuntungan tersendiri untuk Indonesia. Dengan banyak pembahasan dan kepentingan
Indonesia bukan hanya sebagai ladang berpolitik dan berinvestasi semata. Namun lebih jauh.,
Indonesia merupakan tempat pilihan untuk bersosialisasi dan memiliki banyak paham dan
penyampurnaan demokrasi itu sendiri. Dengan adanya paradigma dan pelaksanaan yang baik
dan bertujuan untuk kepentingan bersama bukan hanya golongan dan perseorangan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keberadaan demokrasi di Indonesia merupakan masalah klasik yang dianggap sebagai
masalah yang belum terselesaikan. Walaupun pada kenyataannya kini indonesia memiliki
Demokrasi Pancasila yang dianggap demagai demokrasi yang pas untuk Indonesia nyatanya
belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku secara sempurna.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
olehpemerintah negara tersebut. Demokrasi pancasila sendiri yang menganut sistem
kerakyatan dianggap sebagai demokrasi yang sesuai dengan undang-undang dasar 45 dan
pancasila sebagai dasar negara. Sehingga kedepan diharapkan tidak ada lagi perdebatan
maupun tantangan terhadap ideologi dan demokrasi di Indonesia.

3.2 Saran
Demokrasi Pancasila dapat dilaksanakan dengan ‘ritme’ dan hal yang sesungguhnya.
Setiap saat memiliki hal yang cukup ringkas dalam pemerintahan. Karena agenda kedepan
pemerintah memiliki tantangan yang jauh lebih kuas dari kemarin yaitu tantangan global,
baik itu globalisasi maupun politik dunia yang semakin mendesak pemerintah. Adanya
ideologi dan dasar yang kuat akan lebih mengedepankan hal yang menjadikan kita harus
lebih kuat dan selektif dalam mengambil keputusan dan berkebang dengan demokrasi
pancasila yang kita miliki.

11
DAFTAR PUSTAKA
Mokhammad.2020.5+ Tujuan Demokrasi Dalam Kehidupan Bernegara Secara Umum
[Lengkap]. https://www.haruspintar.com/tujuan-demokrasi/.(diakses tanggal 08 mei 2020)
Oktaviansyah,rian.2015.Perkembangan Demokrasi di Indonesia.
https://www.kompasiana.com/rianoktaviansyah/563f1de8917e6170071111e9/perkembangan-
demokrasi-di-indonesia.(diakses tanggal 08 November 2015)
Sri Hutomo,Mulyono.2020.Demokrasi:Pengertian dan contohnya di Indonesia.
https://indomaritim.id/demokrasi-pengertian-dan-contohnya-di-indonesia/.(diakses tanggal 07
Desember 2020)
Sulisworo,Dwi.2012.Demokrasi dwipdf. http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEMOKRASI
%20dwi.pdf.(diakses pada tahun 2012)
Perdana Putra,Aditya.2020.Sejarah Demokrasi Indonesia. https://pahamify.com/blog/sejarah-
demokrasi-indonesia/.(diakses pada tanggal 14 April 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai