Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

DEMOKRASI DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Ramsul Nababan, S. H.

Disusun Oleh :
JULIANSE LYDIA NABABAN (4183131027)

UPT MKWU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Table of Content
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................1
1.3 Manfaat............................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL...............................................................................................2
2.1 Identitas Jurnal......................................................................................................................2
2.2 Ringkasan Isi Jurnal..............................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
3.1 Review....................................................................................................................................5
3.2 Kelebihan Jurnal...................................................................................................................6
3.3 Kekurangan Jurnal...............................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................7
4.2 Saran................................................................................................................................7

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar tentang
keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia,
membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Oleh karena itu, seorang
sarjana atau profesional sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik perlu
memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan
Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi warga negara
yang baik dan terdidik (smart and good citizen) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara yang demokratis.
Untuk tujuan yang lebih maksimal, diperlukan adanya pemahaman lebih lanjut mengenai
demokrasi dan HAM melalui model pembelajaran yang interaktif.
1.2 Tujuan
 Menambah wawasan pembaca mengenai Demokrasi
 Meningkatkan motivasi membaca, merumuskan, dan menyelesaikan masalah
melalui tugas ini
1.3 Manfaat
 Agar pembaca tanggap akan hal-hal penting yang terdapat dalam jurnal ini
 Menjadi referensi jurnal untuk para mahasiswa yang dipersiapkan menjadi guru
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
 Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu jurnal

1
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


Judul : DEMOKRASI DAN PROBLEMATIKANYA DI INDONESIA

Penulis : H. Nihaya M

Jurnal : Sulesana

Tahun Terbit : 2016

Kota Terbit : Makassar

2.2 Ringkasan Isi Jurnal


Sejarah dan Perkembangan Demokrasi

Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM. Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.

Demokrasi di Indonesia

Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945 memberikan


penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme
kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah
sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah
pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam
pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika
untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian
Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem
pemerintahan.

Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto,
keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara

2
di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan
„tangan besi‟. Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem
demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi.

Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi:

1. Demokrasi Liberal dimasa kemerdekaan. Demokrasi liberal ternyata pada saat itu
belum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi Indonesia. Namun
demikian,berbagai kabinet yang jatuh-bangun pada masa itu telah
memperlihatkan berbagai ragam pribadi beserta pemikiran mereka yang
cemerlang dalam memimpin namun mudah dijatuhkan oleh parlemen dengan
mosi tidak percaya.
2. Demokrasi Terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan
mendeklarasikan demokrasi terpimpin telah memperkuat posisi Soekarno secara
absolut. Di satu sisi, hal ini berdampak pada kewibawaan Indonesia di forum
Internasional yang diperlihatkan oleh berbagai manuver yang dilakukan Soekarno
serta munculnya Indonesia sebagai salah satu kekuatan militer yang patut
diperhitungkan di Asia. Namun pada sisi lain segi ekonomi rakyat kurang
terperhatikan akibat berbagai kebijakan politik pada masa itu.
3. Demokrasi Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto.
Stabilitas keamanan sangat dijaga sehingga terjadi pemasungan kebebasan
berbicara. Namun tingkat kehidupan ekonomi rakyat relatif baik. Hal ini juga
tidak terlepas dari sistem nilai tukar dan alokasi subsidi BBM sehingga harga-
harga barang dan jasa berada pada titik keterjangkauan masyarakat secara umum.
Namun demikian penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) semakin parah
menjangkiti pemerintahan. Lembaga pemerintahan yang ada di legislatif,
eksekutif dan yudikatif terkena virus KKN ini. Selain itu, pemasungan kebebasan
berbicara ternyata menjadi bola salju yang semakin membesar yang siap
meledak. Bom waktu ini telah terakumulasi sekian lama dan ledakannya terjadi
pada bulan Mei 1998.
4. Demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi.
berbagai prestasi sudah muncul dan diiringi ”prestasi” yang lain. Sebagai contoh,
munculnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dirasakan mampu
menimbulkan efek jera para koruptor dengan dipenjarakannya beberapa koruptor.
Namun di sisi lain, para pengemplang dana bantuan likuiditas bank Indonesia

3
(BLBI) mendapat pengampunan yang tidak sepadan dengan ”dosa-dosa” mereka
terhadap perekonomian. Namun demikian, masih ada sisi positif yang bisa dilihat
seperti lahirnya undang-undang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan
anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Demikian pula rancangan undang-
undang anti pornografi dan pornoaksi yang masih dibahas di parlemen.
Rancangan undang-undang ini telah mendapat masukan dan dukungan dari
ratusan organisasi Islam yang ada di tanah air.

Tantangan dan Harapan

Amartya Sen, penerima nobel bidang ekonomi menyebutkan bahwa demokrasi dapat
mengurangi kemiskinan. Pernyataan ini akan terbukti bila pihak legislatif menyuarakan
hak-hak orang miskin dan kemudian pihak eksekutif melaksanakan program-program
yang efektif untuk mengurangi kemiskinan. Sayangnya, dalam masa transisi ini, hal itu
belum terjadi secara signifikan.

Tantangan yang dihadapi pada masa transisi :

 Demokrasi masih terkesan isu kaum elit, sementara ekonomi adalah masalah riil
kaum ekonomi bawah yang belum diakomodasi dalam proses demokratisasi.
 Di masa transisi, sebagian besar orang hanya tahu mereka bebas berbicara,
beraspirasi, berdemonstrasi. Demokrasi di masa transisi tanpa adanya sumber
daya manusia yang kuat akan mengakibatkan masuknya pengaruh asing dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Anarkisme pada saat ini seolah-olah merupakan bagian dari demonstrasi yang
sulit dielakkan, dan bahkan kehidupan sehari-hari.

Harapan dari adanya demokrasi :

 Memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat dan juga bangsa


 Demokrasi diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang lebih memperhatikan
kepentingan rakyat banyak seperti masalah kesehatan dan pendidikan
 Demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Review
Submateri Penjelasan Review
Pengertian Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, Pengertian demokrasi sesuai
Demokrasi yaitu demos yang berarti rakyat, dan dengan beberapa sumber
kratos/cratein yang berarti lainnya seperti blog dan buku.
pemerintahan, sehingga dapat diartikan Namun tidak disebutkan
sebagai pemerintahan rakyat, atau yang pencetus dari pengertian
lebih kita kenal sebagai pemerintahan demokrasi yang umum
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk digunakan tersebut yaitu
rakyat. Abraham Lincoln.
Sejarah Istilah "demokrasi" berasal dari Yunani Penjelasan mengenai sejarah
Demokrasi Kuno yang diutarakan di Athena kuno demokrasi sangat sedikit dan
pada abad ke-5 SM. tidak dijabarkan bagaimana
demokrasi tersebut dapat masuk
ke Indonesia.
Demokrasi di 1. Demokrasi Liberal Keempat demokrasi tersebut
Indonesia 2. Demokrasi Terpimpin sesuai dengan beberapa sumber
3. Demokrasi Pancasila lainnya seperti blog dan buku.
4. Demokrasi transisisi (pada saat Penjelasan terhadap masing-
ini) masing demokrasi juga lengkap
disertai dengan kelebihan dan
kekurangan dari demokrasi
tersebut.
Pilar Demokrasi - Jurnal ini tidak menjelaskan
mengenai pilar-pilar demokrasi
yang mengacu pada landasan
idiil Pancasila dan landasan
konstitusional UD NRI Tahun
1945.
Tantangan dan Tantangan : Demokrasi masih terkesan Tantangan dan harapan
Harapan isu kaum elit, sebagian besar orang terhadap demokrasi dipaparkan

5
hanya tahu mereka bebas berbicara, dengan jelas.
beraspirasi, berdemonstrasi, anarkisme.

Harapan : memberikan manfaat sebesar-


besarnya untuk kemaslahatan umat dan
juga bangsa, menghasilkan pemimpin
yang lebih memperhatikan kepentingan
rakyat banyak, mampu menjadikan
negara kuat.
Upaya - Jurnal ini tidak menjelaskan
Penegakan upaya yang dapat dilakukan
Demokrasi baik oleh masyarakat maupun
pemerintah untuk memperbaiki
dan menegakkan demokrasi
pada saat ini.

3.2 Kelebihan Jurnal


 Penyusunan jurnal sistematis, berhubungan satu dengan yang lainnya.
 Menggunakan kalimat yang sesuai dengan EYD / kalimat baku.
 Beberapa submateri dijelaskan dengan detail, seperti demokrasi di Indonesia,
tantangan dan harapannya.

3.3 Kekurangan Jurnal


 Sumber jurnal kurang update, sumber diambil dari tahun 1980-1990an, bahkan
terdapat beberapa sumber yang masih bertahun 1970an.
 Terdapat beberapa tanda baca yang salah, seperti penggunaan garis bawah pada kata
pemerintahan; rakyat; abad ke-5 SM, yang seharusnya tidak perlu.
 Beberapa pokok pembahasan penting tidak dipaparkan dalam jurnal ini.

6
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi.
Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua adalah demokrasi
terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan mendeklarasikan
demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi Pancasila yang dimulai sejak
pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah demokrasi yang saat ini masih dalam
masa transisi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut
pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita.
Jurnal ini sudah cukup baik, penjelasan yang ada di dalam jurnal sesuai dengan
beberapa sumber lain seperti buku ataupun blogspot, namun ada beberapa pembahasan
penting mengenai demokrasi Pancasila yang tidak dimuat di dalam jurnal ini.

4.2 Saran
Pada umumnya jurnal ini sudah baik, namun akan lebih baik lagi jika pembahasan
penting mengenai demokrasi Pancasila seperti pilar demokrasi dan upaya penegakan
demokrasi dimuat di dalam jurnal.

7
DAFTAR PUSTAKA

M, H. Nihaya, (2016), Demokrasi dan Problematikanya di Indonesia, Sulesana, 10 (2) :


35-49.

Anda mungkin juga menyukai