Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Nama: Nico Bonan Syah

NIM: 043757447

Matakuliah: ISIP4212 Pengantar Ilmu Politik

Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tentu melanggar undang-undang (UU) yang
mengatur tentang demonstrasi. Tindakan ini jelas tindakan kriminil yang tidak dapat ditolerir
dan harus dihentikan. Indonesia ialah Negara Hukum yang menjunjung besar Demokrasi.
Demonstrasi atau biasa disebut dengan unjuk rasa adalah bentuk kehidupan demokrasi
dengan mengantarkan gagasan maupun ide dihadapan umum sebagai upaya penekanan secara
politik akan kebijakan-kebijakan yang mementingkan kelompok tertentu.

a. Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di


Muka Umum.

Isi dari undang-undang tersebut yaitu menyampaikan pendapat di muka umum merupakan
salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945
yang berbunyi, "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang".

Udang-undang ini mengatur bentuk dan atau cara penyampaian pendapat di muka umum, dan
tidak mengatur penyampaian pendapat melalui media massa, baik cetak maupun elektronika
dan hak mogok pekerja di lingkungan kerjanya.

b. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 ada 3 pasal yang mengatur tentang penyampaian
pendapat dimuka umum yaitu:

1. pasal 5 ayat (1)

2. pasal 20 ayat (1)

3. pasal 28

Agar para demonstran tidak mendapat sanksi hukum dalam menyampaikan pendapat di muka
umum, hendaknya mengikuti tata cara demonstrasi menurut Undang-Undang No. 9 Tahun
1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaiakan Pendapat di Muka Umum yaitu sebagai
berikut:
1) Menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Polri yang dilakukan oleh yang
bersangkutan, pemimpin, atau penanggung jawab kelompok.
2) Pemberitahuan diberikan selambat-lambatnya 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam
sebelum kegiatan dimulai.
3) Pemberitahuan memuat: maksud dan tujuan, tempat, lokasi, dan rute, waktu dan lama,
bentuk, penanggung jawab, nama dan alamat organisasi, kelompok atau perorangan,
alat peraga yang dipergunakan; dan atau jumlah peserta.
4) Setiap sampai 100  orang pelaku atau peserta unjuk rasa atau demonstrasi dan pawai
harus ada seorang sampai dengan lima orang penanggung jawab.
5) Setelah menerima surat pemberitahuan, Polri wajib maka calon pendemo segera
memberikan surat tanda terima pemberitahuan; berkoordinasi dengan penanggung
jawab penyampaian pendapat di muka umum; berkoordinasi dengan pimpinan
instansi/lembaga yang akan menjadi tujuan penyampaian pendapat; mempersiapkan
pengamanan tempat, lokasi, dan rute.
6) Pembatalan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum disampaikan secara
tertulis dan langsung oleh penanggung jawab kepada Polri selambat-lambatnya 24 
jam sebelum waktu pelaksanaan.

c. Menurut argumen saya terkait dengan aksi demonstrasi yang terjadi pada bulan Oktober
2020 yang terkait dengan penentangan UU Omnibus Law yang mengakibatkan kerusakan
fasilitas umum harus dihentikan karna melanggar Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1998
Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum, yang merupakan salah
satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.

Berdasarkan artikel yang dibuat oleh kumparan news ada beberapa kerusakan fasilitas umum
yang ada di jakarta seperti berikut ini:

1) 11 Halte Transjakarta di Rusak Massa, 2 di Bundaran HI


2) Massa Demo Juga Rusak Stasiun MRT Bundaran HI
3) Eks Bioskop Senen Terbakar, 33 Unit Damkar Dikerahkan

Dasar hukum undang-undang ini adalah pasal 5 ayat (1), pasal 20 ayat (1), dan pasal 28
Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian agar para demonstran tidak mendapat sanksi hukum
dalam menyampaikan pendapat di muka umum, hendaknya mengikuti tata cara demonstrasi
menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaiakan
Pendapat di Muka Umum.
Sumber:

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54445044

https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/download/3820/2702

https://www.bphn.go.id/data/documents/98uu009.pdf

https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2021/05/03/jangan-asal-demonstrasi-kenali-dulu-tata-
caranya-2/

https://www.dpr.go.id/jdih/index/id/467

Sekian & Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai