Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Salsabila Hariri

NIM : 2230611005
Kelas : Akuntansi 2A
Keterangan : Tugas Rangkuman

Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

A. Pengertian Dasar Negara


Dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang merupakan suatu pedoman dalam
mengatur kehidupan penyelenggaraan tatanegara yang mencakup berbagai bidang
kehidupan. Selain itu Pancasila juga merupakan sebagai sumber segala hukum.

B. Pengertian Konstitusi
Pengertian konstitusi menurut para ahli:
1) Bolingbroke
Konstitusi dalam pengertian luas merupakan ketentuan-ketentuan/hukum dasar
(droit constitunelle). Bentuk konstitusi yaitu ada yang tertulis dan tida tertulis.
2) Lord Bryce dan C.F. Strong
Konstitusi dalam pengertian sempit ialah piagam dasar atau undang-undang dasar
(loi constitunelle) yang merupakan dokumen lengkap mengenai peraturan dasar negara.
3) Herman Heller
Konstitusi memiliki arti yang lebih luas daripada undang-undang dasar.
4) Struycken
Konstitusi adalah undang-undang dasar. Pengertian ini berarti konstitusi memuat
garis-garis besar dan asas tentang organisasi daripada negara.
5) Oliver Cromwell
Konstitusi dan UUD merupakan sebagai “instrument of government” (pegangan
pemerintah).
6) Lasalle
Konstitusi merupakan hubungan kekuasaan dalam masyarakat.
7) K.C. Wheare
 Konstitusi merupakan naskah hukum “the rule of the constitution”.
 Konstitusi selain mengatur ketentuan-ketentuan hukum juga merupakan cantuman
ideologi, aspirasi, cita-cita politik, dan pengakuan kepercayaan.

C. Substansi Konstitusi Negara


1) Sifat dan Fungsi Konstitusi
a. Sifat Konstitusi
1. Sifat Konstitusi Secara Umum
 Normatif: artinya aturan yang harus ditaati oleh penyelenggara dan warga
negara.

1
 Nominal: artinya pilihan pasal yang dilaksanakan oleh penguasa
 Semantik: artinya UUD hanya sebagai simbol, segangkan aturan bernegara
merupakan kemauan penguasa politik
2. Sifat Pokok Konstitusi
 Flexible (Luwes): artinya mudah mengikuti perkembangan jaman (seperti
Inggris dan Selandia Baru).
 Rigid (Kaku): artinya hukum dasar yang tidak mudah dirubah (seperti
Amerika, Kanada, dan Indonesia).
b. Fungsi Konstitusi
Fungsi pokok konstitusi (UUD) adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintah
agar tidak terjadinya kesewenang-wenangan, dengan demikian hak-hak warga
negara tetap terlindungi.
1. Fungsi Umum Konstitusi
 Sebagai pengontrol penyelenggaraan negara
 Sebagai indikator keberhasilan pemerintahan
 Sebagai kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.
2. Fungsi Operasional Konstitusi
 Untuk membatasi perilaku pemerintah secara efektif
 Untuk membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara
 Untuk menentukan hubungan antar lembaga negara (seperti hubungan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif)
 Untuk menentukan pembagian kekuasaan dalam negara
 Untuk menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang penguasa
 Sebagai landasan stuktural penyelenggaraan pemerintahan.
2) Kedudukan Konstitusi
Kedudukan konstitusi/undang-undang bertujuan untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan dengan sebaik-baiknya dengan cara mengetahui aturan
pokok/dasar-dasar ketatanegaraannya.
3) Cara Membentuk dan Merubah Konstitusi
Membentuk konstitusi yaitu dengan cara:
a) Pemberian:
 Raja memberikan UUD untuk dijalankan oleh suatu badan
 UUD dibentuk karena adanya rasa takut akan timbulnya revolusi, sehingga
dengan UUD kekuasaan raja dapar dibatasi
b) Dibentuknya UUD setelah negara didirikan
c) Cara revolusi atas persetujuan rakyat dan pemerintah
d) Cara evolusi yaitu dengan melakukan perubahan secara berangsur-angsur dalam
pembentukan UUD baru.
Mengubah konstitusi yaitu dengan cara:
a) Oleh badan legislatif
b) Referandum (pemungutan suara rakyat)
c) Oleh badan khusus yang dapat mengubah undang-undang dasar
d) Khusus di negara federasi menyetujui akan perubahannya UUD.

2
Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia

A. Pembukaan UUD 1945


1. Kedudukan Pembukaan (UUD 1945)
Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber motivasi, aspirasi, tekad, semangat serta
cita-cita hukum/moral bangsa Indonesia yang ingin ditegakna dalam lingkungan
nasional maupun internasional.
Pembukaan UUD 1945 merupakan rumusan yang fundamental, yaitu kalimatnya
tidak boleh diubah oleh siapapun termasuk MPR. Apabila dengan mengubahnya maka
esensi cita moral/hukum yang berusaha ditegakan-nya pun berubah.
2. Makna Dalam Pembukaan
a) Alinea ke-1: keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan
penjajahan.
b) Alinea ke-2: Kemerdekaan yang dicapai bangsa Indonesia merupakan hasil dari
perjuangan pergerakan dalam melawan penjajahan.
c) Alinea ke-3: Motivasi spiritual yang luhur adalah adanya berkat rahmat dari Allah
yang Maha kuasa.
d) Alinea ke-4: Adanya fungsi dan tujuan negara dalam susunan UUD yaitu
berkedaulatan rakyat dan dasar negara pancasila.
Adapun makna pembukaan UUD 1945 dalam perjuangan bangsa Indonesia dari ke-
4 alinea tersebut memiliki nilai yang bersifat universal dan lestari. Universal artinya
memiliki nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa di seluruh muka bumi,
sedangkan lestari artinya mampu menampung dinamika masyarakat sebagai landasan
perjuangan bangsa Indonesia.
3. Pokok-pokok Pikiran Dalam Pembukaan
a) Pokok pikiran pertama: mengenai negara, yaitu “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dengan berdasar atas persatuan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
b) Pokok pikiran kedua: kehendak negara yang “mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”
c) Pokok pikiran ketiga: negara yang “berkedaulatan rakyat berdasarkan atas
kerakyatan dalam permusyawaratan/perwakilan”
d) Pokok pikira keempat: negara berdasarkan atas “Ketuhanan Yang Maha Esa”
menurut dasar “kemanusian yang adil dan beradab”

B. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dengan batang tubuh UUD
yaitu karena adanya keterkandungan pokok-pokok pikiran pasal-pasal di batang tubuh
UUD 1945 tersebut. Sehingga pembukaan UUD 1945 memuat falsafah negara Pancasila
dengan batang tubuh UUD 1945 sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3
Berikut rincian hubungan pembukaan dengan batang tubuh UUD 1945:
1. Hukum Indonesia mengatakan bahwa pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan
yang terpisah dari batang tubuhnya, maka dari itu pembukaan UUD 1945 merupakan
hukum tertinggi karena kedudukannya yang lebih tinggi.
2. Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara (sumber hukum dasar) yang
fundamental.
3. Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang dapat diwujudkan.

C. Tata Urutan Peraturan Perundangan


1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Pelanggaran Lainnya
6. Kep. Presiden

D. Perbandingan Konstitusi pada Negara Republik Indonesia dengan Negara


Liberal dan Negara Komunis
1. Konstitusi NRI
Sistem pemerintahan negara pancasila telah tercantum dalam penjelasan UUD 1945
yaitu sebagai berikut:
a. Indonesia adalah negara hukum.
b. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
c. Kekuasaan tertinggi negara yaitu berada ditangan MPR.
d. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi dibawah majelis (MPR).
e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
f. Menteri negara merupakan pembantu Presiden.
g. Kekuasaan Presiden tidak terbatas.
2. Konstitusi Pada Negara Liberal
Kostitusi pada negara liberal artinya bahwa negara tidak boleh campur tangan
dalam urusan pribadi ekonomi, dan agama warga negaranya. Dengan kata lain negara
hanya berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban individu, serta menjamin
kebebasan yang seluas-luasnya, sebagai bentuk penghormatan terhadap Hak Asasi
Manusia. Adapun negara yang berkonstitusi pada liberal yaitu:
a. Inggris, dengan ciri-ciri:
 Kekuasaan legislative (DPR/Parlemen) memiliki kekuasaan yang lebih kuat
dari kekuasaan eksekutif (Pemerintah/Perdana Menteri).
 Menteri-menteri harus bertanggung jawab pada DPR atas tindakannya.
 Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik sebagian besar
anggota parlemen.

4
 Kedudukan kepala negara (Raja/ratu) merupakan simbol yang tidak dapat
diganggu gugat.
 Raja/ratu memberi persetujuan resmi terhadap undang-undang yang telah
disahkan oleh parlemen.
 Raja/ratu bertanggung jawab atas penunjukan perdana meteri dan pembubaran
parlemen.
 Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu tergantung pada perdana menteri dan
kabinetnya.
 Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas Majelis Rendah (House
of Commons) sedangkan raja/ratu meduduki jabatan warisan (House of Lord).
3. Konstitusi di Negara Komunis
Komunisme merupakan aliran politik yang menganut ajaran Karl Marx dan
Friedrich Engel dalam naskah untuk kaum komunis di London dengan judul Manifesto
Komunist yang dibuat di Brusel pada 1847.
Dasar komunis bagi konstitusi, terutama di RCC berdasarkan pada nilai-nilai:
 Gagasan monisme (lawan pluralisme).
 Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah guna mencapai komunisme.
 Negara merupakan alat utuk mencapai komunisme.
Adapun di komunisme tidak ada proses legislatif secara terbuka dan sedikitnya
undang-undang yang dipublikasi karena keputusan-keputusannya hanya berupa
kebijaksanaan/dokrin.
RRC sebagai negara yang menganut konstitusi komunisme berdiri pada tahun 1949.
Pada 1954 RRC menetapkan konstitusinya dalam Rakyat Nasional yang menyebutkan
bahwa “demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas pekerja dalam hal ini dikelola oleh Partai
Komunis Cina (PKC) sebagai inti kepemimpinan pemerintahan”.
Berikut lembaga-lembaga kenegaraannya terdiri dari:
 Ketua PKC dan PKC
 Kongres Rakyat Cina (KRC)
 Makamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat Tertinggi.

E. Sikap Positif Terhadap Konstitusi pada Negara


Sikap positif terhadap konstitusi yaitu dengan melaksanakan budaya taat asas dan
hukum dengan:
 Bersikap terbuka
 Mampu mengatasi masalah
 Menyadari adanya perbedaan
 Memiliki harapan realistis
 Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri
 Mau menerima dan memberi umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai