Disusun Oleh:
M Abdan Masykur 1232030154 (1.D)
Ucapan terimakasih saya kepada Dr. Komarudin Kholil M.Ag sebagai dosen
pengampu pada mata kuliah Pancasila ini, yang telah memberikan kesempatan serta
memberikan motivasi dan arahan pada pembuatan makalah ini. Adapun tujuan
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester pada mata
kuliah Pancasila.
M Abdan Masykur
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila berperan penting pada kerukunan dan kedamaian negeri
ini. Karena Pancasila merupakan aturan atau undang-undang yang berlaku
untuk setiap warga negara Republik Indonesia, dalam menjalani kehidupan
bernegara. Kemudian Pancasila juga memiliki peran penting dalam menjaga
kestabilan demokrasi di Indonesia dari berbagai kontestasi. Sebagai mana
dalam perjalanan sejarah mengatakan. Kejadian reformasi pada tahun 1998,
ketika Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Indonesia, setelah masa
bakti 1993–1998, mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia
menggelar unjuk rasa secara besar-besaran. Mereka menuntut pemilu
kembali diadakan dan tindakan efektif pemerintah untuk mengatasi krisis
orde baru.
Dari waktu ke waktu mahasiswa terus berdatangan memenuhi
gedung wakil rakyat bahkan sampai naik ke atas atap gedung. Ribuan
mahasiswa menginap dan bertahan di gedung tersebut dengan risiko
apapun. Tuntutan mereka satu: Soeharto harus turun dari jabatan presiden!.
Gedung DPR/MPR telah disita oleh rakyat. Akhirnya pada 21 Mei 1998,
Seoharto mengundurkan diri sebagai presiden. Wakilnya, B.J Habbibie,
langsung dilantik menjadi presiden RI yang ketiga. Akhir sebuah
kediktatoran yang kejam dan congkak berakhir secara dramatis. Di jalan-
jalan dan di gedung DPR, rakyat meluapkan kegembiraan dengan berbagai
ekspresi. Sebuah fase baru dimulai, perjalanan transisi sebuah bangsa
menuju demokrasi.
Maka dari itu, penting sekali untuk kita mengetahui peran Pancasila
dalam menjaga kestabilan demokrasi di Indonesia dari berbagai kontestasi.
Apalagi kita selaku mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa
ini demi menjaga keutuhan demokrasi yang berlandaskan kepada Pancasila
dan UUD 1945. Dengan disusunnya makalah ini semoga menambahkan
1
wawasan untuk kita semua, agar lebih mengetahui esensi dari peran
Pancasila demi kemajuan negeri kita tercinta ini.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”.
Demos bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna
pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan
dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk
berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan.
Demokrasi dilakukan agar kebutuhan masyarakat umum dapat
terpenuhi. Pengambilan kebijakan negara demokrasi tergantung pada
keinginan dan aspirasi rakyat secara umum
3
penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang tercipta pun
harus diterapkan dengan seadil-adilnya.
4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian
terpilih perwakilan atau pemimpin untuk menjalankan roda
pemerintahan.
5. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem
demokrasi. Dengan adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai
wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus aspirasi. Tujuannya
tentu saja agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.
Sekaligus wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika
terjadi penyimpangan, wakil rakyat kemudian dapat mengambil
tindakan hukum.
4
2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan,
ketertiban dan ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi
akan menjamin hak-hak setiap warga negara dan mengedepankan
musyawarah untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin
keamanan bersama di lingkungan masyarakat.
5
pemerintah melakukan penyelewengan terhadap kebijakan yang
telah dibuat.
5. Mencegah Perselisihan
Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik
yang terjadi, akan diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga
diharapkan dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah
adanya perselisihan antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala
masalah secara damai.
6
2. Demokraasi Terpimpin (1959-1965)
Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem politik yang
pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada era pemerintahan
Presiden Soekarno. Konsep demokrasi terpimpin didasarkan pada
ideologi politik Soekarno yang dikenal sebagai “Pancasila” yang
merupakan dasar negara Indonesia.
7
sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang sebagai sosok pemimpin
yang mampu mengeluarkan bangsa Indonesia dari keterpurukan.
Soeharto berhasil membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI)
yang menjadi musuh Indonesia pada masa ini. Soeharto berhasil
menciptakan stabilitas keamanan Indonesia pasca pemberontakan
PKI dalam waktu relatif singkat. Tetapi harapan rakyat tersebut
tidak sepenuhnya terwujud. Karena sebenarnya tidak ada perubahan
subtantif dari kehidupan politik Indonesia. Antara Orde Baru dan
Orde lama sebenarnya sama-sama otoriter. Dalam perjalanan politik
pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari
seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga kepresidenan adalah
pengontrol utama lembaga negara lain yang bersifat suprastruktur
(DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun infrastruktur (LSM,
Partai Politik dan sebagainya). Soeharto mempunyai sejumlah
legalitas yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti Pengemban
Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima
Tertinggi ABRI. Berdasarkan kondisi tersebut, pelaksanaan
demokrasi Pancasila masih jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-
nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat
politik penguasa. Kenyataan yang terjadi, pelaksanaan Demokrasi
Pancasila sama dengan kediktatoran.
4. Demokrasi pasca reformasi (1998- sekarang)
Soeharto terpilih kembali sebagai Presiden pada Sidang
Umum MPR pada Maret 1998. Tetapi penyimpangan-
penyimpangan pada masa pemerintahan Orde Baru membawa
Indonesia pada krisis multidimensi, diawali krisis moneter yang
tidak kunjung reda. Krisis moneter membawa akibat terjadinya
krisis politik, di mana tingkat kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah begitu kecil. Kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di
setiap daerah di Indonesia. Akibatnya pemerintahan orde baru di
bawah pimpinan Presiden Soeharto terperosok ke dalam kondisi
8
yang diliputi berbagai tekanan politik baik dari luar maupun dalam
negeri. Dari dunia internasional, terutama Amerika Serikat, secara
terbuka meminta Soeharto mundur dari jabatannya sebagai
Presiden. Dari dalam negeri, timbul gerakan massa yang dimotori
oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut Soeharto lengser dari
jabatannya. Baca juga: Bukti Normatif dan Empirik Indonesia
Negara Demokrasi Lengsernya Soeharto Tekanan massa mencapai
puncaknya ketika sekitar 15.000 mahasiswa mengambil alih
Gedung DPR/MPR. Akibatnya proses politik nasional praktis
lumpuh. Soeharto ingin menyelamatkan kursi kepresidenan dengan
menawarkan berbagai langkah. Seperti perombakan (reshuffle)
kabinet dan membentuk Dewan Reformasi. Tetapi pada akhirnya
Presiden Soeharto tidak punya pilihan lain kecuali mundur dari
jabatannya. Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 di Istana Merdeka
menyatakan berhenti sebagai Presiden. Dengan menggunakan UUD
1945 pasal 8, Soeharto segera mengatur agar Wakil Presiden
Habibie disumpah sebagai penggantinya di hadapan Mahkamah
Agung. Karena DPR tidak dapat berfungsi akibat mahasiswa
mengambil alih gedung DPR. Kepemimpinan Indonesia segera
beralih dari Soeharto ke BJ Habibie. Hal ini merupakan jalan baru
demi terbukanya proses demokratisasi di Indonesia. Kendati
diliputi kontroversi tentang status hukumnya, pemerintahan
Presiden BJ Habibie mampu bertahan selama satu tahun
kepeminpinan.
C. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah sebuah konsep demokrasi yang
memiliki landasan nilai dalam Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia.
Konsep demokrasi pancasila merujuk pada sistem politik yang diterapkan
di Indonesia, di mana demokrasi dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip dan
nilai-nilai Pancasila.
9
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Demokrasi Pancasila mengacu pada
prinsip-prinsip demokrasi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Pancasila
tersebut. Dalam konteks Demokrasi Pancasila, kedaulatan rakyat adalah
prinsip utama yang dijunjung tinggi. Prinsip ini menegaskan bahwa
kekuasaan politik berada di tangan rakyat, dan rakyat memiliki hak untuk
memilih pemimpin mereka melalui proses pemilihan umum yang
demokratis. Berikut Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila:
1. Dasar Nilai Pancasila
Demokrasi Pancasila didasarkan pada nilai-nilai Pancasila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini
menjadi pedoman dalam menjalankan sistem politik dan
mempengaruhi kebijakan publik.
2. Kedaulatan Rakyat
Demokrasi Pancasila mengutamakan kedaulatan rakyat
sebagai prinsip utama. Kekuasaan politik berada di tangan rakyat
dan diwujudkan melalui pemilihan umum yang demokratis. Rakyat
memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dan berpartisipasi
dalam proses pengambilan keputusan politik.
3. Keberagaman dan Toleransi
Ciri khas Demokrasi Pancasila adalah pengakuan terhadap
keberagaman sosial, budaya, dan agama di Indonesia. Demokrasi
Pancasila mendorong adanya kerukunan, toleransi, dan menghargai
perbedaan dalam masyarakat. Hal ini tercermin dalam prinsip
persatuan Indonesia dalam Pancasila.
10
4. Gotong Royong
Konsep gotong royong atau kerja sama dalam masyarakat
juga menjadi ciri Demokrasi Pancasila. Masyarakat Indonesia
didorong untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, baik
dalam pembangunan maupun dalam menjaga keharmonisan sosial.
Gotong royong menjadi landasan dalam membangun solidaritas dan
persatuan.
5. Perlindungan Hak Asasi Manusia
Demokrasi Pancasila menempatkan pentingnya
perlindungan hak asasi manusia. Setiap warga negara memiliki hak-
hak dasar yang harus dihormati dan dilindungi, termasuk hak atas
kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, hak untuk
berorganisasi, dan hak untuk beragama.
6. Partisipasi Publik
Demokrasi Pancasila mendorong partisipasi aktif
masyarakat dalam proses politik dan pengambilan keputusan.
Masyarakat diharapkan ikut serta dalam konsultasi publik,
musyawarah, dan diskusi yang berkaitan dengan kebijakan publik.
Partisipasi publik ini penting dalam membangun masyarakat yang
responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat.
7. Sistem Ketatanegaraan
Penerapan Demokrasi Pancasila melibatkan sistem
ketatanegaraan yang menjunjung tinggi prinsip pembagian
kekuasaan antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sistem
ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dan
menghindari konsentrasi kekuasaan yang berlebihan.
D. Pancasila dalam Menjaga Kestabilan Demokrasi Di Indonesia
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila berperan penting dalam menjaga stabilitas demokrasi di
Indonesia. Melihat keadaan di Indonesia yang sebentar lagi akan
11
menghadapi Pemilu pada awal tahun 2024 nanti, maka diperlukan nilai-
nilai Pancasila untuk menertibkan dan mengatur pelaksanaan kontestasi
demokrasi atau sering disebut “Pesta Demokrasi” yang terkadang banyak
sekali pelanggaran dan penyelewengan terhadap demokrasi itu sendiri.
Setidaknya saya bagi menjadi beberapa poin penting mengenai
peran Pancasila dalam menjaga stabilitas demokrasi di Indonesia:
1. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia
Pancasila adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia.
Pancasila juga menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila mengajarkan nilai-nilai demokrasi, seperti
musyawarah dan mufakat, toleransi, dan kebebasan berpendapat.
Dengan adanya nilai Pancasila ini akan memberi peran terhadap
seluruh orang untuk bebas berpendapat dan adanya kesepakatan
sehingga tidak ada keputusan yang sebelah pihak.
2. Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Pancasila adalah pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku, agama, ras dan golongan. Pancasila mengajarkan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai tersebut sangat
penting untuk menjaga stabilitas demokrasi, karena demokrasi
memerlukan solidaritas dan persatuan nasional.
3. Pancasila adalah asas penyelenggaraan pemerintahan
Pancasila adalah asas penyelenggaraan pemerintahan di
Indonesia. Pemerintahan yang berdasarkan Pancasila akan menjaga
nilai-nilai demokrasi. Pancasila sebagai acuan dalam menilai
kebijakan pemerintah Kebijakan pemerintah harus sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila. Kebijakan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai
Pancasila dapat mengancam stabilitas demokrasi.
4. Pancasila menjadi dasar penyelesaian konflik
Pancasila mengajarkan nilai-nilai pertimbangan, konsensus dan
toleransi. Nilai-nilai ini penting dalam menyelesaikan konflik.
Misalnya, dalam menyelesaikan konflik antar kelompok agama
12
yang berbeda, Pancasila dapat menjadi landasan untuk mencari
solusi yang adil dan dapat diterima oleh semua pihak.
5. Pancasila adalah dasar perlindungan hak asasi manusia.
Pancasila mengajarkan nilai-nilai kebebasan berpendapat dan
persamaan hak. Nilai-nilai ini penting untuk melindungi hak asasi
manusia. Misalnya, dengan melindungi kebebasan berekspresi,
Pancasila dapat menjadi landasan untuk melindungi hak warga
negara untuk menyampaikan pendapat tanpa diskriminasi.
6. Pancasila menjadi dasar untuk menjaga supremasi hukum
Pancasila mengajarkan nilai-nilai keadilan dan kepastian hukum.
Nilai-nilai tersebut penting untuk menjaga supremasi hukum.
Misalnya, dengan menjunjung tinggi supremasi hukum, Pancasila
dapat menjadi landasan penerapan hukum yang adil dan tidak
diskriminatif.
Pancasila berperan penting dalam menjaga stabilitas demokrasi
di Indonesia. Pancasila merupakan aset berharga bagi Indonesia. Oleh
karena itu, penting untuk terus menjaga dan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat saya simpulkan
menjadi beberapa poin, diantaranya sebagai berikut:
1. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan
memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk
berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan.
2. Sejarah demokrasi di Indonesia mengalami banyak
perkembangan dimulai dari awal kemerdekaannya sampai
sekarang dengan perkembangan yang sangat kompleks. Ada
beberapa masa periode, diantaranya:
a. Masa demokrasi parlementer (1950-1959)
b. Masa demokrasi terpimpin ( 1959-1965)
c. Masa demokrasi Pancasila orde baru (1966-1998)
d. Masa demokrasi pasca reformasi (1998-sekarang)
3. Demokrasi Pancasila adalah sebuah konsep demokrasi yang
memiliki landasan nilai dalam Pancasila, yaitu dasar negara
Indonesia. Konsep demokrasi pancasila merujuk pada sistem
politik yang diterapkan di Indonesia, di mana demokrasi
dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Pancasila.
4. Peran Pancasila mampu menjaga atau mempertahankan
kestabilan dan keutuhan demokrasi di Indonesia. Contoh
besarnya, penerapan demokrasi pada pemilihan presiden di
Indonesia ini di lakukan secara demokrasi artinya, rakyat yang
diberi wewenang untuk memilih siapa yang berhak menjadi
pemimpin mereka. Namun, dalam pelaksanaanya seringkali
terjadi kecurangan dan penyimpangan demokrasi ini hanya
dimenangkan oleh sebelah pihak, sehingga peran Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara disini sangat di butuhkan.
14
Seperti, Pancasila adalah sumber hukum tertinggi di Indonesia.
Pancasila juga menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pancasila mengajarkan nilai-nilai demokrasi,
seperti musyawarah dan mufakat, toleransi, dan kebebasan
berpendapat. Dengan adanya nilai Pancasila ini akan memberi
peran terhadap seluruh orang untuk bebas berpendapat dan
adanya kesepakatan sehingga tidak ada keputusan yang sebelah
pihak.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah ini, semoga bermanfaat untuk para
pembaca umumnya untuk pemerintah dan seluruh masyarakat di Indonesia
ini, agar memahami dengan benar terhadap Pancasila dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Terkhusus dalam acara pesta demokrasi yang akan datang, yaitu
Pemilu 2024 nanti. Supaya nilai-nilai demokrasi yang sebenarnya tetap
terjaga dengan adanya peran dali Pancasila beserta nilai yang terkandung di
dalamnya. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan ejaan, kurang jelasnya
pemaparan materi, semoga para pembaca tidak puas dengan makalah yang
saya tulis ini dan mencari informasi dan pengetahuan di sumber yang lain.
15
DAFTAR PUSTAKA
16