ESSAY
1. SISTEM PRESIDENSIAL
SISTEM PARLEMENTER
2.
1. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
( pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945 )
2. Perlindungan terhadap HAM, tercantum dalam bab XA UUD NRI
1945.
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah, tersurat dalam
pembukaan UUD NRI 45 alinea 4. “ … dalam Permusyawaratan… ”
4. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik yang berfungsi
untuk menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Pelaksanaan Pemilu, tercantum dalam bab VII B pasal 22E UUD NRI
1945
3. Pengawasan perda preventif : Pengawasan oleh pejabat yang berwenang
sebelum perda berlaku, berkaitan dengan pengesahan. Mencegah
penyimpangan sejak awal, ditindaklanjuti untuk pembetulan.
Pengawasan perda represif : Pengawasan oleh pejabat berwenang setelah
perda berlaku. Hasilnya berbentuk penangguhan berlaku atau pembatala,
bisa mengajukan keberatan
UUD 1945 sebagai sumber hukum, yang merupakan hukum dasar tertulis yang
mengatur masalah kenegaraan dan merupakan dasar ketentuan-ketentuan lainnya.
– Ketetapan MPR
a. undang-undang dalam arti materiel : peraturan yang berlaku umum dan dibuat
oleh penguasa, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
b. undang-undang dalam arti formal : keputusan tertulis yang dibentuk dalam arti
formal sebagai sumber hukum dapat dilihat pada Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat
(1) UUD 1945.
– Peraturan Pemerintah
UUD 1945 menentukan Keputusan Presiden sebagai salah satu bentuk peraturan
perundang-undangan. Bentuk peraturan ini baru dikenal tahun 1959 berdasarkan
surat presiden no. 2262/HK/1959 yang ditujukan pada DPR, yakni sebagai
peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh presiden untuk melaksanakan
Penetapan Presiden. Kemudian melalui Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966,
Keputusan Presiden resmi ditetapkan sebagai salah satu bentuk peraturan
perundang-undangan menurut UUD 1945. Keputusan Presiden berisi keputusan
yang bersifat khusus (einmalig) adalah untuk melaksanakan UUD 1945, Ketetapan
MPR yang memuat garis-garis besar dalam bidang eksekutif dan Peraturan
Pemerintah.
– Traktat
Traktat atau perjanjian yaitu perjanjian yang diadakan dua negara atau lebih. Kalau
kita amati praktek perjanjian internasional bebrapa negara ada yang dilakukan 3
(tiga) tahapan, yakni perundingan (negotiation), penandatanganan (signature), dan
pengesahan (ratification). Disamping itu ada pula yang dilakukan hanya dua
tahapan, yakni perundingan (negotiation) dan penandatanganan (signature).
6. Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur tentang negara, yaitu
antara lain dasar pendirian, struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-
lembaga negara, hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar lembaga
negara, wilayah dan warga negara. Hukum tata negara mengatur mengenai
negara dalam keadaan diam artinya bukan mengenai suatu keadaan nyata
dari suatu negara tertentu (sistem pemerintahan, sistem pemilu, dll dari
negara tertentu) tetapi lebih pada negara dalam arti luas. Hukum ini
membicarakan negara dalam arti yang abstrak.
7. 1. perekonomian lebih terarah dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat
saja yang mengatur perekonomian.
2. Dengan di laksanakannya sistem sentralisasi ini, perbedaan-perbadaan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan.Sehingga,
setiap daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih
menguatkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang di miliki bangsa
Indonesia. .
3.daerah tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat
perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan
dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.