Dosen Pembimbing :
Atri Waldi, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
kelompok 3
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Indonesia sebagai negara demokrasi, pelaksanaan kedaulatan
rakyat dalam negara demokrasi melalui pemilu, pengertian pemilu/pilkada,tujuan
pemilu, penyelenggaran pemilu /pilkada, pemilu yang pernah dilakukan di Indonesia”
ini dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, dengan tulis ikhlas penyusun menyampaikan terima kasih
yang tak terhingga kepada kedua orangtua penyusun, Bapak /Ibu guru dan teman-
teman yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril
maupun materil untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan
manfaatnya bagi para pembaca. Aamiin.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….19
B. Saran ………………………………………………………………………...19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, sebagai negara demokrasi yang besar dan beragam, telah lama
menjadi pusat perhatian dalam diskursus tentang pelaksanaan kedaulatan rakyat
melalui pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pemilu dan
Pilkada di Indonesia bukan hanya sekadar proses politik, tetapi juga representasi dari
komitmen mendalam terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan partisipasi masyarakat.
Pemahaman yang lebih dalam tentang pengertian, tujuan, dan penyelenggaraan
Pemilu/Pilkada menjadi penting dalam merangkul aspek-aspek krusial dalam praktek
demokrasi di Indonesia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Indonesia sebagai neagra demokrasi?
2. Bagaiman pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negara demokrasi melalui
pemilu?
3. Apa pengertian pemilu atau pilkada,tujuan pemilu, penyelenggaran pemilu atau
pilkada, pemilu yang pernah dilakukan di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana Indonesia sebagai neagra demokrasi.
2. Mengetahui pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negara demokrasi melalui
pemilu.
3. Mengetahui pengertian pemilu atau pilkada,tujuan pemilu, penyelenggaran
pemilu /pilkada, pemilu yang pernah dilakukan di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut para ahli secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani
Kuno, yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan yang
mutlak. Jika digabungkan, maka secara harfiah, demokrasi adalah kekuasaan yang
mutlak seperti rakyat. Lalu, mengapa Indonesia disebut negara demokrasi?
Dilansir dari buku Ilmu Negara: Sebuah Kajian dalam Perspektif Teori
Kenegaraan di Indonesia (2018) oleh Sugianto, negara Indonesia disebut sebagai
negara demokrasi (berkedaulatan rakyat) ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (2) yang
berbunyi bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
undang Dasar. Selain itu, proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Implementasi
dari kedaulatan rakyat ini adalah dilaksanakannya Pemilihan anggota DPR.
3
Demokrasi merupakan suatu tuntutan di zaman modern saat ini untuk
tercapainya kesejahteraan rakyat.
4
4) 21 Maret 1968 - sekarang (berjalan hingga berakhirnya pemerintahan
orde baru 1998 menganut sistem demokrasi pancasila).
Demikian halnya yang lain yang dinyatakan oleh Sri Soemantri bahwa seluruh
konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia (UUD 1945, Konstitusi RIS, dan UUDS
1950) menganut demokrasi pancasila, karena ketiga konstitusi tersebut menjadikan
pancasila sebagai dasar negara, sehingga secara materiil berarti demokrasi yang dianut
juga adalah demokrasi pancasila, lebih lanjut Sri Soemantri mengatakan:
Berikut ini beberapa alasan dan bukti yang memperkuat pernyataan bahwa
Indonesia merupakan negara demokrasi.
5
1. Keputusan pemerintah untuk seluruh rakyat
Indonesia menganut sistem kedaulatan rakyat, sesuai dalam UUD 1945 pasal 1
ayat (2), "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar." Artinya, jalannya pemerintahannya didasarkan atas
kehendak dan kepentingan semua rakyat, bukan atas dasar kepentingan suatu
kelompok.
2. Kedaulatan rakyat dituliskan dalam konstitusi
Hal yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak, kemauan, dan kekuasaan
rakyat dituliskan dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Ada beberapa dasar hukum yang mengatur jalannya pemerintahan
Indonesia, di antaranya Pancasila, UUD 1945, UU Republik Indonesia, dan
peraturan di bawahnya.
3. Kedaulatan rakyat diwakilkan oleh orang pilihan rakyat
Di Indonesia, terdapat orang-orang yang mewakilkan rakyat dalam menjalankan
pemerintahan, seperti DPD, DPR, dan MPR. Dengan adanya badan tersebut,
diharapkan aspirasi dan kekuasaan rakyat dalam mengatur pemerintahan bisa
terlaksana dengan adil.
4. Adanya pemilihan umum
Di negara-negara demokrasi, pemilu dilaksanakan secara rutin dalam periode
waktu tertentu untuk memilih perwakilan rakyat di kursi pemerintahan. Di
Indonesia, pemilu presiden diselenggarakan setiap 5 tahun sekali, untuk memilih
anggota DPD, DPR, serta Presiden dan Wapres.
5. Menerapkan sistem kepartaian
Dalam melaksanakan pemerintahan dan sistem politik, Indonesia membuat
beragam partai yang menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian dalam
melaksanakan sistem demokrasi.
6. Adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan
Di Indonesia, ada pembagian kekuasaan yang dikenal dengan istilah Trias
Politica. Trias Politica membagi kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu lembaga
eksekutif, lembaga yudikatif, dan lembaga legislatif. Lembaga eksekutif atau yang
6
melaksanakan undang-undang, contohnya presiden dan wakil presiden. Lembaga
yudikatif adalah lembaga yang memiliki kekuasaan mengawasi jalannya
pelaksanaan peraturan perundang-undangan, contohnya Mahkamah Agung (MA),
Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY). Lembaga legislatif
adalah lembaga yang memiliki kekuasaan membuat peraturan dan undang-undang.
Contoh lembaga legislatif misalnya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
7. Adanya penegakan hukum
Konstitusi di negara demokrasi tidak hanya berfungsi mengatur jalannya
pemerintahan, melainkan juga berperan sebagai instrumen menegakkan kebenaran
dan keadilan. Indonesia menggunakan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 sebagai norma hukum tertinggi dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia. Fungsinya sebagai norma hukum tertinggi adalah untuk
dijadikan dasar penyusunan peraturan perundang-undangan. Dengan begitu,
penegakan dan perlindungan hukum untuk seluruh masyarakat Indonesia dapat
dijamin.
7
demokrasi yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil melalui suatu
perundang-undangan (Handayani, 2014: 1).
8
turunannya, terlebih dalam Convenan on Civil and Political Rights and on Economic,
Cultural and social Rights atau yang lumrah disebut dengan International Bill of
Human Rights.
Untuk menjamin agar pemilu berjalan sesuai dengan ketentuan dan asas pemilu,
diperlukan suatu pengawalan terhadap jalannya setiap tahapan pemilu. Dalam konteks
pengawasan pemilu di Indonesia, pengawasan terhadap proses pemilu dilembagakan
dengan adanya lembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pengawasan dari
Bawaslu adalah bentuk pengawasan yang terlembaga dari suatu organ Negara.
Terlepas dari aturan tentang pemilihan umum yang diatur sedemikan rupa untuk
memberikan kedaulatan bagi rakyat itu sendiri dalam penyelenggaraan pemilihan
umum, pada prakteknya terdapat banyak permasalahan yang pada akhirnya
mengurangi, merampas, dan meniadakan kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan
pemilu. Pemerintahan yang seharusnya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat berubah menjadi pemerintahan yang berasal, dari, dan untuk kepentingan
kelompok tertentu. Hal yang paling mencolok terjadi dalam pemilihan presiden dan
wakil presiden yakni Black Campaign.
9
kesadaran akan bangsa dan negara, maupun dalam pengendalian penuh atas dirinya.
Money politic meniadakan prinsip kedaulatan rakyat dalam pemilihan umum. Suara
yang diberikan tidak berdasarkan prinsip jujur dan adil.
Adapun pakar ilmu politik Arbi Sanit pernah mengungkapkan, pemilu pada dasarnya
memiliki 4 fungsi yakni membentuk legitimasi penguasa dan pemerintah, membentuk
10
perwakilan politik rakyat, sirkulasi elite penguasa, dan pendidikan politik. Oleh
karenanya, disimpulkan oleh Arbi Sanit bahwa pemilu bertujuan untuk:
3. Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada
Tujuan diselenggarakannya pemilu dan pilkada adalah sama-sama untuk
mewujudkan demokrasi. Namun demikian, ada beberapa perbedaan antara pemilu dan
pilkada, pemilu ditujukan untuk memilih wakil rakyat ditingkat pusat dan daerah.
Adapun pilkada ditujukan untuk memilih kepala daerah. Pemilu dilaksanakan serentak
diseluruh wilayah indonesia, adapun pilkada dilaksanakan hanya dalam lingkup
wilayah pemerintahan daerah tertentu saja. Proses pelaksanaan pemilu dan pilkada
makanya berbeda, berikut akan dijelaskan proses dan pelaksanaan/penyelenggaraan
pemilu dan pilkada :
11
Penyelenggara pemilu meliputi beberapa kegiatan yaitu kegiatan
pendaftaran pemilih, pendaftaran peserta pemilu,penetapan peserta pemilu,
kampanye peserta pemilu serta pemungutan dan penghitungan suara.
(a) Pendaftaran Pemilih
12
• Keberadaannya diakui pemerintah sesuai uu no 31 tahun 2002 tentang
partai politik.
• Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya dua pertiga dari seluruh
jumlah provinsi.
• Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya dua pertiga dari seluruh
jumlah kabupaten di tiap provinsi.
• Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1000 orang atau sekurang-
kurangnya 1/1000 dari jumlah penduduk di setiap kepengurusan partai.
• Pengurus partai politik harus memiliki kantor tetap.
• Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik ke KPU.
2) Penyelenggaraan Pilkada
13
Pihak yang menyelenggarakan pilkda adalah KPUD provinsi dengan
bantuan KPUD kabupaten/kota. Tujuan dilaksanakannya pilkada adalah untuk
memilih kepala daerah. Pemilihan kepala daerah dan wakilnya diatur melalui
peraturan pemerintah no 6 tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan,
pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pilkada hampir sama dengan pemilu.
Perbedaan utamanya hanya terletak pada tingkatannya saja. Berikut beberapa
kegiatan dalam penyelenggaraan pilkada yaitu:
a. Pembentukan panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara
(PPS) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KKPS)
b. Pendaftaran dan penetapan pemilih
c. Pendaftaran dan penetapan pasangan calon
d. Kampanye dan selanjutnya Pelaksanaan pemilihan.
14
1) Pemilu 1955 (Masa Parlementer)
Pemungutan suara dalam Pemilu 1955 dilakukan 2 kali, yaitu untuk memilih
anggota DPR pada 29 September 1955 dan untuk memilih anggota Dewan
Konstituante pada 25 Desember 1955.
15
penyelenggaraan Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I dan
DPRD Tingkat II. Pada era ini Presiden dipilih oleh MPR.
Kemudian tahun 1998, Soeharto digantikan oleh Presiden BJ. Habibie sampai
diselenggarakan Pemilu berikutnya. Hal ini berdasarkan hasil Sidang Istimewa
MPR RI, 23 Juli 2001, melalui Ketetapan MPR RI No. II/MPR/2001).
Pemilu 2004 adalah menjadi pemilu pertama kali yang memungkinkan rakyat
memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD serta
memilih langsung presiden dan wakil presiden. Pemilu 2004 diselenggarakan
secara serentak pada tanggal 5 April 2004 untuk memilih anggota DPR, DPD,
dan DPRD se-Indonesia periode 2004-2009.
Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk periode 2004-
2009 diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2004 (putaran I) dan 20 September
2004 (putaran II). Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari
16
pemilu-pemilu sebelumnya, yakni dengan sistem pemilu proporsional terbuka
untuk pertama kalinya.
Berdasarkan hasil Pemilu Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden 2004, Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) terpilih sebagai Presiden dan
Wakil Presiden RI periode 2004-2009.
5) Pemilu 2009
Pemilu 2009 adalah pemilu ketiga pada masa reformasi yang diselenggarakan
secara serentak se-Indonesia. Pemilu digelar pada tanggal 9 April 2009 untuk
memilih DPR, DPD, dan DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD
Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014.
Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 2009-
2014 diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009 (satu putaran). Berdasarkan
hasil Pilpres 2009, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono terpilih
sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2009-2014.
6) Pemilu 2014
Sementara pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 9 Juli
2014. Berdasarkan hasil Pilpres 2014, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla
terpilih dan ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-
2019.
7) Pemilu 2019
17
Pemilu 2019 dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Hasil Pemilu 2019 ini
dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden
dan Wakil Presiden RI untuk tahun periode 2019-2024.
8) Pemilu 2024
Pilpres 2024 adalah pemilihan umum yang akan menjadi pemilihan presiden
langsung kelima dalam sejarah Pemilu di Indonesia. Menurut Peraturan KPU
(PKPU) terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 akan digelar secara serentak pada
tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Sulardi, Sistem Pemerintahan Presidensiil Murni, Setara Press, Malang, 2012. Pilar-
Pilar Demokrasi, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi, Sinar
Grafika, Jakarta, 2012.
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
Reformasi, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia, Jakarta, 2006.
Prof. Dr. Jimly Assihiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi, Sinar
Grafika, Jakarta, 2012.
Tim Penyusun Naskah Komprehensif Proses dan Hasil PerubahanUUD 1945, Naskah
Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Latar Belakang, Proses, dan Hasil Pembahasan, 1999-2002, Buku
VIII Warga Negara dan Penduduk, Hak Asasi Manusia, dan Agama, Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 2008
Risalah Rapat Pansus RUU Tentang Pemilu, Pembahasan DIM Fraksi-fraksi dengan
Pemerintah, tanggal 30 Oktober 2002
20
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD
Widhia Arum Wibawana. 2023. Sejarah Pemilu di Indonesia dari Awal Sampai
Sekarang https://news.detik.com/pemilu/d-6526532/sejarah-pemilu-di-
indonesia-dari-awal-sampai-sekarang.
21