Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD


1945

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:

Dr. Naharin Suroyya, S. Ag, M. Pd

Disusun Oleh

Kelompok 9

1. Anis Fitria (1860303221003)


2. Amin Rahmadani (1860303221004)

PROGRAM STUDI TASAWUF PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan berkahnya, sehingga kami mampu menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa
kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing
menuju jalan yang terang benderang, yakni addinul Islam.

Pada kesempatan kali ini, kami selaku kelompok 9 dari program studi
tasawuf psikoterapi kelas 2A berkesempatan untuk menyusun makalah yang
bertemakan Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang diampu oleh Ibu
Dr. Naharin Suroyya S. Ag, M. Pd

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini mampu memberikan


wawasan baru mengenai materi Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
makalah ini, baik dalam segi penulisan maupun dalam penyampaian materi ini.
Besar harapan kami untuk menerima kritik dan saran dengan tujuan mampu
membantu kami dalam menyusun makalah dengan lebih baik di kesempatan
berikutnya.

13 Mei 2023

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi................................................................................ 3
B. Prinsip Demokrasi Indonesia..................................................................... 4
C. Sumber Historis Demokrasi Pancasila....................................................... 8
D. Demokrasi sebagai Sistem Politik Kenegaraan Hukum............................. 9
E. Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber Pancasila
dan UUD 1945.......................................................................................... 10

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia telah mengalami beberapa fase pergantian sistem
pemerintahan. Namun, sistem pemerintahan yang bertahan mulai dari era
reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Ciri
yang menegaskan Indonesia sebagai negara penganut sistem pemerintahan
demokrasi adalah terlaksananya kegiatan pemilu setiap lima tahun sekali.
Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem
demokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers telah menempati ruang
yang sebebas-bebasnya. Sehingga setiap orang berhak untuk
menyampaikan pendapat dan aspirasi masing-masing1.
Demokrasi berarti adanya kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh
rakyat. Demokrasi memberi peluang perubahan, sehingga selalu dapat
menjawab permasalahan masyarakat yang juga berubah dari waktu ke
waktu. Suatu negara dapat dikatakan telah menerapkan budaya demokrasi
dengan baik, apabila telah memenuhi prinsip-prinsip demokrasi atau yang
dikenal dengan soko guru demokrasi, yaitu: kedaulatan rakyat;
pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; kekuasaan
mayoritas; hak-hak minoritas; jaminan hak asasi manusia; pemilihan yang
bebas dan jujur; persamaan di depan hukum; proses hukum yang wajar;
pembatasan pemerintah secara konstitusional; pluralisme sosial, ekonomi,
dan politik; nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat 2.
Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan sistem
demokrasi, mulai dari demokrasi liberal hingga demokrasi Pancasila. Hal
tersebut dikarenakan adanya kekurangan yang ada pada sistem demokrasi
sebelumnya. Sehingga, bangsa Indonesia mencoba untuk memperbaiki

1
I Putu Ari Astawa, Demokrasi Indonesia, (Bali: Universitas Udayana, 2017) hlm. 3
2
Tiara Syabanira Dewantari, Memahami Apa itu Demokrasi dari Sejarah dan Implementasinya di
Indonesia, Brain Academy, Ruang Guru. https://www.brainacademy.id/blog/sejarah-dan-
penerapan-demokrasi-di-indonesia di akses pada tanggal 12 Mei 2023, pukul 10.56 WIB.

1
kekurangan tersebut dengan beralih ke sistem demokrasi sebelumnya.
Indonesia beralih menjadi demokrasi Pancasila, karena demokrasi Pancasila
melibatkan rakyat secara langsung dalam sistem pelaksanaannya.
Demokrasi Pancasila juga mengandung nilai-nilai dan kepribadian yang
telah melekat pada jati diri Bangsa Indonesia.
Indonesia menerapkan Demokrasi Pancasila. Di mana Demokrasi
Pancasila merupakan suatu paham demokrasi yang bersumber pada
pandangan hidup atau falsafah hidup Bangsa Indonesia yang digali dari
kepribadian rakyat Indonesia sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Demokrasi?
2. Bagaimana prinsip Demokrasi di Indonesia?
3. Bagaimana Sumber Historis Demokrasi Pancasila?
4. Mengapa Demokrasi menjadi sistem politik kenegaraan hukum?
5. Bagaimana dinamika dan tantangan Demokrasi yang bersumber
Pancasila dan UUD 1945?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjabarkan pengertian tentang Demokrasi
2. Menjelaskan prinsip Demokrasi di Indonesia
3. Menjabarkan sumber historis Demokrasi Pancasila
4. Menjelaskan alasan Demokrasi sebagai sistem politik kenegaraan
hukum
5. Menjabarkan dinamika dan tantangan Demokrasi yang bersumber
Pancasila dan UUD 1945

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi lahir karena adanya tuntutan masyarakat barat atas
persamaan hak dan kedudukan yang sama di depan hukum. Demokrasi
sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat dan
kratein yang artinya pemerintah. Demokrasi berarti adanya kekuasaan
tertinggi yang dipegang oleh rakyat3.
Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana
yang dikemukakan oleh ahli, sebagai berikut:
Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi merupakan suatu
perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana
individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan di
mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau
tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan
secara bebas dari rakyat dewasa.
Menurut Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl, demokrasi
sebagai suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung
jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara,
yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama
dengan para wakil mereka yang terpilih.
Menurut Henry W. Mayo, menyatakan demokrasi sebagai sistem
politik merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum
ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas

3
Zulfa M, dkk., Demokrasi Indonesia, (Surabaya: Universitas Airlangga), hlm. 1.

3
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik4.
Menurut Amin Rais demokrasi merupakan dasar hidup bernegara
pada umumnya yang memberikan pengertian bahwa pada tingkat terakhir
rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok yang
mengenai kehidupannya termasuk dalam menilai kebijaksanaan pemerintah
negara oleh karena kebijaksanaannya tersebut menentukan kehidupan
rakyat. Dengan demikian demokrasi adalah pemerintahan yang
diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kekuasaan rakyat. Atau jika
ditinjau dari sudut organisasi ia berarti sebagai suatu pengorganisasian
negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas persetujuan rakyat,
karena kedaulatan berada di tangan rakyat5.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi merupakan sistem
pemerintahan yang memberikan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Sehingga
sistem ini menjalankan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

B. Prinsip Demokrasi Indonesia


Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu 6:
1. Prinsip Demokrasi sebagai Sistem Politik
a. Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif dan eksekutif)
b. Pemerintahan konstitusional
c. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
d. Pers yang bebas
e. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
f. Pengawasan terhadap administrasi negara
g. Peralihan yang bebas dan tidak memihak
h. Pemerintahan yang diskusi
i. Pemilihan umum yang bebas

4
Dwi Sulisworo, dkk., Demokrasi, (Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2012) hlm. 2-3.
5
Amin Rais, Pengantar Dalam Demokrasi dan Proses Politik, (Jakarta: LP3ES,1986) hlm. 5.
6
I Putu Ari Astawa, Demokrasi Indonesia, (Bali: Universitas Udayana, 2017) hlm. 6-7.

4
j. Pemerintahan berdasarkan hukum
2. Prinsip Non-Demokrasi
a. Pemusatan kekuasaan
Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif menjadi satu dan
dipegang serta dijalankan oleh satu lembaga.
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional
Pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan. Konstitusinya
memberi kekuasaan yang besar kepada negara atau pemerintah.
c. Rule of Power
Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi
kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.
d. Pembentukan pemerintah tidak berdasarkan musyawarah tetapi
melalui dekrit.
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis
Pemilihan umum dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan
penguasa atau pemerintah negara.
f. Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung
jawab.
g. Tidak ada dan atau dibatasinya kebebasan berpendapat, berbicara
dan kebebasan pers.
h. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.
i. Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia bahkan sering
terjadi pelanggaran hak asasi manusia.
j. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara.

Sedangkan prinsip-prinsip demokrasi Indonesia, menurut Pancasila


dan Undang-Undang Dasar negara RI tahun 1945, yaitu 7:

7
Cucu Fatimah, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Kemendikbud; Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2019), hlm 22-
25

5
1. Demokrasi yang berketuhanan yang Maha Esa. Artinya seluk beluk
sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus
taat asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah dasar
ketuhanan yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan kecerdasan. Artinya, mengatur dan
menyelenggarakan demokrasi menurut Undang-Undang Dasar
Negara RI tahun 1945 itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan
otot, atau kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi
justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah,
kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Artinya, kekuasaan tertinggi
ada di tangan rakyat secara prinsip rakyatlah yang memiliki atau
memegang kedaulatan. Dalam batas-batas tertentu kedaulatan
rakyat dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat (MPR, DPR, atau
DPD dan DPRD).
4. Demokrasi dengan rule of law. Hal ini memiliki empat makna
penting, yaitu:
a. Pertama, kekuasaan negara RI harus mengandung, melindungi,
serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth), bukan
demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi
manipulatif.
b. Kedua, kekuasaan negara memberikan keadilan hukum (legal
justice), bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal
dan pura-pura.
c. Ketiga, kekuasaan negara menjamin kepastian hukum (legal
security) bukan demokrasi yang membiarkan kesemerawutan
atau anarki.
d. Keempat, kekuasaan negara mengembangkan manfaat atau
kepentingan hukum (legal interest), seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demokrasi yang justru mempopulerkan

6
fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan,
dan kerusakan.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. Artinya,
demokrasi menurut undang-undang dasar negara RI tahun 1945
bukan saja mengakui kekuasaan negara yang tidak terbatas secara
hukum, melainkan juga demokrasi dikuatkan dengan pemisahan
kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan negara yang
bertanggung jawab.
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia. Artinya, demokrasi menurut
undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945
mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja
menghormati hak-hak asas tersebut, melainkan terlebih untuk
meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka. Artinya, demokrasi
menurut undang-undang dasar negara RI tahun 1945 menghendaki
diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka (independent)
yang memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang
berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-
adilnya.
8. Demokrasi dengan otonomi daerah. Artinya, otonomi daerah
merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara, khususnya
kekuasaan legislatif dan eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus
lagi pembatasan atas kekuasaan presiden. Undang-Undang Dasar
Negara RI tahun 1945 secara jelas memerintahkan dibentuknya
daerah-daerah otonom pada provinsi dan kabupaten/kota. Dengan
peraturan pemerintah, daerah-daerah otonom dibangun dan
disiapkan untuk mampu mengatur dan menyelenggarakan urusan-
urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang
diserahkan oleh pemerintah pusat kepadanya.
9. Demokrasi dengan kemakmuran. Artinya, demokrasi itu bukan
hanya tentang kebebasan dan hak, bukan hanya tentang kewajiban

7
dan tanggung jawab, bukan pula mengenai organisir kedaulatan
rakyat atau pembagian kekuasaan negara. Demokrasi bukan pula
tentang otonomi daerah dan keadilan hukum, sebab bersamaan
dengan itu, demokrasi menurut undang-undang dasar RI tahun 1945
ditujukan untuk membangun negara kemakmuran (welfare state)
oleh dan untuk sebesar-besarnya rakyat Indonesia.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial. Artinya, demokrasi menurut
undang-undang dasar RI tahun 1945 menggariskan keadilan sosial
diantara berbagai kelompok, golongan, dan lapisan masyarakat.
Tidak ada golongan, lapisan, kelompok, satuan atau organisasi yang
jadi anak emas, yang diberi berbagai keistimewaan atau hak-hak
khusus.

C. Sumber Historis Demokrasi Pancasila

Ajat Sudrajat melalui tulisannya yang berjudul “Demokrasi Pancasila dalam


Perspektif Sejarah” (2015) mengungkapkan, dasar-dasar konstitusional demokrasi
di Indonesia sudah ada dan berlaku jauh sebelum tahun 1965, tetapi istilah
Demokrasi Pancasila baru dipopulerkan sesudah lahirnya Orde Baru setelah tahun
1966.

Pada hakikatnya, rumusan Demokrasi Pancasila tercantum dalam sila ke


empat Pancasila, yaitu: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan/perwakilan. Masih dalam tulisannya, Ajat Sudrajat menyebut
bahwa istilah Demokrasi Pancasila lahir sebagai reaksi terhadap Demokrasi
Terpimpin di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Pengaruh Soekarno dan
Orde Lama mulai meluruh usai terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S)
1965.

Saat Orde Baru lahir, Demokrasi Terpimpin mendapat sebuah penolakan


keras. Soeharto yang kemudian menjadi presiden RI setelah Soekarno, dalam pidato
kenegaraan tanggal 16 Agustus 1967 menyatakan bahwa Demokrasi Pancasila
berarti Demokrasi Kedaulatan Rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-

8
sila lainnya. Hal ini berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi harus
selalu disertai dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Nugroho Notosusanto merumuskan, Demokrasi Pancasila adalah


kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil
dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia 8. Meskipun demikian, dalam penerapannya selama era
Orde Baru, Demokrasi Pancasila tidak berjalan sebagaimana yang didamba-
dambakan. Seoharto menjalankan pemerintahan yang reperesif dan terkesan
manipulatif. Dalam sistem politik Orde Baru, tulis Ajat Sudrajat, jajaran militer
yang tidak ikut memilih langsung diberi jatah wakil di DPR atau MPR sebanyak
seratus orang atau sekitar dua puluh persen. Selain itu, mereka juga banyak
menduduki jabatan strategis baik di kabinet, birokrasi, maupun kegiatan ekonomi.
Pemerintahan Orde Baru yang banyak melibatkan militer berusaha membatasi
ruang gerak partai politik maupun organisasi yang pro demokrasi.

D. Demokrasi sebagai Sistem Politik Kenegaraan dan Hukum


Demokrasi memberi pemahaman bahwa dari sebuah kekuasaan
berasal dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Dengan pemahaman seperti itu,
rakyat akan melahirkan suatu aturan yang menguntungkan dan melindungi
hak-haknya. Agar itu bisa terlaksana, diperlukan peraturan bersama yang
mendukung dan menjadi dasar pijakan dalam kehidupan bernegara untuk
menjamin dan melindungi hak-hak rakyat. Peraturan seperti itu biasa
disebut konstitusi.
Dalam konteks Indonesia konstitusi yang menjadi pegangan adalah
UUD 1945, jika dicermati, UUD 1945 mengatur kedaulatan rakyat dua kali,
pertama pada pembukaan alinea ke empat, “maka disusunlah kemerdekaan

8
Arrumaisha Nirwana, Sumber Historis, Sosial, dan Politik Demokrasi Pancasila, (Studocu:
Universitas Pendidikan Indonesia, 2022) https://www.studocu.com/id/document/universitas-
pendidikan-indonesia/pkn/sumber-historis-sosial-dan-politik-demokrasi-pancasila/46266087
diakses pada 13 Mei 2023, pukul 11.30 WIB.

9
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat...” Kedua, pada pasal 1 ayat (2) UUD
1945 hasil perubahan berbunyi, “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” Dengan demikian, UUD
1945 secara tegas mendasar pada pemerintahan demokrasi karena
berasaskan kedaulatan rakyat 9.
Dapat diketahui bahwa dengan diberlakukannya sistem demokrasi
dalam menjalankan pemerintahan dapat memberikan kesempatan pada
rakyat untuk membentuk suatu aturan yang menguntungkan dan dapat
melindungi hak-haknya sebagai warga negara Indonesia. Hal tersebut juga
diperkuat oleh aturan yang tertuang pada UUD 1945 yang mengatur
kedaulatan rakyat pada pembukaan alinea ke-empat dan pada pasal 1 ayat
(2).

E. Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber Pancasila dan


UUD 1945
Indonesia beberapa kali mengalami dinamika ketatanegaraan seiring
dengan berubahnya konstitusi yang dimulai sejak berlakunya UUD 1945,
konstitusi RIS 1949, UUDS 1950, kembali ke UUD 1945. Akhirnya berhasil
mengamandemen UUD 1945 sebanyak empat kali.
Hal tersebut dikarenakan adanya kekurangan ketika
diberlakukannya tiap undang-undang mulai dari konstitusi RIS dan UUDS
1950, yang ternyata dalam pemerintahannya tidak dapat berjalan sesuai
dengan harapan. Sehingga, bangsa Indonesia mencoba untuk memperbaiki
kekurangan tersebut dengan kembali lagi pada UUD 1945 yang ternyata
dianggap lebih sesuai dengan kondisi Negara Republik Indonesia pada masa
itu dan dianggap dapat mengikuti perkembangan kondisi kehidupan
masyarakat Indonesia dari masa ke masa 10.

9
Cora Elly Noviati, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan, Jurnal Konstitusi Vol. 10, No. 2, Juni,
2013, hlm. 334-335.
10
Studocu, Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber dari Pancasila, (Studocu:
Universitas Singaperbangsa Karawang, 2022) https://www.studocu.com/id/document/universitas-

10
Pada masa kini Indonesia dihadapkan dengan beberapa tantangan,
salah satunya adalah karena kebebasan berpendapat kerap disalahgunakan
sebagai penegasan terhadap identitas kelompok tertentu atas nama
mayoritas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi
bangsa ini dan secara potensial dapat mencederai hakikat Demokrasi
Pancasila. Sebagai contohnya, banyak ditemukan konflik berbasis
perbedaan agama dan budaya terjadi di masyarakat, maraknya ujaran
kebencian terhadap kelompok minoritas, serta bermunculannya ideologi
intoleran dan kejahatan terorisme.
Di level pemerintahan dan politik, kondisi demokrasi di Indonesia,
khususnya dari aspek supremasi hukum, cukup mengkhawatirkan. Salah
satunya dapat dilihat dari banyaknya tindakan pelanggaran HAM,
minimnya pelibatan aspirasi publik terhadap rancangan berbagai undanga-
undang seperti revisi UUKPK, RKUHP, keberadaan UU ITE yang
menyulitkan pejuang HAM, beberapa penerbitan Perpu yang tidak
dilandaskan pada kajian yang objektif. Hal tersebut sangat ironis karena
kedaulatan ada di tangan rakyat dan partisipasi rakyat adalah hal yang
mutlak sekaligus kunci dari demokrasi itu sendiri.
Selain itu, melihat dari situasi politik belakangan ini, banyak
politikus yang memanfaatkan isu-isu SARA untuk saling menyerang lawan
politik mereka demi mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Oleh karena
itu, beberapa contoh di atas berpotensi mencederai Demokrasi Pancasila dan
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa 11.
Dari penjabaran di atas, maka diketahui bahwa Indonesia yang
mengalami perubahan konstitusi yang dimulai sejak berlakunya UUD 1945,
konstitusi RIS 1949, UUDS 1950, kembali ke UUD 1945. Akhirnya berhasil
mengamandemen UUD 1945 sebanyak empat kali. Adanya perubahan

singaperbangsa-karawang/pkn/dinamika-dan-tantangan-demokrasi-yang-bersumber-dari-
pancasila/46266087 diakses pada 13 Mei 2023, pukul 12.25 WIB.
11
Heru Margianto, Tantangan Demokrasi di Indonesia, (FISIB. Unpak: Universitas Pakuan, 2020
https://www.fisib.unpak.ac.com/id/document/universitas-pakuan/tantangan-demokrasi-di-
indonesia/76048265 diakses pada 13 Mei 2023, pukul 12.41 WIB.

11
tersebut karena mulai dari diberlakukannya konstitusi RIS dan UUDS 1950,
ternyata dalam pemerintahannya tidak dapat berjalan sesuai dengan
harapan. Dengan diberlakukannya UUD 1945 pun, ternyata memberikan
berbagai macam tantangan yang berpotensi untuk mencederai Demokrasi
Pancasila dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

12
BAB III
KESIMPULAN

Indonesia telah mengalami beberapa fase pergantian sistem pemerintahan.


Dari semua sistem pemerintahan yang telah diberlakukan di Indonesia, sistem
pemerintahan demokrasi menjadi sistem pemerintahan yang bertahan hingga saat
ini. Demokrasi ini berarti kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Sehingga
sistem pemerintahan demokrasi ini dijalankan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

Sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia adalah sistem Demokrasi


Pancasila. Dengan diberlakukannya Demokrasi Pancasila berarti rakyat memiliki
keterlibatan secara langsung di dalamnya. Hal tersebut dikarenakan Demokrasi
Pancasila mengandung nilai-nilai dan kepribadian yang telah melekat pada jati diri
bangsa Indonesia. Dalam masa diberlakukannya Demokrasi Pancasila, Indonesia
memberlakukan UUD 1945 sebagai pegangan konstitusi setelah mengalami
beberapa perubahan konstitusi. Meskipun begitu terdapat berbagai tantangan yang
dihadapi oleh masyarakat Indonesia, dimana tantangan tersebut berpotensi dalam
mencederai Demokrasi Pancasila dan merusak persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I Putu Ayu. Demokrasi Indonesia. Bali: Universitas Udayana, 2017
Fatimah, Cucu. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Kemendikbud; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah; Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas. hlm 22-25. 2019.
M, Zulfa, dkk., Demokrasi Indonesia. Surabaya: Universitas Airlangga.
hlm. 1. t.t.
Rais, Amin. Pengantar Dalam Demokrasi dan Proses Politik. Jakarta:
LP3ES. hlm. 5. 1986.
Sudrajat, Ajat. Demokrasi Pancasila Dalam Perspektif Sejarah, Mozaik
Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Volume 8 No. 1 2016
Sulisworo, Dwi, dkk., Demokrasi. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
hlm. 2-3. 2012.
Dewantari, Tiara Syabanira. Memahami Apa itu Demokrasi dari Sejarah
dan Implementasinya di Indonesia, Brain Academy, Ruang Guru.
https://www.brainacademy.id/blog/sejarah-dan-penerapan-demokrasi-di-indonesia
di akses pada tanggal 12 Mei 2023, pukul 10.56 WIB.
Margianto, Heru. Tantangan Demokrasi di Indonesia. FISIB. Unpak:
Universitas Pakuan. 2020
https://www.fisib.unpak.ac.com/id/document/universitas-pakuan/tantangan-
demokrasi-di-indonesia/76048265 diakses pada 13 Mei 2023, pukul 12.41 WIB.
Nirwana, Arrumaisha. Sumber Historis, Sosial, dan Politik Demokrasi
Pancasila. Studocu: Universitas Pendidikan Indonesia. 2022.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-
indonesia/pkn/sumber-historis-sosial-dan-politik-demokrasi-pancasila/46266087
diakses pada 13 Mei 2023, pukul 11.30 WIB.
Noviati, Cora Elly. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. t.p., t.tp., hlm.
334-335. Jurnal Konstitusi Vol. 10, No. 2, Juni, 2013,
Studocu. Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila. Studocu: Universitas Singaperbangsa Karawang. 2022
https://www.studocu.com/id/document/universitas-singaperbangsa-

14
karawang/pkn/dinamika-dan-tantangan-demokrasi-yang-bersumber-dari-
pancasila/46266087 diakses pada 13 Mei 2023, pukul 12.25 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai