Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

NAMA : PANJI ANOM

NIM : 042564187

PROGRAM STUDI : PENGANTAR ILMU POLITIK

Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD 1945. Pada bulan
Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law. Dampak dari
serangkaian demonstrasi tersebut diantaranya kerusakan fasilitas publik, di antaranya 25 halte Trans-
Jakarta. Kerugian demonstrasi di Jakarta tersebut diperkirakan mencapai Rp 65 miliar Pertanyaan:
Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-undang (UU) yang
mengatur tentang demonstrasi..

a. Telusuri secara online peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut dan pasalnya serta
jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?

b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi (UUD 1945) sampai dengan
peraturan pelaksananya?

c. Beri kesimpulan (argumentasi Anda)!

Petunjuk Pengerjaan Tugas:

1. Jawaban dibuat dalam format kertas A4 (MS Words) dengan tipe file word.

2. Menggunakan huruf Times New Roman, Font 12, spasi 1.5 dan layout A4.

3. Tulisan minimal 2 halaman dan tidak lebih dari 5 halaman.

4. Tidak dibenarkan melakukan copy-paste tanpa mencantumkan sumber. Segala tindakan copy-paste
tidak adakan diberi nilai untuk tugas tersebut dan atau diberi nilai 0.

5. Mencantumkan 5 sumber online, artikel ilmiah, atau artikel berita dari portal berita. Tidak
dibenarkan menggunakan referensi dari wikipedia, blogspot, wordpress.

6. Gunakan e-Resources yang ada di website UT. 7. Unggah tugas dengan format .doc atau .docx
dengan contoh file sitinurbaya<>NIM<>T1<>ISIP4212 atau sitinurbaya 1234567 T1 ISIP4212.
JAWABAN :

1. UU yang mengatur mengenai demonstrasi yaitu :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 9 TAHUN 1998 (9/1998)


TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM

Yang isinya :
a. bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi manusia
yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi Universal Hak-hak Asasi
Manusia;
b. bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum
merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara;
c. bahwa untuk membangun negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan sosial dan
menjamin hak asasi manusia diperlukan adanya suasana yang aman, tertib dan damai;
d. bahwa hak menyampaikan pendapat di muka umum secara bertanggung jawab sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, dan d, perlu
dibentuk Undang-undang tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum;

Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945

Selain itu, ada juga Pasal 28E Ayat 3 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”

Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 berbunyi, “Setiap orang berhak untuk menyampaikan
pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.”

2. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia adalah sebagai berikut :
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perppu;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah Provinsi;
6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Definisi :

1. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

2. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar (konstitusi) yang
tertulis yang merupakan peraturan negara tertinggi dalam tata urutan Peraturan Perundang-
undangan nasional.

3. Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR, yang
terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : Ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik ke
dalam atau keluar majelis, Keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis
saja.

4. Undang-Undang (UU) adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan


Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan bersama Presiden.

5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah Peraturan Perundang-


undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa,
dengan ketentuan : Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan berikut; DPR dapat
menerima/menolak Perppu tanpa melakukan perubahan; Bila disetujui oleh DPR, Perrpu
ditetapkan menjadi Undang-Undang; Bila ditolak oleh DPR, Perppu harus dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

6. Peraturan Pemerintah (PP) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh


Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.

7. Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh


Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.

8. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk


oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Gubernur.

9. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan
Bupati/Walikota.
Peraturan Pelaksanaan adalah aturan yang dibuat oleh eksekutif (pemerintah) atau badan
lain dalam rangka melaksanakan undang-undang. Berbeda dengan pembuatan undang-
undang, peraturan pelaksanaan dibuat dengan tidak melibatkan lembaga legislatif (DPR).

3. Kesimpulan nya menurut saya adalah Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam
Peraturan Perundang-undangan. Secara umum tujuan pembentukan perundang-undangan
adalah mengatur dan menata kehidupan dalam suatu negara supaya masyarakat yang diatur
oleh hukum itu memperoleh kepastian, kemanfaatan dan keadilan didalam kehidupan
bernegara dan bermasyarakat.

SUMBER :

https://www.bphn.go.id/data/documents/98uu009.pdf

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/22/00150011/demonstrasi--pengertian-aturan-dan-
contohnya

https://hukum.malangkota.go.id/tata-urutan-peraturan-perundang-undangan-di-indonesia/

https://setkab.go.id/mengapa-undang-undang-perlu-peraturan-pelaksanaan/

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AKTUALITA/article/download/2481/1624

Anda mungkin juga menyukai