1. Opini publik merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Negara demokratis
menjamin kebebasan HAM, di antara meliputi hak-hak asasi pribadi, hak
asasi di bidang politik dan hak asasi sosial. Jelaskan dan berikan contoh
bentuk opini publik dari tiga jenis HAM tersebut!
2. Akar dari opini adalah persepsi. Faktor penentu persepsi di antaranya latar
belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita-
berita yang berkembang. Buatlah contoh opini yang didasari dari empat faktor
tersebut!
3. Menurut sifatnya opini publik dibedakan menjadi 1. Opini publik yang statis
dan 2. Opini publik yang dinamis. Jelaskan perbedaan keduanya!
Jawaban
1. Opini public merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia, ini berkaitan dengan
kebebasan mengeluarkan pendapat, menyatakan kehendak, juga
mengeluarkan ide atau gagasan. Kebebasan dalam beropini atau
mengeluarkan pendapat merupakan salah satu bentuk hak pokok yang
dimiliki manusia, selain itu adapula hak untuk berserikat, berkumpul, dan
kemerdekaan lainnya yang diatur dalam UUD 1945.
Contoh Opini Publik tentang Hak-hak Asasi Pribadi
Prinsip Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan
Otto Gusti Dosen Filsafat Politik dan HAM di STFK Ledalero,
Maumere, Flores, NTT | Opini
(Direktur LBH Makassar & Anggota Forum Restorative Justice Kota Makassar)
Menjelang berakhirnya tahun 2019 yang baru saja berlalu, warga net sempat
dihebohkan dengan video viral berdurasi 30 detik berisi rekaman aksi seorang ibu
yang menampar siswi kelas 2 SD di Makassar. Ibu tersebut kemudian diproses
dan menjadi Tersangka. Namun kemudian kasusnya dihentikan karena antara
pelaku dan orangtua korban telah berdamai yang difasilitasi oleh ketua RW
setempat, P2TP2A Kota Makassar dan disetujui oleh pihak kepolisian.
Secara normatif kasus penganiayaan terhadap anak bukan delik aduan, meskipun
ada perdamaian, namun proses hukum tetap berlanjut hingga ke Pengadilan.
Penghentian perkara dalam kasus ini terjadi atas adanya “diskresi” dari penyidik
Kepolisian yang diatur dalam Pasal 18 UU Kepolisian.
Beban Anggaran
Kasus tersebut memang tergolong sederhana dan ringan namun bisa dibayangkan
jika berlanjut hingga ke persidangan, tentu akan membutuhkan biaya operasional,
sarana dan prasarana serta tenaga personil dari masing-masing institusi yang
tergabung dalam sistem peradilan pidana (criminal justice system)mulai
kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilaan yang tentunya akan membebani anggaran
negara.
Apalagi jika tersangka/ terdakwa ditahan dan divonis penjara, tentu semakin
menambah beban anggaran negara untuk menjamin ketersediaan petugas, biaya
makan dan operasional lainnya, sarana dan parasarana termasuk gedung dan
kamar-kamar sel (untuk lebih jelasnya, baca Pengantar Analisis Ekonomi Dalam
Kebijakan Pidana di Indonesia, Choky Ramadhan, 2016).
Belum termasuk dampak sosial yang ditimbulkan jika ternyata tahanan dan
narapidana (napi) adalah orangtua sekaligus pencari nafkah satu-satunya dalam
keluarga. Anak-anaknya akan terancam putus sekolah karena kekurangan biaya
dan potensi gangguan psikologis karena ejekan temannya dan stigma masyarakat
yang menyebutnya “anak penjahat”. Hal ini tentu memiliki efek domino terhadap
beban dan tanggungjawab pemerintah dalam pemenuhan hak atas kesejahteraan
dan masa depan terbaik untuk anak
Over Kapasitas
Optimalisasi RJ
Tidak terkecuali kasus narkoba kategori pengguna karena mereka adalah korban
dari sindikat jaringan peredaran gelap narkoba dan merupakan penghuni
terbanyak di rutan/ lapas. Penerapannya dapat dilakukan lewat rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial bagi terdakwa melalui vonis hakim dan bagi napi lewat
program Dirjen PAS yang saat ini juga mendorong pemberian Amnesti bagi
pengguna yang telah menjalani pidana selama waktu tertentu dan telah menjalani
rehabilitasi,
2. Judul Opini
3. Opini publik statis biasanya tertuang dalam bentuk kebiasaan, adat istiadat
atau norma-norma serta bersifat lebih konservatif dan tradisional. Sedangkan
opini publik yang dinamis ini lebih bersifat rasional dan terbentuk karena seni
persuasi yang berupa kegiatan publisitas yang sistematis dari kejadian pada
waktu itu.