Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“DEMOKRASI, TEORI, DAN PRAKTIK”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu :
Habiburrahman, MH

Disusun Oleh
Annisa Veri Aulia (22651002)
Oktaviana (22651011)

PROGRAM STUDI
PRODI ILMU AL-QURA’N DAN TAFSIR
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI CURUP
TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah swt atas berkat dan ridhanya kelompok 2 sudah menyelesaikan
makalah mata kuliah Pancasila ini sesempurna mungkin, makalah ini menyajikan berbagai
pengetahuan dan pengembangan obyek terbaru berdasarkan materi yang kami kupas yaitu
seputaran Demokrasi Antara Teori dan Praktiknya. Pembuatan makalah ini antara lain bertujuan
sebagai syarat perolehan nilai terhadap mata kuliah Pancasila, dengan dosen Habiburrahman, MH.
Selain daripada tujuan diatas,pembuatan makalah ini juga diharapkan dapat membantu
pemahaman demokrasi antara teori dan praktiknya bagi para pembaca serta dapat memberikan info
dan pengetahuan lebih seputaran tema makalah ini, yaitu meliputi pengertian, nilai-nilai, prinsip
dan parameter demokrasi, jenis-jenis demokrasi, pelaksanaan demokrasi, dan cara
mengembangkan sikap demokrasi.
Akhirnya saya sebagai penulis berharap pembuatan makalah beserta ide dasar pokok
yang saya ambil dari berbagai referensi ini dapat sesuai dengan harapan yang saya inginkan. Saya
sadar penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kata baik dan sempurna namun kami
berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik bagi pembaca.

Jika terdapat kesalahan kata ataupun hal lainnya, kepada pembaca kami memohon
maaf dan kepada Allah swt kami memohon ampun.

Curup, 17 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................. 2


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Demokrasi .................................................................................. 4

B. Nilai-nilai Demokrasi .................................................................................. 6

C. Prinsip dan parameter dalam demokrasi ..................................................... 8

D. Jenis-jenis demokrasi .................................................................................. 10

E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia .......................................................... 13

F. Megembangkan sikap demokrasi ................................................................. 18

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan .................................................................................................. 21

B. Saran ............................................................................................................ 21

C. Daftar Pusaka………………………………………………………………21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi antara teori dan praktik adalah tema yang diangkat oleh penulis karena terlepas
dari tema ini adalah tema yang diberikan dosen pembimbing kepada penulis, juga karena
penulis ingin mengingatkan kembali arti pentingnya demokrasi di Indonesia meliputi nilai
demokrasi itu sendiri,prinsip dan parameter demokrasi, jenis-jenis demokrasi, serta
pelaksanan demokrasi di Indonesia. Sebagai bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi
demokrasi, bangsa Indonesia haruslah mengetahui poin-poin yang telah tersebutkan diatas.
Tujuannya yakni membangun sebuah bangsa yang mengerti akan hak-hak dan kewaiban
yang semestinya diperoleh maupun dipenuhi selayaknya bagian dari Negara yang
berlandaskan demokrasi, sesuai dengan definisi singkatnya yakni dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Dari penjabaran diataslah maka penulis akhirnya menyusun makalah ini
dengan tema demokrasi antara teori dan praktiknya

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa sajakah nilai-nilai dalam demokrasi?
3. Apa sajakah prinsip dan parameter dalam demokrasi?
4. Apa sajakah jenis-jenis demokrasi itu?
5. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
6. Bagaimana cara mengembangkan sikap demokrasi?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar pembaca:

1. Dapat mengetahui pengertian demokrasi.


2. Dapat mengetahui apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi.
3. Dapat mengetahui apa-apa saja prinsip dan parameter yang ada dalam demokrasi..
4. Dapat mengetahui apa saja jenis-jenis demokrasi.
5. Dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
6. Dapat mengetahui bagaimana cara mengembangkan sikap demokrasi.
BAB II

PEMBAHASAN

Demokrasi Antara Teori dan Praktik

A. Pengertian Demokrasi

Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup
berkelompok yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi dapat dikatakan
merupakan pola hidup berkelompok didalam organisasi Negara, sesuai dengan keinginan
orang-orang yang hidup berkelompok tersebut.keinginan orang-orang (demos) yang
berkelompok tersebut ditentukan oleh pandangan hidup bangsa (weltanschauung), falsafah
hidup bangsa (filosofiche grondslag), dan ideologi bangsa yang bersangkutan.1

a. Secara etimologis
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat dan
kratos/cratein berarti pemerintahan.2 Konsep dasar demokrasi berarti rakyat berkuasa
(government of rule by the people). Ada pula definisi singkat untuk istilah demokrasi
yang diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dsri rskyst oleh rakyat dan untuk
rakyat.3
b. Secara terminologis
Terdapat beberapa ahli yang meberikan definisi berbeda-beda mengenai demokrasi,
yaitu:
o Abraham Lincon (AS, 1863)

1
Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 27
2
Sutoyo, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, hlm. 33
3
H. Kaelan H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 2005, hlm. 54
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people). Sementara itu secara
substantif, prinsip utama dalam demokrasi menurut Maswadi Rauf (1997) ada dua, yaitu:
a) Kebebasan/persamaan (freedom/equality).
b) Kedaulatan rakyat (people’s sovereignity).

o C.F. Strong :
Suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat
politik ikutserta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya kepada mayoritas itu.
o Samuel P. Huntington
Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang
paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang jujur, adil, dan berkala,
dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir
semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.
o Henry B. Mayo
Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh
rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
o Harris Soche
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintahan
melekat pada diri rakyat, diri orang banyak, dan merupakan hak bagi rakyat atau orang
banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan
pemerkosaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.4
o International Commission for Jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana hak untuk membuat
keputusankeputusan politik diselenggarakan oleh warga melalui wakil-wakil yang dipilih

4
http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com( Senin,2-03-2015, 13.00)
oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang
bebas.5
o Undang-Undang Dasar Negara Republik 1945
1. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966)
a.) Bidang Politik dan Konstitusional:
Demokrasi seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945
berarti menegakkan kembali asas-asas Negara huku dimana kepastian hokum
dirasakan oleh segenap warga negar, hak-hak asasi manusia baik dalam aspek
kolektif maupun dalam aspek perseorangan dijamin, dan penyalahgunaan
kekuasaan dapat dihindarkan secara Institusional.
b.) Bidang Ekonomi
Demokrasi ekonomi sesuai dengan asas-asas yang menjiwai ketentuan-
ketentuan mengenai ekonomi dalam UUD 1945 yang pada hakikatnya berarti
kehidupan yang layak bagi semua warga Negara yang antara lain mencakup:
1. Pengawasan oleh rakyat terhadapa penggunaan kekayaan dan keuangan
Negara.
2. Koperasi
3. Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hokum dalam
penggunaannya.
4. Peranan pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta pelindung.
2. Munas III Persahi : The Rule of Law (Desember 1966)
Asas Negara hukum pancasila mengandung prinsip :
a.) Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan dalam
bidang politik, hukum, social, ekonomi, kultural, dan pendidikan.
b.) Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu
kekuasaan/kekuatan apapun.
c.) Jaminan kepastian hukum yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat
dipahami, dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.
3. Simposium hak-hak Asasi Manusia (Juni 1967)

5
Ibid.,
Demokrasi yang diterapkan harus demokrasi yang dijiwai oleh rasa tanggungjawab
terhadap Tuhan dan sesama.6

Namun demikian penerapan demokrasi diberbagai Negara didunia, memiliki ciri khas dan
spesifikasi masing-masing, yang lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai
rakyat dalam suatu Negara.

B. Nilai- Nilai Demokrasi

Terdapat nilai-nlai demokrasi yang dianggap baik dan positif bagi warga. Nilai-nilai
demokrasi mengandung makna bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap warga Negara
memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaran pemerintahan.7

Setiap warga menginginkan tegaknya demokrasi di negaranya . nilai atau kultur demokrasi
penting untuk tegaknya demokrasi disuatu Negara. Henry B. Mayo dalam bukunya “Introduction
to Demokratic Theory” merinci beberapa nilai yang terdapat dalam demokrasi, yaitu:

1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga.


2. Menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity).
6. Menjamin tegaknya keadilan.

Nilai-nilai demokrasi dipercaya akan membawa kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
semangat egalitarian dibandingkan dengan ideologi non-demokrasi. Menurut Dahl keuntungan
pelaksanaan demokrasi sebagai berikut:

1. Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrat yang kejam
dan licik.

6
Kaelan Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 2010, hal. 63-64
7
http://www.jimlyschool.com(Senin, 02-03-2015, 12.44)
2. Demokrasi menjamin bagi warga negaranya dengan sejumlah HAM yang tidak diberikan
oleh sistem-sistem yang tidak demokratis.
3. Demokrasi menjamin kebebasan yang lebih luas bagi warga negaranya.
4. Demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasarnya.
5. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-
besarnya bagi orang-orang untuk menggunakan kebebasannya untuk menentukan nasibnya
sendiri yaitu untuk hidup di bawah hukum yang mereka tentukan dan konsekwensikan
sendiri.
6. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-
besarnya untuk menjalankan tanggung jawab moral.
7. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total.
8. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat membantu perkembangan kadar
persamaan politik yang relatif tinggi.
9. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama lain.
10. Negara-negara demokratis yang konsekuen terhadap kedemokratisannya cenderung lebih
makmur daripada Negara-negara dengan pemerintahan yang tidak demokratis.8

Untuk dapat menjamin tetap tegaknya nilai-nilai demokrasi tersebut maka perlu diselenggarakan
lembaga-lembaga sebagai berikut:

1. Pemerintah yang bertanggung jawab.


2. Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan
pengawasan (kontrol) terhadap pemerintah.
3. Pembentukan organisasi/partai politik.
4. Pers dan media masa yang bebas untuk menyatukan pendapat.
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.

Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk mengembangkan pemerintah


yang demokratis. Nilai-nilai tersebut antara lain kebebasan (berpendapat, berkelompok,

8
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasi-di-sekolah/(Rabu, 4-03-
2015, 10.52)
berpartisipasi), menghormati orang/ kelompok lain, kesetaraan, kerja sama, persainbgan, dan
kepercayaan9

C. Prinsip dan Parameter Demokrasi


Suatu hal yang prinsip dikenal umum bahwa dalam Negara yang menganut demokrasi
adalah adanya kebebasan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat, menghormati
minoritas dan hidup layak. Prinsi-prinsip itu merupkan hak kodrati manusia sebagai manusia
(manusia beradab). Dalam Negara demokrasi semua orang harus diberi hak dan kesempatan
yang sama. Sesama warga Negara tidak boleh dibeda-bedakan atas alasan apapun, demokrasi
menghendaki terjadinya hubungan yang sama dan setara (egaliter). Dengan demikian,
kesetaraan warga Negara menjadi hal yang utama. Dalam Negara demokrasi menghendaki
juga terpenuhi kebutuhan umum, artinya kebutuhan yang berkaitan dengan rakyat menjadi
fokus perhatian. Kebutuhan umum menyangkut kmakmuran dan kesejahteraan bersama
serta kebaikan bersama.
Demokrasi menghendaki penghormatan terhadap perbedaan (pluralisme). Perbedaan
dalam masyarakat yang plural adalah sebagai sesuatu yang wajar dan bukan penyebab
konflik dan pertentangan tetapi justru sebagai kekayaan. Oleh karena itu, dalam demokrasi
perlu ada sikap saling memahami dan pengertian, perlu kompromi, keterbukaan dan
kearifan.
Demokrasi menghendaki adanya jaminan hak-hak dasar. Hak-hak dasar manusia
dijungjung tinggi karena itu bekaitan dengan martabat dan kodrat manusia sebagai manusia.
Hak dasar itu seperti hak untuk hidup, memperoleh penghidupan yang layak, bebas
berekspresi, berpendapat dan berserikat termasuk terhindar dari rasa ketakutan. Dalam
demokrasi juga diperlukan adanya perubahan yang damai. Perubahan social secara
demokratis memungkinkan terjadi adanya perubahan system pemerintahan Negara secara
damai dan melembaga. Perubahan kehidupan kenegaraan akan berjalan sesuai dengan
harapan rakyat bila rakyat memahami demokrasi secara benar.10
Menurut Robert A. Dahl prinsip yang harus ada dalam system demokrasi adalah:
1. Kontrol atas keputusan pemerintah.

9
Ibid.,
10
Ibid.,
2. Pemilihan yang teliti dan jujur.
3. Hak memuih dan dipilih.
4. Kebebasan menyatakan perdapat tanopa ancamanKebebasan mengakses informasi.
5. Kebebasan berserikat
Untuk mengukur suatu Negara/pemerintah dalam menjalankan tata pemerintahannya dikatakan
demokratis dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:
1.) Masalah pembentukan Negara
2.) Dasar kekuasan Negara
3.) Susunan kekuasaan Negara
4.) Masalah control rakyat
Menurut Sri Soemantri negara dikatakan demokrasi yaitu:
a. Hukum ditetapkan dengan persetujuan rakyat yang dipilih secara bebas.
b. Hasil pemilu dapat mengakibatkan pergantian orang-orang pemerinrtah
c. Pemerintah harus terbuka
d. Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
Manfaat demokrasi:
• Kesetaraan sebagai warga Negara.
• Demokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat.
• Memenuhi kebutuhan-kebutuhna umum.
• Demokkrasi lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa.
• Pluralisme dan kompromi.
• Demokrasi mengandalkan debat terbuka persuasive dan kompromi.
• Menjamin hak-hak dasar.11
• Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar.
• Pembaharuan kehidupan sosoial.
• Demokrasi memunginkan terjadinyapembaharuan kehidupan social.12

11
Azra, Azumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional. hal.64

12
http://www. aniatih.blogspot.com/favicon.ico(Rabu, 4 Maret 2015, 12.44)
D. Jenis-Jenis Demokrasi
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa
itu sendiri.13 Dalam upaya pelaksanaan kehidupan demikian adanya demokrasi justru
melegalitaskan penyampaian segala bentuk aspirasi bangsa terhadap pemerintahan yang
berjalan. Sebagai suatu konsep yang dapat dikaji secara luas dari berbagai sudut pandang
dan sisi kehidupan, demokrasi yang berkembang didunia memiliki berbagai jenis, yakni :
1. Demokrasi Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat
a. Demokrasi Langsung
Dalam demokrasi langsung, rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan. Demokrasi langsung juga dikenal
sebagai demokrasi bersih. Di sinilah rakyat memiliki kebebasan secara mutlak memberikan
pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat dengan segera didalam satu pertemuan.
Jenis demokrasi ini dapat dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara
relatif belum berkembang, di mana secara fisik memungkinkan seluruh elektorat untuk
bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut bersifat
kecil.
Demokrasi langsung berkembang di negara kecil Yunani kuno dan Roma.
Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan di dalam masyarakat yang kompleks dan negara
yang besar. Demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh terdapat di wilayah
Switzerland. Bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di Switzerland dan beberapa negara
yang didalamnya terdapat referendum dan inisiatif. Beberapa negara ada yang sangat
memungkinkan rakyat untuk memulai dan mengadopsi hukum, bahkan untuk
mengamandemenkan konstitusional dan menetapkan permasalahan publik politik secara
langsung tanpa campur tangan representatif.

b. Demokrasi Tidak Langsung atau Demokrasi Perwakilan.


Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui
Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan politik. Aspirasi rakyat
disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. Di dalam

13
Kaelan, Pendidikan Pancasila, hal. 13
negara yang besar dan modern demokrasi tidak bisa berjalan sukses. Oleh karena itu, untuk
menanggulangi masalah ini diperlukan sistem demokrasi secara representatif. Para
representatif inilah yang akan menjalankan atau menyampaikan semua aspirasi rakyat di
dalam pertemuan. Dimana mereka dipilih oleh rakyat dan berkemungkinan berpihak kepada
rakyat. (Garner). Sistem ini berbasis atas ide, dimana rakyat tidak secara langsung hadir
dalam menyampaikan aspirasi mereka, namun mereka menyampaikan atau menyarankan
saran mereka melaui wakil atau representatif. Bagaimanapun, di dalam bentuk pemerintahan
ini wewenang disangka benar terletak ditangan rakyat, akan tetapi semuanya dipraktekkan
oleh para representatif.
c. Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari Rakyat
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan rakyat,
tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui referendum dan
inisiatif rakyat.

2. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasnya


a. Demokrasi Formal
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang pada kedudukan yang sama
dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan
yang luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.

b. Demokrasi Material

Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial-


ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi semacam
ini dikembangkan di negara sosialis-komunis.

c. Demokrasi Campuran

Demokrasi ini meruapakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas.


Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan derajat dan hak setiap orang.
6. Berdasarkan Prinsip Idiologi

a. Demokrasi Liberal

Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan pemerintah
diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang pemerintah terhadap warganya
dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).

b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar

Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak


mengenal perebedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan dalam hukum dan
politik.

7. Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara

a. Demokrasi Sistem Parlementer

Ciri-ciri pemerintahan parlementer:

• DPR lebih kuat dari pemerintah


• Menteri bertanggung jawab pada DPR
• Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
• Kedudukan kepala negara sebagai symbol.
• Tidak dapat diganggu gugat.

b. Demokrasi Sistem Pemisahan/Pembagian Kekuasaan (Presidensial)

Ciri-ciri pemerintahannya:

• Negara dikepalai presiden


• Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan
oleh rakyat melalui badan perwakilan.
• Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
• Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.
• Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan tidak
dapat saling membubarkan.

E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Demokrasi dapat kita pandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok
yang di dalam UUD 1945 disebut kerakyatan. Demokrasi dapat dikatakan merupakan pola hidup
berkelompok didalam organisasi Negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup
berkelompok tersebut.keinginan orang-orang (demos) yang berkelompok tersebut ditentukan oleh
pandangan hidup bangsa (weltanschauung), falsafah hidup bangsa (filosofiche grondslag), dan
ideologi bangsa yang bersangkutan.14

Dalam sejarah Negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia ialah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan
social dan politik yang demokratis dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat dan
budayanya. Masalah ini berkisar pada penyusunansuatu system politik dengan kepemimpinan
cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building,
dengan partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan timbulnya diktatur perorangan, partai ataupun
militer.15 Demokrasi di Indonesia tertuang dalam UUD 1945 yaitu mengakui adanya kebebasan
hak, mengakui perbedaan, dan keberagaman “Bhineka Tunggal Ika”.16

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode:

a. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen


serta partai-partai. Pada masa ini, kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang
untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama
perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi

14
Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 27
15
H. Kaelan, H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 2005, hal. 63
16
H. Kaelan, H. Achmad Zubaidi, Ibid, hal. 68
kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.17 Dalam demokrasi parlementer, pemilihan
umum pertama di Indonesia diadakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota
DPR, dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan
Konstituante yang akan membentuk UUD baru sebagai pengganti UUDS sampai 1959.18
b. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari
demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai
politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik,
semakin meluas.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi pancasila era Orde Baru yang merupakan demokrasi
konstitusionalyang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah
Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan
kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa demokrasi
terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden semakin dominan terhadap
lembaga-lembaga negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama
Pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politis penguasa saat itu, sebab pada
kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
d. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakar pada
kekuatan multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar
lembaga Negara, antara eksekutif, legislative,dan yudikati. Pada masa ini peran partai
politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru. Jikalau
esensi demokrasi adalah kekuasaan ditangan rakyat, maka praktek demokrasi tatkala
Pemilu memang demikian, namun pelaksanaannya setelah pemilu banyak kebijakan tidak
mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih ke arah pembagian kekuasaan
antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain model demokrasi era
reformasi pada saat ini kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia (walfare state). 19

17
Ibid., hal. 63-64
18
Noor, Pendidikan Kewarganegaraan, hal. 186
19
H. Kaelan, H. Achmad Zubaidi, Pendidikan Kewarganegaraan, hal. 63
F. Mengembangkan Sikap Demokrasi
Bangsa indonesia saat ini pada era reformasi, sedang belajar menjungjung tinggi nilai-nilai
demokrasi. Menurut Somantri (2001), warga Negara yang baik adalah warga Negara yang
patriotic, toleran, setia terhadap bangsa, cinta Negara, beragama, demokratis.20Untuk
mengembangkan sikap demokrasi, maka perlu ditanamkan hal-hal sebagai berikut :
✓ Memperhatikan dan menghormati seseorang yang tengah menyampaikan perasaan,
pendapat.
✓ Memberikan kesempatan memperbaiki sebelum memberikan sanksi(hukuman).
✓ Melibatkan berbagai pihak dalam upaya pengambilan keputusan.

Untuk pembelajaran demokrasi disekolah dan perkuliahan, maka ada beberapa hal khusus yang
perlu di perhatikan oleh para guru dan dosen, yaitu :
✓ Menjadikan siswa dan mahasiswa sebagai subyek atau teman dalam suatu proses belajar
atau perkuliahan.
✓ Sebagai pendididk baik guru maupun dosen, sebaiknya belajar untuk berlapang dada
dalam menerima kritik murid.
✓ Guru dan dosen mengembangkan sikap adil, terbuka, konsisten, dan bijaksana dalam
memberikan hukuman kepada murid dan mahasiswa yang bersalah.
✓ Guru dan dosen sebaiknya menghindari mencaci-maki atau memarahi murid dan
mahasiswa dihadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan terkoyak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh murid dan mahasiswa adalah sebagai berikut:
✓ Aktif mengungkapkan ide, gagasan, dan pikirannya kepada guru/dosen.
✓ Siswa dan mahasiswa mempunyai motivasi agar lebih maju dan dewasa.
✓ Mengembangkan derajat kesehatan sehingga sehat secara jasmani dan rohani.
✓ Mengembangkan perasaan sehingga menjadi halus dan bisa memahami orang lain.
✓ Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
✓ Mempunyai kemauan untuk belajar berorganisasi.21

20
Abdul Aziz Wahab Sapriya, Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 1
21
http://www.qraboy.blogspot.com
Diakses 4 Maret 2015 pkl. 14.57
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah dalam proses pengembangan
sikap demokrasi antara lain;
✓ Mendidik masyarakat untuk bersikap dewasa.
✓ Mendorong sikap kesatria dengan mengakui kesalahan, atau bersikap siap menang atau
kalah.
✓ Mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat, pernbedaan pendapat adalah
suatu rahmat, dan keputusan bersama adalah pilihan yang terbaik yang dihasilkan dari
suatu kompromi.
✓ Menggunakan mekanisme demokrasi untuk mencari titikperbedaan pendapat.22

Ibid.,
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam demokrasi antara teori
dan praktik terdapat diantaranya unsur-unsur nilai nilai demokrasi, prinsip, parameter
demokrasi, dan jenis-jenis demokrasi. Dalam upaya penegakkan demokrasi yang benar-benar
adil melibatkan suara berbagai kalangan rakyat unsur-unsur tersebut haruslah diamalkan
dengan sebaik-baiknya sehingga tercipta Negara yang menjunjung tinggi demokrasi tanpa
adanya ketidakadilan di tengah rayatnya. Demokrasi sendiri secara singkat yaitu dari rakyat
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Adapun bentuk perealisasiannya dapat melalui berbagai media
misalnya mufakat, musyawarah, dll. Prinsip-prinsip demokrasi bukanlah sebuah prasati yang
harus dilindungi, tetapi untuk diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari
yang paling kecil tingkatanya. Serta adanya parameter demokrasi digunakan sebagai alat untuk
mengukur seberapa baik demokrasi di sebuah Negara berlangsung.

2. Saran
Semoga adanya poin demi poin yang telah diulas diatas dapat memberikan gambaran
tentang apa sebenarnya demokrasi itu. Sebgai masayarakat sebuah Negara yang menjunjung
tinggi demokrasi mudah-mudahan kita dapat menambah memperoleh hikmah berupa
pengetahuan serta lebih mengetahui hak-hak dan kewajiban kita sebagai bagian dari sebuah
Negara demokrasi, Indonesia.
DAFTAR PUSAKA

Abdul Aziz dkk, Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung: Alfabeta, 2011.
http://www. aniatih.blogspot.com/favicon.ico(Rabu,4-03-2015, 12.44)
http://www.jimlyschool.com(Senin, 2-03-2015, 12.44)

http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com(Senin, 2-03-2015, 13.00)


http://www.kewarganegaraanblog.wordpress.com(Senin, 2-03-2015,13.08)
http://www.qraboy.blogspot.com(Rabu, 4-03-2015, 14.57)
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasi-di-
sekolah/(Rabu, 4-03-2015, 10.52)
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma, 2005.
Kaelan, Pendidikan Pancsila, Yogyakarta: Paradigma, 2010.
Sobana, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Sutoyo, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Anda mungkin juga menyukai