Anda di halaman 1dari 2

TUGAS !

NAMA : TAUFIK AKBAR HIDAYAT TATO


NPP : 29.1532
KELAS : H3
NO. ABSEN : 26

Budaya demonstrasi atau unjuk rasa sering kali terjadi di kehidupan sosial
masyarakat,. Tak heran jika dalam setahun ada beberapa hal yang harus didemokan.
Demonstrasi dilakukan biasanya karena kurang adilnya suatu kebijakan bagi
masyarakat yang dikeluarkan atau diputuskan oleh pemerintah, sehingga perlu diprotes
atau dikaji ulang supaya masyarakat merasa keadilan atas kebijakan tersebut.
Demo merupakan tindakan protes atau tidak setuju dengan adanya suatu sistem.
Demo kerap dijadikan sebagai sarana untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, agar
didengar oleh sasaran demonstrasi tersebut seperti, pemerintah atau petinggi
perusahaan dan lain sebagainya.
Tujuan demo yaitu sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan. Biasanya,
demonstrasi itu seperti menyuarakan kegelisahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Faktornya yaitu kekecewaan atas kebijakan pemerintah, dengan apa yang telah atau
akan diputuskan oleh pemerintah yang tidak adil untuk masyarakat,
Dalam melaksanakan demo harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak
yang berwajib. urgensi dari demo sendiri yaitu agar suara masyarakat dapat didengar
oleh pemerintah, sehingga pemerintah dapat mengganti kebijakannya seperti yang
diinginkan oleh masyarakat.
Menurut saya, yang dapat kita pelajari dari demo itu ialah arti perjuangan untuk
menyuarakan ketidakadilan. Dampak yang diharapkan tentunya suara mahasiswa atau
demonstran bisa didengar dan pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang lebih
baik lagi ke depannya,
Pasca bergulirnya Reformasi 1998, tidak ada larangan bagi siapapun
melaksanakan aksi unjuk rasa karena telah dijamin dan dilindungi konstitusi dan
Undang-Undang(UU).Sehingga, pelarangan atau menghalang-halangi rencana aksi
unjuk rasa, adalah perbuatan melanggar konstitusi dan UU.
Konstitusi dan UU kita memberikan jaminan dan kebebasan kepada setiap
warga negara untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan sesuai dengan Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945. Sudah semestinya seluruh pihak
menghormati hak-hak konstitusional setiap warga negara, hak menyatakan pendapat
dihadapan publik telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
UU ini adalah produk penting dari Era Reformasi yang menjadikan Indonesia
negara demokratis yang diakui negara-negara lain sampai saat ini. Jika ada pihak yang
melarang aksi demonstrasi damai maka demokrasi kita bisa mundur kembali seperti
rezim Orde Baru berkuasa, dalam UU tersebut tidak ada larangan tempat unjuk rasa,
kecuali yang tertuang dalam Pasal 9 Ayat 2, yaitu di lingkungan istana kepresidenan,
tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta
api, terminal angkutan darat, dan objek-objek vital nasional.
Dalam UU tersebut juga dijelaskan tidak diperlukan adanya surat izin dari
penyelenggara aksi unjuk rasa kepada pihak Kepolisian. Yang diperlukan adalah
sebatas surat pemberitahuan yang disampaikan kepada pihak Kepolisian. Jadi bukan
surat izin. Dalam pasal 13 dijelaskan setelah menerima surat pemberitahuan dari
penyelenggara aksi, Polri wajib segera memberikan surat tanda terima pemberitahuan,
berkoordinasi dengan penanggung jawab aksi, berkoordinasi dengan pimpinan instansi
atau lembaga yang akan menjadi tujuan aksi, dan mempersiapkan pengamanan
tempat, lokasi dan rute.
Diketahui, dalam UU Nomor 9 Tahun 1998 dalam Pasal 18 Ayat 1 dan 2
disebutkan “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalang-
halangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang telah
memenuhi ketentuan Undang-undang ini dipidana dengan pidana penjara paling lama
satu tahun. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
kejahatan”.
Oleh karena itu, kepada para peserta aksi, dihimbau agar melaksanakan unjuk
rasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Silahkan sampaikan unjuk rasa
dengan damai, tertib, bersih, dan fokus pada tuntutan pada proses hukum. Aksi
tersebut jangan sampai ditunggangi oleh pihak yang ingin berbuat makar. Unjuk rasa
harus dijaga agar tetap sejalan dengan peraturan UU,

Anda mungkin juga menyukai