NIM: 050614008
UPBJJ: UT Bogor
a. Demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum. Ini
berkaitan dengan UndangUndang No 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum. Kemerdekaan menyampaikan pendapat ialah hak mutlak warga
negara dalam hal mengantarkan gagasan secara lisan, tulisan, secara independen serta
konsisten terhadap ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku di wilayah NKRI.
Unjuk rasa umumnya bisa diselenggarakan di ruang terbuka yang dapat diakses oleh
masyarakat. Namun, ada sejumlah tempat yang tidak diizinkan untuk digunakan sebagai
tempat penyampaian pendapat di depan umum. Lokasi-lokasi ini meliputi area sekitar istana
kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun
kereta api, terminal angkutan darat, dan obyek-obyek nasional yang sangat penting. Unjuk
rasa juga tidak diperbolehkan selama perayaan hari nasional. Selain itu, pelaksanaan
demonstrasi juga harus mendapatkan izin dari pihak kepolisian.
Fasilitas umum adalah instrumen fisik yang diadakan pemerintah untuk kepentingan
umum semacam jalan raya, lampu penerangan jalan, halte, trotoar, serta jembatan
penyebrangan. Sarana yang disediakan ini adalah sebagai sarana penunjang yang bertujuan
menyajikan kemudahan bagi masyarakat sehingga wajib dipelihara dengan baik.
Unjuk rasa ataupun demonstrasi adalah bentuk kehidupan demokrasi dengan
mengantarkan gagasan maupun ide dihadapan umum sebagai upaya penekanan secara politik
akan kebijakan-kebijakan yang mementingkan kelompok tertentu. Secara ilmu hukum ,
Negara menjamin demokrasi sesuai perundangundangan. Penafsiran ini sesuai berlandaskan
dasar Negara Indonesia yaitu UUD NRI 1945 pasal 28 yang memuat tentang kebebasan
menyampaikan pendapat sebebas-bebasnya tanpa diskriminasi. Dalam perkembanganya,
dalam perspektif lingkungan masyarakat maupun ikatan antar bangsa, Pasal 3 UU Nomor 9
Tahun 1998 Tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat Dimuka Umum menentukan
bahwa landasan pokok dalam mengutarakan gagasan dimuka umum berdasarkan lima asas
pokok. Asas tersebut adalah tanggung jawab dalam penalaran serta bertindak untuk
mengantarkan gagasan ataupun ide di muka umum.
b. Adapun UU yang mengatur demonstrasi sesuai dengan urutannya berdasarkan tata urutan
peraturan perundang undangan di Indonesia terdiri dari beberapa jenis. Hal ini diatur dalam
Pasal 7 ayat (1) UU N0.12 Tahun 2011 terkait jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan yakni:
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
c. Maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia adalah sebuah negara demokrasi, di mana rakyat
memiliki hak untuk menyuarakan aspirasi mereka, asalkan dalam batas-batas perundang-
undangan yang berlaku. Demonstrasi yang dianggap baik adalah demonstrasi yang tidak
merusak fasilitas umum, dan sebaiknya dilakukan di lokasi yang sesuai. Walaupun banyak
demonstrasi terjadi di sekitar istana kepresidenan, penting untuk diingat bahwa menurut Pasal
9 UU Nomor 9 Tahun 1998, demonstrasi dapat dilakukan di tempat terbuka untuk umum,
kecuali di wilayah sekitar istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer, rumah sakit,
pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan darat, dan obyek-obyek vital
nasional.
Kajian tentang penerapan demonstrasi, termasuk tata cara dan metode orasinya, memerlukan
analisis yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengungkapkan
pendapat mereka secara efektif dan pemerintah dapat memahami pesan yang disampaikan
melalui orasi. Dalam konteks demonstrasi, penting untuk mengevaluasi interaksi antara para
peserta demonstrasi dan aparat kepolisian untuk mencegah konflik fisik dan menghindari
korban. Ini juga mencakup langkah-langkah perlindungan bagi kedua belah pihak, yaitu
peserta demonstrasi dan pihak berwajib
Bagi para peserta demonstrasi, mengemukakan gagasan atau ide harus dilakukan dengan cara
yang resmi kepada pihak yang berwenang. Hal ini mencakup informasi seperti rencana
kegiatan demonstrasi, lokasi awal pertemuan, jumlah peserta, koordinator demonstrasi,
fasilitas dan infrastruktur yang akan digunakan, tujuan demonstrasi, serta orang-orang yang
akan menyampaikan gagasan dalam demonstrasi tersebut.
Sumber Referensi
Abdi, S. 2023. Demonstrasi adalah Bentuk Penyampaian Pendapat di Muka Umum, Kenali
Ketentuan dan Contohnya. Diakses pada 24 Oktober 2023 dari
https://www.liputan6.com/hot/read/5245059/demonstrasi-adalah-bentuk-penyampaian-
pendapat-di-muka-umum-kenali-ketentuan-dan-contohnya?page=4.
Badaruddin, Basri, dan Wahyuni. Penanganan Unjuk Rasa Dikaji dalam Sudut Pandang
Yuridis. Jurnal Qisthosia: Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 1, Nomor 2.
Dwiyanti, Budhiarta, dan Widyantara. 2021. Akibat Hukum Tindakan Anarkis Demonstran
Terhadap Perusakan Fasilitas Umum dan Penyerangan Petugas Kepolisian (Studi Kasus
Penolakan Pengesahan UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja). Jurnal Analogi
Hukum, Volume 3, Nomor 2.
Harruma dan Nailufar. 2022. Demonstrasi: Pengertian, Aturan, dan Contohnya. Diakses pada
24 Oktober 2023 dari https://nasional.kompas.com/read/2022/04/22/00150011/demonstrasi--
pengertian-aturan-dan-contohnya.
Merdeka.com. 2020. 6 Pelaku Demo Anarkis di Tangerang Terancam Pasal Berlapis. Diakses
pada 24 Oktober 2023 dari https://www.merdeka.com/peristiwa/6-pelaku-demo-anarkis-di-
tangerang-terancam-pasal-berlapis.html.