NIM : E2306103503055 TUGAS : MERESUM MATERI PENGANTAR HUKUM INDONESIA
PENGANTAR HUKUM INDONESIA
Pengantar Hukum Indonesia merupakan suatu hal mengantar atau
memperkenalkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Sedangkan menurut norma dan kaidah sendiri hukum merupakan seperangkat yang berisi perintah atau larang yang mempunyai sifat memaksa. 1. Menurut E.Uttrecht dalam bukunya Pengantar dalam Hukum Indonesia “Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah masyarakat itu.” 2. Menurut A. Ridwan Halim dalam bukunya Pengantar Tata Hukum Indonesia dalam: Tanya Jawab menguraikan : “Hukum merupakan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.” 3. Menurut Immanuel Kant, dalam bukunya Inleiding tot de Rechtswetsnssehap “Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain. Menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.” Lahirnya hukum Indonesia bersamaan dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, saat bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya. Dengan adanya Undang-Undang Dasar 1945 dapat diketahui secara jelas dan tertulis tentang garis-garis pokok dari hukum Indonesia. Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa yaitu apabila dilanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas dan nyata. SUMBER HUKUM
1. Sumber Hukum Materiil
Sumber hukum materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum dan terdiri atas : a. Perasaan hukum seseorang atau pendapat hukum b. Agama c. Kebiasaan d. Politik hukum dari pemerintah 2. Sumber Hukum Formil a. Undang-Undang (statute) b. Kebiasaan (custom) c. Keputusan-keputusan hakim (Jurisprudentie) d. Traktat (treaty) e. Pendapat sarjana hukum (doktrin)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RI
1. Masa Sebelum Dekrit Presiden 5 Juli 1959
yang terdiri atas: a. Undang-Undand Dasar b. Undang-Undang (biasa) dan Undang-Undang Darurat c. Peraturan Pemerintah tingkat Pusat d. Peraturan Pemerintah tingkat Daerah 2. Masa Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 (sekarang) a. Bentuk dan Tata Urutan Peraturan Perundangan 1. UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) 4. Peraturan Pemerintah 5. Keputusan Presiden 6. Peraturan-Peraturan pelaksanaan lainnya b. Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Dasar ialah peraturan Negara yang tertinggi dalam Negara yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari peraturan perundangan lainnya yang dikeluarkan oleh suatu Negara. c. Ketetapan MPR ada dua macam ketetapan MPR 1. Ketetapan MPR yang memuat garis-garis dalam bidang legislative dilaksanakan dengan Undang-Undang 2. Ketetapan MPR yang memuat garis-garis dalam bidang eksekutif dilaksanakan dengan Keputusan Presiden d. Undang-Undang Undang-Undang ialah suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara. Undang- Undang mempunyai dua arti yaitu: 1. Undang-Undang dalam arti materiil adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk. 2. Undang-undang dalam arti formil adalah setiap keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena bentuk dan cara pembuatannya e. Perauran Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Perpu diatur dalam UUD 1945 Pasal 22 sebagai berikut: 1. dalah ha ihwal kegentingan yang memaksa, presiden berhak menetapkan Perpu 2. Peraturan Pemerintah itu harus mendapat persetujuan DPR dalam persidangan 3. Jika tidak mendapat persetujuan maka peraturan pemerintah harus dicabut f. Peraturan Pemerintah (PP) Peraturan pemerintah pusat memuat aturan-aturan umum untuk melaksanakan undang-undang dan peraturan pemerintah daerah isinya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah pusat, dan apabila bertentangan maka peraturan daerah yang bersangkutan dengan sendirinya batal (tidak berlaku) g. Keputusan Presiden (Kepres) Presiden berhak mengeluarkan keputusan presiden yang berisi keputusan yang bersifat khusus untuk melaksanakan ketentuan undang-undang yang bersangkutan, ketatapan MPR dalam bidang eksekutif atau peraturan pemerintah pusat. h. Peraturan-Peraturan Pelaksanaan Lainnya Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya baik yang diadakan oleh pejabat sipil maupun oleh pejabat militer, seperti keputusan menteri, instruksi menteri harus pula berdasar dan bersumber pada perundangan yang lebih tinggi.
SEJARAH KETENAGAKERJAAN RI
1. Lahirnya Negara Republik Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mengandung arti: a. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia b. sebagai puncak perjuanagan pergerkan kemerdekaan bangsa Indonesia c. titik tolak pelaksanaan amanat penderitaan rakyat. 2. Lahirnya Pemerintahan Indonesia Pada tanggal 18 Agustus 1945 bersidang dan hasilnya menetapkan: 1. Pembukaan UUD 1945 2. UUD 1945 sebagai undang-undang dasar negara Republik Indonesia 3. Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta masing0masing sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 4. Pekerjaan presiden untuk sementara dibantu oleh Komite Nasional Kemudian pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI sidan kembali dan hasilnya adalah: 1. Pembentukan 12 Departemen Pemerintahan 2. Pembagian wilayah Republik Indonesia menjadi 8 Provinsi dan tiap provinsi dibadi dalam karasidenn-karasidenan.
Didalam menentukan kewarganegaraan seseorang dipergunakan dua stelsel:
1. Stelsel aktif, orang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara. Dalam stelsel ini terdapat Hak Opsi yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan. 2. Stelsel Pasif, orang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu. Dalam stelsel ini terdapat Hak Repudiasi yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan. Selain terdapat dua stelsel, dalam menentukan kewarganegaraan negara menggunakan asas ius sanguinis dan asas ius soli. Dalam menggunakan asas-asas ini dapat timbul dua kemungkinan yaitu: 1. Seseorang dapat memiliki kewarganegaraan rangkap, yang disebut Bipatride. 2. Seseorang bisa sama sekali tanpa kewarganegaraan yang disebut dengan Apatride. SUMBER HUKUM TATA NEGARA RI
a. Sumber hukum materiil, yaitu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia dan falsafah negara b. Sumber hukum formil, yaitu UUD 1945, yang kemudian diikuti peraturan pelaksana dibawahnya. 1. Ketetapan MPR 2. Perpu 3. Peraturan Pemerintah 4. Keputusan Prsiden 5. Peraturan pelaksana lainnya Unsur-Unsur Negara Indonesia 1. Daerah atau wilayah - Daratan Teritorial yaitu meliputi seluruh daerah bekas Hindia Belanda termasuk Irian Barat - Laut Teritorial, meliputi segala perairan diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia. - Udara Teritirial 2. Rakyat - yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara - Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia 3. Penguasa tertinggi Kekuasaan negara Indonesia dilakukan oleh pemerintahan negara yang berdaulat artinya, kekuasaan tidak didapat dari dan tidak tunduk pada kekuasaan penguasa negara lain.
ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
A. Arti Administrasi Negara
a. Sebagai aparatur negara, aparatur pemerintah, tau institusi politik, artinya meliputi organ yang berada dibawah pemerintah b. Sebagai fungsi atau aktivitas yaitu kegiatan pemerintahan artinya mengurus kepentingan negara c. Sebagai proses teknis melaksanakan undang-undang artinya meliputi segala tindakan aparatur negara dalam menyelenggarakan undang-undang. B. Metode Adminitrasi Negara Dalam mengkaji Hukum Administrasi Negara dapat digunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut: 1. Metode interpretasi dari pernyataan-pernyataan perundang-undangan. 2. Metode lokasi (penempatan) suatu aturan, prinsip sebelum melakukan interpretasi atas norma hukum dalam suatu ajaran historis. 3. Metode lokasi historis yaitu perpaduan antara metode sosiologis dan historis yang diterapkan secara khusus dalam ilmu hukum administrasi C. Syarat-syarat Pelaksanaan Hukum Negara 1. Efektivitas artinya kegiatan harus mengenai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan 2. Legitimasi artinya kegiatan administrasi negara jangan sampai menimbulkan keributan 3. Yuridiktas adalah syarat bahwa perbuatan pejabat administrasi negara tidak boleh melawan atau melanggar hukum 4. Legalitas adalah setiap perbuatan atau keputusan administrasi negara harus berdasarkan ketentuan undang-undang 5. Moralitas adalah moral dan etika umum maupun kedinasan harus dijunjung tinggi bersikap sopan santun. 6. Efisiensi wajib dikerjakan seoptimal mungkin 7. Teknik dan teknologi wajib dipakai untuk mengembangkan mutu prestasi yang sebaik baiknya. D. Asas-Asas Pelaksanaan Administrasi Negara Untuk mencegah penyalahgunaan jabatan dan wewenang terdapat dua asas yaitu : 1. Asas mengenai prosedur dan/atau proses pengambilan keputusan yang apabila dilanggar maka secara otomatis keputusan yang bersangkutan batal demi hukum tanpa memeriksa lagi kasusnya 2. Asas mengenai kebenaran fakta yang dipakai sebagai dasar untuk membuat keputusan yaitu asas larangan kesewenang wenangan, asas larangan De Tournement De Pouvoir, Asas kepastian hukum, asas larangan melakukan diskriminasi hukum, asas batal karena kecerobohan pejabat yang bersangkutan.