Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap manusia mempunyai hak asasi manusia yang sama. Setiap warga
negara berhak menggunakan hak mereka dan berhak menjunjung tinggi hak-hak
mereka. akan tetapi pada periode orde baru, warga negara Indonesia terbatas
dalam mengemukakan pendapat. Keterbatasan tersebut sama halnya dengan
merampas hak-hak mereka sebagai warga negara. Setiap pendapat yang
disampaikan tidak pernah mendapat respon yang baik dari pemerintah.
Pada masa reformasi, kebebasan berpendapat merupakan hak setiap individu
yang telah dijamin oleh konstitusi. Kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan
pendapat tersebut diatur dalam perubahan keempat UUD 1945 Pasal 28E ayat (3)
setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat. Hak tersebut menjamin setiap warga negara untuk menyampaikan
pendapat mereka.
Kebebasan yang disampaikan bukan berarti kebebasan dengan sebebas-
bebasnya, namun kebebasan yang dimaksud ialah kebebasan yang harus sesuai
dengan aturan yang berlaku, yaitu melalui saluran yang resmi atau konstitusional.
Oleh karena itu, pemerintah menetapkan dalam UUd 1945 No. 9 tahun 1998
mengenai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi bagi setiap masyarakat yang
ingin mengemukakan pendapatnya dan juga bagi pemerintah agar dapat
memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat, untuk terjaminnya hak
menyampaikan pendapat.

1.2. Rumusan Masalah


a) Bagaimana hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat?
b) Apa saja bentuk-bentuk mengemukakan pendapat di muka umum?
c) Bagaimana konsekuensi logis kebebasan mengemukakan pendapat?
d) Bagaimana tata cara mengemukakan pendapat di muka umum?

3
e) Bagaimana aktualisasi kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan
bertanggung jawab?

1.3. Tujuan Penulisan


Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewarganegaraan”, makalah ini
juga mempun yai beberapa tujuan sebagai berikut.
a) Mengetahui tentang hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka
umum.
b) Memahami tentang bentuk mengemukakan pendapat di muka umum.
c) Memahami konsekuensi logis kebebasan berpendapat.
d) Mengetahui tata cara berpendapat di muka umum.
e) Memahami aktualisasi kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan
bertanggung jawab.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hakikat kemerdekaan Mengemukakan Pendapat


Dalam KBBI, pendapat adalah pikiran, anggapan, buah pemikiran, buah
gagasan atau perkiraan tentang sesuatu hal. Sedangkan kemerdekaan berarti
kebebasan tanpa adanya suatu tekanan dari pihak mana pun. Kemerdekaan
mengemukakan pendapat adalah hak asasi manusia yang menyangkut kebebasan
untuk menyampaikan pendapat atau buah pemikirannya, baik secara lisan maupun
tulisan.
Kemerdekaan mengemukakan pendapat hakikatnya merupakan amanat
UUD 1945, yakni Pasal 28. dalam pasal tersebut ditegaskan bahwasanya warga
negara di berikan hak untuk menyampaikan pendapatnya di depan umum.
kemerdekaan mengemukakan pendapat bebas dilakukan dalam berbagai cara. Bisa
dilakukan di hadapan khalayak ramai, atau orang lain termasuk juga di tempat
yang dapat didatangi dan dilihat setiap saat. Artinya menyampaikan pendapat
dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dapat dikemukakan kepada siapa
saja dengan penuh rasa tanggung jawab kepada diri sendiri, orang lain, dan Tuhan.
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan
dengan penuh rasa tanggung jawab, yang harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Prinsip hukum internasional yang berkaitan
dengan kebebasan menyampaikan tercantum dalam Pasal 29 Deklarasi Hak Asasi
Manusia, diantaranya:
a) Setiap orang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang memungkinkan
pengembangan kepribadian secara bebas dan tanggung jawab.
b) Dalam pelaksanaan hak dan kebebasan, semua orang harus tunduk semata-mata
pada pembatasan yang ditentukan ole UUD 1945.
c) Hak dan kebebasan tidak boleh dijalankan secara bertentangan dengan tujuan dan
asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

5
d) Melindungi hak warga negara sesuai dengan Pasal 28E ayat (3).1

Dengan adanya kemerdekaan mengemukakan pendapat mendorong rakyat


suatu negar untuk menghargai perbedaan pendapat. Kemerdekaan pendapat juga
akan dapat menciptakan masyarakat yang demokratis. Budaya demokrasi akan
tumbuh bila suasana hati rakyat bebas mengemukakan pendapatnya. Namun
kebebasan berpendapat haruslah disertai dengan tanggung jawab. Mengemukakan
pendapat secara bertanggung jawab adalah tidak melampaui batas, tidak
kebablasan, dan tidak melanggar moral, agama, ketertiban umum, dan ketentuan
negara yang berlaku.

2.2. Bentuk-bentuk Mengemukakan Pendapat di Muka Umum


Sebagai wujud dari pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
setiap warga negara dijamin kebebasannya untuk menyampaikan pendapat di
depan umum sebagai berikut.
a. Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban
b. Asas musyawarah dan mufakat
c. Asas kepastian hukum dan keadilan
d. Asas proporsional
e. Asas manfaat2

Mengemukakan pendapat di muka umum dapat dilakuakan dengan beberapa


cara, diantaranya:

A. Secara lisan
mengemukakan pendapat secara lisan ini memiliki beberapa bentuk, yaitu
dialog, diskusi, pawai dan pidato.
B. Secara tulisan
Bentuk penyampaian pendapat melalui tulisan biasanya seperti pamphlet,
spanduk, poster, brosur, dan selebaran.

1
Susilo Tri Widodo, Pendidikan Kewarganegaraan, (Surabaya: CV Sindunata, 2013), hal 34.
2
Muchtar Ghazali, pendidikan Pancasila dan Kewatganegaraan, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2016), hal.185.

6
C. Media cetak
Penyampaian pendapat melalui media cetak dilakukan melalui majalah,
bulletin, dan surat kabar.

2.3. Konsekuensi Logis Kebebasan Mengemukakan Pendapat


Penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan tanpa batas dan juga
tanggung jawab akan menimbulkan kerusuhan yang dapat merugikan semua
pihak. Oleh karena itu, sebagai warga negara kita wajib untuk menjaga ketertiban
umum dalam mengemukakan pendapatnya yang telah menjadi konsekuensi logis
atas kebebasan tersebut.
Kewajiban dan tanggung jawab warga negara ketika menyampaikan
pendapatnya dimuka umum, adalah sebagai berikut:
a. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
b. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
c. Menaati hukum dan peraturan perundang-undangan
d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum
e. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa
f. pentingnya mengemukakan pendapat secra bebas dan bertanggung jawab

Apabila kewajiban warga negara tersebut dapat diamalkan, maka


penyampaian pendapat dimuka umum akan berlangsung tertib, aman, dan damai.

2.4. Landasan Hukum dan Tata Cara Mengemukakan Pendapat di


Muka Umum
Landasan hukum kemerdekaan mengeluarkan pendapat, antara lain sebagai
berikut.
A. UUD 1945
pasal dalam UUD 1945 yang berkaitan dengan kemerdekaan
mengemukakan pendapat adalah sebagai berikut.

7
1. Pasal 28 menyatakan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dalam undang-undang.
2. Pasal 28E Ayat (3) menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
B. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum
1. Pasal 2 Ayat (1) menyatakan bahwa setiap warga negara, secara perorangan
atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan
tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
2. pasal 2 Ayat (2) menyatakan bahwa penyampaian pendapat di muka umum
dilaksanakan dengan ketentuan undang-undang ini.3
3. Pasal 4 Ayat (1) menyatakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan
4. Pasal 5 menyatakan warga negara yang menyampaikan pendapat di muka
umum berhak untuk mengeluarkan pikirannya secara bebas dan memperoleh
perlindungan hukum.

tata cara mengemukakan pendapat di muka umum diatur dalam Pasal 9


Undang-undang nomor 9 Tahun 1998, yang berisi:

1. Dilarang membawa benda-benda yang dapat membahayakan keselamatan


umum.
2. Wajib memberitahu secara tertulis kepada POLRI. Surat pemberitahuan
memuat:
3. Pemberitahuan kepada POLRI disampaikan oleh yang bersangkutan.
a. maksud dan tujuan kegiatan penyampaian pendapat;
b. tempat, lokasi, dan rute;
c. waktu dan lamanya kegiatan;
d. bentuk kegiatan yaitu unjuk rasa, mimbar, pawai, atau rapat umum;

3
Susilo Tri Widodo, Op.cit., hal. 35.

8
e. penanggung jawab kegiatan, yaitu orang yang memimpin atau yang
menyelenggarakan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum;
f. nama dan alamat oragnisasi, kelompok atau perseorangan;
g. alat peraga yang digunakan;
h. jumlah peserta kegiatan penyampaian pendapat di muka umum.
4. pemberitahuan telah diterima oleh POLRI setempat selambat-lambatnya
3x24 (jam) sebelum kegiatan dimulai.
5. pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam
kampus dan kegiatan keagamaan.

2.5. Aktualisasi Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat secara


Bebas dan Bertanggung Jawab
Hak kemerdekaan mengemukakan pendapat tidak boleh digunakan
sekehendak hati karena di dalam hak tersebut juga melekat kewajiban untuk
menghormati dan menghargai hak yang sama yang dimiliki orang lain, tetai jika
pembatasan atau pengekangan dilakukan pemerintah terhadap rakyat demi
kepentingan kekuasaan pemerintah semataa, hal tersebut merupakan sebuah
kesalahan fatal.
Perekembangan tentang penyampaian pendapat yang semakin baik, ternyata
masih ada pemerintah melakukan pengekangan terhadap kebebasan
mengemukakan pendapat. Pengekangan terhadap hak-hak warga negar dalam
menyampaikan pendapat di muka umum secara garis besar dapat mengakibatkan:
a. Terhambatnya arus informasi dalam kehidupan masyarakat
b. Terbentuknya tirani penguasa yang dapat menjadikan pemerintahan yang
tidak bersih dan tidak berwibawa
c. Munculnya kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah
d. Munculnya sikap apatis dalam perkembangan demokrasi yang mengarah
pada timbulnya golongan putih pada pemilu.
e. mengancam stabilitas nasional4

4
Susilo Tri Widodo, Op.cit., hal. 37.

9
Menyampaikan pendapat bagi setiap warga negara dapat dilakukan melalui
berbagai saluran. Pada prinsipnya saluran itu terbagi menjadi 2, yaitu saluran
tradisional dan saluran modern.

Saluran tradisional adalah saluran yang sejak dahulu kala sudah merupakan
sarana komunikasi antar-manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Saluran
tradisional tersebut tidak memerlukan tekhnologi modern, seperti pertemuan
antar-pribadi, forum umum, dsb.

Saluran modern adalah saluran komunikasi yang menggunakan media


dengan peralatan modern, seperti telepon, Koran, majalah, selebaran, bulletin,
dsb.

Apabila dalam penyampaian pendapat secara bebas tanpa pertanggung


jawaban, maka akan menimbulkan hal-hal yang bersifat negative dalam
masyarakat. Demonstrasi, pawai, mimbar yang tidak terkendali dapat mengarah
pada tindakan perusakan, penjarahan, pembakaran,dan bentrokan missal. Oleh
karena itu, menyampaikan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah hak asasi manusia yang
menyangkut kebebasan untuk menyampaikan pendapat atau buah pemikirannya,
baik secara lisan maupun tulisan. Pendapat dapat disampaikan secara lisan,
tulisan, ataupun media cetak. Penyampaian pendapat harus juga sesuai dengan
kewajiban dan tanggung jawab, seperti menghormati hak-hak dan kebebasan
orang lain, aturan moral yang diakui umum, hukum dan peraturan perundang-
undangan, keamanan dan ketertiban umum, dan sebagainya. Landasan dalam
berpendapat diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 dan UU Nomor 9 Tahun 1998. Hak
kemerdekaan mengemukakan pendapat tidak boleh digunakan sekehendak hati
karena di dalam hak tersebut juga melekat kewajiban untuk menghormati dan
menghargai hak yang sama yang dimiliki orang lain, tetai jika pembatasan atau
pengekangan dilakukan pemerintah terhadap rakyat demi kepentingan kekuasaan
pemerintah semataa, hal tersebut merupakan sebuah kesalahan fatal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Majid, Muchtar Ghazali. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. bandung :


PT. Remaja Rosdakarya.

Widodo, Susilo Tri. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Surabaya:CV. Sindunata.

https://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-7/kemerdekaan-
mengemukaksn-pendapat/.

https://brainly.co.id/tugas/141179

https://bud1purn4m4.wordpress.com/2013/05/28/hakekat-kemerdekaan-
mengemukakan-pendapat/

12

Anda mungkin juga menyukai