Anda di halaman 1dari 6

Point 1

Jelaskan yang dimaksud dengan “kesatuan dalam perbedaan”


“perbedaan dalam kesatuan” yang disimbolkan dalam Bineka Tunggal
Ika

Keaneka ragam kesatuan dan perbedaan di Indonesia dalam segi agama dan
budaya masyarakat seperti tertera di dalam bhineka tunggal ika berbagai
macam perbadaan tetep dalam kesatuan yang sama saling menghormati
antar perbedaan terhadap sesama.

Point 2

Kebebasan berekspresi, 2) Kebebasan berpikir dan menyatakan


pendapat, 3) Kebebasan beragama, 4) Kebebasan bermusyawarah, dan
5) Kebebasan berpindah tempat jelaskan!

Kebebasan berekspresi,

terkait kebebasan berekspresi dan berpendapat di Indonesia yang masih menunjukkan


masa suram pasca 20 tahun reformasi. Tindak pidana Cyber Crime di Indonesia pada
tahun 2016 terdapat peningkatan kasus tindak pidana penghinaan sebanyak hampir 2
kali lipat (Tahun 2016 = 708 laporan) dibandingkan tahun sebelumnya (Tahun 2015 =
485 laporan). Lalu, setidaknya ada 49 kasus di 2017 yang dilaporkan dengan
menggunakan UU (Undang-Undang) Informasi dan Transaksi Elektronik. Selain itu,
terdapat beberapa ketentuan yang digunakan untuk mengekang kebebasan
berpendapat warga negara, yaitu pasal-pasal penyebaran ajaran
Komunisme/Marxisme-Leninisme yang tertuang dalam UU No 27 Tahun 1999 tentang
Perubahan KUHP terkait dengan Kejahatan terhadap Keamanan Negara, pasal makar
yang justru menyasar kepada ekspresi politik, penodaan agama, penodaan agama
yang marak digunakan pada selang 2 tahun belakangan, dan juga pengesahan UU
MD3.

Di sisi lain, terdapat ketentuan-ketentuan yang akan mengancam kebebasan sipil dari
Rancangan UU yang diajukan oleh Pemerintah dan DPR. Salah satu yang paling
mengerikan adalah RKUHP yang saat ini sedang dibahas. Pertama, tentang kejahatan
ideologi negara yang masih multitafsir dan samar. Kedua, mengenai tindak
pidana penghinaan terhadap martabat Presiden dan Wakil Presiden yang dalam
KUHP telah dinyatakan oleh Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 013-
022/PUU-IV/2006 tidak mempunyai kekuatan mengikat lagi. Ketiga, terkait dengan
penghinaan terhadap pemerintah yang sah atau biasa disebut haatzaai artikelen, yang
juga dalam KUHP telah didekriminalisasi oleh Mahkamah Konstitusi pada tanggal 17
Juni 2017. Keempat, BAB VI tentang Tindak Pidana Terhadap Proses Peradilan, atau
lazim disebut Contemp of Court (CoC) dimana larangan untuk mempublikasikan
segala sesuatu yang menimbulkan akibat yang dapat mempengaruhi sifat tidak
memihak hakim dalam sidang pengadilan yang diatur dalam pasal 305 huruf E tidak
ada ukuran yang jelas serta indikator yang terukur. Kelima, terkait dengan
delik penghinaan, yang meningkatnya ancaman pidana dan ketiadaan alasan
pembenar yang cukup.
Hal-hal diatas jelas akan mengancam penghormatan dan perlindungan hak – hak dan
kebebasan berekspresi dari warga negara. Pada 2017, Badan Pusat Statistik merilis
indeks demokrasi Indonesia yang menilai bahwa indeks demokrasi Indonesia
mengalami penurunan. Penurunan indeks demokrasi yang dinyatakan oleh pemerintah
merupakan peringatan dini tentang upaya pemenuhan, perlindungan, dan pemajuan
hak asasi manusia di Indonesia

kebebasan berkumpul

terkait kebebasan berkumpul, berdasarkan hasil pantauan media oleh ICJR, sepanjang
2017 setidaknya ditemukan 12 kasus tindakan pembubaran acara berkumpul warga
negara. Kedua belas kasus tersebut dilakukan baik oleh aparat penegak hukum, dalam
hal ini Kepolisian, maupun oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan. Selain itu, desakan
kepada pemerintah agar memenuhi prosedur hukum sebagaimana diatur oleh UU No.
17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, atas rencana pembubaran sejumlah
organisasi, justru direspon berbeda. Alih-alih mengambil tindakan hukum melalui proses
peradilan, pemerintah malah mengeluarkan Perppu No. 2/2017 tentang Perubahan UU
No. 17/2013 tentang Ormas yang telah disahkan juga oleh DPR RI menjadi UU No. 16
Tahun 2017, untuk melegitimasi tindakan pembubaran sejumlah organisasi, dengan
menghapus sejumlah ketentuan di dalam UU Ormas. Tentu ini menjadi satu catatan
kemunduran dalam perjalanan hampir dua dekade demokrasi kita

Kebebasan beragama 

Kebebasan beragama adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu atau masyarakat,


untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi atau umum. Kebebasan
beragama termasuk kebebasan untuk mengubah agama dan tidak menurut setiap agama.

KEBEBASAN berpikir
KEBEBASAN berpikir dan kebebasan menyatakan pendapat adalah dua hal yang berbeda
walaupun keduannya mempunyai korelasi yang sangat erat. Kebebasan berpikir adalah proses
mempertanyakan, menguji, mengkritisi bahkan menjungkirbalikkan kebenaran-kebenaran yang
sudah mapan selama ini berdasarkan tingkat keilmuan seseorang. Ia bebas mempertanyakan apa
saja yang dianggap “tabu” sekalipun untuk mencari kebenaran sementara yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian kebebasan berpikir adalah langkah awal untuk menyatakan
pendapat atau pikiran secara bebas.

Pertanyaan seperti haruskah diberlakukan hukuman mati? Bolehkah dilakukan aborsi? Apakah
perkawinan  berbeda agama harus diizinkan? Apakah Tuhan harus dibela? Apakah agama satu-
satunya sumber kebenaran? Apakah orang yang berbeda keyakinan merupakan sebuah
kesalahan?

Tidak mudah menjawab pertanyaan seperti ini, tapi bukan tidak mungkin untuk dipertanyakan,
sekalipun sudah ada kesepakatan tidak boleh membunuh, harus saling menghormati, hidup rukun,
tidak boleh mencuri, dilarang berbohong.

Untuk menjaga dan menjamin kebebasan berpikir memang manusia sebagai makhluk sosial harus
juga memperhatikan etika agar kebersamaan sosial tetap bisa berjalan dengan baik. Etika
berpendapat mengatur apa yang baik dan apa yang buruk. Kita bebas berpikir dan berpendapat tapi
apakah yang kita pikirkan tersebut berguna bagi masyarakat  itu sendiri.

Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat

·Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat

·Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

·Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing

Seringkali dilanggar, alasan saya, seringkali saya lihat di TV banyak orangg yang diancaketika
akan mengemukakakn pendapat,dan bahkan ada sampai yang hak menggeluarkan pendapatnya
dicabut, seperti kasus dari Farhat Abbas, Prabowo Subianto, Olga Syahputra dll. (Ingat
presentasinya Mas KKN pada waktu pertemuan pertama).

Hak tersebut perlu dijamin perlindungannya, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhannya supaya
setiap orang bebas untuk :
·Bebas untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat

·Bebas mengeluarkan atau menyatakan pendapat

·Bebas memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan

·Bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini
masing-masing

Sehingga setiap orang tidak perlu lagi merasa bingung ataupun takut.

Solusi yang mungkin dapat saya berikan adalah :

·Perlu adanya hukum atau pasal yang lebih kuat lagi untuk menegaskan Hak Asasi tersebut..

·Adanya kesadaran oleh semua pihak agar hak tersebut dapat berjalan atau terlaksana denganbaik

·Adanya kerjasama oleh semua kalangan masyarakat untuk mendukung hak tersebut aar
terlaksana dengan baik.Dengan melakukan beberapa cara tersebut, hak tersebut pasti akan
terlaksana atau berjalan dengan baik.

Point 3 .
Jelaskan Pengertian dan sejarah demokrasi!
Pengertian Demokrasi – Istilah demokrasi berawal dari bahasa Yunani, yakni demokratia.
Kata ini terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuatan
atau kekuasaan. Jadi, demokrasi sepadan artinya dengan kekuasaan rakyat. Kekuasaan itu
mencakup sektor sosial, ekonomi, budaya, dan politik.

Pengertian demokrasi secara umum adalah sistem pemerintahan dengan memberikan


kesempatan kepada seluruh warga negara dalam pengambilan keputusan. Dimana
keputusan itu akan berdampak bagi kehidupan seluruh rakyat. Arti lainnya adalah
rakyat bertindak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

Sistem pemerintahan ini, mengizinkan seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif.
Peran serta itu bisa diwakilkan atau secara langsung dalam perumusan, pengembangan,
dan penetapan undang-undang. Setiap ahli memiliki penafsiran tersendiri terhadap
demokrasi. Meskipun bermuara pada tujuan yang sama.

Abraham Lincoln berpendapat kalau demokrasi merupakan sistem pemerintahan, yang


dirancang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sedangkan bagi Charles Costello,
demokrasi termasuk sistem sosial dan politik, yang membatasi kekuasaan pemerintah
dengan hukum. Demi melindungi hak selruuh warga negara.
Point 4

Jelaskan Nilai Demokrasi dalam islam menurut Huwaydi dan Muhammad


Dhiya al-Din Rais?.
Nilai-niiai demokrasi yang bisa digali dari sumber  Islam yang  kompatibel dengan nilai-nilai demokrasi
seperti dikemukakan  oleh Huwaydi danMuhammad Dhiya al-Din Rais adalah, 1) keadilan dan
musyawarah; 2) kekuasaan di pegang penuh oleh rakyat; 3) kebebasan adalah hak penuh bagi semua
warga Negara; 4) persamaan di antara sesama manusia khususnya persamaan di depan hukum; 5)
keadilan untuk kelompok minoritas; 6) undang-undang di atas segala-galanya; 7) pertanggung jawaban
penguasa kepada rakyat. Oleh karena itu, seperti dikatakan Ahmad Syafii Maarif, mayoritas umat Islam
menerima demokrasi sebagai bagian dari nilai yang prinsip-prinsipnya sesuai dengan Islam. Dan karena
itu pula umat Islam harus berusaha untuk mendorong terjadinnya demokrasi di dalam bidang kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Sebutkan poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat al-
Qur’an yang berkaitan dengannya!
Hak asasi manusia adalah sebuah pemikiran konsep dasar kehidupan ataupun hukum yang menyatakan
bahwa manusia memiliki sesuatu hak dalam kehdiupanya.

Hak-hak asasi manusia yang dijelaskan dalam islam:

Hak untuk hidup

Hak kemilikan pribadi

Hak mendapatkan keadilan

Pembahasan

Penjelasan hak-hak asasi manusia yang dijelaskan dalam Islam beserta ayat al-Qur’an yang berkaitan:

Hak untuk hidup

“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu
(alasan) yang benar.” (Q.S Al-Isra’:33)

“Dan Janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu
(sebab) yang benar.” (al-An’am: 151)

Dijelaskan dari surah Al-Quran bahwasanya manusia dilarang membunuh orang lain dengan semena-
mena tanpa alasan yang jelas.

Hak kemiliikan pribadi


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."(Q.S Al-
Nisa:29)

Penjelasan dari surah diatas, bahwa dilarang mengambil harta atau mengambil harta orang lain melalui
jalan yang buruk.

Hak mendapatkan keadilan

“Dan Aku perintahkan supaya berlaku adil di antara kamu” (Q.S Asy-Syura: 15)

Allah menyuruh manusia untuk berlaku adil dengan sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai