Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul
“Demokrasi Pancasila”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………...i
Daftar Isi……………………………………………………………...ii
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………...3
 Latar Belakang…………………………………………………...3
 Rumusan Masalah………………………………………………..3
 Tujuan………………………………………………………...….4
Bab 2 Pembahasan………………………………………………...….5
 A. Pengertian Demokrasi………………………………………..5
 B. Faktor Demokrasi……………………………………….........6
 C. Demokrasi Pancasila…………………………………………6
 D. Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli………...7
 E. Asas – Asas Demokrasi Pancasila……………………………8
 F. Ciri – Ciri Demokrasi Pancasila……………………………...9
 G. Prinsip – Prinsip Demokrasi Pancasila………………………9
 H. Keunikan Demokrasi Pancasila……………………………...11
 I . Nilai – Nilai Demokrasi Pancasila…………………………...11
 J. Fungsi Demokrasi Pancasila………………………………….12
 K. Tujuh sendi Pokok Demokrasi Pancasilla…………………...12
 L. Demokrasi Pancasila dalam beberapa bidang………………..14
 M. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yg berkeadilan…….15
Bab 3 Penutup………………………………………………………...17
 A. Kesimpulan………………………………………………...…17
 B. Pendapat………………………………………………………17

Daftar Pustaka……………………...………………………………...18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari kebebasan politik.
Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya sistem
politik demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena masih
memegang teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang demokrasi
disebut negara otoriter. Negara otoriter pun masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi.
Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan.
Sejak merdeka, perjalanan kehidupan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut.
Dari Demokrasi Parlementer/Liberal (1950–1959), Demokrasi Terpimpin (1959–1966) dan
Demokrasi Pancasila (1967–1998). Tiga model demokrasi ini telah memberi kekayaan
pengalaman bangsa Indonesia dalam menerapkan kehidupan demokrasi. Setelah reformasi
demokrasi yang diterapkan di Indonesia semakin diakui oleh dunia luar. Reformasi telah
melahirkan empat orang presiden. Mulai dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati
hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

I.II Rumusan masalah


Adapun Inti – inti masalah yang akan di bahas dalam makalah ini dapat di rumuskan
sebagai berikut :
1. Apa itu Pengertian Demokrasi ?
2. Apa saja faktor – faktor Demokrasi ?
3. Apa itu Demokrasi Pancasila ?
4. Bagaimanakan Pengertian Demokrasi menurut para Ahli ?
5. Apa saja asas – asas Demokrasi Pancasila ?
6. Bagaimana Ciri – ciri Demokrasi Pancasila ?
7. apa itu Prinsip – prinsip Demokrasi Pancasila ?
8. apa saja Keunikan Demokrasi Pancasila ?
9. Bagaimana nilai – nilai Demokrasi Pancasila ?
10. apa saja fungsi Demokrasi Pancasila ?

3
I.III Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan Demokrasi di Indonesia
2. Agar dapat mengimpletasikan demokrasi Pancasila secara benar di era reformasi seperti
sekarang ini

4
BAB II
PEMBAHASAN

A . Pengertian Demokrasi
Demokrasi secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani “demos” yang berarti rakyat
dan “kratos/cratein” yang berarti pemerintahan. Khususnya di Athena, kata “demos” biasanya
merujuk pada seluruh rakyat tetapi kadangkala juga berarti orang-orang pada umumnya atau
hanya rakyat miskin, kata demokrasi pada mulanya kadangkala digunakan oleh kalangan
aristokrat sebagai sindiran untuk merendahkan orang-orang kebanyakan.
Dari pengertian mengenai demokrasi tersebut dapat ditarik bahwa substansi demokrasi itu
sendiri merupakan kekuasaan Yudikatif,Eksekutif dan Legislatif berasal dari rakyat sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Substansi tersebut membentuk struktur
dalam demokrasi, yakni adanya infrastruktur dan suprastruktur yang menhghasilkan keputusan
dan kapabilitas. Demokrasi merupakan pemusatan kekuasaan ditangan rakyat. Menurut
Cholisin demokrasi di Indonesia memegang prinsip TeoDemokratis dimana segala keputusan
dan kebijakkan diatur sepenuhnya untuk kepentingan rakyat namun tidak melanggar peraturan
Tuhan. Inilah perbedaan mendasar dari demokrasi yang khas di Indonesia dibandingkan dengan
demokrasi di negara lainnya. Prinsip Teo-demokratis merupakan hasil demokrasi yang
mendasarkan Pancasila terutama sila pertama yakni Ketuhanan yang maha Esa.
Demokrasi bukan hanya suatu sistem yang ada dalam suatu pemerintahan, namun juga
suatu proses yang dilakukan untuk menuju kepada kesejahteraan rakyat dalam negara tersebut.
Demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi yang khas dari bangsa Indonesia sendiri
merupakan hasil dari pendiri negara ini yang memiliki keinginan mulia untuk melepaskan segala
kesulitan masyarakat Indonesia. Proses menuju kesejahteraan tersebutlah yang kadang dalam
perjalanannya ada beberapa negara yang mampu melaksanakannya dengan baik namun tidak
jarang juga banyak negara yang tidak mampu untuk melakukannya.
Dengan adanya demokrasi ini, maka diharapkan akan terwujud pemerintahan yang kuat
mengingat karena pemerintahan ini diciptakan oleh rakyat itu sendiri. Pemerintahan yang kuat
bukaanlah pemerintahan yang diciptakan daalam bentuk pemerintahan otoriter yang mampu
mengarahkan kehendaknya kepada rakyat, namun pemerintahan yang kuat yang didukung
sepenuhnya oleh rakyat dan tidak ditumpangi oleh kebutuhan pihak lain.

5
B. Faktor Demokrasi
Demokrasi muncul bukan secara tiba-tiba, melainkan dengan suatu proses yang panjang.
Dalam proses tersebut terdapat faktor pendukung yang mendukung tumbuhnya demokrasi.
Faktor yang mendukung pelaksanaan demokrasi di negara Indonesia antara lain:
a. Pendidikan politik/pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk sikap demokratis di
kalangan warga negara, sebagai basis sumber daya politik.
b. Ormas dan parpol, untuk menyosialisasikan demokrasi di kalangan masyarakat dan
mengawasi jalannya demokrasi.
c. Pemilu yang luber dan jurdil, merupakan hasil untuk rakyat dari demokrasi yang juga
merupakan awal lahirnya keputusan ideal bagi seluruh rakyat.
d. Perwakilan politik/DPR, MPR, secara tidak langsung merupakan ujung tombak yang
dilakukan oleh rakyat guna mengaspirasikan pendapat mereka.
e. Pemerintah yang bertanggung jawab
f. Sistem peradilan yang independen
g. Pers dan media massa yang independen
Pendidikan politik sangat mendukung terciptanya demokrasi karena dari pendidikan
politik seseorang mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan demokrasi dan dapat
melakukannya. Pendidikan politik bisa juga disebut dengan sarana sosialisasi dari pemerintah
kepada masyarakat tentang demokrasi.

C. Demokrasi Pancasila

Lalu apa yang dimaksud dengan demokrasi Pancasila? Secara umum,


pengertian demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-
nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila.

Ada juga yang menyebutkan bahwa demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi
yang sumbernya berasal dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan
kepribadian rakyat Indonesia itu sendiri. Falsafah hidup bangsa Indonesia tersebut kemudian
melahirkan dasar falsafah negara Indonesia, yaitu Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945.

Jadi secara ringkas penjelasan poin-poin penting mengenai sistem demokrasi ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

6
1. Demokrasi dilaksanakan berdasarkan kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat
untuk kesejahteraan rakyat.
2. Sistem organisasi negara dilaksanakan sesuai dengan persetujuan rakyat.
3. Kebebasan individu dijamin namun tidak bersifat mutlak dan harus disesuaikan
dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam pelaksanaan demokrasi ini tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas, namun
harus dijiwai oleh semangat kekeluargaan untuk mewujudkan cita-cita hidup bangsa
Indonesia.

D. Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli

1. Drs. C.S.T. Kansil, SH.

Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH., pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang merupakan
sila keempat dari dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 Pembukaan
UUD 1945.

2. Prof. R.M. Sukamto Notonagoro

Menurut Prof. R.M. Sukamto Notonagoro, pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-
Ketuhanan YME, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia,
dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Prof. Dardji Darmo Diharjo

Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya
seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.

7
4. Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan tahun 1983, demokrasi Pancasila adalah tujuan dari
pembangunan politik di Indonesia dimana dalam pelaksanaannya diperlukan pemantapan
kehidupan konstitusional kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum.

Pengertian Demokrasi Secara Umum


Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari pandangan
hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia
sendiri. Dari falsafah hidup bangsa Indonesia, kemudian akan timbul dasar falsafah negara yang
disebut dengan Pancasila dimana terdapat, tercemin, terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

E. Asas Asas Demokrasai Pancasila

1. Asas Kerakyatan

Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki kesadaran dasar rasa cinta dan padu
dengan rakyat, sehingga dapat mewujudkan cita-citanya yang satu.

2. Asas Musyawarah

Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh
rakyat melalui permusyawaratan untuk mencapai kesepakatan bersama. Dalam hal ini,
musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan memberikan pengorbanan
dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.

8
F. Ciri Ciri Demokrasi Pancasila

Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan dengan demokrasi universal,
namun terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai
berikut:

1. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.


2. Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.
3. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat
minoritas.
4. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan
masalah.
5. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan suara
terbanyak.

G. Prinsip Prinsip Demokrasi Pancasila


a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dimaksudkan bahwa hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh rakyat Indonesia sama dan sejajar. Persamaan hak dan kewajiban tersebut tidak
hanya dalam bidang politik saja melainkan bidang hukum, ekonomi dan sosial. Maka dari itu
Demokrasi Pancasila tidak hanya mencakup Demokrasi Politik saja, melainkan Demokrasi
Sosial dan Demokrasi Ekonomi juga. Persamaan ini diharapkan mampu memberikan keadilan
bagi seliruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
Prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban memberikan pengertian bahwa warga
negara dalam menerima hak yang dimilikinya namun juga harus diseimbangkan dengan
kewajiban yang dimiliki.
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, dan orang lain
Demokrasi Pancasila memberikan kebebasan kepada setiap individu namun dengan
batasan yang bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan kebebasan ini ialah kebebasan yang
harus memperhatikan hak dan kewajiban dari orang lain dan diri sendiri bahkan, harus dapat
dipertanggung jawabkan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

9
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
Demokrasi memiliki tujuan dalam mewujudkan rasa keadilan sosial untuk semua warga
negaranya. Keadilan sosial melingkupi sila dalam Pancasila terutama sila kelima. Maka dari itu
prinsip dalam demokrasi Pancasila ingin mewujudkan rasa keadilan sosial dalam setiap
masyarakat.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah
Landasan gotong royong dan kebersamaan merupakan dasar dari pengambilan keputusan
dengan musyawarah. Dalam pengambilan keputusan ini mengilhami rasa keadilan bagi semua.
Dimana tidak hanya mementingkan kaum mayoritas saja, namun juga dapat memperhatikan
kaum minoritas.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
Prinsip persatuan nasional terilhami dari sila ketiga dari Pancasila. Rasa kekeluargaan dalam
Negara Republik Indonesia, memunculkan persatuan nasional dalam setiap masyarakat.
Persatuan nasional juga sangat penting dalam pertahanan negara agar negara dapat kuat saat ada
gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
Tujuan dan cita-cita nasional Negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia. Diungkapkan bahwa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dan
kemudian membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dari tujuan dan cita-cita Negara Indonesia
tersebut terlihat Indonesia tidak hanya menciptakan kebaikan bagi masyarakat Indonesia namun
juga ingin mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.

10
H. Keunikan Demokrasi Pancasila
Selain prinsip dasar tersebut, ada juga beberapa keunikan yang dimiliki Demokrasi Pancasila
dibandingkan dengan demokrasi yang lainnya. Beberapa keunikan tersebut ialah :
a. Pada cakupannya tidak terbatas dalam arti demokrasi politik, tetapi juga mencakup
demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial.
b. Pada spirit yang dikandungnya yakni religius, humanis,kolektivisme/kekeluargaan
Dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila nilai-nilai religius dalam sila pertama, humanis
dalam sila dua, tiga dan lima dan kolektivisme/kekeluargaan dalam sila keempat Pancasila, dapat
menjadi dasar dalam masyarakat hidup sehari-hari. sila-sila dalam Pancasila inilah yang tidak
dapat ditemukan dalam negara yang menganut demokrasi di manapun.

I. Nila-nilai Demokrasi Pancasila


a. Pemahaman yang tercerahkan, suatu hal dipandang baik bagi rakyat atau dianggap sebagai
kepentingan mereka berdasarkan pilihan mereka sendiri, bukan pilihan pihak lain seperti elit
yang dipandang mengetahui dan berkuasa dalam hal itu. Itulah alasan mengapa rakyat Indonesia
harus terdidik dan tercerahkan secara memadai agar mereka dapat menentukan apa yang mereka
inginkan atau pandang baik.
b. Partisipasi efektif, partisipasi warga negara ini sangat krusial dalam kaitannya dengan upaya
untuk memenuhi kepentingan semua warga negara yang berkaitan dengan keputusan yang akan
dibuat.
c. Kontrol terhadap agenda, agenda dalam proses pengambilan keputusan bisa saja sempit dan
terbatas dengan skala proritas yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan tertentu dalam
masyarakat.
d. Persamaan nilai suara dalam penentuan keputusan, hak pilih dalam demokrasi bersifat
universal, dalam suatu proses pembuatan keputusan setiap warga negara yang telah memenuhi
kualifikasi tertentu mempunyai hak yang sama untuk memilih.
e. Inklusivitas, kriteria inklusivitas berhubungan dengan siapa saja yang menjadi anggota atau
warga demos asosiasi tertentu, termasuk negara, dalam hal ini demos harus mencakup seluruh
orang dewasa yang dikenai atau terikat kepada keputusan-keputusan kolektif dan mengikat yang
dibuat oleh asosiasi tersebut.
Nilai-nilai demokrasi diatas merupakan bentuk nilai demokrasi secara umum. Secara
khusus nilai demokrasi merupakan kebalikan dari nilai-nilai otoriter yang ada. Nilai demokrasi
tersebut melahirkan suatu bentuk budaya politik yang disebut budaya demokrasi, nilai-nilai
tersebut ialah:
a. Egalitarian yang dibandingkan dengan Feodal
b. Pluralisme yang dibandingkan dengan Homogin

11
c. Terbuka yang dibandingkan dengan Tertutup
d. Dialogis yang dibandingkan dengan Dogmatis
e. Persuasif yang dibandingkan dengan Represif
f. Distribusi Kekuasaan yang dibandingkan dengan Akumulasi Kekuasaan
g. Sensor kuratif yang dibandingkan dengan Sensor Preventif
h. Pemilihan yang dibandingkan dengan Penunjukkan

J. Fungsi Demokrasi Pancasila

Tujuan utama dari sistem demokrasi ini adalah untuk menjamin hak-hak rakyat Indonesia dalam
penyelenggaraan negara. Berikut ini adalah beberapa fungsi demokrasi Pancasila secara umum:

1. Memastikan keterlibatan rakyat dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.


Misalnya ikut memilih dalam PEMILU, ikut serta dalam pembangunan, menjadi
anggota Badan Perwakilan.
2. Memastikan berdirinya dan berjalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Memastikan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan sistem
konstitusional.
4. Memastikan tegaknya hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
5. Memastikan terjadinya hubungan yang serasi dan seimbang antar lembaga negara.
6. Memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggungjawab.

K. Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila

1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum


Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam hukum
bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.

2. Indonesia menganut sistem konstitusional


Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan Konstitusi.

12
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara

Sebelum amendemen, seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman
terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh
rakyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR mempunyai tugas
pokok, yaitu:
 Menetapkan UUD;
 Menetapkan GBHN; dan
 Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden

Wewenang MPR, yaitu:

 Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh Lembaga negara lain, seperti
penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden
 Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN
 Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
 Mencabut madat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila
presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan UUD;
 Mengubah undang – undang Setelah amendemen, bunyi pasal 1 ayat 2 UUD 1945
menjadi, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar.”

4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintahan tertinggi di bawah MPR


Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Selain
diangkat oleh majelis, presiden juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis.
Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.

5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat


Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama
dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang,
presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang Legislatif ialah Hak
inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi :

 Hak tanya/bertanya kepada pemerintah


 Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada
pemerintah
 Hak mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
 Hak angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal

13
 Hak petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.

6. Menteri negara adalah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan Menteri negara.
Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal
tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensill.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan
pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam praktiknya berada di
bawah koordinasi presiden.

7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas


Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktaor, artinya
kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan
DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap
menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden

L. Demokrasi Pancasila Dalam Beberapa Bidang

Bidang ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntunt rakyat  menjadi subjek dalam pembangunan
ekonomi. pemerintah memberikan peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan
menjamin tegaknya prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan alam atau
sumber-sumber ekonomi harus ditolak agar semua rakyat memiliki kesempatan yang sama dalam
penggunaan kekayaan negara. dalam implikasi pernah diwujudkan dalam program ekonomi
banteng tahun 1950, sumitro plan tahun 1951, rencana lima tahun pertama  tahun 1955 s.d. tahun
1960,rencana delapan tahun dan terakhir dalam Repelita kesemuanya malah menyuburkan
korupsi dan merusaknya sarana produksi. Hal ini ditujukan untuk mencapai masyarakat yang adil
dan makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 dan sila ke-5 pancasila. Maka secara kongkrit,
rakyat berperan melalui wakil-wakil rakyat di parlemen dalam menentukan kebijakan ekonomi.

Bidang kebudayaan nasional


Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah agar keunikan dan
kemajemukan budaya Indonesia dapat tetap dipertahankan dan ditumbuh kembangkan sehingga
kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik. Terdapat
penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah menciptakan peluang bagi
berkembangnya budaya lokal sehingga identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan
penghargaan.

14
M. Demokrasi Pancasila Adalah Demokrasi Yang Berkeadilan

Sekretaris Jenderal MPR Dr. Ma'ruf Cahyono mengatakan demokrasi Pancasila di


Indonesia berbeda dengan konsepsi demokrasi liberal ala Barat maupun demokrasi parlementer
lainnya.

“Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi permusyawaratan yang berkeadilan," kata Ma'ruf


Cahyono ketika menjadi pembicara kunci dalam focus group discussion (FGD) dengan tema
"Penegasan Sistem Demokrasi Pancasila dalam Sistem Ketatanegaraan dan Praktik dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia" di FISIP Universitas Padjajaran (Unpad),
Jatinangor, Kamis (11/10/2018).

FGD ini diikuti Dekan FISIP Unpad Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, ketua peneliti Prof Dr
Nandang Alamsyah, Deputi BPIP Dr. Anas Saidi, serta para akademisi.

Ma'ruf mengawali pemaparan dengan menjelaskan prinsip demokrasi Pancasila. Secara umum
prinsip demokrasi Pancasila dijiwai oleh sila keempat Pancasila yaitu "kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan".

Ada empat elemen khusus dalam sistem demokrasi Indonesia, yaitu unsur mufakat (kebulatan
pendapat), unsur perwakilan, prinsip musyawarah, prinsip kebijaksanaan.

“Empat unsur ini menjadikan demokrasi di Indonesia menemukan kekhasannya dalam sistem
ketatanegaraan. Demokrasi Pancasila tidak meniru paham individualisme - liberalisme yang
justru melahirkan kolonialisme dan imperialisme atau pun paham kolektivisme ekstrim seperti di
negara-negara komunis,” jelas Ma'ruf.

“Bahkan, yang menjadi pembeda dan ciri khas dalam sistem demokrasi Pancasila adalah adanya
prinsip "kebijaksanaan". Prinsip yang mengandung nilai transedental," imbuhnya.

Demokrasi di Indonesia, lanjut Ma'ruf, berbeda dengan konsepsi demokrasi liberal ala barat
maupun demokrasi parlementer lainnya, demokrasi Pancasila merupakan demokrasi
permusyawaratan yang berkeadilan.

Ma’ruf menguraikan pada mulanya konsep demokrasi Pancasila diakomodir dalam Pasal 1 ayat 2
UUD 1945 sebelum perubahan, yaitu "kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh MPR".

“Konsep kedaulatan rakyat melalui MPR inilah sejatinya konsep utama yang digagas oleh para
founding fathers," tuturnya.

Setelah amandemen, pasal itu berubah menjadi "kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD" (Pasal 1 ayat 2). MPR bukan lagi lembaga tertinggi melainkan
sejajar dengan lembaga negara lainnnya.

"Pasca perubahan UUD 1945 terdapat pertanyaan mendasar yakni apakah desain ketatanegaraan
Indonesia sudah sesuai dengan Pancasila? Kelembagaan utama ketatanegaraan Indonesia pasca

15
amandemen UUD 1945 mengalami perubahan dan menempatkan setiap lembaga negara sama
kedudukannya," paparnya.

"Pertanyaannya mengapa demokrasi Pancasila belum diterapkan. Apakah karena sistem tata
negaranya, apakah karena konstitusinya, atau persoalan dalam implementasinya? Ini akan
mewarnai perdebatan dalam tataran politik,” sambungnya.

Ma’ruf berharap FGD ini bisa memberi pengayaan terhadap proses ketatanegaraan yang sudah
dalam tataran politik. "Bisa saja bila momentum politiknya ada dan dikehendaki akan menjadi
perubahan tatanan yang mendasar di tataran konstitusi," ucapnya.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Demokrasi Pancasila Yaitu Suatu sistem Pemerintahan yang berasal dari Falsafah
(Sikap),(Gagasan) Hidup Bangsa Indonesia yang pengaplikasian nya lebih mengutamakan
kepada Musyawarah mufakat untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, maka dari itu karena
negara kita Indonesia menggunakan Ideologi Pancasila sudah semestinya mengaplikasikan sila –
sila Pancasila dalam kehidupan sehari – hari untuk menunjang kemajuan dan kesejahteraan
negara kita.

B. PENDAPAT

Pancasila mengandung nilai-nilai universal, lintas agama, lintas suku, lintas keturunan
dan lintas golongan yakni: Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai
Kerakyatan, dan Nilai Keadilan. Nilai-nilai tersebut secara filosofis menjadi alas berpikir untuk
bertindak bagi bangsa Indonesia dan menjadi dasar dalam praktik ketatanegaraan negara
Indonesia. Mendasarkan pada kelima nilai tersebut, maka sesungguhnya bangsa Indonesia
dibangun dari berbagai etnis, religi, keturunan, dan golongan yang berbeda-beda.
Pancasila efektif dijadikan sebagai landasan demokrasi bagi Indonesia saat ini karena
mendukung unsur-unsur kesadaran untuk ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, mewujudkan persatuan nasional, mengutamakan
musyawarah dan dialog, dan mewujudkan keadilan sosial. Singkatnya, tujuan demokrasi
Pancasila adalah mewujudkan nilai-nilai moral dan sosiokultural yang terkandung dalam
Pancasila.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/demokrasi-pancasila.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_Pancasila
https://www.jpnn.com/news/demokrasi-pancasila-adalah-demokrasi-yang-berkeadilan?page=2
https://eprints.uny.ac.id/26628/4/4.%20BAB%20II.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai