Keaneka ragam kesatuan dan perbedaan di Indonesia dalam segi agama dan
budaya masyarakat seperti tertera di dalam bhineka tunggal ika berbagai
macam perbadaan tetep dalam kesatuan yang sama saling menghormati
antar perbedaan terhadap sesama.
Point 2
Kebebasan berekspresi,
Di sisi lain, terdapat ketentuan-ketentuan yang akan mengancam kebebasan sipil dari
Rancangan UU yang diajukan oleh Pemerintah dan DPR. Salah satu yang paling
mengerikan adalah RKUHP yang saat ini sedang dibahas. Pertama, tentang kejahatan
ideologi negara yang masih multitafsir dan samar. Kedua, mengenai tindak
pidana penghinaan terhadap martabat Presiden dan Wakil Presiden yang dalam
KUHP telah dinyatakan oleh Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor 013-
022/PUU-IV/2006 tidak mempunyai kekuatan mengikat lagi. Ketiga, terkait dengan
penghinaan terhadap pemerintah yang sah atau biasa disebut haatzaai artikelen, yang
juga dalam KUHP telah didekriminalisasi oleh Mahkamah Konstitusi pada tanggal 17
Juni 2017. Keempat, BAB VI tentang Tindak Pidana Terhadap Proses Peradilan, atau
lazim disebut Contemp of Court (CoC) dimana larangan untuk mempublikasikan
segala sesuatu yang menimbulkan akibat yang dapat mempengaruhi sifat tidak
memihak hakim dalam sidang pengadilan yang diatur dalam pasal 305 huruf E tidak
ada ukuran yang jelas serta indikator yang terukur. Kelima, terkait dengan
delik penghinaan, yang meningkatnya ancaman pidana dan ketiadaan alasan
pembenar yang cukup.
Hal-hal diatas jelas akan mengancam penghormatan dan perlindungan hak – hak dan
kebebasan berekspresi dari warga negara. Pada 2017, Badan Pusat Statistik merilis
indeks demokrasi Indonesia yang menilai bahwa indeks demokrasi Indonesia
mengalami penurunan. Penurunan indeks demokrasi yang dinyatakan oleh pemerintah
merupakan peringatan dini tentang upaya pemenuhan, perlindungan, dan pemajuan
hak asasi manusia di Indonesia
kebebasan berkumpul
terkait kebebasan berkumpul, berdasarkan hasil pantauan media oleh ICJR, sepanjang
2017 setidaknya ditemukan 12 kasus tindakan pembubaran acara berkumpul warga
negara. Kedua belas kasus tersebut dilakukan baik oleh aparat penegak hukum, dalam
hal ini Kepolisian, maupun oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan. Selain itu, desakan
kepada pemerintah agar memenuhi prosedur hukum sebagaimana diatur oleh UU No.
17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, atas rencana pembubaran sejumlah
organisasi, justru direspon berbeda. Alih-alih mengambil tindakan hukum melalui proses
peradilan, pemerintah malah mengeluarkan Perppu No. 2/2017 tentang Perubahan UU
No. 17/2013 tentang Ormas yang telah disahkan juga oleh DPR RI menjadi UU No. 16
Tahun 2017, untuk melegitimasi tindakan pembubaran sejumlah organisasi, dengan
menghapus sejumlah ketentuan di dalam UU Ormas. Tentu ini menjadi satu catatan
kemunduran dalam perjalanan hampir dua dekade demokrasi kita
Kebebasan beragama
KEBEBASAN berpikir
KEBEBASAN berpikir dan kebebasan menyatakan pendapat adalah dua hal yang berbeda
walaupun keduannya mempunyai korelasi yang sangat erat. Kebebasan berpikir adalah proses
mempertanyakan, menguji, mengkritisi bahkan menjungkirbalikkan kebenaran-kebenaran yang
sudah mapan selama ini berdasarkan tingkat keilmuan seseorang. Ia bebas mempertanyakan apa
saja yang dianggap “tabu” sekalipun untuk mencari kebenaran sementara yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian kebebasan berpikir adalah langkah awal untuk menyatakan
pendapat atau pikiran secara bebas.
Pertanyaan seperti haruskah diberlakukan hukuman mati? Bolehkah dilakukan aborsi? Apakah
perkawinan berbeda agama harus diizinkan? Apakah Tuhan harus dibela? Apakah agama satu-
satunya sumber kebenaran? Apakah orang yang berbeda keyakinan merupakan sebuah
kesalahan?
Tidak mudah menjawab pertanyaan seperti ini, tapi bukan tidak mungkin untuk dipertanyakan,
sekalipun sudah ada kesepakatan tidak boleh membunuh, harus saling menghormati, hidup rukun,
tidak boleh mencuri, dilarang berbohong.
Untuk menjaga dan menjamin kebebasan berpikir memang manusia sebagai makhluk sosial harus
juga memperhatikan etika agar kebersamaan sosial tetap bisa berjalan dengan baik. Etika
berpendapat mengatur apa yang baik dan apa yang buruk. Kita bebas berpikir dan berpendapat tapi
apakah yang kita pikirkan tersebut berguna bagi masyarakat itu sendiri.
·Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing
Seringkali dilanggar, alasan saya, seringkali saya lihat di TV banyak orangg yang diancaketika
akan mengemukakakn pendapat,dan bahkan ada sampai yang hak menggeluarkan pendapatnya
dicabut, seperti kasus dari Farhat Abbas, Prabowo Subianto, Olga Syahputra dll. (Ingat
presentasinya Mas KKN pada waktu pertemuan pertama).
Hak tersebut perlu dijamin perlindungannya, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhannya supaya
setiap orang bebas untuk :
·Bebas untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
·Bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini
masing-masing
Sehingga setiap orang tidak perlu lagi merasa bingung ataupun takut.
·Perlu adanya hukum atau pasal yang lebih kuat lagi untuk menegaskan Hak Asasi tersebut..
·Adanya kesadaran oleh semua pihak agar hak tersebut dapat berjalan atau terlaksana denganbaik
·Adanya kerjasama oleh semua kalangan masyarakat untuk mendukung hak tersebut aar
terlaksana dengan baik.Dengan melakukan beberapa cara tersebut, hak tersebut pasti akan
terlaksana atau berjalan dengan baik.
Point 3 .
Jelaskan Pengertian dan sejarah demokrasi!
Pengertian Demokrasi – Istilah demokrasi berawal dari bahasa Yunani, yakni demokratia.
Kata ini terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuatan
atau kekuasaan. Jadi, demokrasi sepadan artinya dengan kekuasaan rakyat. Kekuasaan itu
mencakup sektor sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Sistem pemerintahan ini, mengizinkan seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif.
Peran serta itu bisa diwakilkan atau secara langsung dalam perumusan, pengembangan,
dan penetapan undang-undang. Setiap ahli memiliki penafsiran tersendiri terhadap
demokrasi. Meskipun bermuara pada tujuan yang sama.
Sebutkan poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat al-
Qur’an yang berkaitan dengannya!
Hak asasi manusia adalah sebuah pemikiran konsep dasar kehidupan ataupun hukum yang menyatakan
bahwa manusia memiliki sesuatu hak dalam kehdiupanya.
Pembahasan
Penjelasan hak-hak asasi manusia yang dijelaskan dalam Islam beserta ayat al-Qur’an yang berkaitan:
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu
(alasan) yang benar.” (Q.S Al-Isra’:33)
“Dan Janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu
(sebab) yang benar.” (al-An’am: 151)
Dijelaskan dari surah Al-Quran bahwasanya manusia dilarang membunuh orang lain dengan semena-
mena tanpa alasan yang jelas.
Penjelasan dari surah diatas, bahwa dilarang mengambil harta atau mengambil harta orang lain melalui
jalan yang buruk.
“Dan Aku perintahkan supaya berlaku adil di antara kamu” (Q.S Asy-Syura: 15)