Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Konsep Demokrasi dan
Demokrasi Pancasila” dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Pada
kesempatan kali ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj.
Zulhidah ,M.Pd. selaku dosen pengampu pada Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi sistematika maupun isinya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan makalah ini kedepannya. Penulis berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
DAFTAR ISI
BAB 1......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................6
A. Makna dan hakikat demokrasi...................................................................................6
B. Perkembangan demokrasi di Barat.............................................................................7
C. Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup........................................................................9
D. Unsur Penegak Demokrasi.........................................................................................10
BAB III.................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang
demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk
memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan
daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara
Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-
prinsip atau nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk
berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat
Indonesia yang demokratis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dan hakikat demokrasi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan demokrasi di Barat
3. Bagaimana demokrasi sebagai pandangan hidup?
4. Apa saja unsur penegak demokrasi?
5. Bagaimana model-model demokrasi di berbagai negara
C. Tujuan Makalah
1. Untuk menegetahui makna dan hakikat demokrasi.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan di Barat.
3. Untuk mengetahui demokrasi sebagai pandangan hidup.
4. Untuk mengetahui unsur penegak demokrasi.
5. Untuk mengetahui model-model demokrasi di berbagai negara.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl Demokrasi sebagai suatu sistem
pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan—tindakan
mereka diwilayah publik oleh warganegara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang terpilih.
B. Perkembangan demokrasi di Barat
Konsep demokrasi awalnya lahir dari pemikiran mengenai hubugan Negara dan
hukum Yunani Kuno dan dipraktikkan dalam hidup bernegara abad ke-6 SM sampai
abad ke-4 M. Demokrasi yang dipraktekkan pada masa itu berbentuk demokrasi
langsung ( direct democracy) artinya hak rakyt untuk mrmembuat keputusan politik
dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara berdasarkan prosedur
mayoritas. Sifat langsung itu berjalan secara efektif karena Negara Kota Yunani
Kuno berlangsung dalam kondisi sederhana dengan wilayah Negara yang hanya
terbatas pada sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 300.000 orang.
Selian itu ketentuan-ketentuan menikmati demokrasi hanya berlaku untuk warga
Negara yang resmi, sedangkan warga Negara yang berstatus budak belian, pedagang
asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmatinya.
Gagasan demokrasi Yunani Kuno berakhir pada abad pertengahan. Dimana
cirri masyarakat pertengahan, yaitu struktur masyarakat yang feodal, kehidupan
spiritual dikuasai oleh paus dan pejabat agama, sedangkan kehidupan politiknya
ditandai oleh perebutan kekuasaan di antara para bangsawan. Pada masa ini
kehidupan social politik dan agama hanya ditentukan oleh elit-elit masyarakat, seperti
kaum bangsawan dan kaum agamawan.
Namun, pada akhor abad pertengahan, tumbuh kembali keinginan menghidupkan
demokrasi. Lahirnya Magna Charta (Piagam Besar) sebagai sutu piagam yang membuat
perjanjian antara kaum bangsawan dan Raja Jhon di Inggris merupakan tonggak baru
kemunculan demokrasi empirik.
3. Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki
sebagian besar kekuasaan atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak
langsung oleh warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintah tidak
bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi dalam keadaan normal, tidak dapat
membubarkan legislatif sepenuhnya. Demikian pula, legislatif tidak memberhentikan,
kecuali jika kasusnya ekstrem. Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah
kepala pemerintahan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan
menggunakan jenis demokrasi ini.
4.Demokrasi Parlementer
Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif disebut
demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas
demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negara berbeda dari
kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-
beda.Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang,
Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.
5. Demokrasi Islam
Bentuk demokrasi ini berdasar pada hukum Islam dalam menjalankan
kebijakan publik. Demokrasi Islam memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, para
pemimpin dipilih oleh rakyat. Kedua, semua orang tunduk pada hukum Syariah -
termasuk para pemimpin. Ketiga, para pemimpin harus berkomitmen untuk
mempraktikkan 'syura', suatu bentuk perundingan khusus yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad. Satu-satunya negara yang memenuhi ketiga karakteristik ini adalah Iran,
Afghanistan, dan Pakistan. Negara-negara Islam lainnya, seperti Arab Saudi, lebih
cocok disebut negara otoriter daripada negara demokrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut
serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata
“demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang
menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat
setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu
masyarakat bersifat demokratis atau tidak.
Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi langsung
merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat dalam
pengambilan keputusan negara.Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem
demokrasi yang digunakan untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui
perwakilan parlemen.Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.
Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan sistem
demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat diparlemen
namun tetap di kontrol oleh referendum. Demokrasi perwakilan dengan sistem
parlementer merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat
antara badan eksekutif dengan badan legislatif
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyono, Adi. 2007. Negara Hukum: Kekuasaaan dan Konsep Paradigma Moral. Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press.