Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU POLITIK

AKSI DEMONSTRASI MERUPAKAN HAK WARGA NEGARA YANG TELAH


DIAKOMODIR DALAM UUD 1945. PADA BULAN OKTOBER 2020, TERJADI
SERANGKAIAN AKSI DEMONSTRASI TERKAIT UU OMNIBUS LAW. DAMPAK DARI
SERANGKAIAN DEMONSTRASI TERSEBUT DIANTARANYA KERUSAKAN
FASILITAS PUBLIK, DI ANTARANYA 25 HALTE TRANS-JAKARTA. KERUGIAN
DEMONSTRASI DI JAKARTA TERSEBUT DIPERKIRAKAN MENCAPAI RP 65 MILIAR

Disusun Oleh : Moh Iqbal Rizky Putra

NIM : 051572132

UNIVERSITAS TERBUKA 2023


Tugas 1
Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD 1945. Pada
bulan Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law. Dampak dari
serangkaian demonstrasi tersebut diantaranya kerusakan fasilitas publik, di antaranya 25 halte
Trans-Jakarta. Kerugian demonstrasi di Jakarta tersebut diperkirakan mencapai Rp 65 miliar

Pertanyaan:
Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-undang
(UU) yang mengatur tentang demonstrasi..
a. Telusuri secara online peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut dan pasalnya serta
jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?
b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi (UUD 1945) sampai dengan
peraturan pelaksananya?
c. Beri kesimpulan (argumentasi Anda)!

Jawaban:
A. Untuk membangun negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan sosial dan
menjamin hak asasi manusia diperlukan adanya suasana yang aman, tertib dan damai. Hak
menyampaikan pendapat di muka umum secara bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga perlu dibentuk Undang-
undang tentang UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 9
TAHUN 1998 (9/1998) Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Dasar
hukum undang-undang ini adalah :
- Pasal 5 ayat (1) Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berhak
untuk:
a. mengeluarkan pikiran secara bebas;
b. memperoleh perlindungan hukum.
- Pasal 20 ayat (1) Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
Undang undang.
B. Peraturan yang mengatur tentang operasional aksi demonstrasi adalah Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1998 Pasal 2 dan Pasal 8 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat
di Muka Umum.
- Pasal 2 Ayat (1) “Setiap warga Negara, secara perorangan atau kelompok, bebas
menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berkumpul, dan bernegara”.
- Ayat (2) “Penyampaian pendapat dimuka umum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
undang-undang ini”.
- Pasal 8 Menyatakan “Masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawab
untuk berupaya agar penyampaian pendapat di muka umum berlangsung secara umum,
tertib, dan damai”.

Kesimpulan:
Pendapat saya mengenai Demo yang dilakukan masyarakat, diharapkan tak berlangsung
anarkis. Jangan pula merusak fasilitas publik milik negara yang dibangun dengan uang
rakyat melalui pajak. Demo atau penyampaian ppendapat bisa diutarakan dengan cara:
- Melaporkan rencana aksi demonstrasi kepada pihak berwajib;
- Berorasi tidak menghasut, menghina ataupun memaki pihak lain;
- Tidak merusak fasilitas umum;
- Menghindari tindakan anarkis;
- Tidak membawa senjata tajam dan/atau bahan peledak;
- Saling menghormati dan menghargai antar demonstran dan aparat keamanan;
- Selesaikan permasalahan dengan kepala dingin hingga mencapai hasil dan solusi yang
diharapkan.
Undang-Undang ini diatur tentang : bentuk dan atau cara penyampaian pendapat di
muka umum, dan tidak mengatur penyampaian pendapat melalui media massa, baik

cetak maupun elektronika dan hak mogok pekerja di lingkungan kerjanya. Oleh karena
itu, mari berdemo dengan cara sehat, cerdas, dan bersahaja, serta tak lupa menjunjung
tinggi penegakan hukum yang berlaku. Karena demo itu tidak dilarang, tapi harus tetap
kondusif.
Daftar Pustaka

BMP Pengantar Ilmu Politik ISIP4212/3SKS/MODUL 1-3

Khakim, Abdul. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia: Berdasarkan Undang-Undang


Nomor 13 Tahun 2003. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007.

Kusnardi, Moh, dan Harmaily Ibrahim. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Pusat
Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, 1988.

Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.

www.bphn.go.id
www.regulasip.id
www.dpr.go.id

Anda mungkin juga menyukai