MAKALAH
Disusun Oleh:
NIM 202110370311275
Jurusan
FAKULTAS
UNIVERSITAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Mahaesa, karena berkat
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik yang penulis
bisa. Rasa terima kasih tak lupa penulis tujukan kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................... 9
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Kata teori pada Bahasa Inggris disebut dengan kata theory asal kata dari
theoria artinya perenungan, spekulasi atau visi. Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan teori yaitu suatu pendapat yang
berdasarkan riset dan penemuan dengan berbagai data serta pemikiran yang
mendukung; penyelidikan berdasarkan eksperimen yang melahirkan fakta dari
ilmu-ilmu pasti, logika, metodologi dan argumentasi; asas-asas dan hukum umum
yang dijadikan sebagai pedoman dari suatu keilmuan; argument, cara dan
pendapat yang dijadikan sebagai aturan dalam melakukan sesuatu.1
Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan) yang
merupakan dari bahasa Yunani. Sederhananya, demokrasi dapat diartikan sebagai
suatu kekuasaan yang berasal dari rakyat. David Beethem dan Kovin Boyle
memberikan pendapatnya bahwa demokrasi menjadi bagian dari khazanah dalam
proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara bersama-sama atau
kolektif.2 Artinya, dalam demokrasi menyangkut kepentingan dan hak rakyat. Di
mana dalam setiap keputusan yang dikeluarkan berdasarkan suara rakyat. Dalam
hal ini, kehendak rakyat yang terwujud dengan jalan pemilihan umum menjadi
salah satu indicator konvensional suatu negara dapat disebut sebagai negara
demokratis. Tentunya proses pemilihan umum tersebut harus dijamin oleh hukum
di mana rakyat dapat memilih siapa saja yang menjadi wakilnya dalam
pemerintahan.3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan demokrasi?
2. Bagaimana konsep demokrasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah perkembangan demokrasi
2. Mengetahui konsep demokrasi
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan sosial dan kultural pada permulaan abad ke-16 yang terjadi di
Eropa Barat kemudia melahirkan dua aliran pemikiran, yaitu Renaissance (1350-
1600) dan Reformasi (1500-1650). Kedua aliran tersebut menjadi langkah awal
untuk meluaskan gagasan bahwa manusia memiliki hak politik, di mana hak
tersebut tidak boleh disalahgunakan oleh raja dan menimbulkan kecaman terhadap
raja-raja monarki absolut. Perlawanan yang dilakukan terhadap raja-raja absolut
ini berdasarkan pada teori kontrak sosial, yang mana menjadi usaha untuk
mendobrak dasar dari pemerintahan absolut dan menetapkan hak-hak politik
rakyat.
4
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 2008, hlm. 109.
5
Ibid.
Pergolakan tersebut akhirnya pada penghujung abad ke-19 membuat
demokrasi mendapatkan wujud yang nyata sebagai suatu program dan sistem
dalam proses politik. Pada tahapan ini, demokrasi masih bersifat politis dan hanya
didasarkan pada asas-asas mengenai kemerdekaan atau kebebasan individu,
persamaan hak, serta pemberian hak pilih kepada seluruh warga negara.6
B. Konsep Demokrasi
6
Ibid., hlm. 112.
7
Muslim Mufti dan Didah Durrotun Naafisah, Op.Cit., hlm. 154-155.
8
Cholisin dan Nasiwan, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Yogyakarta, Ombak, 2012, hlm. 83.
9
Cholisin dan Nasiwan, Loc.Cit.
untuk memerintah ataupun menjalankan keputan umum atas permasalahan politik
yang terjadi.10
10
S.P. Varma, Teori Politik Modern, Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2010, hlm. 211.
11
Andrew Heywood, Politics, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014, hlm. 153-154.
12
Ibid., hlm. 155.
13
Ibid., hlm. 156.
14
Kacung Marijan, Sistem Politik Indonesia, Jakarta, Prenadamedia, 2010, hlm. 119.
15
Cholisin dan Nasiwan, Ibid., hlm. 87.
Menurut Plato, dalam ajaran teori demokrasi klasiknya disebutkan bahwa
pada sistem demokrasi kekuasaan berada di tangan rakyat, sehingga kepentingan
yang lebih diutamakan adalah kepentingan umum (kepentingan rakyat). Prinsip
dasar aliran ini mengungkapkan bahwa persamaan politik harus dapat dirasakan
oleh seluruh penduduk. Tujuannya adalah agar setiap penduduk dapat merasa
bebas untuk mengatur atau memipin dan dipimpin secara bergantian. Pendukung
aliran ini di antaranya Aristoteles, Polybius dan Thomas Aquino.16
16
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG DEMOKRASI, PARTAI POLITIK DAN PEMILU, diakses dari
http://digilib.uinsgd.ac.id pada 15 November 2021 pukul 23.19.
17
BAB II LANDASAN TEORI, diakses dari http://repository.radenfatah.ac.id pada 15 November
2021 pukul 22.17.
18
Ibid.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/teori.
http://digilib.uinsgd.ac.id.
http://repository.radenfatah.ac.id.