Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Nama :
NIM :
Mata Kuliah : PENGANTAR ILMU POLITIK
Petunjuk Pengerjaan Tugas:
1. Jawaban dibuat dalam format kertas A4 (MS Words) dengan tipe file word.
2. Menggunakan huruf Times New Roman, Font 12, spasi 1.5 dan layout A4.
3. Tulisan minimal 2 halaman dan tidak lebih dari 5 halaman.
4. Tidak dibenarkan melakukan copy-paste tanpa mencantumkan sumber. Segala tindakan
copy-paste tidak adakan diberi nilai untuk tugas tersebut dan atau diberi nilai 0
5. Mencantumkan 5 sumber online, artikel ilmiah, atau artikel berita dari portal berita. Tidak
dibenarkan menggunakan referensi dari wikipedia, blogspot, wordpress.
6. Gunakan e-Resources yang ada di website UT. 7. Unggah tugas dengan format .doc
atau .docx dengan contoh file sitinurbaya<>NIM<>T1<>ISIP4212 atau sitinurbaya
1234567 T1 ISIP4212.
Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD 1945.
Pada bulan Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law.
Dampak dari serangkaian demonstrasi tersebut diantaranya kerusakan fasilitas publik, di
antaranya 25 halte Trans-Jakarta. Kerugian demonstrasi di Jakarta tersebut diperkirakan
mencapai Rp 65 miliar Pertanyaan: Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut
tentu melanggar undang-undang (UU) yang mengatur tentang demonstrasi..
a. Telusuri secara online peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut dan pasalnya
serta jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?
b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi (UUD 1945) sampai
dengan peraturan pelaksananya?
c. Beri kesimpulan (argumentasi Anda)!
Jawaban:

a. Demonstrasi merupakan salah satu bentuk pemyampaian pendapat di muka umum yang
dijamin oleh undang-undang. Demonstrasi dapat dilakukan di tempat-tempat terbuka
untuk umum. Namun, ada beberapa lokasi yang tidak boleh dijadikan tempat
menyampaikan pendapat di muka umu, yaitu lingkungan istana kepresidenan, temapt
ibadah, instalasi militer, rumah sakit, Pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api,
terminal angkutan darat, obyek-obyek vital nasional. Aksi unjuk rasa pun tidak boleh
dilakukan pada hari besar nasional. Selain itu, demonstrasi juga harus mendapat izin dari
kepolisian.

Berikut undang-undang yang mengatur tentang demonstrasi:

1. Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka


Umum (UU No. 9 Tahun 1998). Undang-undang tersebut mengatur hak dan kewajiban,
bentuk-bentuk dan tata cara penyampaian pendapat di muka umum, serta sanksi bagi
pengunjuk rasa maupun pihak yang menghalangi masyarakat untuk berpendapat di muka
umum. Dalam undang-undang ini, demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebaginya
secara demonstratif dimuka umum.

2. Pasal 28 e ayat 3 UUD 1945. Berbunyi sebagai berikut “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Itu artinya seluruh warga
di Indonesia memiliki hak untuk menyampaikan hak dan berkumpul. Seperti dalam kasus
ini yaitu demonstrasi.

3. Undang-Undang nomor 39 tahun 1999 pasal 25. Pada undang-undang tersebut


menyatakan bahwa masyarakat memiliki HAK untuk menyampaikan pendapat baik
seacra terbuka maupun secara umum yang penting tetap mematuhi peraturan perundang-
undangan.

4. Pasal 10 ayat 1 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berbunyi sebagai


berikut “Barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan.”Menjelaskan tentang siapa yang melakukan kekerasan secara Bersama
sama maka akan dijerat hukum.

b. Urutan peraturan UU diatas, yakni:


1. Undang Nomor 9 Tahun 1998
2. Pasal 28 e ayat 3 UUD 1945
3. Undang-Undang nomor 39 tahun 1999 pasal 25
4. Pasal 10 ayat 1 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)

c. Demonstrasi boleh dilakukan dengan tetap mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Karena salah satu hak warga negara untuk menyampaikan aspirasi atau pendapatnya.
Dampak yang terjadi dari demonstrasi seperti rusaknya fasilitas umum yang dilakukan
saat demonstrasi merupakan bukan hal yang mencerminkan perilaku cinta tanah air.
Merusak fasilitas bukannya membangun bangsa tetapi malah ikut merusaknya. Oleh
karena itu, pada saat melalukan demonstrasi dengan tertib menyampaikan aspirasi sesuai
denga napa yang diinginkan dan apa yang ingin disampaikan tanpa melakukan tindakan-
tindakan yang justru tidak mencerminkan moral yang baik.

Referensi:
Demonstrasi: Pengertian, Aturan, dan Contohnya (kompas.com)
Tata Urutan Peraturan Perundang Undangan di Indonesia: Jenis hingga Penjelasan
(detik.com)
Pasal 10 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) – Yuridis.id
Makna Pasal 28 dalam UUD 1945 untuk Hak Asasi Manusia (detik.com)
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 - Pusat Data Hukumonline

Anda mungkin juga menyukai