Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


(PENGERTIAN PERBUATAN ALAT ADMINISTRASI NEGARA)

Oleh :
1). Febriana Monischa Weda (27419023)
2). Ketut Yendra Darma (27419010)
3).Tarsisius Jayagoni (27419011)
4). I Putu Gede Susila (27419027)

Dosen Pengampu :
Ni Made Ayu Sri Aryani S.H.,M.H.

PROGRAM STUDI: ILMU HUKUM


FAKULTAS: HUKUM

UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA


(UTI)
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan perlindungan
Nya, telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga saya bisa menyelesaikan Paper
Hukum Administrasi Negara (HAN) “Pengertian Perbuatan Alat Administrasi Negara” ini. Karena
tanpa itu semua paper ini tidak bisa selesai dengan baik.

Paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah di Universitas Teknologi Indonesia (UTI)
Nusa Dua. Besar harapan dengan hadirnya paper ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
terhadap “Pengertian Perbuatan Alat Administrasi Negara” khususnya sebagai salah satu bahasan
pokok yang terdapat pada pokok bahasan Hukum Administrasi Negara (HAN), dan apa yang di bahas
dalam paper ini merupakan salah satu bagian darinya.

Tidak terkecuali saya mengucapkan terimakasih kepada dosen Hukum Administrasi Negara
(HAN) yang telah memberikan tugas sebagai wahana untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan
pemahaman yang kami miliki.

Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam paper ini, oleh karena itu, kritik
dan saran dari para pembaca khususnya dari dosen bidang studi terkait, saya harapkan sebagai bahan
perbaikan dimasa mendatang.

Nusa Dua, 7 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya, dalam suatu neagara hukum setiap tindakan hukum pemerintahan selalu
harus didasarkan pada asas legalitas atau harus berdasarkan peraturan perundang-undangannya
yang berlaku. Mengenai pengertian perbuatan pemerintah menurut Van Vollenhoven yang
dimaksud dengan tindakan pemerintahan adalah pemeliaharaan kepentingan Negara dan rakyat
secara spotan dan tersendiri oleh penguasan tinggi dan rendahan. Sedangkan menurut Komisi
Van Poelje dalam laporannya Tahun 1972 yang dimaksudkan dengan Publik Rechtlijke
Handeling atau tindakan dalam hukum publik adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
penguasa dalam menjalankan fungsi pemerintahan.
Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan peranan dari aparatur pemerintah dalam
pelaksanaan pembangunan. Tugas pembagunan adalah salah satu dari aspek penyelenggaraan
tugas pemerintahan yang sasarannya terwujud dalam tujuan nasional sebagaimana termaksud
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Konsekuensi logis dari adanya tugas yang
diemban dari aparatur pemerintahan ini dilakukan suatu perbuatan penetapan (beschikking).
Pengertian ketetapan berdasarkan Pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN, yaitu:
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Rumusan Masalah


1). Pengertian Perbuatan Alat Administrasi Negara?
1.3. Tujuan Penulisan
1). Untuk mengetahui apa itu Pengertian Perbuatan Alat Administrasi Negara
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perbuatan Alat Administrasi Negara

Komisi Van Poelje : perbuatan hukum alat administrasi negara/alat tata usaha adalah
tindakan-tindakan hukum (dalam hukum publik) yang dilakukan oleh penguasa dalam
menjalankan fungsi pemerintahan dalam arti sempit.
Romeyn : tindak pangreh adalah tiap-tiap tindakan (perbuatan) dari suatu alat perlengkapan
pemerintah (bestuursorgaan), juga diluar lapangan hukum tata pemerintahan yang bermaksud
untuk menimbulkan akibat hukum di bidang hukum administrasi.
E. Utrecht : perbuatan pemerintah ialah tiap-tiap perbuatan yang dilakukan pemerintah
dengan maksud untuk menyelenggarakan kepentingan umum, termasuk perbuatan mengadakan
peraturan maupun perbuatan mengadakan ketetapan atau perjanjian.
Substansi dari perbuatan alat administrasi negara adalah tiap-tiap tindakan yang
dilakukan oleh alat tata usaha negara/alat pemerintah tidak hanya dalam fungsi eksekutif, akan
tetapi juga dalam melaksanakan public service sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Welfare
State. Perbuatan alat administrasi negara ini ada yang masuk dalam klasifikasi perbuatan hukum
dan perbuatan nyata.
Tindakan/perbuatan pemerintahan (administrative activity atau bestuurshandeling) adalah
tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh Administrasi Negara dalam melaksanakan tugas
pemerintahan .
Utrecht mengatakan bahwa dalam melakukan fungsinya, maka adminstrasi negara
melakukan macam-macam perbuatan untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Perbuatan
adminstrasi negara yang disebut juga bestuurs handeling/ overheids handeling adalah perbuatan
yang akan dilakukan oleh alat perlengkapan pemerintah/ penguasa dalam tingkat tinggi dan
rendahan secara spontan dan mandiri (zelfstanding) untuk pemeliharaan kepentingan rakyat.
Sedangkan Van Vollenhoven mengatakan bahwa yang dimaksud “Tindakan Pemerintah” adalah
pemeliharaan kepentingan Negara dan rakyat secara spontan dan tersendiri oleh penguasa tinggi
dan rendahan.
Dengan demikian subtansi dari perbuatan alat administrasi negara adalah tiap-tiap tindakan
yang dilakukan oleh alat tata usaha negara/ alat pemerintahan tidak hanya dalam fungsi
eksekutif, akan tetapi juga dalam melaksanakan Public Service sebagai konsekuensi dari
pelaksankan Welfare State. Perbuatan alat adminstrasi negara ini ada yang masuk dalam
klasifikasi perbuatan hukum dan perbuatan nyata.
Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan kepentingan umum, pemerintahan banyak
melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan. Aktivitas atau perbuatan itu pada garis besarnya
dibedakan kedalam dua golongan, yaitu:
1)      Golongan perbuatan hukum
2)      Golongan perbuatan nyata
Perbuatan administrasi negara yang masuk kedalam katagori perbuatan hukum dibagi
menjadi dua, yaitu perbuatan hukum yang berdasarkan hukum privat dan perbuatan berdasarkan
hukum publik. Perbuatan hukum yang berdasarkan hukum privat itu selalu bersegi dua artinya
suatu hubungan yang diatur hukum privat itu ada dua pihak yang dapat menetukan kehendaknya.
Dari kedua golongan perbuatan tersebut yang penting bagi hukum admintrasi negara adalah
golongan perbuatan hukum (heets handelingen), sebab perbuatan tersebut langsung
menimbulkan akibat hukum tertentu bagi hukum adminstrasi Negara, oleh karena perbuatan
hukum membawa akibat pada hubungan hukum atau keadaan hukum yang ada, maka perbuatan
tersebut tidak boleh mengandung cacat, seperti kehilafan (dwaling), penipuan (bedrog), dan
paksaan (dwang). Disamping itu tindakan hukum tersebut harus harus didasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka dengan peraturan-peraturan yang bersangkutan,
sedangkan golongan perbuatan yang bukan perbuatan hukum tidak relevan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perbuatan alat administrasi negara adalah tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh alat tata
usaha negara/ alat pemerintahan tidak hanya dalam fungsi eksekutif, akan tetapi juga dalam
melaksanakan Public Service sebagai konsekuensi dari pelaksankan Welfare State.
Dalam melaksanakan tugasnya perbuatan alat administrasi Negara dibagi dalam dua
golongan.
1). Golongan perbuatan Hukum
2). Golongan Perbuatan Nyata
Golongan perbuatan hukum dibagi lagi menjadi dua kategori yaitu:
-Perbuatan hukum menurut hukum privat
-Perbuatan hukum menurut hukum public
DAFTAR PUSTAKA
Efendi A’an., dan Freddy Poernomo., 2017. Hukum Administrasi .
Penerbit: Sinar Grafika.
Bhakti, Iklima. Perbuatan Administrasi Negara.
www.academia.edu/10494911/perbuatanadministrasinegara.html (diakses tgl 2
oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai