Setiap warganegara yang akan menyelenggarakan unjuk rasa mempunyai hak dan kewajiban
yang mestinya harus dipatuhi. Hak dan kewajiban ini diatur dalam Pasal 5 dan 6 UU No.9
Tahun 1998. Hak-hak yang dimiliki warganegara dalam menyampaikan pendapat dimuka
umum yakni mengeluarkan pikiran secara bebas dan, memperoleh perlindungan hukum,
sedangkan kewajiban-kewajiban yang harus ditanggung oleh warganegara dalam
menyampaikan pendapat di muka umum antara lain menghormati hak-hak dan kebebasan
orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati hukum dan
ketentuan peratuan perundangan yang berlaku, menjaga dan menghormati keamanan dan
ketertiban umum; dan menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk aparat
pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia; menghargai asas
legalitas; menghargai prinsip praduga tak bersalah; dan menyelenggarakan pengamanan.
(Pasal 7 UU No. 9 Tahun 1998). Selain hak dan kewajiban para demonstran dan para aparatur
penegak hukum.
Secara garis besar ada beberapa upaya yang dapat dilakukan pihak Kepolisian terkait dengan
upaya pembinaan terhadap mahasiswa yang lebih sering terlibat pada sebuah aksi
demonstrasi dan unjuk rasa yang sering kali berujung pada sebuah aksi anarkis,diantaranya :
1. Mengadakan sosialisasi berupa pemaparan dan pemberian pemahaman tentang tata cara
penyampaian pendapat dimuka umum yang sehat,sesuai dengan UU No 9 tahun 1998.
2. Senantiasa mengadakan forum diskusi maupun tatap muka atau pun kegiatan lainnya
dengan kalangan mahasiswa dengan tujuan mempererat hubungan dan keharmonisan antara
Kepolisian dengan mahasiswa.
3. Selalu melakukan pelatihan-pelatihan tentang protap-protap penanganan kerusuhan massa.