Anda di halaman 1dari 11

Project

Citizenship
HAK ASASI MANUSIA
M E M I L I H K E P E R C AYA A N / K E B E B A S A N
BERAGAMA
ANGGOTA KELOMPOK
JOHANES BOSCO FENDA PRADANA 20.82.0956

YOGA PRATAMA PUTRA 20.82.0900


KEBEBASAN BERAGAMA
Pendahuluan

Pendahuluan HAM (Hak Asasi Manusia) merupakan suatu konsep etika politik modem dengan gagasan pokok penghargaan
dan penghormatan terhadap manusia dan kemanusiaan. Gagasan ini membawa kepada sebuah tuntutan moral tentang bagaimana
seharusnya manusia memperlakukan sesamanya manusia.

Tuntutan moral tersebut sejatinya merupakan ajaran inti dari semua agama. Sebab, semua agama mengajarkan pentingnya
penghargaan dan penghormatan terhadap manusia, tanpa ada pembedaan dan diskriminasi.

Karena itu, esensi dari konsep hak asasi manusia adalah penghormatan terhadap kemanusiaan seseorang tanpa kecuali dan
tanpa ada diskriminasi berdasarkan apapun dan demi alasan apapun; serta pengakuan terhadap martabat manusia sebagai makhluk
termulia di muka bumi.
Kebebasan Beragama

Kebebasan Memeluk Agama atau Kepercayaan adalah Hak Setiap Warga Negara. ada dasarnya kebebasan memeluk
agama atau kepercayaan adalah hak setiap warga negara. Dasar hukum yang menjamin kebebasan memeluk agama atau
kepercayaan di Indonesia ada pada konstitusi kita, yaitu Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (“UUD 1945”):

“ Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. “
Selanjutnya, kebebasan memeluk kepercayaan tercantum dalam Pasal 28E ayat (2) UUD 1945 yang selengkapnya berbunyi:

“ Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Pasal 29 Ayat (1) menyatakan bahwa

“ Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa”


ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap tuhan yang maha esa atau dengan kata lain setiap warga
negara di jamin atas pelaksanaan beragama, dan keamanan dalam beragama.

Pasal 29 Ayat (2)

“ Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agama nya masing masing dan beribadah menurut
agamanya dan kepercayaan itu “. Hal ini merupakan hak warga atas kebebasan beragama. Dalam konteks kehidupan bangsa
Indonesia, kebebasan beragama ini tidak diartikan bebas tidak beragama. Tetapi bebas untuk memeluk satu agama sesuai
keyakinan masing masing.
PROBLEMATIKA
KEBEBASAN HAM
UNTUK BERAGAMA SAAT INI
Pembahasan
Dari masa ke masa, kehidupan peradaban manusia mengalami banyak perkembangan. Salah satu hal yang lahir dari proses
peradaban manusia itu adalah adanya pengertian dan pemahaman tentang hak asasi manusia (HAM).

Dalam konteks hak asasi manusia, negara menjadi subjek hukum utama, sebab negaramerupakan entitas utama yang
bertanggung jawab melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia.

Dalam hukum HAM, pemangku hak (rights holder) adalah individu, sedangkan pemangku kewajiban (duty bearer) adalah
negara. Negara memiliki tiga kewajiban generik terkait hak asasi manusia, yaitu menghormati (obligation to respect), melindungi
(obligation to protect), dan memenuhi (obligation to fulfil). Individu di sisi lain diikat oleh kewajiban untuk tidak mengganggu hak
asasi manusia individu lainnya.
Kewajiban negara untuk menghormati hak asasi manusia ini akan terlanggar jika negara melakukan tindakan (commission)
terhadap sesuatu di mana seharusnya ia bersifat pasif atau menahan diri dari penikmatan hak yang akan dilakukan oleh individu.

Contohnya dalam hal hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan. Konstitusi dan berbagai peraturan perundang-undangan
di Indonesia telah menjamin hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan. Namun saat ini kondisi jaminan hak atas kebebasan
beragama atau berkeyakinan di Indonesia kian memprihatinkan. Berbagai laporan dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa
pelanggaran hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan terus meningkat.

Anda mungkin juga menyukai