Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UAS:

1. (A) Aksi demonstrasi tersebut merupakan hak warga negara yang telah diakomodir
dalam UUD 1945? Sebutkan pasal berapa dan jelaskan isinya secara lengkap pasal
tersebut?
Jawab : DI MUKA UMUM - MENYAMPAIKAN PENDAPAT – KEMERDEKAAN
1998 UU NO. 9, LN 1998 / NO. 181, TLN. NO. 3789, LL SETKAB : 22 HLM

UNDANG-UNDANG TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN


PENDAPAT DI MUKA UMUM

 Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi


manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi
Universal Hak-hak Asasi Manusia. Kemerdekaan setiap warga negara untuk
menyampaikan pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi
dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk
membangun negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan sosial dan
menjamin hak asasi manusia diperlukan adanya suasana yang aman, tertib dan
damai. Hak menyampaikan pendapat di muka umum secara bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga perlu dibentuk Undang-undang tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
 Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1),
dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.
 Dalam Undang-Undang ini diatur tentang : bentuk dan atau cara penyampaian
pendapat di muka umum, dan tidak mengatur penyampaian pendapat melalui
media massa, baik cetak maupun elektronika dan hak mogok pekerja di
lingkungan kerjanya.

CATATAN :

 Undang-Undang ini mulai berlaku sejak diundangkan pada tanggal 26 Oktober 1998.
 Segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ada dinyatakan tetap
berlaku sepanjang tidak diatur khusus atau bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Undang-undang ini.
 Undang-undang ini terdiri dari 7 Bab dan 20 Pasal.
 Penjelasan 11 hlm.

(B) Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-
undang (UU) yang mengatur tentang demonstrasi. Telusuri secara online peraturan
PerUUan tersebut dan serta tautannya (link). Sebutkan UU tersebut dan pasalnya serta
jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut!
Jawab : Aksi demontrasi yang merusak fasilitas umum tersebut sudah tentu melanggar
UU tentang demonstrasi yang tertulis dalam UU Nomor 9 Tahun 1998. Terutama
dalam UU No.9 (C) dan (D) Tahun 1996 tertulis :
 bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi
manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi
Universal Hak-hak Asasi Manusia
 bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di
muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
 bahwa untuk membangun negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan
sosial dan menjamin hak asasi manusia diperlukan adanya suasana yang aman,
tertib,dan damai
 bahwa hak menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan secara
bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17462/node/21/uu-no-9-tahun-1998-
kemerdekaan-menyampaikan-pendapat-di-muka-umum

Demonstrasi terkait penolakan UU Omnibus Law sampai merusak fasilitas public


seperti 25 halte Trans-Jakarta tersebut sungguh amat disayangkan karena merugikan
masyarakat dan juga negara . Pelaku pengrusakan juga dapat dikenakan sanksi hukum
pidana sebagaimana tertulis dalam Pasal 406 KUHP :
 Barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hak membinasakan,
merusak membuat hingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu
barang yang sama sekali atau sebagiannya kepunyaan orang lain , dihukum
penjara selama-lamanya 2 tahun 8 bulan atau denda sebanyak-banyak Rp
4.500,- .

2. (A). Jika menggunakan kategori budaya politik Almond dan Powell, selama kurun
waktu tahun 1966 hingga 1998 (masa Orde Baru), Indonesia berada pada kategori
budaya politik yang mana? Jelaskan tentang budaya politik tersebut?

Jawab: Indonesia berada pada kategori budaya politik Subjek partisipan. Budaya
politik ini mengundang partisipasi masyarakat secara utuh ke dalam sistem politik
suatunegara. Sehingga umumnya masyarakat memiliki orientasi politik yang berbeda-
beda. Budayainilah yang diterapkan di Indonesia dimana setiap penduduknya
memiliki orientasi politikberbeda sehingga tercipta keberagaman yang indah.

(B). Terkait contoh kasus diatas, jelasan alasan Anda pada pilihan kategori budaya
politik dari Almond dan Powell tersebut! Lakukan analisis terhadap pilihan Anda
tersebut.

Jawab : Alasan saya memilih Indonesia pada kategori budaya politik subjek partisipan
karena budaya ini terjadi akibat adanya harmonisasi hubungan warga negara dengan
pemerintah yang ditunjukan oleh tingkat kompetensi politik, yaitu menyelesaikan
sesuatu hal secara politik, dan tingkat efficacy atau keberdayaan, karena mereka
merasa memiliki setidaknya kekuatan politik yang ditunjukan oleh warga negara. Pun
pengertian budaya politk partisipan adalah budaya politik yang ditandai adanya
kesadaran politik yang sangat tinggi. Budaya politik partisipan dapat dikatakan suatu
bentuk budaya yang anggota masyarakatnya condong diorientasikan secara eksplisit
terhadap sistem sebagai keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta
administratif. Budaya politik yang ditandai dengan adanya kesadaran dirinya atau
orang lain sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik. Umumnya masyarakat
budaya politik partisipan sadar bahwa betapapun kecil partisipasi dalam sistem
politik, tetap saja merasa berarti dan berperan dalam berlangsungnya sistem politik.
Begitu pun dengan budaya politik partisipan, masyarakat tidak menerima langsung
keputusan politik, karena merasa sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik yang
memiliki hak dan tanggung jawab.

3. (A). Joan Nelson dalam bukunya No Easy Choice, membedakan tipe partisipasi
politis yaitu partisipan yang otonom dan yang dimobilisasi. Setelah membaca artikel
di atas, menurut Anda manakah yang terjadi di Indonesia saat itu?

Jawab : Menurut saya dari artikel di atas , tipe partisipasi politis yang dilakukan
adalah pastisipan yang dimobilisasi. Mengapa demikian? Karena partisipasi Politik
seperti ini bisa diartikan sebagai kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk
tidak ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan tujuan memengaruhi
pengambilan keputusan politik. Hal ini umumnya dilakukan seseorang dalam
posisinya sebagai partai yang berkuasa bukan warga negara, seperti politikus atau
pegawai negeri. Dan sifatnya yang tentunya dimobilisasi oleh negara ataupun partai
yang berkuasa.

(B). Jelaskan alasan jawaban Anda pada poin a, dan lengkapi argumen jawaban Anda
dengan materi yang telah Anda pelajari pada BMP dan dengan sumber referensi lain
merujuk pada jurnal ilmiah online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan
tautan (link) sumbe rujukan online tersebut!

Jawab : Alasannya adalah karena didasarkan pada lima faktor yang menjadi penyebab
meningkatnyakeikutsertaan pemilih pada Pemilu kali ini dituliskan bahwa :
 Pertama, faktor kandidat yang mungkin lebih menarik dan berkampanye dengan
atraktif.
 Kedua, faktor pemilih yang merasa terwakili, baik secara politik atau programatik
 Ketiga, ada faktor kontestasi yang ketat.
 Keempat, faktor gencarnya pemberitaan media mengenai Pemilu 2019.
Kelima, faktor sosialisasi dari KPU yang maksimal. Semua faktor itu berkontribusi
(menaikkan tingkat partisipasi).
Dari kelima factor itu merupakan bentuk pengerahan orang lain dimana partisipasi
politik dimobilisasi dengan didefinisikan sebagai seseorang atau sekelompok orang
yang bertindakpolitik karena didorong dengan pihak lainnya . Bagi Huntington and
Nelson, perbedaanpartisipasi politik sukarela dan mobilisasi (diarahkan, senada
dengan dipaksa) hanya dalam aspek prinsip, bukan kenyataan tindakan: Intinya baik
sukarela ataupun dipaksa,warganegara tetap melakukan partisipasi politik.

4. (A). Han Kelsen membagi bentuk negara menjadi 3 (tiga) yaitu: bentuk federasi,
konfederasi dan negara kesatuan. Menurut Anda, apakah bentuk negara Indonesia
yang berbentuk negara kesatuan sudah tepat?

Jawab: Dilihat dari segi susunan Negara kesatuan, maka Negara kesatuan bukan
Negara tersusun dari beberapa Negara melainkan Negara tunggal. Abu Daud Busroh
mengutarakan: Negara kesatuan adalah Negara yang tidak tersusun dari pada
beberapa Negara, seperti halnya dalam Negara federasi, melainkan Negara itu sifatnya
tunggal, artinya hanya ada satu Negara, tidak ada Negara di dalam Negara. Jadi
dengan demikian, di dalam Negara kesatuan itu juga hanya ada satu pemerintahan,
yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam
segala lapangan pemerintahan. Pemerintahan pusat inilah yang pada tingkat terakhir
dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatu dalam Negara tersebut. Dan menurut
saya Indonesia sudah tepat disebut bentuk negara kesatuan karena indonesia hanya
memiliki satu Negara tidak ada Negara didalam Negara seperti yang telah dijelaskam
diatas. Indonesia juga hanya meliki satu Presiden dan Wakil Presiden dengan
beberapa mentri didalam nya yang sudah terstruktur.

(B). Jelasan alasan Anda pada pilihan poin a. Lengkapi dengan sumber referensi,
merujuk pada media online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan sumber
online yang Anda jadikan rujukan tersebut!

Jawab : Alasan mengapa pada point A Indonesia merupakan Negara kesatuan karena

 Untuk menjawab tantangan cultural diversity yang secara inheren dimiliki oleh
bangsa Indonesia.
 Agar dapat memiliki pemerintahan yang bersifat sentralisasi, namun juga
dapat mendistribusikan kekuasaannya pada setiap daerah yang ada.
 Menyesuaikan dengan kondisi realitas di Indonesia.
 Sebagai upaya untuk menyatukan berbagai perbedaan identitas yang ada.

Sumber Referensi:

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Makna%20NKRI%20-
%20DWI/Makna-NKRI.html

https://lingkarkediri.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-671559266/inilah-alasan-
indonesia-disebut-negara-kesatuan-bukan-negara-konfederasi-atau-federal

Anda mungkin juga menyukai