Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN KEBEBASAN DALAM MENGEMUKAKAN

PENDAPAT PADA IDEOLOGI PANCASILA, IDEOLOGI LIBERAL DAN


IDEOLOGI KOMUNIS

Riska Dwi P (B. 131.18.0214)


Ferra Swastika R (B. 141.18.0024)
Atqiyaa Nugroho S (B. 131.18.0239)
Rika Yulistyaningrum (B. 131.18.0234
Syaifulloh Normahendra U (B. 131.18.0237)
Mahasiswa S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Berbicara tentang ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di


segala bidang yang bersumber dari satu pokok pemikiran. Satu pemikiran yang
dijadikan pedoman dalam bersikap secara pribadi maupun bersosialisasi dalam
masyarakat. Hak atas kebebasan pribadi merupakan salah satu hak yang paling
mendasar bagi setiap orang karena menyangkut juga hak menentukan nasib
sendiri. Dari berbagai hak yang dilindungi HAM yakni hak atas kebebasan pribadi
dan hak kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat, berserikat, berkumpul
adalah hak yang paling penting.

Dalam menggunakan hak kebebasan mengemukakan pendapat, kita harus


memegang prinsip bebas dan bertanggung jawab. Bebas artinya bahwa segala ide,
pikiran atau pendapat kita, dapat dikemukakan secara bebas tanpa tekanan dari
siapa pun. Bertanggung jawab maksudnya bahwa ide, pikiran atau pendapat kita
tersebut mesti dilandasi akal sehat, niat baik dan norma - norma yang berlaku.

Kebebasan menyatakan pendapat, dan kebebasan berekspresi merupakan


nilai – nilai yang dijamin semua warga negara secara global sesuai dengann

1
Universal Declaration of Human Right,pasal 19 “setiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini termasuk
kebebasan mempunyai pendapat yang tidak mengganggu dan untuk mencari,
menerima dan menyampaikan keterangan dan pendapat”. Hal ini dapat dibuktikan
dengan di Amerika Serikat, Abraharam Lincoln pada saat pertengahan Perang
Dunia ke 2 (tahun 1941) mengeluarkan pernyataan empat macam kebebasan.
Yaitu :

a. Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat


b. Bebas dari rasa takut
c. Bebas dari kekurangan dan kelaparan
d. Bebas memeluk agama sesuai keyakinannya

Kebebasan mengemukakan pendapat merupakan hak untuk setiap warga


negara Indonesia yang dijamin oleh UUD 1945, bahkan hak kebebasan
berpendapat merupakan hak dari setiap warga negara yang mana
negara  menjunjung tinggi asas - asas demokrasi dan liberalisasi.

Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan


dengan penuh tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip hukum internasional sebagaimana tercantum
dalam Pasal 29 Deklarasi Universal Hak - Hak Asasi Manusia, yang antara lain
menetapkan sebagai berikut :

1. Setiap orang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang memungkinkan


pengembangan kepribadian secara bebas dan penuh.
2. Dalam pelaksanaan hak kebebasan, setiap orang harus tunduk semata - mata
pada pembatasan yang ditentukan oleh undang - undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan dan penghargaan terhadap hak serta kebebasan orang
lain, untuk memenuhi syarat-syarat yang adil bagi moralitas, ketertiban serta
kesejahteraan umum dalam suatu masyarakat yang demokratis.
3. Hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankan secara bertentangan
dengan tujuan dan asas Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB).

2
Di Indonesia, kebebasan berbicara juga dijamin secara khusus di dalam
UUD 1945 pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang
Undang”. Yang mana setiap warga negara bebas mengemukakan pendapat asal
pendapat tersebut tidak bertentangan dengan dasar negara Indonesia yakni
Pancasila, UUD 1945 dan Tujuan Negara RI.

Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak -
hak masyarakat. Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman
Pancasila para pedahulu kita bisa mempersatukan berbagai golongan dan
kelompok. Selain ideologi Pancasila ada banyak ideologi lain yang berkembang
didunia misalnya ideologi liberalisme, dan ideologi komunisme. Semua itu
memiliki banyak perbedaan dengan ideologi Pancasila. Berdasarkan hal tersebut
penulis akan membahas perbedaan ideologi Pancasila dengan ideologi liberal dan
komunis dalam hal kebebasan mengemukakan pendapat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang ingin dijawab dan dibahas
dalam tulisan ini yaitu :

1. Bagaimana perbandingan kebebasan mengemukakan pendapat pada ideologi


pancasila, ideologi liberal dan komunis ?
2. Negara – negara mana yang menganut ideologi Liberal, dan Ideologi
Komunis ?

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Ideologi Pancasila


Secara umum kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak setiap
warga negara menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan secara bebas dan
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku. Kebebasan mengemukakan pendapat di Indonesia
di atur dalam Undang – Undang Dasar 1945 sebagai berikut :

3
 Pasal 28 : “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagaimana yang ditetapkan dengan Undang –
Undang”.
 Pasal 28 ayat (3) : “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.
Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang “Kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum”.

Kebebasan berpendapat merupakan hak asasi manusia. karena pada


kodratnya setiap individu memiliki perbedaan, termasuk didalamnya adalah
tingkat pengetahuan/pendidikan, pola pikir, cara pandang dari suatu permasalahan
pun berbeda . Untuk dapat menjamin setiap warga negara dalam menjalankan
haknya tersebut maka komunitas/negara membuat aturan aturan agar dalam
menjalankan haknya tersebut tidak berbenturan dengan hak orang lain.
sebagaimana tercantum dalam UUD 45 Amandemen : " Dalam menjalankan hak
dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis." (28J.2)
Dapat disimpulkan bahwa kebebasan berserikat, berkumpul, dan
berpendapat tidaklah bebas sebebas - bebasnya, tetapi tetap dalam koridor
Pancasila. Sesuai Pasal 28 J UUD 1945 telah diatur bahwa setiap orang dalam
menjalankan hak dan kebebasannya tetap harus menghormati hak dan kebebasan
orang lain.

2.2 Ideologi Liberalisme


Liberalisme adalah suatu paham yang mengutamakan kemerdekaan
individu yang merupakan pokok utama paham. Liberalisme melahirkan konsep
pentingnya kebebasan hidup dalam berpikir, bertindak, dan berkarya. Liberalisme

4
adalah paham yg menghendaki kebebasan individu dalam segala bidang
karenaindividu adalah titik pusat dalam hidup, yang artinya karena individu lah
maka bisa terbentukadanya masyarakat dan negara. Ciri - ciri ideologi liberal
adalah sebagai berikut: :
1. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers
2. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.
3. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga
penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai
sebagai hal yang cenderung disalah gunakan, dan karena itu, sejauh
mungkin dibatasi.

Ideologi liberal lebih menekankan pada kebebasan dalm berpendapat dam


berperilaku. Jika ideologi ini dianut oleh individu / pribadi akan menjadikan
seorang individu yang berpikir bebas dan berperilaku bebas. Mereka akan
melakukan apapun yang dia suka asal tidak merugikan orang lain.
Negara yang menganut sistem liberal , seperti negara – negara barat yang maju,
justru kebebasan mengeluarkan pendapat lebih terjamin. Setiap individu
mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapatnya secara bebas, dan di jamin oleh
hukum.

Negara-negara yang menganut paham liberalisme :


a. Benua Amerika : Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras,Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay,
Peru, Uruguay dan Venezuela
b. Benua Eropa : Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Cyprus, Republik Cekoslovakia,Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman,
Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia,Lithuania, Luxembourg, Macedonia,

5
Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal,Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland,Ukraina dan
United Kingdom Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe,
Georgia,Irlandia dan San Morino.
c. Benua Asia : India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand, Turki Myanmar,Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.d.
Benua Afrika :Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin,
Burkina Faso, Mantol Verde,Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba,
Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, KostaRika, Puerto Rico dan
Suriname.

2.3 Ideologi Komunis


Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham
kapitalisme di awal abad ke- 19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum
buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih
mementingkan kesejahteraan ekonomi. Ciri - ciri ideologi komunis, yaitu sebagai
berikut :
1. Penganut - penganut komunis mempercayai bahwa sistem kapitalis (pasaran
bebas) adalah buruk. Mengikut mereka, golongan pekerja dalam sistem
kapitalis amat menderita.
2. Komunis mempercayai bahawa golongan pekerja harus bersatu dalam
kesatuan-kesatuan sekerja dan lain-lain pertubuhan.
3. Komunis percaya bahawa masyarakat baru komunis akan menjadi
masyarakat yang tidak berkelas. Tidak akan terdapat lagi golongan penindas
dan golongan yang ditindas. Semua orang memiliki kekayaan yang sama
(tidak akan wujud golongan kaya / elit).
4. Komunis percaya bahawa dalam sebuah negara komunis, semua harta
adalah hak milik negara. Orang perseorangan tidak boleh memiliki tanah
atau perniagaan. Pemilikan harta persendirian adalah merupakan ciri-ciri

6
kapitalis yang perlu dielakkan. Semua harta mesti dimiliki dan diuruskan
oleh kerajaan. Harta - harta kapitalis akan dirampas.
Pada negara yang menganut ideologi komunis ada batasan dalam
mengemukakan pendapat. Warga sipil maupun orang – orang yang berada di
bawah kekuasaan lembaga pemertintah tidak dibebaskan berpendapat apalaggi
pendapat yang menyangkut tentang pemerintahan yang berjalan dan kebijakan
yang tengah diberlakukan. Jika ada pihak – pihak yang nekat dan lancang
mengemukakan pendapatnya maka mereka juga harus siap untuk menerima sanksi
dan hukuman tegas yang telah ditetapkan.
Negara yang masih menganut ideologi komunisme
adalah Tiongkok,Vietnam, Koreautara, Kuba, dan Laos.

BAB III : PENUTUP


3.1 KESIMPULAN

Pada ideologi pancasila kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat


tidaklah bebas sebebas - bebasnya, melainkan kebebasan tersebut tetap dalam
koridor Pancasila. Sesuai Pasal 28 J UUD 1945 telah diatur bahwa setiap orang
dalam menjalankan hak dan kebebasannya tetap harus menghormati hak dan
kebebasan orang lain. Sedangkan dalam negara yang menganut ideologi liberal
individu bebas mengemukakan pendapatnya dan negara tidak bisa melakukan hal
apapun untuk menghentikan aspirasi – aspirasi dari individu. Tentu kondisi ini
sangat berbeda dengan ideologi komunis yang mana kebebasan individu untuk
mengemukakan pendapat sangat terbatas. Sangat mudah bagi negara dengan
ideologi komunis untuk menyingkirkan individu yang menjelek – jelekan
pemerintah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah.2017.Tersedia pada
http:www.academia.edu/35004180/Perbandingan_Ideologi_Pancasila_dengan
_Ideologi_liberal_dan_Komunis.docx. (Diakses pada tanggal 23 Oktober
2018)

Kaelan.2010.Membahas Pendidikan Kewarganegaraan .Yogyakarta : Gajahmada

Maisuri,Indah.2016. Tersedia pada


http://www.academia.edu/4728323/Liberalisme_Komunisme. Diakses pada
tanggal 23 Oktober 2018

Setiadi, Elly. 2003. Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia

Sidiq. 2017. Tersedia pada https://istifunnyassyidiq.wordpress.com/bab-iv-


kemerdekaan-mengemukakan-pendapat/. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2018

Umi.2010. Tersedia pada https://www.viva.co.id/berita/dunia/183876-kebebasan-


pers-negeri-komunis-masih-terendah. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2018

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai