Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aksi demonstrasi atau unjuk rasa sudah menjadi cara yang dilakukan oleh rakyat
Indonesia untuk mengeluarkan suara atau menuntur haknya secara kolektif, menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentangan kebijakan yang dilaksanakan dimana saat
terdapat suatu kebijakan yang dianggap tidak mensejahterakan kelangsungan hidup
mereka.
Demonstrasi umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa atau orang-orang yang
tidak setuju dengan pemerintahan dan yang menentang kebijakan pemerintah, namun
demonstrasi juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan yang sudah
mereka sepakati bersama.
Mahasiswa pada umumnya di taraf perkembangan dewasa awal merupakan suatu masa
penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial yang
baru.
Beberapa sikap yang dianggap kritis mahasiswa, membuat perubahan dan membuat para
pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah atau cemas. Satu hal yang menjadi
kebanggan mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan.
Di mata masyarakat pada umumnya, mahasiswa merupakan agen perubahan sosial atau
seseorang yang membawa perubahan yang dapat meresap aspirasi masyarakat dengan
dekat dan dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pada dasarnya aksi demo sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang
butir-butir pengamalannya mencakup musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Dengan kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh berbagai
elemen mayarakat tak terkecuali mahasiswa dan organisasi tani.
Demonstrasi merupakan bentuk ekspresi yang produktif dari sekelompok orang yang\
berisikan tuntutan atas keadaan, kenyataan, luapan kesadaran dan bahkan merupakan
bentuk pendidikan kritis kebangsaan.
Mengenai demonstrasi yang sehat tanpa adanya anarkis, selain memperbaiki sistem
pelayanan masyarakat perlu adanya kesadaran dan kontrol dari para demonstran serta
saling pengertian dari pihak pengamanan polisi untuk aksi massa/demonstrasi yang ideal
agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan bahkan menjadi korban.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
a. Apa pengertian demonstrasi?
b. Apakah demonstrasi selalu membawa perubahan?

C. Manfaat/Tujuan
Manfaat/ tujuan makalah yang bertema “demonstrasi” adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dan menganalisa batasan hak-hak terhadap para pengunjuk rasa atau
para demonstran menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Untuk mengetahui dan menganalisa bentuk-bentuk tindakan apa saja yang dilakukan
oleh pengunjuk rasa atau demonstran yang dapat dikualifikasikan sebagai tindakan anarki
oleh Prosedur Tetap Nomor: Protap/1/X/2010 tentang Penanggulangan Anarki.
c. Untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana potensi pelanggaran Hak Asasi
Manusia di dalam Prosedur Tetap Nomor: Protap/1/X/2010 tentang penanggulangan
anarkis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Demonstrasi
Unjuk rasa atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk penyampaian pendapat di
muka umum yang dijamin oleh undang-undang. Salah satu ketentuan yang mengatur
demonstrasi adalah UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum.
Dalam undang-undang ini, demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang
atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif di muka umum.
Demonstrasi menjadi perwujudan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Pasal 28 UUD 1945 berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang.”
Selain itu, ada juga Pasal 28E Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Tak hanya itu, sebagai hak
asasi manusia, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum tentu juga tercantum
dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk
menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan”
Demonstrasi merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan
suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan dan pemerintahan yang
menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak atau (rakyat).
Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk
menentukan sendiri jalan hidupnya, sehingga hak tersebut harus dihormati dan diberikan
peluang serta pertolongan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan menempatkan
tanggung jawab social dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
tanpa meninggalkan kepentingan perorangan atau kelompok.
Banyak sekali para pendemo tidak didengar oleh orang petinggi – petinggi dan diabaikan
sehingga para pedemo sangat kecewa dan akhirnya menjadi ricuh dan tidak tertib lagi,
maka dari itu pemerintah harus menghargai orang – orang yang sedang memberikan
pendapat dan memberikan respon kepada masyarakat umum.

3
B. Peranan Polisi
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan satu
kesatuan dalam melaksanakan peran:
a. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai
salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman, yang mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya
yang dapat meresahkan masyarakat.
b. Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjaminnya
keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Kepentingan umum adalah
kepentingan masyarakat dan/atau kepentingan bangsa dan negara demi terjaminnya
keamanan dalam negeri. Sedangkan “memelihara keamanan”, mengandung makna
menjaga terpeliharanya situasi dan kondisibebas dari kerusakan atau kehancuran yang
mengancam keseluruhan atau perorangan, dan memberikan rasa bebas dari ketakutan atau
kekhawatiran, sehingga ada kepastian dan rasa kepastian akan 13 terjaminnya segala
kepentingan, atau suatu keadaan yang bebas dari pelanggaran norma-norma hokum.

C. Contoh Demonstrasi
Salah satu contoh aksi unjuk rasa atau demonstrasi adalah demonstrasi buruh yang
digelar hampir setiap tahun pada Hari Buruh Internasional atau May Day tanggal 1 Mei.
Berbagai elemen buruh akan menggelar aksi di tingkat nasional maupun daerah. Biasanya,
aksi di tingkat nasional akan digelar di depan istana kepresidenan dan gedung
MPR/DPR/DPD. Sementara di tingkat daerah, aksi buruh digelar di kantor pemerintah
daerah setempat hingga pabrik atau perusahaan masing-masing buruh. Dalam aksinya, para
buruh akan menyuarakan sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan kepentingan mereka.
Misalnya, terkait upah minimum kabupaten/kota(UMK) atau upah minimum
provinsi(UMP), atau kebijakan terkait buruh, seperti penolakan UU Cipta Kerja atau
OmnibusLaw

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian sebelumnya terdapat poin-poin yang dapat menjadi suatu kesimpulan
antara lain:
Dasar Kebebasan Berekspresi di Indonesia Negara sebagai pemangku kewajiban harus
memastikan bahwa hak setiap warga negara dapat dipenuhi, dilindungi dan difasilitasi.
Di Indonesia bentuk jaminan kebebasan berekspresi oleh negara kepada
masyarakatnya termuat dalam :
a. Undang-Undang Dasar 1945 Konstitusi atau UUD 1945
memiliki muatan sosiologis, politis dan yuridis sehingga dalam kehidupan
bermasyarakat atau berbangsa harus berdasar pada nilai-nilai yang terkandung dalam
konstitusi.
Muatan konstitusi berisi salah satunya adalah jaminan Hak Asasi Manusia terkhusus
jaminan kebebasan untuk berekspresi sesuai pada Pasal 28E ayat (3) yang menyatakan
“setiap orang berhak atas kebebasan berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat”.
b. Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum Pada Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang ini menyebut bahwa “Setiap
Warga negara, secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat
Sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya negara telah mengakui dan
menjamin warga negaranya tentang hak kebebasan berekspresi.

B. Saran
Terjaminya hak atas kebebasan berekspresi di Indonesia dengan metode unjuk rasa atau
demonstrasi oleh negara sebagai bagian dari pengakuan hak asasi manusia diharapkan
masyarakat terkhusus gerakan mahasiswa agar dapat menggunakan hak tersebut dengan
sebaik-baiknya sebagai bentuk perjuangan penegakan keadilan, mengentaskan kemiskinan
dan melawan kebodohan.
Dalam menggunakan hak ini maka harus melihat sisi kewajiban atau
pertanggungjawaban agar tidak melanggar nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Para
pengguna hak juga harus mampu menganalisis secara matang terhadap suatu kasus agar
aksi yang dijalankan membuahkan hasil dan membawa kemanfaatan atau perubahan sosial
kearah yang lebih baik.
Negara sebagai pemangku kewajiban dan secara teknis penanganan dilakukan oleh
aparat kepolisian maka perlunya memahami peraturan yang berlaku secara utuh,
menanamkan jiwa kemanusiaan dalam menangani para pendemonstrasi sehingga tidak
melanggar hak asasi manusia, mengedepankan pendekatan persuasif dalam menangani
massa aksi dan lebih memperhatikan budaya yang berkembang di dalam masyarakat
sehingga tersampaikanya budaya masyarakat yang baik melalui penanganan kepolisian.

5
DAFTAR PUSTAKA

C MUHAMMAD TOMMY. (2020). Makalah Demontrasi


Diambil kembali dari http://repository.binadarma.ac.id/1276/2/BAB%201.pdf
Pada tanggal 01 November 2022

Kompas.Com (2022 April 22). Demonstrasi:pengertian,aturan, dan contohnya


Diambil kembali dari https://nasional.kompas.com/read/2022/04/22/0015001/demonstrasi
pengertian-aturan-dan-contohnya. Pada tanggal 01 November 2022

Kompasiana (2013 Maret 24). Demonstrasi


Diambil kembali dari
https://www.kompasiana.com/vinaalpiyani/552cbb6c6ea83414738b4586/demonstrasi.
Pada tanggal 01 November 2022

Anda mungkin juga menyukai