Anda di halaman 1dari 4

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang wajib dipatuhi. Hak
dan kewajiban ini tertuang dalam UUD 1945. Sebelumnya, apa itu hak dan kewajiban
warga negara?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hak adalah sesuatu hal yang benar,
milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar
atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.
Sementara itu, kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, yang harus dilaksanakan;
pekerjaan, dan tugas menurut hukum atau segala sesuatu yang menjadi tugas manusia
Singkatnya, hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas
sesuatu dan harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara. Agar lebih paham, simak
pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli berikut ini.

Singkatnya, hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas
sesuatu dan harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara. Agar lebih paham, simak
pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli berikut ini.

Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Ahli


Pengertian Hak
1. Notonegoro
Dalam buku Ilmu Hukum oleh Satjipto Raharjo, hak menurut Notonegoro adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh
pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya

2. Kansil
Kansil dalam buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia mengatakan, hak
adalah izin atau kekuasaan yang diberikan hukum.

3. Sudikno Mertokusumo
Sedangkan Sudikno Metokusumo dalam bukunya Mengenal Hukum, hak adalah kepentingan
yang dilindungi hukum. Kepentingan adalah tuntutan perorangan atau kelompok yang
diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan mengandung arti kekuasaan yang dijamin dan
dilindungi oleh hukum yang berlaku.

Pengertian Kewajiban
Ada beberapa pengertian kewajiban menurut para ahli, antara lain:

1. Notonegoro
Kewajiban menurut Notonegoro adalah sebuah beban memberikan suatu hal yang sudah
semestinya diberikan oleh pihak tertentu.

2. Curzon
Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Lukman Santoso AZ dan Yahyanto, Curzon membagi
kewajiban menjadi lima kategori, yakni:

Kewajiban mutlak: kewajiban yang telah melekat pada diri manusia sejak lahir
Kewajiban primer: kewajiban yang muncul akibat dari perbuatan melawan hukum
Kewajiban universal: kewajiban pada semua warga negara secara umum
Kewajiban positif: kewajiban setiap orang untuk melakukan suatu hal.
Kewajiban publik: kewajiban yang berhubungan dengan interaksi publik
3. John Salmond
Kemudian John Salmond mengartikan kewajiban sebagai suatu hal yang harus dikerjakan
oleh seseorang dan jika tidak melakukan hal tersebut, maka akan memperoleh sanksi.

Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Undang-undang


Hak dan kewajiban warga negara sendiri sudah tercantum dalam UUD 1945. Menurut
Modul PPKN Kelas 12 oleh Evy Pajriani, beberapa hak dan kewajiban yang diatur dalam
UUD 1945 antara lain:

Hak Warga Negara dalam UUD 1945


Pasal 27 Ayat (2): Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 27 Ayat (3): Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
Pasal 28: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 29 Ayat (2): Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30 Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945
Pasal 27 ayat (1): Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan serta wajib menjunjung hukum pemerintahan setiap warga negara
berkewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Pasal 27 ayat (3): Setiap warga negara berkewajiban untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
Pasal 28J ayat (1): Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pasal 28J ayat (2): Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib
tunduk pada kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
Pasal 30 ayat (1): Setiap warga negara berkewajiban untuk ikut serta dalam usaha
pertahanan serta keamanan Negara.
NILAI-NILAI DASAR DALAM PANCASILA

Nilai-nilai dasar Pancasila adalah asas-asas yang diterima warga negara sebagai
dalil yang mutlak serta sebagai kebenaran yang tidak perlu dipertanyakan lagi.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila di antaranya Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan.
Perwujudan atau pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
dapat dilaksanakan di seluruh sendi kehidupan, dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara. Pancasila sendiri dirumuskan dari
nilai-nilai bangsa Indonesia yang luhur. Pengamalan butir-butir Pancasila yang
mengandung nilai-nilai kebaikan itu hendaknya juga diterapkan di semua sektor
kehidupan, dari bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya.
NILAI KETUHANAN PADA SILA PERTAMA PANCASILA
Bunyi dari sila pertama ialah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama dilambangkan
dengan bintang emas dengan latar belakang warna hitam. Bintang emas menggambarkan
bahwa bangsa Indonesia mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Itu berarti bangsa
Indonesia ialah bangsa yang bertuhan dan mempercayai Tuhan, menjalankan perintah
dan larangan Tuhan sebagai bangsa yang religius. Selain itu, Indonesia menjamin
kemerdekaan setiap warga negara dalam menjalankan ibadah menurut agama dan
kepercayaan yang dipilih.
1. Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
2. Saling menghormati pemeluk agama lain.
3. Memiliki toleransi antar umat beragama.
4. Tidak memaksakan kehendak antarumat beragama.
5. Tidak mencemooh atau mengejek kepercayaan orang lain.
NILAI KEMANUSIAAN DALAM SILA KE DUA PANCASILA
Bunyi sila ke-2 ialah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Menurut Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPIP), sila tersebut merupakan perwujudan nilai kemanusiaan
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya,
bermoral, dan beragama.Terdapat 10 butir pengamalan sila ke-2 yang berhasil
dirumuskan oleh BPIP. Kesepuluh nilai yang terkandung sebagai berikut:
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
NILAI PERSATUAN DALAM SILA KE TIGA PANCASILA
Sila ke tiga dalam pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia mengandung butir-
butir pengamalan dan makna yang mendalam. Pengamalan Pancasila sila ke-3 bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah yang merupakan lingkungan
keluarga.Selain sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila merupakan
rumusan atau pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata dalam bahasa Sansekerta.
Panca yang berarti lima dan sila yang bermakna prinsip atau asas.Terdapat sejumlah
butir pengamalan yang terkandung di dalam sila ke-3.
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
NILAI KERAKYATAN DALAM SILA KE EMPAT PANCASILA
sila keempat ini berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dan
Pemusyawaratan Perwakilan. Berikut butir-butir pengamalan sila keempat Pancasila:
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang
10. Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
11. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
12. Mendengarkan dan menghargai saran atau kritik dari orang lain.
NILAI KEADILAN DALAM SILA KE LIMA PANCASILA
adalah nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila. Sila kelima ini juga
mengandung nilai-nilai luhur seperti berikut.
1. Menjunjung tinggi keadilan sosial di kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam
bidang ekonomi, politik, pendidikan, dan seterusnya.
2. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
4. Menghargai hasil karya orang lain.
5. Menjunjung tinggi sikap saling membantu dan tolong menolong
Nma kelompok
1.DIAN KAMARMIR
2.KIKI AULIA HUTANJALAY
3.TAMARA RAHAYAAN
4.WULAN WIDYASTUTIK
5.VIRGINIA RATTU
6.VALENSIA WARBANARAN
7.FITRI KAMARMIR
8.RISMA WATI
9.YULIANA FATUREY
10.WATI DERLEN
11.WA ODE EFANDA
12.JENI KOLAWI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai