Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD 1945. Pada bulan
Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law. Dampak dari
serangkaian demonstrasi tersebut diantaranya kerusakan fasilitas publik, di antaranya 25 halte
Trans-Jakarta. Kerugian demonstrasi di Jakarta tersebut diperkirakan mencapai Rp 65 miliar
Pertanyaan: Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-
undang (UU) yang mengatur tentang demonstrasi..
a. Telusuri secara online peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut dan pasalnya serta
jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat
di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.”
pasal 170 KUHP, yang mana ancaman pidana paling lama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan penjara
Perkara perusakan
“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan atau membikin
tidak dapat dipakai bangunan-bangunan, kereta api, trem, telegram, telpon atau litrik, atau
bangunan-bangunan untuk membendung, membagi atau menyalurkan air, saluran gas, air atau rel
yang digunakan untuk keperluan umum, diancam dengan pidana paling lama empat tahun”
dengan melawan hukum membinasakan, merusak, membuat sehingga tidak dapat dipakai
lagi atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya kepunyaan
orang lain, dihukum penjara selama-lamanya 2 (dua) tahun 8 (delapan) bulan atau denda
Pasal 407 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) - Bab XXVII Menghancurkan atau Merusak
Barang
b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi (UUD 1945) sampai dengan
peraturan pelaksananya?
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
Yang artinya setiap orang boleh mengeluarkan isi pikiran mereka dengan cara² yang benar yang telah
diatur oleh undang² dan tidak mencoreng nama pemerintah .
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
Demo adalah hak legal yang diboleh dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat dengan catatan sesuai
dengan aturan dan tidak bersifat anarkis
3. Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk menyampaikan
pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.”
Dalam setiap lapisan masyarakat setiap golongan boleh bersatu padu untuk menyuarakan pendapat
demi keinginan bersama
Pasal perusakan
406,407,408
Setiap lapisan masyarakat yang ada di indonesia boleh melakukan demo, dan demo adalah hak legal
yang diberikan untuk menyuarakan atau aspirasi agar bisa bekomunikasi dengan pemerintah atau
pejabat atas untuk suara² yang mereka rasa penting untuk didengarkan .
Akan tetapi sekarang, apapun yang dilakukan masyarakat bahkan sampai merusak sarana prasarana
fasilitas kota tetap saja pada akhirnya UU tentang cipta kerja disahkan dan ini masih menjadi pr bagi
pemerintah dimana masih banyak masyarakat yang tidak setuju dan masih banyak yang
merencanakan pemberontakan diluar sana untuk dibatalkan nya uu cipta kerja karna dianggap
sangat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat indonesia