Anda di halaman 1dari 9

HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA INDONESIA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 5
YAZRAH MAULIANA
PUTRI ANNISA

MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN


DESAIN INTERIOR MALAM A SEMESTER 3

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA MEDAN


T.A 2022/2023
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
I. Definisi Warga Negara
Warga negara merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara. A.S. Hikam mendefinisikan bahwa warga negara yang merupakan
terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara.
Secara singkat, Koerniatmo S. juga mendefinisikan warga negara sebagai anggota
negara. Sebagai anggota negara, warga negara memiliki kedudukan khusus terhadap negara.
Mereka memiliki hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
negaranya. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal
26) yang dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-
undang sebagai warga negara.
Selain itu, sesuai dengan pasal 1 UU No. 22/1958 dinyatakan bahwa warga negara
Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan, perjanjian-
perjanjian atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah
menjadi warga negara Republik Indonesia.
II. Pengertian Hak dan Kewajiban
Sebelum meneliti lebih dalam, mari ketahui terlebih dahulu apa itu hak dan kewajiban.
 Menurut Prof Dr. Notonagoro
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melalui pihak tertentu dan tidak di dapat oleh pihak
lain manapun juga ada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
• Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah bentuk
kebenaran, kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, derajat, dan wewenang
menurut hukum.
Warga Negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan kehidupan
yang layak, tetapi kenyataannya banyak warga Negara yang belum merasakan kesejahteraan
dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan pejabat tinggi lebih
banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.

2
Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta akan
adanya kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, perlu adanya kesadaran
serta mengetahui posisi diri baik sebagai seorang warga Negara maupun pejabat pemerintah.

III. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila.


 Sila Pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” memiliki hak
dan kewajiban sebagai berikut :
1. Berhak memeluk agama dan kepecayaan sesuai pilihan dan keyakinan
masing-masing.
2. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
3. Memberikan orang lain kebebasan untuk memilih agama dan
kepercayaannya masing-masing.
4. Memberikan orang lain kebebasan untuk beribadah.
5. Menghormati kepercayaan orang lain.
 Sila Kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”
1. Berhak mendapatkan keadilan di mata hukum.
2. Mendapatkan kehidupan yang layak dan diperlakukan adil di
masyarakat.
3. Wajib bersikap adil dan membela kebenaran.
4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan tenggang rasa.
 Sila Ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
1. Berhak ikut serta dalam membela Negara.
2. Berhak untuk menjadi abdi Negara.
3. Memupuk persatuan berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
4. Menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada di
Indonesia.

3
 Sila Keempat yang berbunyi “Kemusyawaratan Yang dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”
1. Berhak untuk berpendapat.
2. Mengikuti pemilihan umum jika sudah memenuhi syarat.
3. Menghargai pendapat dan masukan dari orang lain.
4. Menghormati hasil keputusan yang sudah diambil dalam musyawarah.
 Sila Kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
1. Berhak mendapat pengayoman dari masyarakat dan pemerintah.
2. Mendapatkan kesejahteraan di berbagai hal.
3. Mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat.
4. Mengikuti kegiatan Negara dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.

IV. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Konstitusi


Setiap warga Negara memiliki hak, bahkan semenjak lahir. Hak yang dimiliki

oleh warga negara semenjak lahir disebut dengan hak dasar atau hak asasi manusia
(HAM). Hak ini bersifat universal dan tidak dapat diambil atau diusik oleh pihak
manapun.
Pasal 1 UU No. 19 Tahun 1999 mengartikan HAM sebagai seperangkat hak
yang melekat dalam hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak asasi diseimbangkan dengan adanya kewajiban asasi. Kewajiban asasi
maksudnya adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, HAM
tidak mungkin terlaksana dan ditegakkan.
Secara umum, hak warga negara Indonesia dalam konstitusi adalah sebagai berikut:

4
1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan keamanan fisik.
3. Hak menghargai kepribadiannya.
4. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara.
5. Hak mendapatkan kebangsaan atau kewarganegaraan.
6. Hak memiliki benda dengan cara yang sah.
7. Hak untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan.
8. Hak untuk memilih dan memeluk agama.
9. Hak untuk bebas mengeluarkan pendapat.
10. Hak untuk mendapatkan jaminan sosial.
11. Hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
12. Hak untuk berdagang.
13. Hak untuk turut serta dalam gerakan kolaborasi dalam masyarakatnya
masing-masing.
14. Hak untuk menikmati kesenian.
15. Hak untuk turut serta memajukan keilmuan.
Adapun kewajiban warga negara Indonesia secara umum adalah sebagai berikut:
 Mentaati hukum dan pemerintahan.
 Menghormati HAM orang lain.
 Tunduk kepada undang-undang.

V. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945


Hak dan kewajiban warga negara di Indonesia diatur dalam konstitusi.
Dalam UUD 1945, hak warga negara terkandung dalam pasal 27 sampai dengan pasal
34.

5
o Pasal 27
Hak warga negara Indonesia dalam pasal 27 ayat (2) berbunyi “tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.
o Pasal 28 A
Hak warga negara Indonesia dalam pasal 28 A berbunyi “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya”.
o Pasal 28 B
Hak warga negara dalam pasal 28 B termuat dalam dua ayat. Ayat (1) berbunyi
“warga negara berhak untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang
sah”. Adapun dalam ayat (2) berisi hak kelangsungan hidup, yang berbunyi
“setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang”.

o Pasal 28 C
Hak warga negara dalam pasal 28 C termuat dalam dua ayat. Ayat (1)
berbunyi, “setiap orang berhak mengembangkan diri dan melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia”. Adapun ayat
(2) berbunyi, “setiap orang berhak memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya”.
o Pasal 28 D
Hak warga negara dalam pasal 28 D termuat dalam empat ayat. Ayat (1)
berbunyi, “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum”. Ayat

6
(2) berbunyi, “setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”. Adapun ayat (3)
menjamin hak yang sama dalam ikut serta dalam pemerintahan, sedangkan
ayat (4) menjamin hak atas status kewarganegaraan.

o Pasal 28 E
Hak warga negara dalam pasal 28 E termuat dalam tiga ayat. Ayat (1)
membahas tentang hak setiap orang untuk memilih dan memeluk agamanya
masing-masing tanpa paksaan, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
serta memilih tempat tinggal di wilayah negaranya dan berhak untuk kembali.
Selanjutnya, dalam ayat (2) disebutkan jika setiap orang bebas untuk meyakini
kepercayaan, menyatakan sikap dan pikiran yang sesuai dengan hati nuraninya.
Adapun dalam ayat (3) disebutkan bahwa setiap orang untuk bebas berbicara,
berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat.

o Pasal 28 F
Pasal ini berisi tentang hak teknologi dan informasi. Pasal ini berbunyi, “setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.

o Pasal 28 G
Pasal 28 G memuat perlindungan pemerintah dan negara atas hak setiap orang
untuk mendapatkan izinnya dan keluarga atas harta yang ada di bawahnya,
berhak atas keamanan dan kebebasan dari ancaman. Selain itu, warga negara
juga berhak mendapatkan suaka politik dari negara lain.

o Pasal 28 H
Pasal 28 H terdiri atas empat ayat, yang masing-masing berisi tentang hak
setiap orang untuk menerima kelahiran dan batin, mendapatkan tempat tinggal
yang layak, hak untuk perawatan kesehatan yang layak; hak untuk

7
mendapatkan persetujuan dan bantuan khusus untuk mendapat kesempatan
dan manfaat yang sama untuk mencapai persetujuan dan keadilan; hak setiap
orang untuk jaminan sosial; serta hak kepemilikan pribadi yang tidak boleh
diambil secara sewenang-wenang.

o Pasal 28 I
Hak warga negara dalam pasal 28 I termuat dalam dua ayat. Ayat (1) berisi hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. Adapun ayat (2) memberikan hak untuk
bebas dari diskriminasi serta mendapat perlindungan dari tindakan
diskriminatif.

o Pasal 29
Pasal 29 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

o Pasal 31
Hak warga dalam pasal ini adalah mendapatkan pendidikan, sedangkan
penyelenggaraan pendidikan dasar dijamin dan dibiayai oleh negara.

o Pasal 33
Pasal 33 terdiri atas tiga ayat yang berisi ketentuan perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan; cabang-cabang
produksi yang penting dan disetujui hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara; dan penggunaan seluruh sumber daya alam yang ada di bumi, udara,
dan tanah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; serta penyelenggaraan
ekonomi nasional yang demokratis, berwawasan lingkungan, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

8
o Pasal 34
Dalam pasal ini, negara menjamin semua fakir miskin dan anak-anak terlantar.
Warga negara juga berhak mendapat pelayanan kesehatan yang layak yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu, warga negara juga berhak untuk
mendapat jaminan sosial, khususnya masyarakat lemah dan tidak mampu.
Jaminan sosial ini diselenggarakan oleh pemerintah.

VI. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing di Indonesia


Bagi warga negara asing (WNA) yang mendapat izin tinggal juga menerima hak dan
kewajiban selama berada di Indonesia antara lain:
1. Kewajiban untuk tunduk dan patuh kepada peraturan perundang-undangan.
2. Hak untuk menerima perlindungan atas diri dan hartanya.
3. Tidak memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan kewajiban karena

memang mempunyai keterkaitan. Inilah yang membuat perumusan hak dan kewajiban itu

dicantumkan dalam satu pasal, seperti pasal 27 ayat (1), yaitu “segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

Anda mungkin juga menyukai