Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : Tanggal :

Nama anggota : Kelas :

Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia

KOMPAS.com – Setiap manusia mempunyai hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak
tersebut dikenal sebagai hak asasi manusia. Karena memiliki hak asasi, setiap manusia bebas untuk menentukan hidupnya
sendiri, tidak ada satupun orang yang berhak menghalangi atau membatasi. Kebebasan tersebut salah satunya mencakup
kebebasan untuk menentukan agama dan kepercayaan yang hendak dianut. Sebagai negara hukum, sudah menjadi
kewajiban Indonesia untuk menjamin perlindungan terhadap hak asasi yang dimiliki oleh setiap penduduknya, termasuk
menjamin perlindungan kebebasan beragama dan berkepercayaan.

Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri Fauzi Eka Putra, dijelaskan bahwa
kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia telah diatur dalam pasal 28 E ayat 1 dan 2 serta pasal 28 I
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pasal 28 E ayat 1 berbunyi, sebagai berikut: ”Setiap orang
berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.” Pasal 28 E
ayat 2 berbunyi, yaitu: ”Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.” Sementara itu, pasal 28 I menjelaskan bahwa hak bergama dan hak berkepercayaan merupakan
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa hak kebebasan
beragama dan berkepercayaan memiliki kedudukan atau status yang tinggi di dalam hierarki hak asasi manusia.

Oleh sebab itu, setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, diatur dalam pasal 28 J ayat 1 UUD
NRI tahun 1945. Komponen kebebasan beragama Berdasarkan penjelasan pasal di atas, terdapat dua komponen dalam
kebebasan beragama dan berkepercayaan. Budiyono melalui jurnal Politik Hukum Kebebasan Beragama dan
Berkepercayaan di Indonesia (2013), menjelaskan dua komponen tersebut:

Kebebasan internal

Kebebasan internal adalah kebebasan yang dimiliki oleh setiap orang untuk meyakini, berpikir, memilih agama
yang diyakininya, dan meyakini doktrin-doktrin keagaman yang menurut dia benar. Kebebasan internal ini harus dijamin
dan tidak bisa dihalangi atau diintervensi oleh orang lain, sekalipun itu negara.

Kebebasan eksternal

Kebebasan eksternal adalah kebebasan seseorang untuk mengekspresikan agama yang diyakininya itu melalui
dakwah, pendidikan, dan melalui sarana-sarana yang lain. Sama seperti kebebasan internal, kebebasan eksternal ini harus
dijamin dan tidak bisa dihalangi atau diintervensi oleh orang lain, sekalipun itu negara. Khusus kebebasan eksternal ini
diterapkan beberapa pembatasan. Pembatasan yang diperbolehkan yaitu dari segi keamanan masyarakat, ketertiban
masyarakat, kesehatan atau moralitas masyarakat, serta hak dan kebebasan orang lain. Pembatasannya pun dinyatakan
melalui hukum, jadi bukan didasarkan pada kesepakatan.

Lebih lanjut, tugas negara dalam menjamin kebebasan beragama dan berkepercayaan telah diatur dalam pasal 29
UUD NRI tahun 1945. Peran negara dibutuhkan agar dalam kehidupan bergama tidak terjadi benturan antara penganut
agama satu dengan penganut agama yang lain. Sehingga bisa terwujud kehidupan masyarakat Indonesia yang aman,
damai, dan bersatu.
INSTRUKSI:

A. Berdasarkan bacaan tersebut, coba diskusikanlah pertanyaan yang ada di bawah ini:
1. Apa dasar hukum kebebasan agama di Indonesia?
2. Apakah memeluk agama/keyakinan merupakan bagian dari HAM? Mengapa?
3. Jika agama begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat, coba kamu jelaskan fungsi agama menurut pendapat
mu.
4. Mengapa kita wajib menghargai kebebasan beragama khususnya di Indonesia?
5. Bagaimana bentuk kebebasan internal dan kebebasan eksternal yang kamu rasakan atau yang ada di lingkungan
mu?
B. Setelah kalian mengerjakan instruksi bagian A, persiapkan dirimu untuk mempresentasikannya di depan kelas

*Catatan: kalian dapat mengunakan sumber lain seperti buku pelajaran untuk berdiskusi!

Anda mungkin juga menyukai