PENDAHULUAN
3
e) Bagaimana aktualisasi kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan
bertanggung jawab?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
d) Melindungi hak warga negara sesuai dengan Pasal 28E ayat (3).1
A. Secara lisan
mengemukakan pendapat secara lisan ini memiliki beberapa bentuk, yaitu
dialog, diskusi, pawai dan pidato.
B. Secara tulisan
Bentuk penyampaian pendapat melalui tulisan biasanya seperti pamphlet,
spanduk, poster, brosur, dan selebaran.
1
Susilo Tri Widodo, Pendidikan Kewarganegaraan, (Surabaya: CV Sindunata, 2013), hal 34.
2
Muchtar Ghazali, pendidikan Pancasila dan Kewatganegaraan, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2016), hal.185.
6
C. Media cetak
Penyampaian pendapat melalui media cetak dilakukan melalui majalah,
bulletin, dan surat kabar.
7
1. Pasal 28 menyatakan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dalam undang-undang.
2. Pasal 28E Ayat (3) menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
B. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum
1. Pasal 2 Ayat (1) menyatakan bahwa setiap warga negara, secara perorangan
atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan
tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
2. pasal 2 Ayat (2) menyatakan bahwa penyampaian pendapat di muka umum
dilaksanakan dengan ketentuan undang-undang ini.3
3. Pasal 4 Ayat (1) menyatakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan
4. Pasal 5 menyatakan warga negara yang menyampaikan pendapat di muka
umum berhak untuk mengeluarkan pikirannya secara bebas dan memperoleh
perlindungan hukum.
3
Susilo Tri Widodo, Op.cit., hal. 35.
8
e. penanggung jawab kegiatan, yaitu orang yang memimpin atau yang
menyelenggarakan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum;
f. nama dan alamat oragnisasi, kelompok atau perseorangan;
g. alat peraga yang digunakan;
h. jumlah peserta kegiatan penyampaian pendapat di muka umum.
4. pemberitahuan telah diterima oleh POLRI setempat selambat-lambatnya
3x24 (jam) sebelum kegiatan dimulai.
5. pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam
kampus dan kegiatan keagamaan.
4
Susilo Tri Widodo, Op.cit., hal. 37.
9
Menyampaikan pendapat bagi setiap warga negara dapat dilakukan melalui
berbagai saluran. Pada prinsipnya saluran itu terbagi menjadi 2, yaitu saluran
tradisional dan saluran modern.
Saluran tradisional adalah saluran yang sejak dahulu kala sudah merupakan
sarana komunikasi antar-manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Saluran
tradisional tersebut tidak memerlukan tekhnologi modern, seperti pertemuan
antar-pribadi, forum umum, dsb.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak asasi manusia yang
menyangkut kebebasan untuk menyampaikan pendapat atau buah pemikirannya,
baik secara lisan maupun tulisan. Pendapat dapat disampaikan secara lisan,
tulisan, ataupun media cetak. Penyampaian pendapat harus juga sesuai dengan
kewajiban dan tanggung jawab, seperti menghormati hak-hak dan kebebasan
orang lain, aturan moral yang diakui umum, hukum dan peraturan perundang-
undangan, keamanan dan ketertiban umum, dan sebagainya. Landasan dalam
berpendapat diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 dan UU Nomor 9 Tahun 1998. Hak
kemerdekaan mengemukakan pendapat tidak boleh digunakan sekehendak hati
karena di dalam hak tersebut juga melekat kewajiban untuk menghormati dan
menghargai hak yang sama yang dimiliki orang lain, tetai jika pembatasan atau
pengekangan dilakukan pemerintah terhadap rakyat demi kepentingan kekuasaan
pemerintah semataa, hal tersebut merupakan sebuah kesalahan fatal.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-7/kemerdekaan-
mengemukaksn-pendapat/.
https://brainly.co.id/tugas/141179
https://bud1purn4m4.wordpress.com/2013/05/28/hakekat-kemerdekaan-
mengemukakan-pendapat/
12