Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI PANCASILA

Di susun oleh :

1. Nopi Arahman 8020170212

2. Anjas Ferdian 8020170022

3. Jordan Pratama 8020170180

4. Khairul Anwar. A 8020170151

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


STIKOM Dinamika Bangsa Jambi
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah


SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah
PANCASILA.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu


tentang Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan
berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih


luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa STIKOM DINAMIKA BANGSA. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

Jambi, Desember 2012

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................... 3
A. Landasan Teoritis .................................................................................. 3
1. Pengertian Demokrasi ........................................................................... 3
2. Budaya Demokrasi ................................................................................. 3
3. Jenis-jenis Demokrasi ............................................................................ 4
4. Perkembangan Demokrasi di Indonesia ............................................. 4
B. Konsep Dan Prinsip Demokrasi Indonesia ............................... 5
A. Konsep Demokrasi di Indonesia .......................................................... 5
B. Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi ....................................................... 6
C. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila .................................................... 7
D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia ................................................. 7
C. Demokrasi Pancasila ........................................................................ 8
BAB III PENUTUP ........................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua negara mengakui bahwa semua demokasi sebagai alat


ukur dari keabsahan politik. Kehendak rakyat adalah dasar utama
kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya sistem politik
demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena
masih memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang
tidak memegang demokrasi disebut negara otoriter. Negara otoriterpun
masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini menunjukkan bahwa
demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan. Sejak
merdeka, perjalanan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut.
Dari demokrasi Parlementer/Liberal (1950-1959), Demokrasi Terpimpin
(1959-1966) dan Demokrasi Pancasila (1967-1998). Tiga model demokrasi
ini telah memberi kekayaan pengalaman bangsa Indonesia dalam
menerapkan kehidupan demokrasi. Setelah reformasi demokrasi di
Indonesia semakin diakui oleh dunia luar. Reformasi telah melahirkan Lima
orang presiden. Mulai dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati,
Susilo Bambang Yudhoyono, Hingga Jokowidodo.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan kita bahas


dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

A. Landasan Teoritis.
B. Konsep dan Prinsip Demokrasi Pancasila
C. Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi
D. Demokrasi Pancasila
E. Perkembangan Demokrasi Pancasila

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis

1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Demos’ yang berarti


rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan . secara hurufiah Demokrasi
adalah kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat).
Maksud dari pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi
dipegang oleh rakyat. Jadi demokrasi adalah sebuah bentuk sistem
pemerintahan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat yang
dijalankan oleh Pemerintah.

2. Budaya Demokrasi

Kata budaya berasal dari kata budi / akal dan daya / kemampuan
maka budaya adalah kemampuan akal manusia. Secara bahasa budaya
demokrasi berarti kemampuan akal manusia tentang berdemokrasi.
Pengertian Budaya Demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut. Yang pertama
adalah budaya demokrasi formal, yaitu sistem pemerintahan yang hanya
dilihat dari ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi seperti perwakilan
rakyat. Yang kedua adalah budaya demokrasi wajah (permukaan), yaitu
demokrasi yang hanya tampak dari luar, sedangkan di dalamnya tidak
sama sekali unsur demokrasi. Yang ketiga demokrasi substantif, yaitu
demokrasi yang memberikan kesempatan (hak suara) untuk menentukan
kebijakan kepada seluruh golongan masyarakat tanpa memandang
kedudukan atau apapun dengan tujuan menjalankan agenda kerakyatan.
Budaya Demokrasi pada intinya adalah budaya yang menomorsatukan
kepentingan masyarakat dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan
negara.

3
3. Jenis-jenis Demokrasi
a. Demokrasi Lansung

Demokrasi lansung adalah sistem demokrasi yang memberikan


kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam
permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari
negara atau undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi lansung
adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan hak mutlak
untuk memberikan aspirasinya.

b. Demokrasi Tidak Lansung

Demokrasi tidak lansung adalah sistem demokrasi yang dijalankan


menggunakan sistem perwakilan.

4. Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Konstitusi Indonesia, UUD 1945, menjelaskan bahwa Indonesia


adalah sebuah negara demokrasi. Presiden dalam menjalankan
kepemimpinan harus memberikan pertanggungjawaban kepada MPR
sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu secara hierarki rakyat adalah
pemegang kekuasaan tertinggi melalui sistem perwakilan dengan cara
pemilihan umum.

Pada era Presiden Soekarno, Indonesia sempat menganut demokrasi


terpimpin tahun 1956. Indonesia juga pernah menggunakan demokrasi
Semu (Demokrasi Pancasila) pada era Presiden Soeharto hingga tahun 1998
ketika Era Soeharto digulingkan oleh gerakan mahasiswa. Gerakan
mahasiswa yang telah memakan banyak sekali harta dan nyawa dibayar
dengan senyum gembira dan rasa syukur ketika Presiden Soeharto
mengumumkan ‘berhenti sebagai Presiden Indonesia’ pada tanggal 21 Mei
1998.

4
Setelah era Soeharto berahir Indonesia kembali menjadi negara yang
benar-benar demokratis mulai saat itu. Pemilu demokratis yang
diselenggarakan tahun 1999 dimenangkan oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan. Pada tahun 2004 untuk pertama kali Bangsa Indonesia
menyelenggarakan Pemilihan Umum Presiden. Ini adalah sejarah baru
dalam kehidupan demokrasi ndonesia yang perlu kita pertahankan dan
tingkatkan.

B. Konsep Dan Prinsip Demokrasi Indonesia


A. Konsep Demokrasi di Indonesia

Secara etimologi Demokrasi berasal dari sebuah kata dari Negara


Yunani kuno yaitu Athena. Kata demokrasi memiliki definisi dari istilah kata
(demos) yaitu rakyat dan (Kratos) yang berarti Pmerintahan. Jadi
Demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat dengan kekuasaan menyiratkan arti politik dan Pemerintahan atau
sebuah sistem Pemrintahan yangmengakui hak segenap anggota
masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik bak secara lansung
maupun tidak lansung.

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara mengandung makna


bahwa pada tingkat terahir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-
masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan
negara karena kebijakan tersebut menentukan kehidupan rakyat. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa konsep demokrasi atau Pemerintahan
rakyat yang diterapkan di Indonesia itu didasarkan pada tiga hal yaitu :

a. Nilai-nilai falsfah Pancasila atau Pemerintah dari, oleh dan untuk rakyat
berdasarkan lima nilai sila Pancasila, yakni : Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan sosial.
b. Transformasi kelima nilai Pancasila pada bentuk dan sistem
Pemerintahan.

5
c. Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.

B. Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi

Seorang ilmuan politik terkenal, Robert A. Dahl mengemukakan


bahwa budaya demokrasi terdapat tiga prinsip utama, yakni : Kompetisi,
Partisipasi dan Kebebasan. Sedangkan prinsip demokrasi terbagi atas tiga
poin penting, yakni :

a. Prinsip Demokrasi Konstitusional.


Ciri khas Demokrasi Konstitusional ditunjukkan oleh adanya
Pemerintah yang Demokrasi yang terbatas kekuasaannya dan tindak
bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya.
b. Prinsip Demokrasi Konstitusional Klasik (abad 19)
Demokrasi konstitusional adalah sebuah gagasan bahwa Pemerintah
merupakan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat dan tunduk
pada pembatasan konstitusi agar kekuasaan tidak disalahgunakan oleh
pemegang kekuasaan.
c. Prinsip Demokrasi Pancasila.
Pada hakikatnya demokrasi adlah kerakyatan yang dipimpin oleh
hiklma kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Menurut
Ismau (1981) Pancasila mengandung empat dasar Demokrasi Pancasila
yaitu :
1) Prinsip Kerakyatan adalah kekuasaan tertinggi yang berada ditangan
rakyat.
2) Prinsip Hikmah kebijaksanaan adalah penggunaan akal pikiran atau
rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa.

6
3) Prinsip Permusyawaratan adalah tata cara khas kepribadian bangsa
Indonesia dalam merumuskan dan memutuskan sesuatu hal
berdasarkan kehendak rakyat sehingga mencapai mufakat.
4) Prinsip Perwakilan adalah kedaulatan rakyat itu pelaksanaannya
diamanatkan untuk dijalankan oleh wakil rakyat.
Sebaliknya menurt Prof. S. Pamuji, demokrasi Pancasila mengandung
enam aspek berikut : Aspek formal, Aspek material, Aspek normatif, Aspek
operatif, Aspek organisasi dan Aspek kejiwaan.

C. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional


Indonesia menurut Pancasia dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, adalah : (a) Demokrasi yang berketuhanan Yang
Maha Esa, (b) Demokrasi dengan kecerdasan, (c) Demokrasi yang
berkedaulatan rakyat, (d) Demokrasi dengan rule of law, (e) Demokrasi
dengan pemisahan kekuasaan Negara, (f) Demokrasi dengan hak asasi
manusia (g) Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka, (h) Demokrasi
dengan otonomi daerah, (i) Demokrasi dengan kemakmuran dan (l)
Demokrasi yang berkeadilan sosial.

D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan


untuk rakyat. Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Negara Indonesia,
semua konstitusi yang pernah berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal ini
dapat dilihat misalnya :

a. Dalam UUD 1945 (sebelum diamandemen) pasal 1 ayat (2) berbunyi :


Kedaultan adalah di tangan rakyat dan dilakuan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

7
b. Dalam UUD 1945 (setelh diamandemen) pasal 1 ayat (2) berbunyi :
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang-undang dasar. Salah satu ciri pelaksana demokratis adalah
terselengaranya kegiatan pemilihan umum yang bebas. Pemilihan
umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat
dalam hal memilih wakil-wakil mereka di Lembaga Legislatif serta
memilih pemegang kekuasaan Eksekutif baik itu Presiden/Wakil
Presiden maupun Kepala Daerah. Pemilihan umum bagi suatu Negara
demokrasi berkedudukan sebagai sarana untuk menyalurkan hak asasi
politik rakyat. Pemilihan umum memiliki arti penting untuk :
1) Mendukung atau mengubah personel dalam lembaga Legislatif.
2) Membentuk dukungan yang mayoritas rakyat dalam menentukan
pemegang kekuasaan Eksekutif untuk jangka tertentu.
3) Rakyat melalui perwakilannya secara berkala dapat mengoreksi
atau mengawasi kekuatan Eksekutif.

Sedangkan tujuan Pemilihan Umum adalah : (a) Melaksanakan


kedaulatan rakyat, (b) Sebagai perwujudan hak asas politik rakyat, (c)
Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di Lembaga Legislatif serta
memilih Presiden dan wakil Presiden, (d) Melaksanakan pergantian porsenel
Pemeintahan secara aman, damai dan tertip serta (e) menjamin
kesinambungan Pembangunan Nasional.

C. Demokrasi Pancasila

Bersumber pada ideologinya, demokrasi yang berkembang di


Indonesia adalah deokrasi Pancasila. Pancasila adalah ideologi nasional,
yaitu seperangkat nilai yang dianggap baik, sesuai, adil, dan
menguntungkan bangsa. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi
sebagai :

8
1) Cita-cita masyarakat yang selanjutnya menjadi pedoman dalam
membuat dan menilai keputusan politik;
2) Alat pemersatu masyarakat yang mampu menjadi sumber nilai bagi
prosedur penyelesaian konflik yang terjadi.

Nilai-nilai dari setiap silapada Pancasila, sesuai dengan ajaran


demokrasi bukan ajaran otoritarian dan totalitarian. Jadi, Pancasila sangat
cocok untuk menjadi dasar dan mendukung demokrasi di Indonesia. Nilai-
nilai luhur Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 sesuai
dengan pilar-pilar demokrasi modern.

Nilai-niali demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai Pancasila tersebut


adalah sebagai beriut.

a. Kedaulatan rakyat
Hal ini didasarkan pada bunyi pembukaan UUD 1945 Alinea IV, yaitu
“...yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat ...” Kedaulatan rakyat adalah esensi dari
demokrasi.
b. Republik
Hal ini didasarkan pada pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang
berbunyi “...yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia ...” Republik berarti res publica, negara untuk kepentingan
umum.
c. Negara berdasarkan atas hukum
Hal ni dadasarkan pada kalimat “... Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

9
...” Negara hukum Indonesia menganut hukum arti luas atau
materiil.
d. Pemerintah yang konstitusional
Berdasarkan pada kaliamat “... maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam Suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia,...” UUD negara Indonesia 1945 adalah konstitusi
negara.
e. Sistem perwakilan
Berdasarkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
f. Prinsip musyawarah
Beradasarkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
pewakilan.
g. Prinsip ketuhanan
Demokrasi di Indonesia harus dapat dipertanggungjawabkan
kebawah kepada rakyat dan ke atas dipertanggungjawaban secara
moral kepaada Tuhan.

Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit,


sebagai berikut.

1) Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang


didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi,
dan sosial,
2) Scara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksankan menurut hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.

1. Ciri demokrasi Pancasila:

10
a. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
b. Adanya pemilu secara berkesinambungan
c. Adanya peran-peran kelompok kepentingan
d. Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak
minoritas.
e. Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara
untuk menyelesaikan masalah.
f. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara
terbanyak

2. Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:


a) Perlindungan terhadap hak asasi manusia
b) Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
c) Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman)
merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK,
DPR atau lainnya
d) Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi
untuk menyalurkan aspirasi rakyat
e) Pelaksanaan Pemilihan Umum
f) Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)
g) Keseimbangan antara hak dan kewajiban
h) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun
orang lain
i) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasionalPemerintahan
berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
(1) Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan
tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat)

11
(2) Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar)
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)
(3) Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

3. Tujuh Sendi Pokok Pemerintahan Demokrasi Pancasila


Dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh
sendi pokok yang menjadi landasan, yaitu:
1) Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.
Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum.
Persamaan kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara
harus tercermin di dalamnya.
2) Indonesia menganut sistem konstitsional.
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar)
dan tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak
terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau
dibatasi oleh ketentuan konstitusi.
3) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan
negara yang tertinggi.
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada
halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di
tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan
seluruh rakyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara
yang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, yaitu:
a. Menetapkan UUD;
b. Menetapkan GBHN; dan
c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Wewenang MPR, yaitu:

12
a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh
lembaga negara lain, seperti penetapan GBHN yang
pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris
mengenai pelaksanaan GBHN
c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat
Presiden dan Wakil Presiden
d. Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa
jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-sungguh
melanggar haluan negara dan UUD;
e. Mengubah undang-undang.
4) Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan
bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR
yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.
5) Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR
mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang
dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam
pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan
undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak
DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak
budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi[5]:
1. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah
2. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan
kepada pemerintah
3. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah

13
4. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
5. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR
6) Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan
menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi
kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita
adalah kabinet kepresidenan/presidensil.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden,
tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan
kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi
presiden.
7) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan
diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan
sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat
dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi
anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.

4. Fungsi Demokrasi Pancasila


Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
A. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan
bernegara
Contohnya:
a. Ikut menyukseskan Pemilu
b. Ikut menyukseskan pembangunan
c. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
B. Menjamin tetap tegaknya negara RI

14
Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang
mempergunakan sistem konstitusional.
C. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
D. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang
antara lembaga negara
E. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,
Contohnya:
a. Presiden adalah mandataris MPR,
b. Presiden bertanggung jawab kepada MPR.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia
telah berjalan dari waktu ke waktu. Namun kita harus mengetahui
bahwa pengertian Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati
oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh
nilai-nilai luhur Pancasila.
Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit,
sebagai berikut.
1) Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik,
ekonomi, dan sosial,
2) Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat
yang dilaksankan menurut hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kewarganegaraan SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Busrizalti. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Total Media

Jimuning. Martinus. 2016. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan dan


pancasila. Jakarta Timur: Trans Info Media

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_Pancasila

17

Anda mungkin juga menyukai